Anda di halaman 1dari 10

PT.

ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR


Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

19. PEKERJAAN CUSTOM FURNITURE

12.1. UMUM

12.1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi bagian-bagian pekerjaan pembuatan dan pengadaan Furniture yang dibuat


secara Custom yang dinyatakan dalam gambar-gambar Rencana dan Detail Interior
serta yang disebut dalam uraian pada spesifikasi teknis dan sesuai dengan yang
disyaratkan dalam dokumen kontrak.

Kontraktor wajib mempelajari, menganalisa semua dokumen yang mengatur pekerjaan


tersebut (RKS, Gambar dan BQ) dan memperhitungkan kembali semua volume, tenaga
kerja, material, peralatan, dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan dalam analisa harga satuan pekerjaan.

12.1.2. DAFTAR CUSTOM FURNITURE

Pekerjaan Custom Furniture yang dimaskud dalam lingkup pekerjaan ini meliputi:

a. Penambahan Furniture Counter-counter Check-in di Lantai 1 (1 st Floor) beserta


konfigurasi keseluruhannya pada area eksisting (Zona B).
b. Counter-counter Imigrasi di area Keberangkatan Lantai 2 (2 nd Floor) dan Counter-
counter Imigrasi serta Visa on Arrival di area Kedatangan Lantai Dasar (Ground
Floor).
c. Meja-meja Tumbang atau Meja Pemeriksaan Sekuriti dan Custom yang menjadi
bagian terintegrasi dengan Baggage Scanner di seluruh area Terminal Lantai Dasar
(Ground Floor), Lantai 1 (1st Floor), dan lantai 2 (2nd Floor).
d. Sofa-sofa Custom di area Boarding Lounge Lantai 2 (2 nd Floor) baik di dalam area
boarding lounge maupun yang terdapat di koridor keberangkatan.
e. Internet Booth atau Meja Internet di area Boarding Lounge Lantai 2 (2nd Floor).
f. Pedestal AC di ruang-ruang yang menggunakan ducting AC dari lantai sebagai akses
udara terutama di area Boarding Lounge Lantai 2 (2nd Floor).
g. Meja Counter Gate Boarding di setiap pintu boarding Lantai 2 (2nd Floor).
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

12.1.3. PEKERJAAN YANG TERKAIT

Semua pekerjaan terkait di bawah ini, harus dikoordinasikan dalam rangka pekerjaan
pembuatan dan pengadaan Furniture Custom.

a. Furniture Fabrikasi
Item-item Furniture Fabrikasi, terutama kursi-kursi kerja (Work Chair) yang berada
dan terkait dengan meja-meja operasional, jumlah dan spesifikasi diterangkan pada
Bill of Quantity dan Sub-Bab Pekerjaan Furniture Fabrikasi.

a. Stainless Steel
Spesifikasi Pekerjaan Stainless Steel yang dijelaskan pada Sub-Bab Pekerjaan
Stainless Steel, yang terkait dengan pengadaan bahan-bahan termasuk dalam Bab
ini, terutama pada bidang-bidang permukaan kerja.

1.1.3. KUALIFIKASI PEKERJAAN

a. Mock-Up: Kontraktor wajib membuat mock-up/contoh yang akan ditentukan pada


jenis furniture berjumlah banyak (lebih dari 5 unit) sesuai dengan gambar
perencanaan.

b. Pekerjaan hanya boleh dikerjakan oleh pelaksana yang berpengalaman dan memiliki
kualifikasi tinggi.

STANDAR

S.I.I. NI-19 : Peraturan Finishing Indonesia.


NI-5 : Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia.
NI-3 (1970) : Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan di Indonesia.

12.1.4. CONTOH BAHAN DAN DATA TEKNIS

Contoh Bahan:
a. Profil kayu sesuai tipe yang tertera dalam gambar perencanaan.
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

b. Ironware, dibuat secara casting (cetak tuang) atau sesuai spesifikasi Direksi
Pengawas.
c. Upholstery.
d. Finishing cat Duco dan contoh finishing dibuat pada Plywood ukuran 40x40cm.
e. Busa alam dan busa sintesis.
f. Webbing.
g. Kayu Solid kelas A memperlihatkan hasil tes laboratorium untuk kekeringannya.
h. Kayu Lapis (Plywood) kelas A dan memperlihatkan inisial produsen.
i. Kunci-kunci dan Aksesori sesuai spesifikasi Direksi Pengawas.
j. Finishing transparant sistem Melamik mempergunakan merk Impra, Ultran.
k. Bahan-bahan lain yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan.

