Anda di halaman 1dari 14

PT.

WINDU EXPOTINDO

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


( RKS )

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN:

PERBAIKAN JALAN AREA KANTOR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR


(BAPETEN)

LOKASI :

KANTOR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN)

TAHUN ANGGARAN 2019

KONSULTAN PERENCANA :

PT. WINDU EXPOTINDO


ENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANT
Kantor : Jl. Raya Puncak Km.80 No.11 Cisarua kab. Bogor Telp. (0251)-825469
E-mail : winduexpotindo@yahoo.com
Studio : JL.Raya Cipor Kp. Rawajaha Gg. Asem Rt. 003/003 Situgede Kota Bogor.
Telp/Fax :( 0251) 8625149

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 0
PT. WINDU EXPOTINDO

BAB I
PENJELASAN UMUM

I. URAIAN UMUM
A. PEKERJAAN
a. Lingkup pekerjaan secara umum adalah Program Perbaikan Jalan Area Kantor Badan
Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,
buruh dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar
Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan
selama pelaksanaan.

B. BATASAN/PERATURAN
Untuk menghindari klaim dari user/proyek dikemudian hari maka Kontraktor harus
betul-betul memperhatikan semua pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan
ukuran jadi (finised) sesuai persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS.
Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat
pekerjaan,peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai
dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis dan petunjuk yang diberikan oleh
Konsultan Pengawas.
Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan,Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang menyangkut
pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing/Sanitasi dan mendapat
ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan Kontraktor harus menyediakan:
1. Site manager/Pelaksana sebagai penaggung jawab lapangan yang terampil dan ahli
dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna
memenuhi kewajiban menurut kontrak.
2. Buku harian untuk :
 Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.
 Mencatat semua petunjuk-petunjuk,keputusan-keputusan dan detail dari
pekerjaan.
3. Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :
 1 (satu) kamera.
 1 (satu) alat ukur schuifmat.
 1 (satu) alat ukur panjang 50m dan 5m.
 1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.

Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk dan mengikuti


Normalisasi Indonesia, Standard Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada
hubungannya dengan pekerjaan antara lain :

a. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)


b. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
c. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
d. SKSNI T-15-1991-03 (PBI-1971)
e. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
f. Algemenee Voorwarden (AV)
g. NI-8 (Peraturan Semen Portland Indonesia)

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 1
PT. WINDU EXPOTINDO

h. NI-10 (Bata Merah sebagai Bahan Bangunan)


i. SII (Standard Industri Indonesia)
j. Dan peraturan lainnya yang berlaku

Jika tidak terdapat di dalam Peraturan/Standard/Normalisasi tersebut diatas,maka


berlaku Peraturan/Standard/Normalisasi Internasional ataupun dari negara asal
produsen bahan/material/komponen yang bersangkutan.
Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini :
1. Dokumen Lelang yang sudah disyahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (Gambar
Kerja, RKS, BQ, Aanwijzing dan Surat Perjanjian Kontrak).
2. Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor dan sudah disetujui/disahkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Pengawas.

Pada dasarnya untuk dapat memahami dan menghayati dengan sebaik-baiknya


seluruh seluk beluk pekerjaan ini,Kontraktor diwajibkan untuk meneliti dan mempelajari
secara seksama seluruh gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya yang
berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS dan gambar-
gambar pelaksanaan, atauantara gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk
memberitahukan/melaporkannya kepada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
kejelasan pelaksanaan.

Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka
yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan /ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
2. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila
hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
Pengawas.
3. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap
sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
4. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan
pekerjaan.
5. Apabila dalam gambar perencanaan atau spesifikasi tidak tercantum bagian-bagian
tertentu dimana bagian-bagian tersebut merupakan suatu kelengkapan sistem maka
kewajiban Kontraktor untuk memasang bagian-bagian tersebut agar sistem bisa
beroperasi dengan baik dan sempurna tanpa ada tambahan biaya.
6. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignment, lokasi, seksi (bagian) dan
detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja. Kontraktor
harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud gambar dan
spesifikasinya,dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian
dalam gambar atau dari ketidaksesuaian antara gambar dan spesifikasinya. Setiap
deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar dan spesifikasi atau gambar
kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan darurat konstruksi atau lain-lainnya,
akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis.

