Anda di halaman 1dari 48

PERENCANAAN

JALAN LINGKUNGAN DESA KOTARINDAU


KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

LAPORAN
PENDAHULUAN
Daftar Isi

Daftar Isi i

Daftar Tabel iii

Daftar Gambar iv

Pengantar v

BAB - 1 PENDAHULUAN 1
1.1. LATAR BELAKANG 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 2
1.3. DATA KONTRAK 3
1.4. LINGKUP DAN TAHAPAN PEKERJAAN 3
1.5. KELUARAN 5

BAB - 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN 7


2.1. PETA LOKASI PEKERJAAN 7
2.2. KONDISI ADMINISTRASI, GEOGRAFIS DAN KLIMATOLOGI 8
2.3. KONDISI TOPOGRAFI 11
2.4. PEMANFAATAN LAHAN 13
2.5. KONDISI PENDUDUK 16

BAB - 3 METODOLOGI 17
3.1. UMUM 17
3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 19
3.3. PEKERJAAN PERSIAPAN 20
3.4. STUDI PENDAHULUAN 20
3.4.1. INVENTARISASI DATA DAN STUDI TERDAHULU 20
3.4.2. PENYUSUNAN RENCANA KERJA 21
3.4.3. PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN 21
3.5. SURVEI DAN PENYELIDIKAN LAPANGAN 22
3.5.1. SURVEI PENDAHULUAN 22

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi i


Laporan Pendahuluan DAFTAR ISI

3.5.2. SURVEI TOPOGRAFI 22


3.5.3. SURVEI HIDROLOGI 25
3.5.4. SURVEI GEOTEKNIK 26
3.6. PERKIRAAN BIAYA KONSTRUKSI 27
3.7. LAPORAN – LAPORAN 28

BAB - 4 RENCANA KERJA 29


4.1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL 29
4.2. STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANA 33
4.3. PROGRAM KERJA 34
4.4. JADWAL RENCANA KERJA 34
4.5. JADWAL RENCANA PENUGASAN PERSONIL 36

BAB - 5 LAMPIRAN - LAMPIRAN 37


5.1. SURAT PENUGASAN PERSONIL 38
5.2. SURAT PERMOHONAN SURVEI DAN PENGUKURAN LAPANGAN 39
5.3. BERITA ACARA SURVEI DAN PENGUKURAN LAPANGAN 40
5.4. DOKUMENTASI SURVEI DAN PENGUKURAN LAPANGAN 42
5.5. DATA UKUR SITUASI / TOPOGRAFI 57
5.6. PETA – PETA KONDISI WILAYAH 61
5.7. GAMBAR – GAMBAR EKSISTING 88

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi ii


Daftar Tabel

Tabel – 2.1. Luas Wilayah Menurut Desa di Kecamatan Dolo, 2020 9

Tabel – 2.2. Rata-rata Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan dan Penyinaran

Matahari Setiap Bulan, di Kecamatan Dolo, 2021 9

Tabel – 2.3. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan,

di Kecamatan Dolo, 2021 10

Tabel – 2.4. Keadaan Tanah Menurut Persentase Bentuk Permukaan Tanah

di Kecamatan Dolo, 2020 11

Tabel – 2.5. Rencana Pola Ruang Kabupaten Sigi 2010 – 2030, Sesuai

Perda Kabupaten Sigi No.21 Tahun 2011 15

Tabel – 2.6. Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi, Persentase Penduduk

Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa, 2020 16

Tabel – 3.1. Standar Perencanaan 17

Tabel – 4.1. Jadwal Rencana Kerja 35

Tabel – 4.2. Jadwal Penugasan Personil 36

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi iii
Daftar Gambar

Gambar – 2.1. Peta Wilayah Kabupaten Sigi 7

Gambar – 2.2. Peta Wilayah Kecamatan Dolo 8

Gambar – 2.3. Peta Topografi Kabupaten Sigi 12

Gambar – 3.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan 21

Gambar – 4.1. Struktur Organisasi Konsultan Perencana 33

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi iv


Pengantar

Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis kontrak
pengadaan jasa konsultan perencana antara CV. DIGITASI CONSULTANT dengan Dinas
Cipta Karya Dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah, untuk Pekerjaan
Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.

Laporan Pendahuluan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi kepada pemilik


pekerjaan mengenai konsep dan metodologi teknis pelaksanaan pekerjaan, struktur
organisasi konsultan perencana serta rencana kerja yang akan dilaksanakan.

Laporan Pendahuluan ini secara garis besar berisi tentang uraian umum lingkup
pekerjaan jasa konsultan perencana, uraian metodologi pelaksanaan survai lapangan,
uraian metodologi desain dan analisa teknis perencanaan jalan raya, uraian jadwal
kegiatan, uraian jadwal mobilisasi personil serta data pendukung pelaksanaan pekerjaan.

Demikian laporan Pendahuluan ini disampaikan, semoga dapat bermanfaat sebagai


bahan pertimbangan dalam tahapan perencanaan selanjutnya.

Konsultan Perencana
CV. DIGITASI CONSULTANT

Tasman, ST
Team leader

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi v


BAB - 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka memantapkan kestabilan sarana perhubungan lalu-lintas angkutan darat


yang sangat penting artinya bagi pembangunan Desa Kota Rindau, dimana desa tersebut
terdapat pusat pendidikan islami seperti pondok pesantren. Kurangnya akses jalan
lingkungan yang menghubungkan antar pusat pendidikan yang satu dengan yang
lainnya, akses jalan menuju persawahan ataupun kekebun, jembatan antar desa yang
tidak memadai, sehingga masyarakat desa tidak dapat beraktivitas sebagaimana
mestinya.

Kebijaksanaan pembangunan di bidang jalan tersebut pada saat ini merupakan pilihan
yang tepat mengingat akan kebutuhan pembangunan jalan yang komprehensif, sangat
mendesak agar dapat menghubungkan bagian-bagian daerah pusat pendidikan
dipedesaan. Mengingat hal tersebut menunjukan bahwa kebijaksanaan pembangunan
jalan antar pusat pendidikan diprioritaskan untuk mempercepat program pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berintelektual yang
salah satu permasalahannya terletak pada sarana dan prasarana termasuk didalamnya
jalan. sebab itu perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi perlu diperhatikan seefektif
dan seefisien mungkin.

Dengan fenomena diatas kerusakan pada badan jalan tepatnya akses menuju pusat
pendidikan perlu diselesaikan. Untuk menangani masalah infrastruktur ini, sebaiknya
ditangani berdasarkan kebutuhan dan ketepatgunaan seperti perbaikan atau
peningkatan jalan dan saluran drainase.

Berdasarkan uraian di atas, pada Tahun Anggaran 2022 Dinas Cipta Karya dan Sumber
Daya Air Daerah Provinsi Sulawesi Tengah bermaksud untuk menyelenggarakan kegiatan
Penyelenggaraan Penataan Bangunan Dan Lingkungan Di Kawasan Strategis Daerah
Provinsi Dan Lintas Daerah Kabupaten/Kota yang dengan adanya keterbatasan waktu

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 1


Laporan Pendahuluan PENDAHULUAN

dan tenaga di lingkungan Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air, maka Perencanaan
Jalan Lingkungan Desa Kota Rindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi akan dilaksanakan
dengan menggunakan Jasa Konsultasi Perencanaan yang di kelola pada Kegiatan
Penyelenggaraan Penataan Bangunan Dan Lingkungan Di Kawasan Strategis Daerah
Provinsi Dan Lintas Daerah Kabupaten/Kota.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN.


a. Maksud.
Maksud dari Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau
Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi ini adalah :
 Untuk mendapatkan suatu kerangka kerja dalam kaitannya dengan perencanaan,
penyiapan program, pelaksanaan serta operasi dan pemeliharaan untuk instansi
terkait.
 Menjadi acuan bagi instansi yang bertanggung jawab terhadap pengembangan
tata ruang dan sektor prasarana lainnya.
 Menyiapkan suatu perencanaan dengan memperhatikan kesesuaian konstruksi
dan perimbangan efisiensi biaya.
b. Tujuan.
Tujuan dari Jasa Konsultansi Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau
Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi ini adalah :
 Menyediakan perencanaan teknis serta spesifikasi teknis dengan mengikuti
kriteria, standar dan peraturan yang ada.
 Menentukan alternatif penanganan yang terbaik sehingga anggaran lebih tepat
sasaran, ekonomis dan efisien.
 Menyediakan perencanaan yang komprehensif agar suatu konstruksi dapat
berfungsi dengan baik.
c. Sasaran.
 Tersedianya Dokumen Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kota Rindau,
Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi.
 Tersedianya dokumen perencanaan sebagai informasi koordinasi dan sinkronisasi
dengan perencanaan komponen infrastruktur terkait.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 2