1.1.6. PENANGANAN BAHAN

a. Pegiriman Bahan
Bahan dikirim kelokasi dalam keadaan terbungkus/terlindung, tidak cacat atau rusak
yang disebabkan oleh benturan, goresan atau kerusakan dan bercak-bercak yang
diakibatkan oleh zat cair.

b. Penyimpanan Bahan
Penyimpanan dan penempatan furniture sesuai gambar rencana dan arahan Direksi
Pengawas dan menjadi beban pelaksana.

1.2. BAHAN

1.2.1. MATERIAL

a. Kayu Solid
Kayu kelas 1 sesuai dengan NI-5,bebas mata kayu, berserat lurus dengan warna
yang sama.Kadar air pada saat penyerahan tidak melebihi 10 %-12 % bagi
ketebalan kurang dari 70 mm.
Kayu Kamper:
- Kepadatan : 670 kg/M3
- Kelas Kuat : II-III
- Kelas Awet : I-II
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

- Kekeringan : 12 %

b. Kayu Lapis (Plywood)


Warna dan serat harus sama dengan grain yang lurus tanpa banyak mata kayu.
- Plywood: Plywood local dengan grade B (satu muka berkualitas baik) dan diolah
secara ‘tahan luar’ tiap lembar plywood yang dipakai harus mempunyai tanda/cap
dari pabrik yang dikenal, lebih diutamakan bila menggunakan plywood yang
mempunyai tanda/cap dari assosiasi yang diakui yang melakukan pemeriksaan
kualitas pada produk sesuai dengan standar komersial yang berlaku.
- Veneer: Pemakaian veneer harus sesuai dengan serat dan polanya, bila dipakai
berjajar lembaran Veneer harus berasal dari satu blok.

c. High Preasure Laminated (HPL)


Pekerjaan HPL meliputi bagian-bagian dalam elemen interior dan furniture yang
ditunjukkan dalam gambar perencanaan yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas,
antara lain pada Pekerjaan Finishing Permukaan-permukaan woodwork, casework,
millwork, countertop, partisi toilet, dinding, worktop, dan lain-lain yang diindikasikan
dalam gambar, termasuk aksesories dan trim/groove/nat/edging yang diperlukan
untuk melengkapi hasil instalasi.
- Bahan HPL antara lain menggunakan tipe-tipe: Standard Decorative Laminate,
Solid Color Laminate, Metal Laminate, Fire Rated Decorative Laminate,
Chemical Resistant Decorative Laminate.
- Bahan pelapis ini dari jenis High Pressure Laminated, yang dipakai dan diakui
dalam pekerjaan ini adalah produk ex. Wilson Art, Arborite, atau Formica.
Produsen bahan Laminate yang digunakan harus bersumber dari satu produk
untuk semua jenis pekerjaan.
- Test tahan api harus tersertifikasi dan ditest dengan standar sesuai indentitas
standar produk menggunakan ASTM E84 oleh agen testing dan inspeksi yang
diakui oleh peraturan SNI.
- Indeks Penyebaran Api: <25, Indeks Penimbulan Asap: <450
- Warna dan pola sesuai spesifikasi Konslutan Perencana, dan dirancang dengan
perekat tahan air pada kayu atau plywood dengan spesifikasi sesuai uraian di
bawah.
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

- Spesifikasi Standar Decorative Laminate: Grade 12 - HGP, Ketebalan 1.10 mm,


Karakter Bakar Permikaan ASTM E84.
- Spesifikasi Solid Color Decorative Laminate: Grade CC - HCS, Ketebalan 1.02
mm, Karakter Bakar Permukaan ASTM E84.
- Spesifikasi Fire Rated Decorative Laminate: Grade 32 - VGF, Ketebalan 1.10
mm, Karakter Bakar Permukaan ESTM E84 atau UL723.
- Spesifikasi Chemical Resistant Decorative Laminate: Grade A3 Post Forming
Grade, Ketebalan 1.00 mm, Karakter Bakar Permukaan ESTM 84.
- Spesifikasi Metal Laminate: Grade 85, Ketebalan 1.00 mm, ukuran lembar
120x240 cm, Karakter Bakar Permukaan ASTM E84.
- Spesifikasi Edging Kayu Solid: Grade 12 - HGP, Ketebalan Profile 6.00 mm
untuk bullnose dan batas.
- Spesifikasi Edging PVC: Grade HGS, Ketebalan PVC Tape yang diijinkan
minimum 3.00 mm, warna sesuai (match) dengan warna dan teksture Laminate
yang digunakan pada permukaan.
- Bahan perekat yang diijinkan menggunakan tipe perekat Unpigmented Contact
Bond, PVA, Urea Formaldehyde, dan Resorcinol.
- Sambungan hanya diperbolehkan pada kepanjangan melebihi ukuran yang ada
dipasaran dan sambungan harus rata dengan toleransi tidak melebihi 0.25mm.