II. LINGKUP PEKERJAAN


A. KETERANGAN UMUM
Secara umum pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana dalam gambar
dokumen pelelangan dan gambar kerja antara lain :

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 2
PT. WINDU EXPOTINDO

 PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pembuatan papan kegiatan
- Biaya administrasi dan dokumentasi proyek
- Biaya Pembersihan dan Perataan
- Bongkaran Hotmix Existing
- Biaya Core Drill
- Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat

 PEKERJAAN PASANGAN
- Paving Block warna 8 cm
- Beton Penjepit Mutu K 100 (1:3:5)

 PEKERJAAN PERKERASAN JALAN


- Pek. Hotmix HRS T=4 cm dipadatkan dengan vibro baby roller
- Pek. Lapisan Pengikat (Track Coat)

Pekerjaan yang tidak tercantum dalam Lingkup di atas sudah termasuk dalam jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai gambar rencana kerja, serta uraian pekerjaan
lebih detail seperti di uraikan pada perencanaan dan Bill of Quantity (BQ).

B. SARANA DAN CARA KERJA


a. Kontraktor diwajibkan memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat
pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh
lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai
dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mempekerjakan orang-
orang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Kontraktor harus selalu menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara
pekerja/karyawannya.
c. Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan seperti beton molen,
pompa air, timbris, waterpas, alat-alat pengangkut dan peralatan lain
yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam
kondisi baik.
d. Kontraktor wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan
menggunakan kemampuan terbaiknya. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
seluruh cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan
semua bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor sebelum suatu komponen
konstruksi dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontraktor Pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
- Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
- Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar
perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat diatas harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu,

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 3
PT. WINDU EXPOTINDO

kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat
dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Kontraktor, bila :
- Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurangsempurnaan pelaksanaan.
- Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan diluar
pekerjaan pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi
(misalnya jalan, halaman, dan lain sebagainya).
k. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa
pelaksanaan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir.

C. MOBILISASI
1. Mobilisasi
Dalam waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, Kontraktor harus melaksanakan
Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) yang dihadiri Pemilik, Direksi
Pekerjaan, Wakil Direksi Pekerjaan (bila ada) dan Kontraktor untuk membahas semua
hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam proyek ini.
Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang
disyaratkan dalam Pasal 1.2.1.(1) dan harus mencakup informasi tambahan berikut :
Lokasi base camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan
yang menunjukkan lokasi kantor Kontraktor, bengkel, gudang, mesin pemecah batu
dan instalasi pencampur aspal, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut
termasuk dalam cakupan Kontrak.
Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang
tercantum dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, bersama dengan
usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan.
Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Pena-waran
harus memperoleh persetujuan dari Direski Pekerjaan.
Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar aman
dilewati alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan
tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang
menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk
menyatakan persentase kemajuan mobilisasi.

2. Mobilisasi Tenaga kerja


Tenaga Kerja Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan yang harus dilakukan
dalam proyek adalah mempersiapkan tenaga kerja yang profesional yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. Selain dari pekerja-pekerja lapangan,
dalam pelaksanaannya juga harus mempersiapkan staf pengawas lapangan baik dari
proyek itu sendiri, konsultan, maupun kontraktor.

3. Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan penyedia fasilitas- fasilitas yang berfungsi dapat
mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan proyek mutlak diperlukan. Oleh
karena itu alat-alat berat digunakan sebagai salah satu fasilitas dalam pekerjaan dapat
menunjang kelancaran dan terlaksananya kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lokasi
proyek, mulai dari tahap pelaksanaan sampai akhir tahap pelaksanaan.
Alat-alat berat tersebut harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi lapangan
dan kemampuan pekerjaan yang mampu dilaksanakan, dimana sejumlah alat berat
perlu dikoordinasikan dengan secermat mungkin untuk mendapatkan efisiensi
pekerjaan yang sebaik-baiknya.