Laporan Pendahuluan PENDAHULUAN

1.3. DATA KONTRAK

1. Nama Pekerjaan : Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau


Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.
2. Pemilik : Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi
Sulawesi Tengah.
3. Konsultan : CV. DIGITASI CONSULTANT
4. Alamat Konsultan : Jl. Padanjakaya Lr. Asam BTN Harmoni II No. 18
Palu
5. Nomor Kontrak : 06/SPK/BID.PLBG/CIKASDA-APBD/V/2022
6. Tanggal Kontrak : 11 Mei 2022
7. Nilai Kontrak : Rp. 99.808.425,-
8. Nomor SPMK : 06/SPMK/BID.PLBG/CIKASDA-APBD/V/2022
9. Tanggal SPMK : 11 Mei 2022
10. Masa Pelaksanaan : 30 Hari Kalender
11. Akhir Kontrak : 9 Juni 2022
12. Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi
13. Ruas Jalan : Kabobona - Kotarindau

1.4. LINGKUP DAN TAHAPAN PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja, secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Survei Pendahuluan.
Tujuan survei pendahuluan adalah untuk mengumpulkan data-data awal berdasarkan
aspek aspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar/referensi survei
detail/survei berikutnya dan harus dilakukan oleh tenaga ahli.
Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan survei pendahuluan adalah :
a. Koordinasi dengan instansi Terkait di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan
Desa, mengenai :
 Lokasi Kegiatan.
 Program pembangunan di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa
(RPJMD, RENSTRA ) dan lain-lain.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 3


Laporan Pendahuluan PENDAHULUAN

 Sinkronisasi dan harmonisasi program-program pembangunan di lokasi


perencanaan
b. Survei Pendahuluan Geometrik Jalan
 Menentukan titik awal pekerjaan (STA 0+000) dan titik akhir pekerjaan yang
tepat, sesuai dengan arahan Pengguna Jasa.
 Mengidentifikasi medan secara stationing/urutan jarak dengan
mengelompokkan kondisi : medan datar, rolling, perbukitan, pegunungan/ bukit
curam dalam bentuk tabelaris.
 Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat penerapan desain geometrik
(alinyemen horizontal dan vertikal) berdasarkan pengalaman dan keahlian yang
harus dikuasai sepenuhnya oleh Ahli Teknik Jalan yang melaksanakan pekerjaan
ini dengan melakukan pengukuran-pengukuran secara sederhana dan benar
(jarak, azimut, kemiringan dengan helling meter) dan membuat sketsa desain
alinyemen horizontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-lokasi yang
dianggap sulit untuk memastikan trase yang dipilih agar dapat memenuhi
persyaratan geometrik yang dibuktikan dengan sketsa horizontal dan
penampang memanjang rencana trase jalan.
 Di dalam penarikan perkiraan desain alinyemen horizontal dan vertikal harus
sudah diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan
untuk lokasi : galian/ timbunan, bangunan pelengkap jalan, gorong- gorong dan
jembatan (oprit jembatan), persimpangan yang bisa terlihat dengan dibuatnya
sketsa-sketsa serta tabelaris di lapangan dari identifikasi kondisi lapangan
secara stationing dari awal sampai dengan akhir proyek.
 Di lapangan harus diberi dibuat tanda-tanda berupa patok dan tanda banjir
dengan diberi tanda bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50m
untuk memudahkan tim pengukuran, serta pembuatan foto-foto penting untuk
pelaporan dan panduan dalam melakukan survey detail selanjutnya.
 Dari hasil survey ini secara kasar harus sudah bisa dihitung perkiraan volume
pekerjaan yang akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat mendekati final design.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 4


Laporan Pendahuluan PENDAHULUAN

2. Perencanaan Teknis.
Tujuan perencanaan Teknis ini adalah mendapatkan desain perencanaan yang sesuai
dengan peraturan dan pedoman yang berlaku. Hal hal yang menjadi lingkup
pekerjaan adalah :
a. Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta, serta menarik beberapa
Alternatif rencana As Jalan/AIinyemen Horizontal dengan dilakukan pengecekan
Alinyemen Vertikal sesuai dengan kondisi medan yang memenuhi Standar
Perencanaan Geometrik Jalan dan dibahas bersamasama dengan Ahli Jalan.
b. Melakukan perencanaan alinyemen horizontal dan vertikal berdasarkan alternatif
yang dipakai dengan tetap mengacu pada standar geometrik jalan antar kota
maupun perkotaan.
c. Penggambaran Desain Geometrik Jalan :
 Tata letak/Layout dengan Skala 1 : 2000 (menyesuaikan)
 Alinyemen Horisontal dengan Skala 1:1000 (menyesuaikan)
 Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:100
 Potongan Melintang Skala Horisontal 1:100, Skala Vertikal 1:100
 Gambar – gambar detail dengan skala sesuai dengan kebutuhan.
d. Melakukan perencanaan K3 konstruksi berkaitan dengan resiko yang ditimbulkan
dengan adanya kegiatan konstruksi.

Proses perencanaan harus mengacu pada standar atau pedoman yang berlaku
seperti yang tertulis pada acuan normatif atau referensi lain yang tertuang dalam
Kerangka Acuan Kerja.

1.5. KELUARAN / HASIL PERENCANAAN

Keluaran atau hasil dari pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau
Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan.
Laporan pedahuluan adalah laporan awal konsultan perencana sebelum
melaksanakan perencanaan teknis pekerjaan jalan lingkungan. Dokumen Laporan
pendahuluan memuat Latar Belakang, Data umum pekerjaan, Metodologi dan
Rencana Kerja, menyampaikan kriteria desain secara detail, pengenalan lokasi awal,

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 5


Laporan Pendahuluan PENDAHULUAN

organisasi pelaksanaan kegiatan, laporan hasil survei pendahuluan, penentuan lokasi


dan jadwal pelaksanaan survei detail.

2. Laporan Akhir.

Laporan Akhir adalah laporan konsultan perencana yang memuat keseluruhan hasil
perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.
Laporan Akhir pada pekerjaan perencanaan ini mencakup :
 Engineering Estimate (EE) - Kertas A4 (5 Buku)
 Gambar Rencana - Kertas A3 (5 Buku)
 Spesifikasi Teknis - Kertas A4 (5 Buku)
 Laporan Akhir Perencanaan (5 Buku)
 Rancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (5 Buku)
 Soft Copy - Harddisk Eksternal (1 Buah).

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 6


BAB - 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. PETA LOKASI PEKERJAAN.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Sigi


(Sumber : Arsip CV. Digitasi Consultant,2022)

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 7


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.2. KONDISI ADMINISTRASI, GEOGRAFI DAN KLIMATOLOGI

Kecamatan Dolo merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi
dengan luas daratan 21,87 km². Letak Kecamatan Dolo berada di bagian utara
Kabupaten Sigi.
Karakteristik wilayah Kecamatan Dolo menurut elevasi (ketinggian di atas permukaan
laut/dpl) yaitu berada diketinggian Rata-rata 45,5 meter diatas permukaan laut. Wilayah
Kecamatan Dolo sebagian besar berbatasan dengan kecamatan Biromaru dengan
topografi yang relatif datar. Berdasarkan letak geografisnya kecamatan Dolo memiliki
batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Biromaru,
Sebelah Timur : Kecamatan Biromaru,
Sebelah Selatan : Kecamatan Dolo Barat dan Kecamatan Biromaru,
Seberah Barat : Kecamatan Marawola dan Kecamatan Dolo Barat.

Gambar 2.2. Peta Wilayah Kecamatan Dolo


(Sumber : BPS, Kecamatan Dolo dalam Angka 2021)

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 8


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sigi yang termuat dalam dokumen
Kecamatan Dolo dalam Angka tahun 2021 Wilayah administrasi pemerintahan
Kecamatan Dolo terdiri dari 9 Desa yaitu seperti Tabel dibawah ini :
DESA LUAS WILAYAH PERSENTASE
NO (Km2) Percentage
Subdistrict
(1) (3) (4)
1. Tulo 4,68 21,40
2. Soulowe 1,97 9,01
3. Karawana 1,98 9,05
4. Kotapulu 1,67 7,64
5. Langaleso 3,34 15,27
6. Kotarindau 2,86 13,08
7. Maku 2,50 11,43
8. Potoya 1,83 8,37
9. Kabobona 1,04 4,76
JUMLAH / Total 21,87 100,00
Tabel 2.1. Luas Wilayah Menurut Desa di Kecamatan Dolo, 2020.
(Sumber : BPS, Kecamatan Dolo dalam Angka 2021).