c. Synthetic Leather/Oscar & Upholstery (Bahan Penutup)


- Produk ex Ferrari, Camaro, Belina, (Fire Retardant).
- Tipe sesuai spesifikasi Konslutan Perencana.
- Motif sesuai spesifikasi Konslutan Perencana.

e. Karet Busa/Rubber Foam/Flexible Foam


- Ketebalan sesuai gambar perencanaan.
- Rubber Foam
- Flexible Foam ex Vita Yellow.

f. Webbing
Elastis webbing dengan ukuran tebal 2mm dan lebar 50-55 mm eq. Dunlop .
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

b. Pelapis Karet Busa


Ex. Dacron.

c. Perekat
Aica Aibon 321 SN.
Rakol Express.
Herferin.

d. Kunci
Ex. Yale, atau Hafele.
Dom atau Lowe atau Fletcher ex. Yale, Hafele, lengkap dengan anak kunci
minimum 2 buah.

e. Engsel
Engsel sendok ex. Yale, atau Hafele.

f. Rel Laci Metal


Ex. Kessebohmer, atau Hafele.

g. Handle
Ex. Jado, Yale, atau Hafele.
Warna dan bentuk ditentukan kemudian.

1.3. PELAKSANAAN

1.3.1. PENGERJAAN FURNITURE

a. Pembuatan Kayu
- Semua kayu harus benar-benar terpilih baik dan kering, bebas dari mata kayu,
tidak retak, tidak lapuk serta bebas dari tekstur yang tidak diinginkan.
- Semua serutan harus rata permukaannya, lurus (tidak melenting) dan tidak
mengurangi ukuran yang telah ditetapkan dalam gambar kerja.
- Semua alur harus rata satu dengan yang lain, lurus dan sama ukurannya.
- Semua pekerjaan kayu bagian luar maupun dalam yang tampak ataupun tidak
harus diserut licin dan siku sesuai dengan gambar kerja.
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

- Rangka kayu merupakan kontruksi utama, sebelum dipasang harus diperiksa &
diteliti sebaik-baiknya sehingga setelah dipasang menghasilkan hubungan
kontruksi yang rapih, kokoh dan kuat.
- Penguat-penguat tertentu dapat ditambahkan untuk memperkuat/memperkokoh
kontruksi furniture asalkan tidak menggangu penempilan tampak luar &
sepengetahuan Konslutan Perencana.
- Pemasangan kayu lapis pada rangka furniture harus mengikuti persyaratan teknis
pabrik, dilem serta dipress secara merata pada seluruh permukaan, penggunaan
sekrup ataupun penjepit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, rapih, kuat dan
tahan terhadap air.
- Pemotongan lembar kayu lapis harus teratur menurut sifat dan ciri permukaan
kayu lapis. Bahan harus disesuaikan dengan bentuk-bentuk furniture sehingga
penggunaan material dapat lebih effisien dan serasi.
- Pekerjaan permukaan lengkung/bundar harus sesuai gambar kerja dengan hasil
akhir yang kuat dan rapih.

b. Penyelesaian Kayu
- Setelah kayu diserut kemudian diperhalus dengan amplas dengan grade 150 s/d
400.
- Semua pinggiran dan sudut kayu harus diperhalus.
- Sebelum difinishing semua pekerjaan kayu harus diteliti kembali kekuatan,
kerapihan, dan kehalusan bidang bidang pertemuan, sambungan pinggiran, sudut
siku maupun sudut-sudut lain sesuai dengan gambar perencanaan.

c. Pewarnaan Kayu
- Tahapan pelapisan/pengecatan harus mengikuti aturan pabrik pembuat.
- Penggunaan pewarna kayu (woodstain) harus diaduk dengan benar sebelum &
selama pemakaian untuk mencegah pengendapan.
- Untuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan perlindungan
maksimum,lapisan harus diulas/disemprot dengan spray gun merata pada seluruh
permukaan.
- Semua cat warna, meni, dempul untuk kayu harus dari satu merek pabrik.
d. Pelapisan Melamik
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