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 4
PT. WINDU EXPOTINDO

Peralatan yang dipergunakan pada proyek Peningkatan Jalan antara lain yaitu:
Motor Grader, Vibrating Compactor, Tired Roller, Mobil Pick up, Sekop Penebar
Agregat, Aspalt sprayer, Tandem Roller, Vibro Baby Roller.

4. Mobilisasi Material
Material yang dipergunakan dalam proyek Pembanguan Jalan Penghubung/Poros
Desa Wonorejo-Panggang ayom antara lain berupa agregat kelas A, agregat kelas B,
serta aspal.

D. PAPAN NAMA KEGIATAN


Kontraktor/Pemborong harus memasang Papan Nama kegiatan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku atas biaya Kontraktor/Pemborong.
- Pemasangan papan nama kegiatan sebagaimana tersebut diatas dipancangkan dilokasi
kegiatan pada tempat yang mudah dilihat umum.
- Pemasangan papan nama kegiatan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pemimpin Kegiatan.
- Ukuran/tulisan/warna/isi dan sebagainya ditetapkan berdasarkan keputusan Pemberi
Tugas.

CONTOH PAPAN NAMA :

NAMA PEKERJAAN :

LOKASI :

BIAYA : 90 cm

TANGGAL MULAI :

TANGGAL SELESAI :
..
PENYEDIA JASA :

ALAMAT :

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN :

120 cm
Keterangan :
Ukuran ………………………………………………….............. 120 x 90 cm
Tinggi tepi papan bawah dari permukaan tanah …………. 200 cm
Warna Dasar :
a. Kolom ……………. Putih
b. Tulisan & garis …………… Hitam.

E. PEMBUATAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN


a. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadual pelaksanaan
dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi (S-Curve) Bahan dan

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 5
PT. WINDU EXPOTINDO

tenaga yang direncanakan berdasarkan butir-butir komponen pekerjaan sesuai


dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Kontraktor
Pelaksana selambat-lambatnya 8 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan
pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 8 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana
belum menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Kontraktor Pelaksana
harus dapat menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu
pertama dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Kontraktor Pelaksana
harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan
mingguan yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadual pelaksanaan 2
mingguan ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

F. KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA


a. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih,sehat dan
cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja.
b. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK ditempat pekerjaan.
c. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan,kontraktor bertanggung-jawab atas keselamatan dan keamanan
pekerjaan,bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pejabat
Pembuat Komitmen,apabila terjadi kerusakan-kerusakan,maka kontraktor harus
bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
d. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor/Pemborong segera memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
kecelakaan.
e. Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran.
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor apabila diperlukan wajib menyediakan
tabung alat pemadam kebakaran (Fire Extinguisher) lengkap dengan isinya,dengan
jumlah sekurang-kurangnya 4 (empat) buah tabung. Masing-masing tabung
berkapasitas 15 Kg.
f. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri
Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja
Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang
melaksanakan Proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum,pihak
Kontraktor/Pemborong yang sedang melaksanakan pembangunan/ pekerjaan agar
ikut serta dalam program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.

G. TANGGUNG-JAWAB KONTRAKTOR
a. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
b. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pejabat Pembuat Komitmen untuk
melihat, mengawasi, menegur, atau member instruksi tidak mengurangi tanggung-
jawab penuh seperti tersebut diatas.
c. Kontraktor bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut
dengan biaya Kontraktor sendiri.

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 6
PT. WINDU EXPOTINDO

d. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka


Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen melalui Konsultan Pengawas.

III. SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN


A. SITUASI/LOKASI
a. Lokasi proyek adalah area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir Bapeten, Lahan
akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana keadaannya waktu Rapat
Penjelasan. Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan seksama mengenai
keadaan tanah halaman proyek tersebut.
b. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevaluasi keadaan lapangan, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim/tuntutan.

B. PENGUKURAN
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-
pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-
juru ukur (Surveyor) bila dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.
- Titik-titik Ukur
Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan padaukuran
setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan Proyek seperti yang direncanakan
dalam gambar-gambar grading dan seperti yang disetujui Ahli.
- Data Fisik
Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang diterakan
pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan titik-titik tolak untuk
pelaksanaan pekerjaan ini oleh Kontraktor.
Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua biayauntuk
pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang ditentukan padagambar-
gambar.

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 7
PT. WINDU EXPOTINDO

BAB II
URAIAN PEKERJAAN

2.1. Paving Blok Warna 8 cm


2.1.1. Lingkup Pekerjaan
Bila Anda hendak menghias atau merapikan suatu lahan, mennggunakan paving
block mungkin bisa dijadikan pilihan. Dengan paving block Anda bisa mengubah
lahan yang kosong menjadi banyak manfaat, seperti taman, tempat parkir, jalan
kecil, dll. Selain itu paving block juga memiliki nilai estetika yang tinggi.
Sebenarnya apa si paving block? benda yang bisa juga disebut dengan bata beton ini
adalah suatu bahan bangunan yang memiki bentuk segi empat ataupun segi banyak,
yang dipasang dengan cara mengunci satu sama lain.
Keunggulan Paving Block dibanding Bahan Sejenisnya:
1. Bentuknya Variatif dan Menarik
2. Lebih Ringan dibanding Produk Sejenis
3. Mampu Meresap Air
4. Perawatannya Mudah
5. Tahan Terhadap Cuaca

Kelemahan Paving Block dengan Bahan Sejenisnya


1. Kandang Tidak Serasi
2. Tidak Cocok dilalui Kendaraan Berat
3. Mudah Bergelombang

Jenis-jenis Paving Block


1. Paving Block Segi Enam
2. Paving Block Batu Bata
3. Paving Block Segi Tiga
4. Paving Block Rumput
5. Paving Block Topi Uskup
6. Paving Block Cacing

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 8
PT. WINDU EXPOTINDO

2.1.2. Bahan-Bahan
Paving block terbuat dari campuran abu batu, air, agregat kasar, agregat halus, dan
tentunya semen. Fungsi utama dari paving block adalah untuk menutupi permukaan
tanah agar lebih rata, stabil, rapi, dan kuat.

2.1.3. Pemasangan
Cara Memasang Paving Block Agar Kuat dan Tahan Lama
1. Tahap pertamanya yaitu tentunya membersihkan lahan yang akan di pasang
paving block dari semua kotoran seperti sisa dedaunan, pohon plastik, lumpur,
dll.
2. Perataan lahan, pada tahap ini permukaan tanah yang tidak rata atau berlubang
maupun yang bergelombang terlebih dahulu untuk disamaratakan.
3. Pengurugan tanahy, dalam hal ini bahan atau material yang digunakan untuk
pengurugan banyak pilihyannya, bisa berupa limestone, sirtu, sirdam, makadam
dll. Lalu urugan tersebut dipadatkan dengan menggunakan mesin pemadatan
seperti roller(wales) atau bisa juga menggunakan stemper kuda.
4. Ketebalan urugan menyesuaikan elevasi jalan tahap ini biasa disebut tahap
laveling.
5. Stelah tahap laveling, gelar pasir urug atau disebut juga abu batu  5 cm dan
ratakan.
6. Barulah pada tahap penyusunan paving di atas pasir atau abu batu yang telah
digelar rata tadi sesuai dengan motif rencana yang diinginkan, dalam pekerjaan
ini menggunakan paving block warna dengan ketebalan paving 8 cm.
7. Jika paving sudah terpasang semua padatkan paving dengan stamper kodok
untuk meratakan dan memadatkan permukaan pemasangan paving block,
sekalian celah nat antar susunan paving di isi dengan menggunakan batu abu
agar susunan paving block tersebut saling mengunci.
Untuk mengunci pasangan paving block, terutama di bagian sisi-sisi pasangan paving
block maka dipasang/dikuncilalah dengan beton penjempit dengan mutu beton
K100,