Data Curah Hujan (mm) adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar
hujan pada tempat yang datar, tidak menyerap, tidak meresap dan tidak mengalir. Unsur
hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang
datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau tertampung air hujan sebanyak
satu liter.

TAHUN CURAH HUJAN / Rainfall (mm) CURAH HUJAN


NO Year RATA-RATA
Station A Station B Station C
(1) (2) (3) (4)
1. 2010 210 145 205 186,7
2. 2011 115 280 115 170,0
3. 2012 245 190 204 213,0
4. 2013 200 150 195 181,7
5. 2014 246 210 240 232,0
6. 2015 220 170 210 200,0
7. 2016 220 255 220 231,7
8. 2017 215 160 210 195,0
9. 2018 200 145 200 181,7
10. 2019 215 135 225 191,7
11 2020 190 200 180 190,0
12. 2021 160 215 156 177,0

Tabel 2.2. Data Curah Hujan 12 Tahun terakhir dari 3 stasiun Penangkap Curah Hujan
Di Kota Palu dan Kabupaten Sigi
(Sumber : BMKG Sulawesi Tengah).

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 9


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

Lama penyinaran matahari merupakan salah satu dari beberapa unsur klimatologi dan
didefinisikan sebagai kekuatan matahari yang melebihi 120 W/m2.
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul-molekul.
Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk
memindahkan (transfer) panas ke benda – benda lain atau menerima panas dari benda –
benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan
benda yang bersuhu lebih tinggi.
Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat/wilayah tersebut terhadap
permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Selama tahun 2021, suhu udara maksimum
tertinggi di kecamatan Dolo terjadi pada bulan Desember (18,04°C) dan suhu udara
maksimum terendah terjadi pada bulan Juni (14,66°C), sementara suhu udara minimum
tertinggi terjadi pada bulan Mei (13,16°C) dan suhu udara minimum terendah terjadi
pada bulan Juli (11,25°C).
Kelembaban udara atau legas udara adalah jumlah kandungan uap air yang ada dalam
udara. Kandungan uap air di udara berubah-ubah bergantung pada suhu Makin tinggi
suhu, makin banyak kandungan uap airnya. Alat pengukur kelembapan udara adalah
higrometer.
Kelembaban udara berkisar antara 65-79%, dengan kelembaban udara rata-rata tertinggi
terjadi pada bulan Januari dan Juli yaitu 78,80% dan kelembaban udara rata-rata
terendah terjadi pada bulan September yaitu 64,70%. Curah hujan dipengaruhi oleh
keadaan iklim, keadaan geografi, dan perputaran arus udara.
SUHU UDARA / Temperature ( 0C )
BULAN KELEMBABAN UDARA
MiINIMUM MAKSIMUM RATA - RATA
NO Month Humidity (%)
Min. Max. Average
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Januari / January 12,30 14,90 27,20 78,80
2. Februari / February 11,70 15,38 27,08 77,90
3. Maret / March 12,42 15,05 27,47 77,90
4. April / April 12,16 15,93 28,09 75,20
5. Mei / May 13,16 15,32 28,48 74,00
6. Juni / June 13,00 14,66 27,66 78,80
7. Juli / July 11,25 17,18 28,43 69,60
8. Agustus / August 12,13 16,49 28,62 67,20
9. September / September 12,10 17,18 29,28 64,70
10. Oktober / October 12,22 17,26 29,48 65,00
11 November / November 11,85 17,13 28,98 72,60
12. Desember / December 11,45 18,04 29,49 68,40
Tabel 2.3. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif
Setiap Bulan, di Kecamatan Dolo, 2021.
(Sumber : BMKG, Bandar Udara Mutiara Sis-Aljufri Palu).

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 10


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.3. KONDISI TOPOGRAFI

Kabupaten Sigi terletak antara 00 52’ 16” LS – 20 03’ 21” LS dan 1190 38’ 45” BT–1200 21’
24” BT yang terdiri atas dataran, hutan dan lembah pegunungan, sehingga dapat
dipetakan menjadi dua kawasan yakni : wilayah lembah dan pengunungan. Wilayah
dataran atau lembah meliputi 7 (tujuh) kecamatan yang sebagian besar daerahnya
merupakan wilayah lembah yaitu Kecamatan Marawola, Kecamatan Dolo, Kecamatan
Dolo Selatan, Kecamatan Dolo Barat, Kecamatan Sigi Biromaru, Kecamatan Gumbasa
dan Kecamatan Tanambulawa. Sedangkan kecamatan berada di wilayah pegunungan
yang terdiri dari 8 (delapan) kecamatan yaitu : Kecamatan Kulawi, Kecamatan Kulawi
Selatan, Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Palolo, Kecamatan Lindu, Kecamatan
Nokilalaki, Kecamatan Marawola Barat dan Kecamatan Kinovaro.
Topografi wilayah Kabupaten Sigi adalah merupakan wilayah dengan kawasan
pegunungan dan perbukitan, dengan ketinggian wilayah umumnya berada antara 30
meter sampai 700 meter diatas permukaan laut. Tingkat kemiringan tanah/lereng antara
datar sampai sangat curam. Kondisi topografis tersebut mempengaruhi wilayah
permukiman desa dimana dari 176 desa sebagian besar berada di daerah dataran dan
pegunungan.
KETINGGIAN DARI
BENTUK PERMUKAAN TANAH
DESA PERMUKAAN LAUT
NO DATARAN PERBUKITAN PEGUNUNGAN
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Tulo 100 - - 47
2. Soulowe 100 - - 82
3. Karawana 100 - - 75
4. Kotapulu 100 - - 32
5. Langaleso 100 - - 45
6. Kotarindau 100 - - 28
7. Maku 100 - - 50
8. Potoya 100 - - 47
9. Kabobona 100 - - 33

Tabel 2.4. Keadaan Tanah Menurut Persentase Bentuk Permukaan Tanah


di Kecamatan Dolo, 2020.
(Sumber : BPS, Kecamatan Sigi Dalam Angka 2021).

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 11


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

Keadaan Geologi Kabupaten Sigi secara umum sama untuk semua kecamatan yaitu jenis
tanah Alluvial yang terdapat pada kawasan lembah Sigi, Formasi geologinya terdiri dari
batuan gunung berapi dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous
Intrusiverocks) disamping pula batuan-batuan metamorfosis dan Sedimen.
Dataran Kabupaten Sigi diperkirakan cocok untuk pertanian intensif. Geologi tanah
dataran ini terdiri dari bahan-bahan Alluvial dan Colluvial yang berasal dari
metamorfosis yang telah membeku. Disamping itu tanahnya kemungkinan bertekstur.
Berikut ini Diagram yang menunjukan gambaran karakteristik kondisi topografi wilayah
kabupaten Sigi saat ini :

Gambar 2.3. Peta Topografi Kabupaten Sigi


(Sumber : Website: Sigikab.go.id.)

