Anda di halaman 1dari 8

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


PEKERJAAN FISIK BANGUNAN

A. SPESIFIKASI UMUM

1. Lingkup Pekerjaan
Bangunan yang dilaksanakan adalah Perencanaan Lapangan Olahraga (Basket dan
Voly Ball) SMA Unggul Aceh Besar. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan
didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan
dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
2. Peraturan Teknis Bangunan yang digunakan
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan menikat ketentuan-ketentuan
tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
2.1.
Keppres No. 16 tahun 1994 dan no. 24 tahun 1995 beserta lampiran-lampiran
dan juknisnya.
2.2.
Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia
atau Algemene voor warden voor de uit voering bij aanneming van openbare
werken (AV) 1941
2.3.
Surat Edaran bersama Bappenas dan Dirjen Anggaran No. 351/D.VI/01/1997
dan SE - 39/A/21/01997 tanggal 20 Januari 1997.
2.4.
Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No.
295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2.5.
Pedoman Perencanaan Gedung Sekolah Mengengah Umum SNI 03-1730-1989
2.6.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15.1919.03
2.7.
Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
2.8.
Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI1.2.53.1987)
2.9.
Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995
2.10. Ubin semen polos SNI 03-0028-1987
2.11. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI)NI 5
2.12. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984
2.13. Mutu Sirap SNI 03-3527-1994
2.14. Peraturan Umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
2.15. Tata cara Perencanaan Tangki Septick SNI 03-2398-1991
2.16. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja
2.17. Peraturan Semen Potland Indonesia NI 8 tahun 1972
2.18. Perturan Bata Merah sebagai bahan bangunan NI 10
2.19. Peraturan Plumbing Indonesia
2.20. Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991
2.21. Tata cara Pengacatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991
2.22. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990
2.23. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagaimana
ketentuan dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor Wajib mengikuti
ketentuan peraturan-peraturan yang disebutkan diatas.
3. Pekerjaan Persiapan
3.1. Lingkup Pekerjaan
3.1.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
3.1.2. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan
3.1.3. Pembuatan papan nama proyek
3.1.4. Pemasangan bouwplank
3.1.5. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
3.2. Persyaratan bahan
3.2.1. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus
memenuhi kualitas yang ditentukan dalam PBI 1991.
3.2.2. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu dan triplek dicat
putih.
3.2.3. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu meranti atau sengon 5/7 dan papan
meranti atau sengon ukuran 2/20 cm.
3.2.4. Untuk lalat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak
dorong dan lain-lain digunakan bahan kayu setempat.
3.3. Pedoman Pelaksanaan
3.3.1. Pembersihan lokasi sekeliling bangunan
Meliputi pembersihan semua tanam tumbuh termasuk pembongkaran
akar-akar pohon yang terkena bangunan dan halaman sekolah disekeliling
bangunan, termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan.
Hasil
bongkaran
tersebut
diatas
dibuang
ke
luar
lokasi
pekerjaan.Pembuatan Gudang,
3.3.2.
Bangsal Kerja dan Direksi Keet
Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat
melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar
setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Untuk Direksi Keet, dibuat dengan konstruksi semi permanen dengan
ukuran sesuai gambar, luas=21 M2, dilengkapi mobiler sederhana 1 meja
tulis, beberapa buah kursi duduk, dan 1 lembar triplek tempat menempel
gambar.
3.3.2. Pengadaan air untuk pelaksanan pekerjaan
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air
terdekat, kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan.
Kebutuhan air ini harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama
pelaksanaan pekerjaan. Air harus memenuhi syarat yang tercantum dalam
PBI NI 2.
3.3.3. Pembuatan papan nama proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm.
Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada
tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat
Nama proyek
Pemilik Proyek

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

Lokasi Proyek
Jumlah biaya (kontrak)
Nama Konsultan Perencana
Nama Konsultan Pengawas
Nama Pelaksana (Kontraktor)
Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun

3.3.4. Pemasangan Bouwplank


Tiang Bouwplank harus terpasang kuat. Papan diketam halus dan lurus
pada sisi atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudutsudutnya harus siku.
B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. Pekerjaan Tanah/Urugan
1.1.

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut,
tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:
1.1.1. Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi dari tiang ring basket
dan tiang net volly).
1.1.2. Timbunan kembali galian tanah pondasi
1.1.3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai dan pondasi
1.1.4. Perataan tanah sekelilling lapangan
1.1.5. Pekerjaan Cut & Fill (bila ada)

1.2.

Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi.
Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.

1.3.

