Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Segi Lingkup Pekerjaan


Uraian dalam spesifikasi teknis ini menyangkut lingkup pekerjaan bangunan
kayu.
1.2. Uraian Pekerjaan
a. Pemborong harus menyediakan segala keperluan untuk melaksanakan
pekerjaan secara efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-
alat pembantu yang diperlukan seperti andang, alat-alat pengangkut, alat-
alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua
pekerjaan.
b. Kekeliruan dalam urutan pekerjaan atau kualitas atau pengurangan bagian-
bagian dalam gambar dan RKS tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak,
akan tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang wajar.
1.3. Gambar-Gambar Pekerjaan
a. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar
detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan
oleh Konsultan Perencana harus disampaikan kepada rekanan beserta
dokumen lainnya. Rekanan tidak boleh mengubah dan menambah tanpa
mendapat persetujuan tertulis dari Pelaksana Kegiatan/Direksi. Gambar-
gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada
hubungan dengan pekerjaan pemborongan ini atau dipergunakan untuk
maksud lain.
b. Bila Direksi menganggap perlu, maka pemborong harus membuat tambahan
gambar detail yang diperiksa dan disahkan oleh Direksi, gambar-gambar
tersebut menjadi milik pemberi kerja.
c. Rekanan harus menyimpan di tempat pekerjaan satu rangkap gambar
kontrak lengkap termasuk RKS, Berita Acara Aanwijzing dan Time
Schedule (curva S) dalam keadaan baik dan dapat dibaca dengan jelas
termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan,
agar selalu tersedia jika Pelaksana Kegiatan/Direksi sewaktu-waktu
memerlukan.
1.4. Uitzet/Bouwplank
a. Pemasangan bouwplank sekeliling bangunan yang akan dikerjakan, dengan
jarak 2.00 terhadap as bangunan.
b. Bahan bauwplank dari kayu meranti merah dengan ukuran 2/20 dengan sisi
atas diketam lurus, patok bouwplank dipasang dengan jarak 2.00 terpancang
kuat ditanam hingga tidak mudah tergesar sampai selesai pelaksanaan
bangunan.
c. Papan bouwplank tidak boleh tertimbun tanah galian.
1.5. Serobong Kerja/Gedung.
a. Membuat Serobong Kerja/Gudang
b. Serobong Kerja/Gudang dibuat dari bahan sbb:
- Konstruksi kayu
- Dinding dari papan
- Atap dari seng dan dipasang tidak tembus air
- Lantai papan.
c. Penempatan serobong kerja/gudang didalam area tanah yang ada, dengan
syarat :
- Mudah untuk memasukan bahan–bahan dari luar dan mudah untuk
mengeluarkan bahan–bahan ditempat pekerjaan.
- Dan tidak mengganggu kelancaran kerja.

PASAL 2
PEKERJAAN KAYU (KASAR)

