12.1. UMUM
Pekerjaan Custom Furniture yang dimaskud dalam lingkup pekerjaan ini meliputi:
Semua pekerjaan terkait di bawah ini, harus dikoordinasikan dalam rangka pekerjaan
pembuatan dan pengadaan Furniture Custom.
a. Furniture Fabrikasi
Item-item Furniture Fabrikasi, terutama kursi-kursi kerja (Work Chair) yang berada
dan terkait dengan meja-meja operasional, jumlah dan spesifikasi diterangkan pada
Bill of Quantity dan Sub-Bab Pekerjaan Furniture Fabrikasi.
a. Stainless Steel
Spesifikasi Pekerjaan Stainless Steel yang dijelaskan pada Sub-Bab Pekerjaan
Stainless Steel, yang terkait dengan pengadaan bahan-bahan termasuk dalam Bab
ini, terutama pada bidang-bidang permukaan kerja.
b. Pekerjaan hanya boleh dikerjakan oleh pelaksana yang berpengalaman dan memiliki
kualifikasi tinggi.
STANDAR
Contoh Bahan:
a. Profil kayu sesuai tipe yang tertera dalam gambar perencanaan.
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)
b. Ironware, dibuat secara casting (cetak tuang) atau sesuai spesifikasi Direksi
Pengawas.
c. Upholstery.
d. Finishing cat Duco dan contoh finishing dibuat pada Plywood ukuran 40x40cm.
e. Busa alam dan busa sintesis.
f. Webbing.
g. Kayu Solid kelas A memperlihatkan hasil tes laboratorium untuk kekeringannya.
h. Kayu Lapis (Plywood) kelas A dan memperlihatkan inisial produsen.
i. Kunci-kunci dan Aksesori sesuai spesifikasi Direksi Pengawas.
j. Finishing transparant sistem Melamik mempergunakan merk Impra, Ultran.
k. Bahan-bahan lain yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan.
a. Pegiriman Bahan
Bahan dikirim kelokasi dalam keadaan terbungkus/terlindung, tidak cacat atau rusak
yang disebabkan oleh benturan, goresan atau kerusakan dan bercak-bercak yang
diakibatkan oleh zat cair.
b. Penyimpanan Bahan
Penyimpanan dan penempatan furniture sesuai gambar rencana dan arahan Direksi
Pengawas dan menjadi beban pelaksana.
1.2. BAHAN
1.2.1. MATERIAL
a. Kayu Solid
Kayu kelas 1 sesuai dengan NI-5,bebas mata kayu, berserat lurus dengan warna
yang sama.Kadar air pada saat penyerahan tidak melebihi 10 %-12 % bagi
ketebalan kurang dari 70 mm.
Kayu Kamper:
- Kepadatan : 670 kg/M3
- Kelas Kuat : II-III
- Kelas Awet : I-II
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)
- Kekeringan : 12 %
f. Webbing
Elastis webbing dengan ukuran tebal 2mm dan lebar 50-55 mm eq. Dunlop .
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)
c. Perekat
Aica Aibon 321 SN.
Rakol Express.
Herferin.
d. Kunci
Ex. Yale, atau Hafele.
Dom atau Lowe atau Fletcher ex. Yale, Hafele, lengkap dengan anak kunci
minimum 2 buah.
e. Engsel
Engsel sendok ex. Yale, atau Hafele.
g. Handle
Ex. Jado, Yale, atau Hafele.
Warna dan bentuk ditentukan kemudian.
1.3. PELAKSANAAN
a. Pembuatan Kayu
- Semua kayu harus benar-benar terpilih baik dan kering, bebas dari mata kayu,
tidak retak, tidak lapuk serta bebas dari tekstur yang tidak diinginkan.
- Semua serutan harus rata permukaannya, lurus (tidak melenting) dan tidak
mengurangi ukuran yang telah ditetapkan dalam gambar kerja.
- Semua alur harus rata satu dengan yang lain, lurus dan sama ukurannya.
- Semua pekerjaan kayu bagian luar maupun dalam yang tampak ataupun tidak
harus diserut licin dan siku sesuai dengan gambar kerja.
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)
- Rangka kayu merupakan kontruksi utama, sebelum dipasang harus diperiksa &
diteliti sebaik-baiknya sehingga setelah dipasang menghasilkan hubungan
kontruksi yang rapih, kokoh dan kuat.
- Penguat-penguat tertentu dapat ditambahkan untuk memperkuat/memperkokoh
kontruksi furniture asalkan tidak menggangu penempilan tampak luar &
sepengetahuan Konslutan Perencana.