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 12


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.4. PEMANFAATAN LAHAN

Pola ruang Kabupaten Sigi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu Kawasan Non
Budidaya dan Kawasan Budidaya. Kawasan Non Budidaya atau yang lebih dikenal
sebagai Kawasan Lindung merupakan wilayah kendala dan wilayah limitasi dalam
pemanfaatan ruang. Kawasan Lindung ini kemudian digolongkan lagi menjadi beberapa
kelompok.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009,
Kawasan Lindung Kabupaten adalah kawasan lindung yang secara ekologis merupakan
satu ekosistem yang terletak pada wilayah kabupaten, kawasan lindung yang
memberikan pelindungan terhadap kawasan bawahannya yang terletak di wilayah
kabupaten, dan kawasan-kawasan lindung lain yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan pengelolaannya merupakan kewenangan pemerintah daerah
kabupaten yang terdiri atas :
a. Kawasan hutan lindung.
b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, meliputi :
kawasan bergambut dan kawasan resapan air.
c. Kawasan perlindungan setempat, meliputi : sempadan pantai, sempadan sungai,
kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung
spiritual dan kearifan lokal lainnya.
d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya meliputi : kawasan suaka
alam, kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka
margasatwa laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau,
taman nasional dan taman nasianal laut, taman hutan raya, taman wisata alam dan
taman wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
e. Kawasan rawan bencana alam, meliputi : kawasan rawan tanah longsar, kawasan
rawan gelombang pasang dan kawasan rawan banjir.
f. Kawasan lindung geologi, meliputi : kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan
bencana alam geologi, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah.
g. Kawasan lindung lainnya, meliputi : cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan
perlindungan plasma-nutfah, kawasan pengungsian satwa, terumbu karang, dan
kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang dilindungi.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 13


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

Terkait dengan Kabupaten Sigi pola ruang kawasan lindung terdiri atas hutan lindung,
kawasan resapan air, kawasan suaka alam, kawasan rawan bencana alam (banjir dan
longsor), kawasan rawan bencana geologi (zona patahan).
Sementara itu, untuk kawasan budidaya didefinisikan sebagai kawasan yang
ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan yang terdiri dari :
a. kawasan peruntukan hutan produksi, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan :
hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat
dikonversi.
b. Kawasan hutan rakyat.
c. Kawasan peruntukan pertanian, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan :
pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan hortikultura.
d. Kawasan peruntukan perkebunan, yang dirinci berdasarkan jenis komoditas
perkebunan yang ada di wilayah kabupaten.
e. Kawasan peruntukan perikanan, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan :
perikanan tangkap, budi daya perikanan, dan pengolahan ikan.
f. Kawasan peruntukan pertambangan, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan :
mineral dan batubara, minyak dan gas bumi, panas bumi, serta air tanah di
kawasan pertambangan.
g. Kawasan peruntukan industri, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan : industri
besar, industri sedang, dan industri rumah tangga.
h. Kawasan peruntukan pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan :
pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan.
i. Kawasan peruntukan permukiman, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan :
permukiman perkotaan dan peruntukan permukiman perdesaan sebagai kawasan
budi daya, maka permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-
masing permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di
pegunungan, dataran tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya.
j. Kawasan peruntukan lainnya.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 14


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

Kabupaten Sigi adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki
kawasan hutan lebih dari 70 persen luas wilayah, baik berupa kawasan hutan produksi,
hutan lindung, maupun taman nasional. Selain itu, Kabupaten Sigi merupakan wilayah
hulu dari WS Palu Lariang yang memiliki peran strategis sebagai penjaga ekologi bagi
PKN Palu.

Sedangkan pengembangan kawasan budidaya di Kabupaten Sigi diarahkan untuk


pengembangan sektor pertanian dalam arti luas yang tidak hanya mengedepankan pada
fungsi produksi tetapi juga pengolahan pasca panen, sehingga memiliki nilai tambah bagi
masyarakat petani. Alokasi lahan pertanian di Kabupaten Sigi tersebar pada beberapa
kecamatan, terutama yang berada di sepanjang Sungai Gumbasa. Sedangkan kawasan
perkotaan masih mengumpul pada wilayah utara Kabupaten Sigi, sedangkan wilayah
perdesaan tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Sigi. Adapun gambaran pola
ruang di Kabupaten Sigi secara umum dapat dilihat pada Tabel 2.5.

PERSENTASE
RENCANA POLA RUANG LUAS
NO (%)
(1) (2) (3)
KAWASAN LINDUNG 268.873,60 51,74
1. Hutan Lindung 136.910,91 26,35
2. Kawasan Tahura dan Hutan Wisata Wera 3.114,45 0,60
3. Kawasan Taman Nasional Lore Lindu 112.792,08 21,71
4. Kawasan Lindung Setempat 12.561,41 2,42
5. Tubuh Air 3.458,75 0,67
KAWASAN BUDIDAYA 250.764,40 48,26
1. Hutan Produksi 3.118,27 0,60
2. Hutan Produksi Terbatas 123.787,00 23,82
3. Kawasan Pertambangan 7.950,00 1,53
4. Kawasan Pertanian Lahan Basah 23.697,00 4,56
5. Kawasan Pertanian Lahan Kering 20.452,67 3,94
6. Kawasan Perkebunan 55.718,95 10,72
7. Kawasan Permukiman Perkotaan 10.418,00 2,00
8. Kawasan Permukiman Pedesaan 4.740,00 0,91
9. Kawasan Pariwisata 882,51 0,17
JUMLAH 519.602,00 100,00

Tabel 2.5. Rencana Pola Ruang Kabupaten Sigi 2010 - 2030


Sesuai Perda Kabupaten Sigi No.21 Tahun 2011
(Sumber : RPJMD Perubahan 2016 - 2021).

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 15


Laporan Pendahuluan GAMBARAN UMUM WILAYAH

Berdasarkan RPJMD Perubahan 2016 – 2021 terkait Pola Ruang Kabupaten Sigi 2010 –
2030 Kecamatan Dolo merupakan wilayah dengan potensi antara lain :
1. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya (Bab II Hal.13, RPJMD Perubahan 2016).
2. Kawasan Pertanian Lahan Basah (Bab II Hal.16, RPJMD Perubahan 2016).
3. Kawasan Pertambangan (Bab II Hal.20, RPJMD Perubahan 2016).

2.5. KONDISI PENDUDUK

Jumlah penduduk disuatu wilayah


dipengaruhi oleh tiga komponen
demografi yaitu kelahiran (birth),
kematian (death) dan perpindahan
penduduk (migration).
Hasil proyeksi penduduk tahun 2020
menunjukan bahwa jumlah penduduk
Kecamatan Dolo mencapai 22.372 jiwa dengan kepadatan penduduk 1,023 jiwa/km2.
Dengan luas wilayah Kecamatan Dolo 21,87 km2. Berikut ini adalah tabel terkait jumlah
penduduk dan sebaran penduduk di masing-masing Desa serta rata-rata penduduk.
Laju Pertumbuhan
Desa Jumlah Penduduk Peesentase Kepadatan
Penduduk per-Tahun
NO Subdistrict (R I b u) Penduduk Penduduk Per Km2
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tulo 3,968 - 17,74 848
2. Soulowe 1,625 - 7,26 825
3. Karawana 1,806 - 8,07 912
4. Kotapulu 1,971 - 8,81 1.180
5. Langaleso 2,852 - 12,75 854
6. Kotarindau 3,691 - 16,50 1.291
7. Maku 1,934 - 8,64 774
8. Potoya 1,871 - 8,36 1.022
9. Kabobona 2,654 - 11,86 2.552
JUMLAH 22,372 1,05 100,00 1.023

Tabel 2.6. Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi, Persentase Penduduk


Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa, 2020.
(Sumber : BPS, Kecamatan Dolo dalam Angka 2021).

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 16


BAB - 3
METODOLOGI

3.1. UMUM

Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka sebelumnya
perlu dibuat suatu pendekatan teknis agar dapat dilaksanakan secara sistematis dan
praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu dan waktu kerja.

Seperti telah dijelaskan didalam Kerangka Acuan Kerja (TOR), maka di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan menggunakan standar – standar perencanaan
yang dapat dilihat pada tabel 2.1. Standar Perencanaan

No Dokumen Uraian

1. UU. No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan

2. UU. No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang


3. UU. No. 2 Tahun 2022
No. 38 tahun 2004 tentang Jalan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang


4. PP. No. 34 Tahun 2006
Jalan

PerMen PU. No. Tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria


5.
19/PRT/M/2011 Perencanaan Teknis Jalan

PerMen PUPR No. Tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan


6.
28/PRT/M/2016 Bidang Pekerjaan Umum

PerMen PUPR No. 10 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan


7.
Tahun 2021 Konstruksi
Surat Edaran Menteri
Pemberlakuan Pedoman Cara Uji California Bearing
Pekerjaan Umum
8. Ratio (CBR) dengan Dynamic Cone Penetrometer
No.04/SE/M/2010
(DCP)

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 17


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

No Dokumen Uraian

NSPM No.
9. Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan
008/T/BNKT/1990

10. MKJI 1997 Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997

11. NSPM No. 038/TBM/1997 Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota

Standar Nasional Indonesia tentang Sistem


12. SNI 19-9001:2001
Manajemen Mutu

Standar Nasional Indonesia tentang Sistem


13. SNI ISO-9001:2008
Manajemen Mutu - Persyaratan

Standar Nasional Indonesia tentang Perencanaan


14. Pd T-14-2003
Jalan Beton Semen

Pedoman Pengukuran Topografi untuk Pekerjaan


15. NSPM No. 010 / PW / 2004
Jalan dan Jembatan Buku 1 s/d Buku 4

Pedoman Teknik Perencanaan Tebal Lapis Tambah


16. PD. T-05-2005-B
Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan

Penyampaian Manual Desain Perkerasan Jalan


17. 04/SE/Db/2017 Revisi 2017 di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga

18. 01/S/MDP/2017 Suplemen Manual Perkerasan Jalan Revisi 2020

Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk


19. 02/SE/Db/2018
Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan

Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk


20. 16.1/SE/Db/2020 Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi
2)

Tabel 3.1. Standar Perencanaan

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 18


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan pelaksanaan pekerjaan


sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Studi Pendahuluan
 Penyusunan rencana kerja
 Penyusunan Rencana Program Mutu
 Inventarisasi data & studi terdahulu

3. Survei Dan Penyelidikan Lapangan


 Survei pendahuluan
 Penyusunan Laporan Pendahuluan
 Survei topografi
 Survei inventarisasi jalan
 Survei hidrologi
 Penyelidikan tanah

4. Analisa Data
 Analisa data dan pemetaan topografi
 Analisa data tanah dan sumber material
 Analisa hidrologi
 Penyusunan laporan survei teknis

5. Perencanaan Teknis
 Geometrik Jalan
 Rencana Perkerasan Jalan
 Utilitas Umum & Drainase
 Perlengkapan Jalan
 Manajemen Lalu Lintas

6. Gambar Perencanaan Akhir


 Penyusunan gambar rencana
 Penyusunan Draft Laporan Akhir

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 19


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya


 Perhitungan volume pekerjaan fisik
 Penyusunan Laporan Rencana Anggaran Biaya

8. Dokumen Lelang dan Laporan Akhir


 Penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan
 Penyusunan laporan dokumen Lelang
 Penyusunan Laporan Akhir

Bagan alir strategi pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan. Secara jelas uraian dari masing-masing tahapan kegiatan
tersebut diuraikan pada sub-bab berikut :

3.3. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan, maka perlu dilaksanakan pekerjaan persiapan,


baik mengenai kelengkapan administrasi, personil pelaksana, sarana transportasi,
peralatan, dan segala aspek dalam kaitan pelaksanaan pekerjaan. Konsultan akan
menyiapkan program kerja untuk dikoordinasikan dengan pihak pemberi tugas. Maksud
dari koordinasi ini adalah untuk menyamakan pandangan antara konsultan dengan pihak
pemberi sehingga pelaksanaan pekerjaan ini tidak mengalami hambatan.

3.4. STUDI PENDAHULUAN

3.4.1. INVENTARISASI DATA DAN STUDI TERDAHULU


Setelah tugas dari masing-masing tenaga ahli dipahami, maka konsultan akan
segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data, informasi dan laporan yang
ada hubungan-nya dengan studi untuk mempelajari kondisi daerah proyek secara
keseluruhan guna mempersiapkan rencana tindak lanjut tahap berikutnya.
Konsultan akan mengunjungi kantor-kantor instansi pemerintah maupun swasta
yang sekiranya mengelola data yang diperlukan. Untuk kelancaran pekerjaan ini,
maka sangat diperlukan surat pengantar dari pihak Direksi Pekerjaan untuk
keperluan tersebut. Dari hasil studi meja akan disusun program kerja
Perencanaan Jalan tersebut diatas.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 20


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

3.4.2. PENYUSUNAN RENCANA KERJA


Hasil penelaahan data akan dituangkan dalam rencana konsultan yang meliputi
rencana kegiatan survei dilapangan maupun kegiatan analisis dan evaluasi data.
Rencana kerja ini meliputi :
a. Struktur organisasi serta tenaga pelaksana penanganan pekerjaan
b. Rencana waktu penanganan pekerjaan
c. Rencana penugasan personil serta peralatan yang akan digunakan dalam
penanganan pekerjaan.

3.4.3. PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN


Hasil – hasil dari studi pendahuluan akan dituangkan dalam bentuk Laporan
Pendahuluan.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 21


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

MULAI

PERSIAPAN :
-. Perumusan Masalah
-. Metodologi

TIDAK

Sesuai
dengan
KAK

YA

LAPORAN MASUKAN
PENDAHULUAN PENGGUNA JASA

SURVEI PENDAHULUAN

SURVEI SURVEI SURVEI SURVEI


TOPOGRAFI HIDROLOGI INVENTARISASI LALU LINTAS
JALAN

GAMBAR ANALISA DATA ANALISA


TOPOGRAFI HIDROLOGI INVENTARISASI KAPASITAS JALAN
JALAN

PRA DESAIN
-. Layout Plan
-. Tipikal Potongan Melintang
MASUKAN
PENGGUNA JASA

DESAIN
-. Geometrik & Perkerasan Jalan
-. Bangunan Pelengkap (Drainase)
-. Gambar Rencana
MASUKAN
PENGGUNA JASA

1. RENCANA ANGGARAN BIAYA


2. SPESIFIKASI TEKNIS
3. KONSEP SMKK
MASUKAN
PENGGUNA JASA

LAPORAN
AKHIR

SELESAI

Gambar 3.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 22


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

3.5. SURVEI DAN PENYELIDIKAN LAPANGAN

3.5.1. SURVEI PENDAHULUAN


Survai Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan peta dasar yang berupa Peta Topografi skala 1:100.000 /
1:50.000 dan peta-peta pendukung lainnya (Peta Geologi, Tata Guna tanah
dll).
b. Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaiaan, serta titik awal dan titik akhir
pekerjaan.
c. Mempelajari kondisi eksisting ruas jalan secara umum seperti jenis
perkerasan, kondisi terrain, kondisi lalu lintas dan tata guna lahan sekitarnya.
d. Inventarisasi stasiun-stasiun pengamatan curah hujan pada lokasi pekerjaan
melalui stasiun-stasiun pengamatan yang telah ada ataupun pada Jawatan
Meteorologi setempat.
e. Membuat foto dokumentasi lapangan per 1 km, serta pada lokasi-lokasi yang
penting.
f. Mengumpulkan data, berupa informasi mengenai harga satuan upah dan
material.
g. Mengumpulkan informasi umum lokasi sumber material (quarry) yang
diperlukan untuk pekerjaan konstruksi.
h. Membuat laporan lengkap perihal pada butir (a) s/d (g) dan memberikan
saran-saran yang diperlukan untuk pekerjaan survei teknis selanjutnya.

Hasil dari survei pendahuluan dan pengumpulan data-data yang menunjang


dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dituangkan dalam bentuk laporan Survai
Pendahuluan.

3.5.2. SURVEI TOPOGRAFI

LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topografi untuk perencanaan jalan terdiri dari
beberapa bagian pekerjaan yaitu :
A. PERSIAPAN SURVEI
Kegiatan Persiapan pekerjaan Survei Pengukuran Topografi, meliputi :

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 23


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

1. Persiapan Administrasi
Persiapan Administrasi antara lain berupa :
ii. Surat Tugas personil pelaksana
iii. Surat izin Survei
iv. Hal-hal lainnya yang diperlukan.
2. Persiapan Peralatan Survei.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu
peralatan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan harus
memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran
memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi). Peralatan yang
harus dipersiapkan antara lain :
a. Alat ukur Total Station (TS) yang mempunyai ketelitian pembacaan
sudut terkecilnya 1 (satu) detik danakurasi pengukuran jaraknya 5+3
ppm serta perlengkapannya.
b. Prisma Target
c. Statif
d. Kompas (Shunto), GPS Handheld
e. Form kertas pencatatan pengukuran
f. Meteran jalan (Meter Roll)
g. HT atau WT untuk komunikasi di lapangan
h. Komputer (Hardware & Software) + Printer A3
i. Kamera Digital
j. Perlengkapan Lainnya yang di butuhkan.
3. Persiapan Teknis.
Persiapan teknis antara lain berupa :
a) Peta Kerja
b) Penyediaan deskripsi titik ikat planimetris dan ketinggian yang telah
ada di lokasi atau di sekitar lokasi pemetaan
c) Orientasi lapangan
d) Pemerikasaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat
planimetris dan ketinggian titik ikat yang akan digunakan
e) Penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian yang akan digunakan