- Pewarnaan kayu sudah harus benar-benar kering rata dan sesuai dengan warna
yang dikehendaki.
- Kayu harus dalam keadaan halus, bebas dari kotoran debu dan tidak berpori
dengan menggunakan sending sealer.
- Tahapan pelapisan melamik harus sesuai dengan persyaratan teknis dan aturan
pemakaian dari pabrik.
- Pelapisan melamik harus dengan spray gun, minimal 2 lapisan.
- Contoh pelapisan harus disetujui dahulu oleh Konslutan Perencana.

e. Pemasangan Webbing
- Harus teratur,kuat,baik dan rapih.
- Ukuran dan banyaknya disesuaikan dengan luas bidang/benda yang
bersangkutan sehingga beban bisa tertampung/tertahan dengan baik.

f. Pemasangan Karet Busa


- Ukuran/tebal karet busa alam dan sintetis harus disesuaikan dengan ketebalan
yang ditentukan dalam gambar kerja.
- Harus utuh tidak boleh berupa potongan-potongan yang disambung atau diberi
tambahan, tempelan dan potongan karet busa/sintetis lain.
- Sebelum dipasang upholstery karet busa alam/sintetis harus dilapis terlebih
dahulu dengan Dacron dan kemudian dilapis kain belacu.
- Bentuk dan ukuran karet busa alam/sintetis harus diteliti kembali sebelum
pemasangan, sehingga memenuhi bentuk dan ukuran sesuai gambar kerja.

g. Upholstery
- Jahitan harus rapih dan tidak dikehendaki adanya kerutan-kerutan.
- Pertemuan antara pola-pola pada upholstery harus baik dan sempurna.
- Bentuk harus sesuai dengan gambar perencanaan.

1.1.2. PERLENGKAPAN FURNITURE

a. Baut, sekrup harus dipasang sebaik-baiknya sesuai persyaratan teknis dalam


pelaksanaan dan ketentuan umum pemasangan. Sebelum dipasang pada kayu
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

harus terlebih dahulu dilakukan pengeboran kecil dari penampang baut/sekrup


tersebut, sehingga baut/sekrup dapat tertanam dengan sempurna, kuat dan rapih.

b. Paku, ukuran/dimensi paku yang akan dipasang harus sesuai dengan kekuatan kayu
yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan teknis.

c. Pasak-pasak kayu, untuk semua hubungan kontruksi harus memenuhi syarat teknis,
kuat dan rapih.

d. Karet/sepatu kaki, pada kursi dan beberapa jenis furniture harus dipasangkan karet
alas kaki berwarna hitam/putih dengan ukuran yang disesuaikan furniturenya dan
dari kualitas baik serta tahan dari larutan kimia dan oli.

e. Base elevation screw, dipasang pada kursi/meja sehingga apabila permukaan lantai
kurang rata dapat dengan mudah dikoreksi.

1.1.3. FURNITURE FIT-OUT

Sebelum pembuatan dan meletakkan furniture pada lokasi, diwajibkan untuk melakukan
marking atas posisi-posisi furniture sesuai dengan Gambar Rencana Furniture dan
Interior. Pembuatan marking dengan menggunakan alat marking khusus atau penanda
yang dapat terlihat dan disetujui oleh Direksi Pengawas.

Peletakan furniture seperti yang digambarkan pada Rencana Layout Furniture,


ditempatkan sesuai dengan ukuran, tegak lurus, kokoh dan kaku, tidak meleset pada
toleransi tertentu berada dan fit terhadap elemen-elemen baik furniture lain maupun
peralatan-peralatan di terminal bandara, serta cukup memiliki ruang gerak bagi sirkulasi
dan operasional penggunanya.

1.3.2. PENGUJIAN

Lakukan pengujian hasil dan pemasangan Furniture Custom dengan disaksikan Direksi
Pengawas.
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)

1.3.3. PERLINDUNGAN & PEMBERSIHAN

Lindungi Furniture Custom dari benturan atau gangguan lain yang dapat merusak
permukaan finishing, perbaiki kerusakan atau ketidaksempurnaan sistem pemasangan,
bersihkan permukaan finishing dari kotoran, debu, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai