URAIAN UMUM
PASAL 02
URAIAN PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah belanja hibah barang/jasa yang diserahkan kepada
masyarakat/pihak ketiga paket percontohan budidaya lele intensif Teknologo Bioflok (DAK
Kelautan dan Perikanan) berada di Mina Taruna, Sepaten, Kranggan, Galur, dan Mina Tegal
Abadi, Salam, Banjarharjo, kalibawang terdiri dari:
1. Mina Taruna, Sepaten, Kranggan, Galur
A. Pekerjaan Persiapan
1. Papan Nama Kegiatan
2. Pembersihan dan Perataan Lokasi
3. Pengukuran dan Bowplank
B. Pekerjaan Airator
1. Pasang Compreesor KRISBOW/Swan/Shark 1 HP 1 PH & instalasinya
2. Mini Genset Honda/Multipro GG 10002 SW
3. Pipa Udara PVC Ø 1/2”
4. Selang Aerasi
PASAL 03
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak, Penyedia barang/jasa harus
mengunjungi tempat pekerjaan dan meninjau kondisi (keadaan) serta bahan-bahan yang
akan didatangkan.
2. Tempat dari pekerjaan yang dimaksud harus bersih dari segala tumbuh-tumbuhan, rumput
dan akar tumbuhan dan kotoran sebagainya serta rintangan yang terdapat disekitar daerah
pekerjaan tersebut dan siap untuk penggalian.
3. Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan membasmi/ menebang atau merusak pagar
hidup kecuali yang ada alam batas-batas penggalian atau jelas tercantum di dalam gambar
kerja, bahwa harus disingkirkan. Jika ada suatu hal yang mengharuskan Penyedia
Barang/Jasa untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari pemberi
tugas.
4. Penyedia Barang/Jasa harus memindahkan barang-barang yang terdapat di lingkungan
pekerjaan dengan berkonsultasi dengan pengawas dan Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.
PASAL 04
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Menyediakan ruang kerja pengawas dan los bahan untuk menyimpan bahan material
yang mudah rusak atau hilang.
2. Pekerjaan pengukuran dan bouwplank.
3. Pembersihan lahan untuk unit bangunan yang akan didirikan.
4. Pembongkaran bangunan/material yang dianggap mengganggu (sebelum pembongkaran
perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait).
5. Menyiapkan alat kerja (peralatan pembantu bila dibutuhkan)
6. Menyiapkan air kerja
7. Menyiapkan rencana kerja kedepan yang meliputi: tenaga kerja, bahan bangunan/
material yang dibutuhkan serta kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi (time
schedulle, surat pemberitahuan kerja dan struktur organisasi di lapangan).
PASAL 05
PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN PASIR
1. Pekerjaan tanah meliputi:
a. Tanah untuk unit bangunan kolam yang akan dibangun sesuai dengan peil gambar
perencanaan.
b. Pekerjaan perataan tanah dasar dan bahu jalan serta pemadatannya.
c. Galian tanah dan pengurugan kembali tanah untuk pondasi bangunan kolam.
d. Urugan dan pemadatan tanah di bawah dan sekitar pasangan pondasi setempat,
khususnya untuk tanah dasar yang lebih rendah peilnya.
e. Perataan tanah sekeliling bangunan selebar 3 m dari tembok setelah pekerjaan selesai,
sesuai peil pada gambar perencanaan apabila lahan disekelilingnya memungkinkan.
2. Pekerjaan Urugan Pasir meliputi:
a. Pengurugan pasir pada alas pondasi setebal 5 cm.
b. Pengurugan pasir pada lubang sisi pondasi bagian dalam (dibawah pasangan lantai),
sedang sisi bagian luar cukup diisi dengan tanah bersih berasal dari tanah galian.
c. Urug pasir dasar pasangan dengan tebal 5 cm atau disesuaikan kelamannya dengan
rencana pekerjaan yang dimaksud.
d. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.
3. Teknis pelaksanaan:
a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan Pengawas dan Tim Teknis Pelaksanaan
Kegiatan direksi keet yang dilengkapi dengan meja kursi dan tempat penyimpanan
berkas-berkas administrasi secukupnya. Untuk gambar pelaksanaan, gambar
perusahaan dan time schedulle di tempel di dinding ruang pengawas. Unsur pengawas
didakam lingkup pekerjaan ini adalah konsultan pengawas dan tim evaluasi.
PASAL 06
PEKERJAAN PASANGAN
3. Pekerjaan Plesteran
a. Untuk pekerjaan plesteran pasangan batako dilaksanakan dengan campuran 1pc : 4ps,
semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan baik (rata dan rapi) dan tempat
disesuaikan item pekerjaan (sesuai gambar kerja).