2.2. PEKERJAAN PERKERASAN, DAN JALAN HOTMIX


Proses untuk mengerjakan pengaspalan jalan tergantung dari keadaan lahan yang akan di
kerjakan,ada yang dimulai dari pemadatan tanah ada juga yang hanya overlay saja,atau
pelapisan ulang.Adapun jika pengaspalan di mulai dari tanah,maka spesifikasi pekerjaannya
sebagai berikut :
➩Persiapan mobilisasi atau dan demobilisasi
➩Pembentukan badan jalan dan Pemadatan tanah
➩Gelar batu Sub Basecourse lalu di padatkan
➩Gelar Base course kemudian dipadatkan
➩Cor Prime Coat
➩Gelar aspal hotmix type HRS
➩Pemadatan finishing pekerjaan
Untuk spec disesuaikan dengan volume kendaraan yang akan melintasi jalan, Berikut
ini.penjelasannya:

1..Persiapan.mobilisasi.atau.demobilisasi.
Tahap awal dalam proyek pengaspalan adalah mobilisasi atau mendatangkan alat-alat
berat,setelah selesai pekerjaan,alat-alat berat ini di kembalikan lagi atau demobilisasi.

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 9
PT. WINDU EXPOTINDO

Alat-alat berat dalam proyek pembuatan jalan diantaranya : Exavator,Tandem Roller, Double
drum, Vibrator Roller, Motor Grader, Ashpalt Finisher, Baby Roller, Peuneumatic.Rollerdll.
Pengangkutan sampah bekas pengaspalan juga masuk dalam pekerjaan.Demobilisasi.

2..Pembentukan.badan.jalan.dan.pemadatan.tanah.
Langkah selanjutnya adalah Pekerjaan pengukuran dan pembuatan badan jalan lalu
dipadatkan menggunakan mesin Vibrator Roller.Pekerjaan ini dinamakan pekerjaan
Sub.Grade.
Sub Grade adalah tanah dasar dibagian bawah lapisan perkerasan jalan,lapisan ini bisa
berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik.atau tanah urugan yang di
datangkan dari tempat lain,atau tanah yang di stabilkan dengan Semen atau Kapur kemudian
dipadatkan,yang terpenting untuk lapisan Sub Grade adalah tanah harus bersih dari Sampah,
akar dan Rumput. Perlu di ingat bahwa kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan
sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Minimal Nilai CBR untuk
Pemadatan Subgrade menurut Departemen Pekerjaan Umum (DPU) adalah 5%.