- Pemasangan kayu lapis pada rangka furniture harus mengikuti persyaratan teknis
pabrik, dilem serta dipress secara merata pada seluruh permukaan, penggunaan
sekrup ataupun penjepit harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, rapih, kuat dan
tahan terhadap air.
- Pemotongan lembar kayu lapis harus teratur menurut sifat dan ciri permukaan
kayu lapis. Bahan harus disesuaikan dengan bentuk-bentuk furniture sehingga
penggunaan material dapat lebih effisien dan serasi.
- Pekerjaan permukaan lengkung/bundar harus sesuai gambar kerja dengan hasil
akhir yang kuat dan rapih.
b. Penyelesaian Kayu
- Setelah kayu diserut kemudian diperhalus dengan amplas dengan grade 150 s/d
400.
- Semua pinggiran dan sudut kayu harus diperhalus.
- Sebelum difinishing semua pekerjaan kayu harus diteliti kembali kekuatan,
kerapihan, dan kehalusan bidang bidang pertemuan, sambungan pinggiran, sudut
siku maupun sudut-sudut lain sesuai dengan gambar perencanaan.
c. Pewarnaan Kayu
- Tahapan pelapisan/pengecatan harus mengikuti aturan pabrik pembuat.
- Penggunaan pewarna kayu (woodstain) harus diaduk dengan benar sebelum &
selama pemakaian untuk mencegah pengendapan.
- Untuk mendapatkan stabilitas dimensi yang optimum dan perlindungan
maksimum,lapisan harus diulas/disemprot dengan spray gun merata pada seluruh
permukaan.
- Semua cat warna, meni, dempul untuk kayu harus dari satu merek pabrik.
d. Pelapisan Melamik
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)
- Pewarnaan kayu sudah harus benar-benar kering rata dan sesuai dengan warna
yang dikehendaki.
- Kayu harus dalam keadaan halus, bebas dari kotoran debu dan tidak berpori
dengan menggunakan sending sealer.
- Tahapan pelapisan melamik harus sesuai dengan persyaratan teknis dan aturan
pemakaian dari pabrik.
- Pelapisan melamik harus dengan spray gun, minimal 2 lapisan.
- Contoh pelapisan harus disetujui dahulu oleh Konslutan Perencana.
e. Pemasangan Webbing
- Harus teratur,kuat,baik dan rapih.
- Ukuran dan banyaknya disesuaikan dengan luas bidang/benda yang
bersangkutan sehingga beban bisa tertampung/tertahan dengan baik.
g. Upholstery
- Jahitan harus rapih dan tidak dikehendaki adanya kerutan-kerutan.
- Pertemuan antara pola-pola pada upholstery harus baik dan sempurna.
- Bentuk harus sesuai dengan gambar perencanaan.
b. Paku, ukuran/dimensi paku yang akan dipasang harus sesuai dengan kekuatan kayu
yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan teknis.
c. Pasak-pasak kayu, untuk semua hubungan kontruksi harus memenuhi syarat teknis,
kuat dan rapih.
d. Karet/sepatu kaki, pada kursi dan beberapa jenis furniture harus dipasangkan karet
alas kaki berwarna hitam/putih dengan ukuran yang disesuaikan furniturenya dan
dari kualitas baik serta tahan dari larutan kimia dan oli.
e. Base elevation screw, dipasang pada kursi/meja sehingga apabila permukaan lantai
kurang rata dapat dengan mudah dikoreksi.
Sebelum pembuatan dan meletakkan furniture pada lokasi, diwajibkan untuk melakukan
marking atas posisi-posisi furniture sesuai dengan Gambar Rencana Furniture dan
Interior. Pembuatan marking dengan menggunakan alat marking khusus atau penanda
yang dapat terlihat dan disetujui oleh Direksi Pengawas.
1.3.2. PENGUJIAN
Lakukan pengujian hasil dan pemasangan Furniture Custom dengan disaksikan Direksi
Pengawas.
PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) SPESIFIKASI TEKNIS INTERIOR
Gedung 600 Bandara Internasional Soekarno-HattaPerencanaan Perluasan Terminal Ultimate PKU
TANGERANG (Tahap I stage 1)
Lindungi Furniture Custom dari benturan atau gangguan lain yang dapat merusak
permukaan finishing, perbaiki kerusakan atau ketidaksempurnaan sistem pemasangan,
bersihkan permukaan finishing dari kotoran, debu, dan lain-lain.