2.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pekerjaan kayu pada atap, langit–langit, serta pekerjaan kayu
pada umumnya. Seluruh pekerjaan kayu sesuai dengan : NI – 3, NI – 5.
2.2 Bahan–bahan
Kayu yang dipakai adalah kayu lokal mutu baik sesuai dengan NI – 5.
1. Kayu Sloof, Gelagar dan Tiang
 Untuk sloof memakai kayu ulin dengan ukuran 10/10cm, sedangkan
gelagar digunakan kayu ulin ukuran 5/10 cm dan tiang rangka/rangka
bangunan memakai kayu ulin dengan ukuran 10/10 dan 5/10.
 Untuk kayu balok lantai dan Murplat/ringbalk digunakan kayu ulin
dengan ukuran 10/10 sesuai dengan gambar bestek
2. Kayu rangka atap, langit-langit dan rangka pembagi
 Rangka atap dan langit-langit serta rangka pembagi memakai kayu
bengkirai dan meranti merah atau setarap dengan ukuran sesuai dengan
gambar detail yang disetujui Direksi.
 Ukuran Kayu Untuk rangka kuda-kuda dan balok gording digunakan
balok 5/10. Untuk rangka atap digunakan kayu kasau dan reng dengan
ukuran 5/7 dan 3/5. Untuk rangka pembagi dinding dipakai kayu dengan
ukuran 5/10 cm, sesuai dengan gambar bestek/detail.
 Untuk rangka plapond dan penggantung plapond digunakan kayu
ukuran 5/7. Pada pertemuan/sambungan harus dipasang balok klos
dengan ukuran yang sama, pada sisi permukaan plapond harus diketam
halus.
 Semua kontruksi kayu untuk rangka atap, langit-langit dan rangka
pembagi harus disusun dan dilaksanakan menurut ukuran-ukuran pada
gambar bestek/detail, dengan menggunakan kayu bengkirai atau meranti
merah atau yang setara kayu lokal dengan mutu atau berkualitas baik.
2.3 Ukuran–ukuran dan Pola
Kayu harus mempunyai ukuran sesuai gambar dan diteliti. Sebagai pengikat
kuda-kuda berupa paku, baut, beugel, dll dengan ketebalan 5 mm, ukuran dan
polanya harus sesuai dengan gambar kerja/detail.
2.4 Pengerjaan dan Syarat
Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan standar terbaik yang biasa ada.
Walaupun ada bagian–bagian yang tidak tertera tapi Pemborong harus
melengkapinya sesuai dengan standar terbaik diatas, dan sesuai petunjuk ahli.
Pekerjaan yang tidak memenuhi syarat tersebut diatas harus diganti menurut
petunjuk ahli. Semua sambungan – sambungan harus dilengkapi dengan plat–plat
dan alat pelengkap lain hingga terjamin kekuatannya.

PASAL 3
PEKERJAAN KAYU (HALUS)

3.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini menjelaskan hal–hal mengenai pengadaan dan pemasangan berbagai
pekerjaan Arsitektur dan pekerjaan kayu yang tampak, antara lain pekerjaan
jendela yang tertera dalam gambar, persyaratan dan petunjuk ahli dimana
termasuk pula semua alat–alat pelengkap lain yang biasa ada pada pekerjaan ini.
3.2. Kosen Pintu /Jendela
a. Semua Kosen, pintu maupun jendela memakai kayu bengkirai dan untuk
KM/WC menggunakan kayu ulin ukuran 5/10 (diruter).
b. Macam bentuk kusen pintu/jendela disesuaikan menurut ukuran dan gambar
detail yang telah ditentukan (ruter).
c. Pemasangan kusen harus betul-betul tegak lurus dan horisontal..
d. Apabila terjadi kesalahan Pemborong harus membetulkannya dan
memperbaiki kembali hingga betul dan memuaskan Pengawas Lapangan.
3.3. Daun Pintu
a. Semua daun pintu dikerjakan menurut ukuran-ukuran yang tertera seperti
dalam gambar kerja.
b. Tiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dan dipasang kunci tanam,
untuk daun pintu double harus dipasang Ekspanyolet tanam pada bagian atas
dan bawah.
c. Rangka pintu/jendela terbuat dari kayu bengkirai kwalitet baik dan kering,
ukuran yang dipakai disesuaikan dengan gambar.
d. Semua daun pintu memakai kunci tanam merk Logo ukuran 2x slaag atau
setara.
e. Daun pintu difinishing dengan Impra atau sejenisnya.
3.4. Daun Jendela
a. Untuk semua jendela menggunakan daun jendela.
b. Daun jendela penempatannya disesuaikan dengan gambar kerja.
c. Untuk semua kaca menggunakan kaca bening ukuran 5 mm atau disesuaikan
dengan gambar kerja serta menurut petunjuk direksi.
d. Menjelang penyerahan pertama, kaca-kaca harus bersih dari coretan-coretan
dan kaca tidak boleh ada yang retak-retak/pecah serta goresan-goresan.
3.5. Pekerjaan Plafond
a. Rangka Plafond
Bahan dari kayu meranti merah dengan ukuran disesuaikan dengan gambar
kerja/bentangan panjang.
Pemasangan plafond plywood.
b. Ukuran plafond plywood disesuaikan dengan gambar kerja.
c. Rangka plafond maksimum 60 x 120 Cm.
d. Bagian tepi plywood sebelum terpasang harus dirapikan terlebih dahulu.
e. Pemasangannya harus rapi, datar dan nat–natnya harus lurus.
f. Plywood yang dipergunakan adalah dengan ketebalan 3.6 mm yang
berkualitas baik.
g. Finishing menggunakan cat tembok Paragon atau sejenis.
h. Pada bagian sudut-sudut plafond di pasang list profil kayu siku dengan
bantuk atau pola sesuai dalam gambar bestek dengan ukuran 5 x 5 cm.
3.6. Tangga
a. Tangga kayu menggunakan ulin dengan ukuran 5/20 cm, sedangkan untuk
anak tangga dipakai papan ulin ukuran 2.5/20 cm. Reiling tangga dipakai
kayu ulin 5/10 cm, untuk balok tangga dipakai ulin dengan ukuran 10/10
cm. Lantai bordes pada tangga papan ulin 2,5/20, balok bordes dan tiang
dipakai ulin 10/10 cm.
b. Semua kontruksi kandang rase dan tangga dipasang/dikerjakan sesuai
dengan gambar dan bestek atau menurut petunjuk teknis dari direksi
lapangan.