3..Pekerjaan.Sub.Base.course.dan.pemadatan.
Setelah tanah lapisan Sub Grade memenuhi standar kepadatan,Maka di mulailah pekerjaan
penghamparan Batu Sub base course atau Lapisan pondasi bawah.
Lapisan Sub base course adalah bagian lapisan pada konstruksi jalan yang terletak antara
Lapisan pondasi atas dan Sub Grade. Material terbaik Sub Base menurut kami yaitu Batu lime
stone, Batu Macadam Jumbo, Batu pecah. Mm
mmmmmmm
4..Proses.pengamparan.batu.Sub.Base.
Pertama membuat patok-patok yang kuat untuk menentukan ketebalannya biasanya tebal
Sub Base adalah 30 cm,kemudian mendatangkan material sub base course kelapangan lalu
dibuat dulu kepalanya yaitu antara patok kanan dan patok kiri,setelah ada dua kepala lalu
disebarkan material seluruhnya pada area antara kepala satu dan kepala yang lainnya, untuk
volume yang luas bisa menggunakan.Exavator.agar.pengerjaan.lebih.cepat.
Prinsip pemadatan dimulai dari pinggir dan dari yang rendah kearea lebih tinggi.untuk
perataan menggunakan Motor grader dan pemadatannya menggunakan Tandem
Roller,setelah pemadatan terlihat cukup menurut pelaksana dan direksi baru dapat
dilanjutkan ketahapan berikutnya.
mmmmmmmmmmmmmmm
5..Gelar.Batu.Base.course.dan.pemadatan.
Base course adalah bagian dari konstruksi jalan yang terletak diantara lapis pondasi bawah
dan lapis permukaan Fungsi utama base course. mmmmmmmmmmmmmm
1. Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda serta menyebarkan
beban ke lapis dibawahnya.
2....Bantalan.terhadap.lapis.permukaan.
Bahan lapis pondasi atas terbaik adalah campuran 70% batu pecahan berwarna abu
keputihan ukuran 5cm,dan 30% lagi campuran abu batu atau pasir ini yang dinamakan Base
course type A.
Proses.penghamparan.Base.Course.
Pada prinsipnya penghamparan Base course sama saja dengan uraian penghamparan Sub
base course. yaitu:
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
➾.. Permukaan.sub.base.course.harus.sudah.rata.dan.padat.

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 10
PT. WINDU EXPOTINDO

➾Dipasang patok patok untuk mengukur ketebalan biasanya tebal base course adalah.15.cm.
Pemadatan. Setelah base course terhampar dengan rata barulah dipadatkan dengan mesin
Tandem Roller,jika pada saat dipadatkan masih terlihat rendah atau tinggi bisa di tambah
atau dikurangi.Setelah semuanya kelihatan rata kemudian dipadatkan kembali menggunakan
mesin Tire Roller sambil di siram dengan air.

5..Pengecoran.Aspal.Prime.Coat.(Lapis.resap.pengikat)
Prime coat adalah lapis ikat yang diletakkan diatas lapis pondasi agregat.
Bahan lapis resap pengikat umumnya adalah aspal dengan penetrasi 80/100 atau penetrasi
60/70,yang dicairkan dengan minyak tanah .Volume yang digunakan antara 0,4 sampai
dengan 1,3 liter/m2.

Pengecoran Prime coat

Fungsi.dari.lapis.resap.pengikat.adalah:
➤ Untuk memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran Aspal.

dilapis.dengaan.aspal.
➤ Menjaga lapis pondasi agregat dari pengaruh cuaca yang dapat merusak struktur
kerusakan.jalan.

Proses.Pengecoran.lapis.resap.pengikat
Pemasangan Lapis resap pengikat menggunakan alat Ashpalt distributor berupa truck atau
kendaraan lain yang dilengkapi dengan Aspal,pompa dan batang penyemprot,umumnya truck
dilengkapi pemanas untuk menjaga temperatur aspal. untuk daerah yang sulit di capai
dengan penyemprot dapat menggunakan penyemprot.tangan.(Hand.sprayer) Sebelum
dilakukan penyemprotan terlebih dahulu lahan harus bebas dari kotoran dan
debu.penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan. Setelah selesai dengan
sempurna perlu menunggu lebih dahulu sebelum dilakukan proses selanjutnya, umumnya
prime coat sudah mengering setelah ± 48 jam akan tetapi
tergantung.cuaca.dan.panas.matahari.

Tabel 1. Volume Pemakaian Lapis Perekat (Prime Coat)


Takaran (liter/m2)
Jenis Bahan Permukaan Baru atau
Permukaan Porous (berpori) dan
Take Coat Permukaan Aspal Lama
Terekspos Cuaca
yang Licin
Aspal Cair (Campuran Aspal
0.15 0.15 – 0.35
Padat + Korosen)
Aspal Emulsi
0.20 0.20 – 0.50
Aspal Emulsi yang diencerkan 0.40 0.40 – 1.00 *

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 11
PT. WINDU EXPOTINDO

6..Penghamparan.Aspal.Hotmix.type.HRS
Pekerjaan Ashpalt Hotmix baru dapat dilaksanakan apabila prime coat telah
memenuhi.syarat.berikut:
a..Sudah.kering
b. permukaan prime coat bersih dari kotoran dan debu.