PASAL 07
PEKERJAAN BETON
1. Pekerjaan Beton:
a. Pekerjaan Beton dikerjakan atas dasar perhitungan dan gambar yang dibuat oleh
Konsultan Perencana sesuai PBI 1971 dan SK 1991 dan mencapai mutu beton k.225,
atau ditetapkan menggunakan campuran 1pc :2ps : 3kr (kecuali ditentukan lain). Besi
beton tulangan dengan mutu U.24 (untuk besi polos) dan untuk U.32 (diform). Penyedia
Barang/Jasa wajib melaksanakan uji pendahuluan campuran beton ( kubus beton ke
laboratorium Teknik Sipil yang diakui keberadaanya (untuk 5 m3).
b. Bahan/ adukan beton:
1) Pasir harus butir-butiran mineral yang keras dengan diameter 0.075 mm s/d 5 mm.
2) Krikil alam atau batu pecah harus dari butiran mineral yang keras dengan diameter
20 mm s/d 35 mm.
3) Pasir dan kerikil sebelum digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran
terutama bahan organik yang merugikan mutu beton.
4) Semen portland yang digunakan merk “Gresik/Tiga Roda/holcim”.
5) Besi beton dan bendrat yang digunakan harus baru dangan standart SNI.
6) Air harus bersih/jernih tidak mengandung bahan organik yang merugikan mutu beton.
7) Semua pekerjaan beton dikerjakan dengan campuran 1pc : 2ps : 3 kr (sesuai dengan
gambar kerja).
8) Pengadukan beton harus menggunakan beton mollen (mesin pengaduk).
9) Ketentuan campuran supaya menyesuaikan FAS (Faktor Air Semen) yang ada.
10) Waktu dan cara pengadukan campuran beton supaya diperhatikan dengan baik
sehingga campuran beton benar-benar homogen.
c. Cetakan Beton:
1) Begesting harus cukup kuat menggunakan kayu tahun lokal yang baik dan tidak
bocor (kedap air).
2) Pemasangan begesting dan kayu steger harus benar dan kokoh, sehingga dimensi
dan feil sesuai dengan gambar perencanaan.
PASAL 08
PEKERJAAN SANITASI
1. Pipa PVC Wavin D Ø 3/4" digunakan untuk instalasi air bersih dan saluran air kotor dengan
Wavin D 4“ ukuran sesuai dengan gambar bestek.
2. Pipa PVC Wavin D Ø 4” dipasang sebagai selubung luar untuk sumur pantek/bor dan pipa
PVC D Ø 1,5” dikerjakan sebagai pipa hisap di dalamnya dengan kedalaman sesuai dengan
gambar bestek.
3. Sebelum penyambungan pipa dengan perekat/lem, permukaan atau ujung pipa yang akan
disambung dibersihkan dari kotoran dengan amplas, sehingga lem benar-benar merekat
rata dengan permukaan dan tidak lepas.
4. Pemasangan pipa harus hati-hati tidak boleh ada kebocoran dan dikerjakan dengan arah
vertikal/tegak lurus terhadap bidang lahan atau sesuai bestek yang ada.
5. Selang buang Ø 2” dipasang kalau memang membutuhkan untuk lokasi yang jauh dari
pompa.
6. Menggunakan selang buang 2”, bertujuan agar kalau sudah digunakan bisa disimpan
ditempat yang aman, serta bisa dipindah-pindah sesuai lokasi yang diinginkan.
PASAL 09
PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Dalam penggunaan bahan-bahan bangunan PUBI 1982 dan standar yang dipakai di Indonesia
seperti terurai dibawah ini:
1. Semen
Semen yang digunakan adlah semen jenis I dengan standar mutu SII 0013-81, maka dari
itu dapat digunakan semen merk Gresik/Tiga Roda/Holcim.
2. Kapur bangunan
Kapur yang digunakan adalah kapur padam yaitu jenis kapur lahar yang dipadamkan
dengan air dan membentuk hidrat adapun persyaratannya sesuai tabel 4-2 PUBI 1982 dan
juga SMI-03-2097-1991.
3. Air
Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur,minyak, benda teraoung, yang
bisa dilihat secara visual dan asam-asam zat organik dan sebagainya.
4. Tanah urug
Tanah urug kualitas baik harus bersih dari humus, kotoran maupun bekas bongkaran bahan
bangunan, akar tanaman, rumput dan lain-lain.
5. Pasang pasir
Pasang pasir harus bersih, kadar air maksimum 5%, tidak mengandung zat organik, angka
kehalusan yang lolos ayakan 0,3mm minimal 20%.
6. Pasir urug
Pasir urug berbutir halus, bersih, kadar lumpur maksimum 10%, tidak menganduk zat
organik dan angka kehalusan yang lolos ayakan syarat 0,5mm minimal 20%.