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 24


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

f) Perencanaan jalur pengukuran


g) Perencanaan letak pemasangan patok tetap
h) Penyediaan patok tetap utama dan patok tetap bantu
i) Penyediaan patok sementara
j) Perencanaan sistem pemberian nomor patok sementara dan nomor
patok tetap
k) Penyediaan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah
ditetapkan
l) Kalibrasi alat ukur
m) Penyediaaan alat hitung
n) Penyediaan formulir data ukur dan formulir data hitungan
o) Penyediaan tabel deklinasi untuk tahun pelaksanaan pengamatan
matahari
p) Persiapan lain yang diperlukan
4. Persiapan Managerial
Persiapan managerial antara lain berupa :
a) Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan bila pekerjaan
pengukuran dan pemetaan teristris sungai merupakan bagian
kegiatan dari satu paket pekerjaan desain, jadwal pelaksanaan
pekerjaan supaya dibuat dua macam, yaitu jadwal pelaksanaan
keseluruhan kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan pengukuran
dan pemetaan teristris sungai.
b) Pemberian pengarahan dan pemahaman pada personil
c) Hal-hal lain yang diperlukan.
b. PEMASANGAN PATOK
1. Patok Sementara
 Semua patok sementara yang digunakan dibuat dari kayu dengan
ukuran tertentu (biasanya dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm).
 Setiap patok sementara dipasang masing-masing dengan letak dan
jarak yang diperhitungkan terhadap kebutuhan pengukuran kerangka
horizontal, kerangka vertikal, detail situasi, dan penampang melintang

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 25


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

 Semua patok sementara yang dipasang dicat dengan warna, diberi


paku di atasnya, serta diberi nomor secara urut, jelas, dan sistematis.

2. Patok Tetap
 Semua patok tetap utama digunakan dibuat dari beton bertulang
dengan ukuran yang telah disepakati.
 Patok tetap utama dipasang di sepanjang tepi setiap jarak 1 km.
 Letak pemasangan patok tetap utama dipilih pada kondisi tanah yang
stabil, aman, dan tidak mengganggu atau terganggu oleh lalu lintas
yang ada.
 Semua patok tetap utama diberi nama, nomor, dan bulan serta tahun
pemasangannya.
 Setiap patok tetap utama yang telah dipasang harus dibuat
deskripsinya.
 Deskripsi patok tetap utama harus representatif.
 Semua patok tetap bantu yang digunakan dibuat dari beton bertulang
dengan ukuran yang telah disepakati.
c. PEKERJAAN PENGUKURAN
Pekerjaan Pengukuran terdiri dari :
 Pengukuran Kerangka Horizontal (Polygon)
 Pengukuran Kerangka Vertikal
 Pengukuran situasi dan Detail Topografi
 Pengukuran penampang memanjang dan melintang.

PENGUKURAN KERANGKA HORIZONTAL (POLIGON)


Dari hasil perencanaan pada peta kerja akan didapatkan jumlah jalur poligon,
jumlah loop poligon, jumlah BM yang dipasang, perkiraan jumlah jarak poligon
serta penetapan jumlah jalur poligon utama dan poligon cabang. Sehingga pada
dasarnya untuk pengukuran kerangka dasar horisontal terdapat dua jenis
pekerjaan poligon yaitu :
1. Pengukuran Poligon Utama
Pengukuran poligon utama, digunakan sebagai kerangka acuan untuk
mendapatkan kerangka dasar horizontal (X,Y,Z) yang mempunyai keandalan

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 26


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

ukuran, dimana keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh ketelitian


penutup sudut dan ketelitian linier jaraknya. Karena poligon utama
merupakan titik dasar teknik maka diperlukan persyaratan tertentu pada
pelaksanaan pengukurannya.
Metodologi Pengukuran poligon utama dilaksanakan sebagai berikut :
 Pengukuran poligon utama ini menggunakan alat ukur Theodolite Total
Station yang mempunyai ketelitian pembacaan terkecilnya 1 (satu) detik
 Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi
polygon diusahakan mempunyai jarak yang relatif jauh (minimum 50 m)
 Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip (<60o) yang dapat
memperbesar kesalahan penutup sudut
 Guna memperkecil kesalahan penempatan target prisma digunakan
metoda centering optis yaitu tinggi tripod/kaki tiga target depan akan
menjadi tinggi tripod alat pada perpindahan alat kesisi polygon berikutnya
 Pengukuran poligon dilakukan tertutup atau terikat sempurna.
 Titik-titik poligon harus diikatkan dengan titik-titik kerangka dasar
horisontal yang berada pada sistem daerah atau lokasi yang akan
dipetakan
 Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 10”√n, dimana n adalah
jumlah titik pengamatan/poligon (dimungkinkan melakukan kesalahan
pengukuran sudut tidak lebih dari 10 detik dikali akar dari jumlah titik
pengamatan/polygon)
 Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/10.000 (dimungkinkan
melakukan kesalahan pengukuran jarak tidak lebih dari 1 meter untuk
setiap jarak 10 km)
 Jalur pengukuran poligon utama serta arah dan letak tiap sudut yang
diukur harus dibuat sketsanya.
 Setiap lembar formulir data ukur poligon utama harus ditulis nomor
lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek
dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan
keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 27


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

2. Pengukuran Poligon Cabang


Maksud dilakukan pengukuran poligon cabang adalah untuk pengikatan titik-
titik detail ditengah-tengah areal pengukuran yang jauh dari jalur poligon
utama hingga dengan adanya titik-titik poligon cabang akan memperbanyak
cakupan titik detail yang ada di lapangan.
Metodologi Pengukuran poligon Cabang dilaksanakan sebagai berikut :
 Pengukuran sudut dan jarak menggunakan alat ukur yang sama dengan
pengukuran poligon utama.
 Jalur pengukuran poligon cabang melalui semua patok, yaitu dimulai dari
salah patok tetap utama kemudian berakhir di patok tetap utama yang
lain Poligon cabang dibuat pada setiap jarak 50 meter
 Setiap sisi poligon cabang diukur sebanyak minimal 2 kali, dan dilakukan
dengan cara pergi – pulang.
 Pengukuran poligon cabang menggunakan metode terikat sempurna,
diikatkan pada titik kerangka dasar/poligon utama
 Pengukuran beda tinggi untuk poligon cabang/cut lines dilakukan dengan
cara trigonometris
 Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 20” √n, dimana n adalah
jumlah titik pengamatan/poligon
 Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/5.000
 Toleransi ketelitian beda tinggi adalah 40 mm √D, (D = jumlah panjang
jarak jalur pengukuran dalam kilometer), kecuali pada jalur dimana
diletakkan posisi BM toleransinya 20 mm √D
 Jalur pengukuran poligon cabang serta arah dan letak tiap sudut yang
diukur harus dibuat sketsanya
 Sudut arah poligon cabang menggunakan azimut poligon utama
 Setiap lembar formulir data ukur poligon cabang harus ditulis nomor
lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek
dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan
keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 28


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

PENGUKURAN KERANGKA VERTIKAL


Metodologi Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dilaksanakan sebagai berikut :
 Jenis alat yang dipergunakan untuk pengukuran ketinggian adalah Waterpass
Orde II
 Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand dilakukan 2 kali
berdiri alat
 Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar D mm. Dimana D adalah
panjang pengukuran (Km) dalam 1 (satu) hari
 Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam arti pembagian
skala jelas dan sama
 Setiap pengukuran dilakukan pembacaan rangkap 3 (tiga) benang dalam
satuan milimeter
 Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB), Kontrol
pembacaan : 2BT = BA + BB
 Referensi levelling menggunakan referensi lokal

PENGUKURAN SITUASI DAN DETAIL TOPOGRAFI


Metodologi Pengukuran Situasi dan Detail Topografi dilaksanakan dengan
metode Grid yaitu sebagai berikut :
 Pengukuran situasi dilakukan dengan cara Trigonometris dengan alat Total
Station (TS)
 Ketelitian alat yang dipakai minimal 30”.
 Setiap akan melakukan pengukuran harus terlebih dahulu dilakukan kalibrasi
total station.
 Prisma target yang digunakan harus memiliki interval tinggi yang benar
 Pengukuran sungai, alur (creek), jalan dilakukan oleh tim khusus (tersendiri)
 Pengukuran harus diikatkan pada titik-titik poligon utama dan poligon cabang
 Pengukuran jalan dilakukan pada kedua sisinya dengan kerapatan maksimal
20 meter
 Pengukuran sungai dilakukan pada tepi atas, tepi bawah dan as dengan
kerapatan maksimal 15 meter
 Pengukuran alur dilakukan pada as dengan kerapatan maksimal 15 meter