Penghamparan asphalt hotmix

Sebelum memulai pengamparan Finisher perlu di atur sedemikian rupa supaya mendapatkan
ketebalan dan kemiringan yang kita perlukan. Ashpalt hotmix dapat di ampar jika sampai
dilapangan panasnya masih memenuhi syarat spesifikasi. Jika sewaktu pengamparan di
temukan di tempat-tempat tertentu masih kurang rata maka perlu ditambahkan namun
cukup dengan tenaga manusia. Pemadatan di laksanakan setelah tersedia areanya, sewaktu
pemadatan roda roller perlu.disiram.air.secukupnya.

7. Adapun Kelebihan Aspal Hotmix yaitu :


- Waktu pekerjaannya relatif sangat cepat sehingga terciptanya efisiensi waktu.
- Lapisan konstruksi Aspal Hotmix tidak peka dengan Air.
- Dapat dilalui kendaraan setelah penghamparan selesai.
- Fleksibel sehingga mempunyai kenyamanan bagi pengendara.
- Pemeliharaannya relatif mudah dan murah.
- Stabilitas yang tinggi sehingga dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadinya
deformasi.

2.3. PEMASANGAN MARKA JALAN/RAMBU KEJUT


Dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, kepolisian dan instansi terkait telah
mengantisipasi dengan memasang rambu dan marka jalan. Beberapa di antaranya memang
terlihat sepele lantaran posisinya yang setiap hari dilalui. Seperti halnya marka kejut alias
speed trapped. Posisi penempatan marka trapped ini biasanya terdapat di zona bebas
hambatan, di zona sebelum area penyeberangan dan beberapa zona lainnya. Fungsinya
selain memberikan terapi kejut sekaligus peringatan ke pengendara, untuk mengurangi
kecepatan. Pemberian marka kejut di zona tertentu lantaran memacu kendaraan di jalan
umum dengan kecepatan tinggi, merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
kecelakaan lalu lintas.
Tidak hanya itu, adanya marka jalan ini juga berfungsi untuk memberikan tanda kepada
pengguna jalan agar tetap sadar dan tdak mengantuk saat berkendara.
"Marka rambu kejut berfungsi untuk menterapi kesadaran dan konsentrasi pengguna jalan,"

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 12
PT. WINDU EXPOTINDO

Bahan Pembuatan Rambu Kejut:


Material atau bahan rambu kejut ialah lapisan hotmix yang dibuat diatas badan jalan
dengan ketebalan 1-2 cm dengan jarak 40 cm, yang diberikan cat putih/kuning, supaya
terlihat jelas oleh semua pengendara/pengguna jalan.

BAB III
PENUTUP

1. Sebelum Penyerahan Pertama, Pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih di pel, halaman harus
ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
2. Segala peraturan yang tercantum dalam Bestek ini dan gambar-gambar merupakan
lampiran dalam Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan, untuk
hal ini Pemborong dianggap mengerti.
3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan Pemborong, untuk itu Pemborong harus
menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
4. Selama Masa Pemeliharaan, Pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki
segala cacat yang timbul sehingga sebelum penyerahan Kedua pekerjaan tersebut
dinyatakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
5. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi didalam
pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada
perintah tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen atau akan diperhitungkan dalam
pekerjaan tambahan.
6. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perlu
dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurut
pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi
dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak
dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
7. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya,
maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk
mendapatkan kepastian.
8. Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai landasan
Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada pelaksanaanya.

Perbaikan Jalan Area Kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Hal - 13

Anda mungkin juga menyukai