PASAL 4
PEKERJAAN PAPAN LANTAI DAN DINDING

4.1. Pekerjaan Papan lantai


Lantai bangunan untuk lantai atas dipasang kayu ulin ukuran 2,5/20 termasuk
pada bagian selasar, untuk kedua bagian lantai tersebut pada bagian bidang
atasnya dan samping kiri, kanan diketam/diserut rata dan rapi serta dalam
memasang harus rapat dan rata.
4.2. Pekerjaan Papan Dinding
Seluruh dinding Bangunan dipasang Papan Kapur yang berkualitas baik, tidak
pecah atau cacat dan dipasang rapat dan rapi, untuk papan dinding dipakai
ukuran 2/20 cm.
Semua pekerjaan dikerjakan menurut gambar, bestek dan atau sesuai dengan
petunjuk teknis dari Direksi proyek

PASAL 5
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
5.1. Atap Seng
a. Penutup atap menggunakan Seng gelombang besar kwalitet baik.
b. Bubungan menggunakan bubungan Seng Plat dimana pemasangannya harus
sedemikian rupa kelihatan rapi dan tidak boleh bocor.
c. Pemasangan penutup atap/bubungan harus betul – betul rata, dan tidak
bergelombang juga tidak bocor atau menurut petunjuk Direksi.

PASAL 6
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI

6.1. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan
daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu alamunium dan daun jendela
alamunium seperti yang ditujukan/disyaratkan dalam detail gambar
6.2. Persyaratan Bahan
1. Semua ‘hardhare’ yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian hardware akibat dari pemilikan merk. Kontraktor wajib
melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
. Semua anak kunci harus dilengapi dengan tanda pengenal dari plat
alamunium berukuran 3 x 6 Cm dengan tebal 1 mm.
. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan backed enamel
finish yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan
nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 Cm,
dengan tebal 15 Cm berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle
alamunium.
6.3. Perlengkapan Pintu dan Jendela
1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci
b. Untuk pintu-pintu besi yang dipakai adalah kunci tanam Dorrenhause
1280 PZW. Untuk pintu sorong kunci yang dipakai merk Logo.
c. Untuk Panel-panel listrik, pintu Shart dan lain-lain, kunci yang dipakai
merk Kend 2071 + kunci S 5071.
d. Untuk almari Built In dipakai kunci tanam cylinder merk Cisa 72110
EX jenis kunci Furnitur. Untuk almari-almari selang dan tabung
pemadam kebakaran dipakai Catch lock, begitu pula untuk almari-
almari yang tidak menggunakan kunci cylinder.
e. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merk Whitspur untuk
jendela yang sehari-hari bisa dibuka, merk Nemef. 2602–35 untuk
jendela yang dibuka sewaktu-waktu.
f. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun
pintu dipasang setinggi 90 Cm dari lantai, atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas
2. Pekerjaan Engsel
a. Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu
merk Kend engsel Ball Bearing type Sel 0008 dipasang sekurang-
kurangnya 3 buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup
kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel
yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu,
tiap engsel memikul maksimal 20 Kg.
b. Untuk jendela digunakan engsel merk Kend Casement 20” US 2G.
c. Untuk pintu-pintu besi menggunakan engsel merk Comunello 492.
3. Pekerjaan Door Closer, Door Stopper dan Door Holder.
a. Untuk seluruh daun pintu, panel-panel ruang kantor dan pintu-pintu
loket menggunakan door Closer merk Cisa 60410 – 02 warna akan
ditentukan oleh perencana. Door closer harus terpasang dengan baik
melekat dengan kuat pada batang kursen dan daun pintu, dan distel
sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat.
b. Untuk seluruh pintu-pintu kecuali yang berengsel lantai diberi Door
Stopper merk KW5 1095 atau setaraf.
4. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
perencana.
6.4. Persyaratan Pelaksanaan Untuk Semua Pintu
1. Engsel atas dipasang ± 28 Cm (As) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang ± 32 Cm (As) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
2. Penarik pintu (Door Pull) dipasang 90 Cm (As) dari permukaan lantai.
3. Pemasangan Lockcase, handle dan dlackplate serta Door Closer harus rapi,
lurus dan sesuai dengan letak posisi yang ditentukan oleh Pengawas.
Apabila hal tersebut tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa ada
tambahan biaya.
4. Door Stopper dipasang pada lantai letaknya diatur agar daun pintu dan kunci
tidak membentur tembok pada saat pintu terbuka.
5. Seluruh perangkat harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
6. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
7. Kontraktor wajib membuat shopdrawing (gambar detail pelaksanan)
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan dilapangan.
8. Didalam Shop Drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail
khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar dokumen
kontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.
9. Soft Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Perencana–
Konsultan Pengawas.