Pedoman Pelaksanaan
1.3.1. Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Direksi.
Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel
listrik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor
secepatnya memberitahukan kepada Direksi atau kepada instansi yang
berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung
jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan
galian tersebut.
Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka
kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat.
Galian-galian untuk septictank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air
bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja
dan gambar detai.
Untuk kondisi tanah yangmudah longsor Kontraktor harus memasang
turap kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus
dibongkar setelah pondasi selesai.
1.3.2. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan
dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan
kontur tanah yang disyarat dalam Site Plan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

1.3.3. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan
pasir urug.
1.3.4. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran air
hujan, saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis
dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan
dengan menumbuk lapisan tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik.
Setelah lapisan pertama padat kembali seperti diatas. Demikian
seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi tertutup
kembali.
1.3.5. Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi
lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat.
Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan
ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
1.3.6. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan.
Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga
jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.
Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas kesempurnaan
pengurugan dan pemadatan.
1.3.7. Dibawah pondasi, dan dibawah air diurug dengan pasir pasangan setebal
10 cm dan dipadatkan.
2. Pekerjaan Pondasi
2.1.

Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
2.1.1. pondasi pasangan cor clyclopen

2.2.

Persyaratan Bahan
2.2.4. Pondasi cor clyclopen dengan menggunakan spesi 1 PC : 3 Kpr : 10 Psr,
bagian bawah pondasi dibuat aanstamping dari batu belah kosong yang
dipasang berdiri rapat, setebal 10 cm dengan tidak terdapat batu-batu
bertumpuk dan lapisan pasir setebal 5 cm.

2.3.

Pedoman Pelaksanaan
2.3.1. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuranpengukuran untuk dasar pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian.
2.3.2. Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 5 cm dan
dipadatkan, sebagai lantai kerja. Di atas pasir dipasang aanstamping,
untuk pondasi cor clyclopen, terdiri dari batu kali/gunung dan pasir pasang
(pasangan batu kosong). Lapisan ini juga harus dipadatkan, dengan
menyiram air diatasnya, sehingga pasir akan mengisi rongga-rongga batu
kali tersebut. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan gambar detail pondasi.
2.3.3. Untuk pondasi dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan
gambar detail. Campuran yang digunakan: Pondasi batu kali/belah
dipasang dengan aperekat 1 Pc : 3 Ps. Pondasi batu bata dipasang
dengan perekat 1 Ps : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester kasar/brappen

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

adukan 1 Pc : 3 Ps.
3. Pekerjaan Tiang Ring Basket dan Volly
3.1.

Lingkup Pekerjaan
Pemasangan Tiang dari Besi bulat seperti yang terlampir di gambar kerja

3.2

Persyaratan Bahan
Bahan untuk tiang menggunakan pipa besi diameter 8 cm

3.3

Pedoman Pelaksanaan
3.3.1. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila ada
perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur.
3.3.2. Pipa besi di masukkan kedalam pondasi clyclopen supaya tidak goyang. Di
bagian yang masuk tersebut dibuat angkur .
3.3.3. Pemasangan pipa besi tersebut harus tegak lurus dengan permukaan
lapangan

4.

Pekerjan timbunan pasir dan batu mangga

Pekerjaan penimbunan pasir dilakukan dua lapis dengan ketebalan seperti


terlihat pada gambar, setelah penimbunan pasir lapisan pertama selesai kemudian
dilakukan penyusunan batu mangga dan setelah itu baru dilakukan pemadatan
menggunakan stamper.

Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan


pemadatan pasir atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan yang
diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis kelandaian dan
elevasi penampang melintang yang disyaratkan Gambar Bestek.

Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau
lebih rendah 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar bestek.

Timbunan pasir dan timbunan batu mangga harus dipadatkan dengan menggunakan
stamper sebelum dilakukan pengecoran dan permukaan pasir harus rata untuk
mempermudah pengecoran.
5. Pekerjaan Pemadatan Tanah
Sebelum pekerjaan penimbunan pasir dan batu mangga , tanah dasar untuk alasnya
harus dipadatkan terlebih dahulu dengan menggunakan stamper, supaya permukan
lapangan yang akan di cor dengan beton tumbuk tidak mudah retak.
6. Pekerjaan Lantai
6.1 Lingkup Pekerjaan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

Lantai beton tumbuk atau beton rabat.


6.2 Bahan Yang digunakan
6.1.1. Beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
6.3 Pedoman Pelaksanaan
6.3.1
Dasar lantai
Dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan dipadatkan
6.3.2

Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus memeriksa semua pasangan
pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah
terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

6.3.3

Adukan
Adukan untuk tegel 1 Pc : 3 Pc
Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr
Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat campuran
yang plastis.