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 29


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

 Jumlah detail unsur situasi yang diukur harus betul-betul representatif, oleh
sebab itu kerapatan letak detail harus selalu dipertimbangkan terhadap
bentuk unsur situasi serta skala dari peta yang akan dibuat
 Semua detail situasi yang diukur dibuat sketsanya
 Sketsa detail situasi harus dilengkapi dengan arah utara
 Setiap lembar formulir data ukur detail situasi harus ditulis nomor lembarnya,
nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri
alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada
saat melakukan pengukuran.
 Pengukuran situasi daerah sepanjang rencana jalan harus mencakup semua
keterangan-keterangan yang ada didaerah sepanjang rencana jalan tersebut
 Untuk tempat-tempat jembatan atau perpotongan dengan jalan lain
pengukuran harus diperluas
 Tempat-tempat sumber mineral jalan yang terdapat disekitar jalur jalan perlu
diberi tanda diatas peta dan difoto (jenis dan lokasi material)

PENGUKURAN PENAMPANG MEMANJANG DAN MELINTANG


Pengukuran penampang memanjang dan melintang dimaksudkan untuk
menentukan volume penggalian dan penimbunan. Metodologi pengukuran
dilaksanakan dengan metode Tachymetri yaitu sebagai berikut :
1. Pengukuran Penampang Memanjang
 Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang sumbu rencana
jalan
 Peralatan yang dipakai untuk pengukuran penampang sama dengan yang
dipakai untuk pengukuran kerangka Vertikal
2. Pengukuran Penampang Melintang
 Total Station yang digunakan mempunyai ketelitian 30”
 Setiap akan melakukan pengukuran terlebih dahulu dilakukan kalibrasi
total station
 Target prisma yang digunakan harus memiliki tinggi interval yang benar
 Arah penampang melintang yang diukur diusahakan tegak

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 30


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

 Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar dan landai


dibuat setiap 50 m dan pada daerah-daerah tikungan/ pegunungan setiap
25 m
 Batas pengambilan detail di areal tepi kiri dan di areal tepi kanan
tergantung pada kegunaan gambar penampang melintang tersebut.
 Jumlah dan kerapatan letak detail yang diukur harus dipertimbangkan
pula terhadap skala gambar penampang melintang yang akan dibuat
 Setiap detail yang diukur harus dibuat sketsanya, dan sketsa detail
penampang melintang tidak boleh terbalik antara letak sebelah kiri dan
kanan.
 Setiap lembar formulir data ukur penampang melintang harus ditulis nomor
lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek
dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan
keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran.

3.5.3. SURVEY HIDROLOGI

LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Survei Hidrologi untuk perencanaan jalan terdiri dari beberapa
bagian pekerjaan yaitu :
 Menyiapkan peta topografi dengan skala 1:250.000 serta peta situasi dengan
skala 1:1000
 Mencari sumber data iklim yang valid, yaitu dari Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG).
 Memilah dan memilih data iklim terutama data curah hujan, yang
berkesesuaian dengan lokasi proyek.
 Melakukan survey lapangan dan merekam hasilnya dalam catatan
menyangkut saluran samping, gorong-gorong dan jembatan.
 Saluran samping dicatat kondisi eksistingnya dan kondisi pengembangan
sesuai kebutuhan yang diakibatkan perubahan guna lahan
 Gorong-gorong dicatat kondisi eksistingnya menyangkut diameter, kondisi
fungsi, kondisi terakhir aliran air.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 31


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

 Jembatan eksisting dicatat kondisi dimensi lebar bentang dan kondisi terkhir
struktur atas dan strukstur bawah, dilihat kebutuhan penanganan
pemeliharaan dan peningkatan jika perlu.
 Data iklim dan curah hujan digunakan sebagai input dalam perhitungan debit
banjir rencana untuk menentukan ukuran dimensi saluran, gorong-gorong
dan aspek struktur serta jagaan jembatan, yang akan dilaporkan dalam buku
Perhitungan Disain.

3.5.4. SURVEY GEOTEKNIK

LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Survey Geoteknik untuk perencanaan jalan meliputi :
 Pemeriksaan lokasi sumber material.
 Penyelidikan tanah dengan tes DCP.

METODOLOGI
1. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bahan-
bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan
2. Pemeriksaan dengan Tes DCP
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menentukan nilai CBR lapisan tanah
dasar yang dilakukan pada bagian ruas jalan yang belum diaspal atau telah
mengalami kerusakan parah. Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut :
 Pemeriksaan dilakukan dalam interval 200 m
 Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan permukaan tanah lapisan
dasar
 Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan lapisan
tanah dasar kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras.
 Selama pemeriksaan dicatat kondisi khusus, seperti cuaca, drainase,
timbunan, waktu dan sebagainya
 Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir pemeriksaan DCP Test.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 32


Laporan Pendahuluan METODOLOGI

3.6. PERKIRAAN BIAYA KONSTRUKSI

Lingkup pekerjaan untuk tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


1. Perhitungan kuantitas pekerjaan berdasarkan mata pembayaran standar yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Analisa Harga Dasar Satuan Bahan dengan mempertimbangkan jarak lokasi
pekerjaan dengan lokasi Quarry
3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
4. Perhitungan Perkiraan Biaya Pekerjaan Fisik

3.7. LAPORAN – LAPORAN

Jenis – jenis laporan pekerjaan yang akan diserahkan oleh pihak konsultan perencana
sebagaimana yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja adalah sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan
Berisikan latar belakang, data umum pekerjaan, metodologi dan rencana kerja,
menyampaikan kriteria desain secara detail, pengenalan lokasi awal, organisasi
pelaksanaan kegiatan, laporan hasil survei pendahuluan, penentuan lokasi dan
jadwal pelaksanaan survei detail.

2. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang dihasilkan dari kegiatan perencanaan ini berupa laporan-laporan
yang terdiri dari :
a. Engineering Estimate (5 Buku).
b. Gambar – Gambar Rencana A3 Warna (5 Buku)
c. Spesifikasi teknis (5 Buku)
d. Laporan Akhir Perencanaan (5 Buku)
e. Rancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (5 Buku)
f. Soft Copy Hard Disk Eksternal (1 Buah).

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 33


BAB - 4
RENCANA KERJA

4.1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL

4.1.A. TENAGA AHLI


Tugas dan tanggung jawab untuk setiap personil secara umum adalah sebagai berikut :
1. Team Leader - Ahli Teknik Jalan (Tasman, ST.)
Team Leader adalah Pimpinan Tim Konsultan atau Wakil Direksi pekerjaan yang
bertanggung jawab langsung kepada Pengguna Anggaran dimana timnya ditugaskan
untuk melaksanakan jasa konsultansi.
Team Leader adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan universitas /
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman dalam bidang Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Jalan
dan Jembatan selama 3 tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) yang sesuai.
Team Leader adalah seorang pemimpin dan mengkoordinir tim pekerjaan Jasa
Konsultansi Perencanaan yang mengetahui dengan baik proses perencanaan (survei,
perhitungan, gambar-gambar dan pelaporan) dengan segala permasalahannya dan
bertanggung jawab atas seluruh aktivitas pekerjaan perencanaan baik pengendalian
kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain, perhitungan volume bahan dan
pekerjaan sebagai dasar perhitungan rencana anggaran biaya.
Team Leader akan bertanggung jawab langsung kepada Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan Direksi Teknis Pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab Team Leader akan
mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
 Menerapkan norma dan etika profesi dalam bekerja khususnya perencanaan jalan.
 Menerapkan Peraturan perundang-undangan perencanaan Jalan.
 Dapat menguasai pelaksanaan perencanaan jalan dengan tingkat kesulitan
sederhana hingga agak rumit.
 Memeriksa hasil olahan semua data survei sekunder dan data primer.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 34


Laporan Pendahuluan RENCANA KERJA

 Mengawasi semua tenaga/personil yang terlibat dalam pekerjaan pengumpulan


data jalan.
 Bertanggung jawab atas kualitas pengumpulan data mencakup kebenaran,
ketelitian, kemutakhiran dan kelengkapan hasil survei yang dilaksanakan sesuai
waktu yang telah ditetapkan.
 Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data jalan.
 Bekerjasama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja atau yang diharapkan oleh pemberi kerja.

2. Ahli K3 Konstruksi (Agus Setiabudi, ST.)


Tenaga Ahli K3 Konstruksi adalah salah satu personil tim konsultan perencana yang
bertanggung jawab kepada Team Leader atas Produk Dokumen Rancangan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang menjadi acuan dalam pelaksanaan
pembangunan pekerjaan Fisik Konstruksi Jalan Lingkungan Desa Kotarindau
Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.
Tenaga Ahli K3 Konstruksi adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi dan berpengalaman dalam bidang Jasa Konsultansi Perencanaan
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi selama 1 tahun serta memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) yang sesuai.
Tenaga Ahli K3 Konstruksi akan bertanggung jawab kepada Team Leader. Tugas dan
tanggung jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi akan mencakup, tetapi tidak terbatas hal-
hal sebagai berikut :
 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan yang terkait
dengan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
 Membuat identifikasi bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.
 Mengkoordinir personil yang terlibat dalam pengumpulan data lapangan dari jenis
pekerjaan yang ditanganinya.
 Membuat SMKK yang diperlukan dalam pekerjaan.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 35


Laporan Pendahuluan RENCANA KERJA

4.1.B. TENAGA PENDUKUNG.


1. Asisten Ahli Teknik Sungai dan Drainase. (Reza Pratama, ST.)
Tenaga Asisten Ahli Teknik Sungai dan Drainase adalah salah satu personil tim
konsultan perencana yang bertanggung jawab kepada Team Leader atas
pengumpulan data, analisis dan pengolahan data hingga desain drainase pada
Rancangan jaringan saluran dalam pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Desa
Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.
Tenaga Asisten Ahli Teknik Sungai dan Drainase adalah seorang Sarjana S1 jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam bidang Jasa
Konsultansi Perencanaan Sistem Jaringan Drainase selama 3 tahun.
Tenaga Asisten Ahli Teknik Sungai dan Drainase akan bertanggung jawab kepada
Team Leader. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Asisten Ahli Teknik Sungai dan
Drainase akan mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
 Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
 Membuat perhitungan debit banjir sebagai dasar untuk perencanaan bangunan
drainase dan mengestimasi tinggi muka air sebagai dasar untuk perencanaan.
 Bertanggung jawab atas semua hasil analisa data lapangan dan hasil perhitungan
kepada Team Leader dan pemberi kerja.

2. Surveyor (Reynaldy, ST. Dan Rochmad, ST. )


Tenaga Surveyor adalah tim konsultan perencana yang bertanggung jawab kepada
Team Leader atas pengumpulan data dalam pekerjaan Perencanaan Jalan
Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.
Tenaga Surveyor pada pekerjaan perencanaan ini berjumlah 2 orang yang masing-
masing adalah Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan universitas / perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam bidang Survei dan Pengukuran selama 3 tahun.
Tenaga Surveyor bertanggung jawab kepada Team Leader. Tugas dan tanggung
jawab Tenaga Surveyor mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 36


Laporan Pendahuluan RENCANA KERJA

 Membantu Team Leader dan tenaga ahli dalam pengambilan data lapangan.
 Melakukan analsis data hasil pengukuran topografi dan menyusun draft/sketsa-
sketsa lapangan yang diperlukan.
 Membantu Team Leader dalam menyusun Laporan-Laporan yang diperlukan,
Asistensi dan presentasi hasil perencanaan.

3. Juru Gambar /Drafter - AutoCAD Specialist (Ahwar, ST.)

Tenaga Drafter adalah salah satu personil tim konsultan perencana yang
bertanggung jawab kepada Team Leader atas Produk Gambar Rencana secara
menyeluruh pada pekerjaan Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau
Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi.
Tenaga Drafter pada pekerjaan perencanaan ini adalah seorang Sarjana S1 jurusan
Teknik Sipil lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam jasa Desain dan
Gambar Teknik khususnya bidang konstruksi Jalan dan Drainase selama 3 tahun.
Tenaga Drafter bertanggung jawab kepada Team Leader. Tugas dan tanggung jawab
Tenaga Drafter mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
 Melakukan penggambaran secara menyeluruh dan tepat terhadap rencana ruas
Jalan baik gambar Situasi, Potongan dan Detail-Detail yang akan direncanakan.
 Membantu juru ukur di lapangan dan di kantor dalam membuat gambar
sketsa serta konsep rencana.
 Bertanggung Jawab atas kebenaran penggambaran, ketelitian pengisian data,
serta ketepatan dalam penyalinan data agar sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.

4. Juru Hitung / Cost Estimator (Musdalifah, ST.)

Cost Estimator adalah seorang Sarjana S1 jurusan Teknik Sipil lulusan universitas /
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam bidang Jasa Konsultansi Perencanaan
Pembangunan Jalan dan Drainase. Berpengalaman dalam perhitungan volume dan

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 37


Laporan Pendahuluan RENCANA KERJA

anggaran biaya khususnya pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan


Jalan dan Drainase serta penyusunan Rencana Anggaran Biaya yang menyangkut
pekerjaan konstruksi jalan dan Drainase. Dengan pengalaman selama 3 tahun,
adapun tugas dan kewajiban Cost Estimator meliputi :
 Menyusun daftar harga satuan bahan, upah, alat di lokasi pekerjaan.
 Menyusun analisa harga satuan pekerjaan.
 Menghitung volume satuan pekerjaan.
 Menghitung rencana anggaran biaya pekerjaan
 Bertanggung jawab atas semua hasil analisa harga satuan pekerjaan dan hasil
perhitungan volume satuan pekerjaan.

4.2. STRUKTUR ORGANISASI TIM PERENCANA

Tim konsultan akan berkedudukan di Kota Palu dan dibantu oleh Tenaga Pendukung.
Untuk pelayanan konsultasi secara efisien dan optimal, Tim Konsultan akan menyusun
Struktur Organisasi mulai dari Tenaga Ahli maupun Tenaga Pendukung. Setelah
mempelajari kebutuhan dan tugas serta tanggung jawab personil yang tercantum di
dalam Kerangka Acuan Kerja, Tim Konsultan mencoba menyusun struktur Organisasi
seperti terlihat pada Gambar 3.1. Struktur Organisasi Tim Konsultan Perencana.

TEAM LEADER
AHLI TEKNIK JALAN
TASMAN, ST.

ASISTEN AHLI
AHLI K3 KONSTRUKSI
TEKNIK SUNGAI DAN DRAINASE
AGUS SETIABUDI, ST.
REZA PRATAMA, ST.

Tenaga Surveyor
Drafter
Estimator

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Konsultan Perencana

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 38


Laporan Pendahuluan RENCANA KERJA

4.3. PROGRAM KERJA

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, konsultan perencana akan menyusun


program kerja yang meliputi :

1. Jadwal Rencana Pekerjaan secara detail dengan harapan pekerjaan nantinya dapat
selesai tepat waktu tanpa mengurangi kualitas dan kuantitas hasil perencanaan.

2. Jadwal Penugasan Personil secara detail dengan harapan agar tiap-tiap personil
dapat menggunakan waktunya secara efektif dan efisien sehingga tugas dan
tanggung jawab yang diterimanya dapat diselesaikan dengan baik.

4.4. JADWAL RENCANA KERJA

Konsultan perencana telah mencoba menyusun jadwal rencana untuk pekerjaan jasa
konsultansi ini. Untuk menghindari terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan,
maka jadwal kegiatan disusun secara overlap dikarenakan waktu yang disediakan oleh
pengguna jasa relatif sempit. Adapun jadwal rencana kerja yang telah disusun dapat
dilihat pada Gambar 4.1. Jadwal Rencana Kerja.

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 39


Laporan Pendahuluan RENCANA KERJA

Tabel 4.1. Jadwal Rencana Kerja

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 40


Laporan Pendahuluan RENCANA KERJA

4.5. JADWAL RENCANA PENUGASAN PERSONIL

Konsultan perencana juga telah menyusun jadwal rencana penugasan untuk tiap-tiap
personil. Ketepatan penempatan waktu tugas personil sangat menentukan keberhasilan
pekerjaan ini, karena ketidaktepatan waktu penugasan akan mengakibatkan
pemborosan dana dan beresiko terhadap penyelesaian pekerjaan.

Adapun jadwal rencana penugasan personil yang telah disusun dapat dilihat pada
Gambar 4.2. Jadwal Penugasan Personil.

Tabel 4.2. Jadwal Penugasan Personil

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 41


BAB - 5
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Perencanaan Jalan Lingkungan Desa Kotarindau Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi 42

Anda mungkin juga menyukai