PASAL 7
PEKERJAAN SANITASI

7.1. Closed Duduk/Jongkok/Washtafel


Closed duduk/jongkok/washtafel yang dipakai merk KIA standart, ini dipasang
pada Km/Wc atau disesuaikan dengan gambar kerja, warna akan ditentukan
kemudian.

PASAL 8
INSTALASI AIR KOTOR

8.1. Sanitasi air kotor dari pipa PVC Æ 4” yang dihubungkan dari bak kontrol dan
dengan yang lainnya, dengan kemiringan 2 %.

8.2. Septictank bentuk dan ukuran dan bahan disesuaikan dengan gambar kerja,
tangki air kotor ini dibuat dari turap papan ulin.
Penutup tangki dari cor beton yang bisa dibuka, menggunakan pipa udara Æ 1”
dan dipasang tidak mudah lepas.
PASAL 9
PEKERJAAN FINISHING

9.1. Pekerjaan Cat–catan


a. Cat kayu digunakan pada kayu–kayu lisplank kayu dengan menggunakan
cat kayu Siev atau Ultran. Warna akan ditentukan kemudian.
b. Cat tembok digunakan pada dinding tembok dan plafon. Cat tembok yang
dipakai Paragon.
c. Pekerjaan cat harus dilakukan 3 kali dengan terlebih dahulu dimeni 2 kali,
didempul/diplamur, serta dogosok dengan amplas sampai halus, kemudian
dicat sampai rata.
d. Memeni seluruh permukaan kayu, sambungan kayu, kap rangka balok
plafond, lisplank serta bagian kayu lainnya menurut pertimbangan Direksi
Lapangan perlu dimeni harus dimeni.
Seluruh permukaan besi/seng antara lain, besi–besi perkuatan/serta bagian–
bagian besi/seng yang perlu dilindungi terhadap karatan harus dimeni
dengan meni besi sekurang–kurangnya 3 kali.

PASAL 10
PENUTUP

10.1. Apabila dalam bestek (syarat–syarat pekerjaan) ini untuk uraian dan bahan–
bahan serta pekerjaan tidak disebut dalam perkataan atau kalimat
“diselenggarakan oleh Pemborong” maka hal ini harus dianggap seperti
disebutkan.
10.2. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian–bagian yang nyata
termasuk dalam pekerjaan ini tapi tidak dimasukan kata demi kata dalam bestek
ini maka harus dilaksanakan oleh Pemborong dan diterima sebagai hal yang
disebutkan.
10.3. Hal–hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan syarat–syarat ini akan
diatur kemudian secara musyawarah berdasarkan peraturan–peraturan lain yang
lazim dipergunakan dalam suatu pekerjaan pemborongan bangunan sepanjang
tidak bertentangan dengan rencana–rencana kerja dan syarat–syarat ini.

Anda mungkin juga menyukai