6.3.4

Pemasangan
Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 7 cm. Adukan perekat
lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan plesteran 1 Pc : 3 Ps
Adukan perekat untuk lantai harus betul-betul padat/penuh agar tidak
terdapat rongga-rongga yang dapat melemahkan konstruksi.
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak.

7. Pekerjaan Pengecatan
7.1.

Lingkup Pekerjaan
7.1.2.

Meni besi untuk Tiang Ring Basket Dan Volly dan kemudian dilapisi
dengan cat minyak.

7.2.

Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :


14.2.1. Meni besi sekualitas Kuda Terbang, Platon atau Ftalit.

14.3.

Pedoman Pelaksanaan
14.3.1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pengecoran lantai.
14.3.2.

Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata, berwarna sama,


pengecatan minimal 3 (tiga) kali.

14.3.3.

Pekejaan cat tiang harus dilakukan lapis demi lapis dengan


memperhatikan waktu pengeringan jenis bahan yang digunakan.
2 (dua) kali pengerjaan meni dasar.
1 (satu) kali lapis pengisi dengan plamur.
Penghalusan dengan amplas
Finishing dengan cat minyak sampai rata minimal 3 (tiga) kali.

14.3.4.

Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses sebagai berikut:


Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus,
setelah itu dilap dengan kain basah hingga bersih.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

Melapis dinding dengan plamur tembok, dipoles sampai rata. Setelah


betul-betul kering digosok dengan amplas halus dan dilap dengan
kain kering yang bersih.
Pengecatan dengan cat tembok emulsi sampai rata, minimal 3 (tiga)
kali.
Pekerjaan cat tembok harus menghasilkan warna merata sama dan
tidak terdapat belang-belang atau noda-noda mengelupas.

15.

14.3.5

Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses berikut :


Membersihkan bidang plafond yang akan dicat.
Mengecat plafond 3 (tiga) kali, sehingga menghasilkan bidang
pengecatan yang merata sama dan tidak terdapat belang-belang
atau noda-noda mengelupas.

14.3.6.

Warna yang digunakan apabila tidak ditentukan lain oleh Pemberi Tugas
maka digunakan warna sebagai berikut :
Dinding dalam/luar digunakan warna Primrose 302 dari daftar warna cat
superpolimyx.
Kozen pintu dan jendela digunakan warna Candy Brown 925 dari daftar
warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.
Daun pintu Panel dan plafond lambrisering digunakan warna Candy
Brown 925 dari daftar warna cat Kuda Terbang atau yang sekualitas.

Pekerjaan Finishing
15.1.

Sebelum pekerjaan diserah terimakan, kontraktor diwajibkan membongkar


gudang, bangsal-bangsal kerja, membersihkan bahan-bahan bangunan, kotorankotoran bekas yang ada di dalam lokasi bangunan, sehingga pada saat serah
terima dilaksanakan, bangunan dalam keadaam bersih dan rapi.

15.2.

Pada waktu diadakan serah terima pertama pekerjaan, maka Kontraktor harus
menyerahkan :
Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan Pemerintah Daerah
setempat.

16.

Pekerjaan Lain-lain
16.1.

Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya


Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup
pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal diatas, kecuali
pekerjaan administrasi proyek berupa :

(i)
(ii)
(iii)

Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala


sesuatunya yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan
dan jika diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan
pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
Dokumen Foto :
KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum
pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap
permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan
tahap pelaksanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan Pengelola Teknis.


Syarat-syarat foto dokumentasi :
a) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,
b) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,
c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut
pengambilan tersebut pada butir (a).
Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui
DIREKSI PEKERJAAN rangkap 5 (lima).
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontrktor, Foto-foto tersebut
harus dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran
pembayaran.
Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (i) dan (ii) Pasal ini,
dibuat dalam bentuk buku harian rangkap 5 (lima) didisi pada formulir yang
telah disetujui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan harus selalu
berada di tempat pekerjaan.
16.2.

KONTRAKTOR harus menyerahkan pada PEMILIK as built drawing. As built


drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk
pertama kali, dalam bentuk kalkir.

16.3.

Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran penawaran


Kontraktor. Harga taksiran ini sudah mencakup semua kebutuhan kontraktor
sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan baik dan sempurna.

16.5.

Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan ini.

Banda Aceh, Februari 2012


PT. Atjeh Design Engineering

Muhibuddin Ibrahim, SE
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai