Anda di halaman 1dari 14

PASAL 01

URAIAN UMUM

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan akan ditenderkan sesuai dengan :


a. Gambar-gambar bestek, konstruksi dan detail terlampir
b. Uraian dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan (RKS)
c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
e. Petunjuk dari Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan.
2. Apabila ternyata ada perbedaan antara kontrak dan bestek, bestek dan gambar detail,
Pemborong harus segera lapor kepada Direksi dan Pengawas Lapangan.
3. Kontraktor/pemborong harus menghitung sendiri volume setiap pekerjaan yang ada sesuai
dengan gambar rencana dan RKS ini.
4. Sebelum dan selama melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa harus berkonsultasi dengan
Pengawas Kegiatan/ Direksi Pekerjaan.
5. Selama berlangsungnya pekerjaan, Penyedia jasa harus dapat menjaga lingkungan agar
tidak terganggu oleh jalannya pekerjaan.
6. Kerusakan jalan masuk yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan atau lahan sekitar
yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab Penyedia jasa.
Untuk itu sebelum pelaksanaan pekerjaan Rekanan/ Kontraktor bisa minta ijin kepada
pemilik yang bersangkutan untuk mendapatkan dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi
ataupun lahan sekitar yang diperlukan.
7. Pekerjaan harus segera diselesaikan dengan baik, dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Halaman harus bersih dari sisa-sisa kotoran atau puing-puing pada waktu diserahkan.
b. Pekerjaan harus segera diserah terimakan dengan kondisi memuaskan dengan
disaksikan oleh Direksi dan Pengawas Lapangan.

PASAL 02
URAIAN PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah belanja hibah barang/jasa yang diserahkan kepada
masyarakat/pihak ketiga paket percontohan budidaya lele intensif Teknologo Bioflok (DAK
Kelautan dan Perikanan) berada di Mina Taruna, Sepaten, Kranggan, Galur, dan Mina Tegal
Abadi, Salam, Banjarharjo, kalibawang terdiri dari:
1. Mina Taruna, Sepaten, Kranggan, Galur
A. Pekerjaan Persiapan
1. Papan Nama Kegiatan
2. Pembersihan dan Perataan Lokasi
3. Pengukuran dan Bowplank
B. Pekerjaan Airator
1. Pasang Compreesor KRISBOW/Swan/Shark 1 HP 1 PH & instalasinya
2. Mini Genset Honda/Multipro GG 10002 SW
3. Pipa Udara PVC Ø 1/2”
4. Selang Aerasi

1 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


5. Tee 1/2”
6. Stop Kran 1/2"
7. Tutup Dop Pipa Ø 1/2"
8. Aerasi Hi Oxyclinder Airstone
C. Pekerjaan Kolam Bulat (48) Unit
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian Tanah Kolam
2. Galian Tanah Pasangan Batako Keliling Kolam
3. Lapis Sekam Padi Kolam t=5cm
4. Urug Pasir Bawah Kolam & Bawah Batako t=5cm
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasangan Batako, Camp. 1pc : 4ps
2. Rabat Bawah Batako Camp. 1pc : 3ps : 5kr, t=5cm
3. Plesteran 1pc : 4ps
4. Acian
III. Pekerjaan Dinding Kolam
1. Terpal Bioflok Bulat Orchid/Kika tebal 0,5mm, Dia= 3m, Tinggi= 1,7m
2. Lapis Karpet Dinding Kolam lebar=1m
3. Pipa PVC Ø 5/8” bibir wiremesh kolam bulat
4. Tambang plastik 10mm pengikat kolam
5. Wiremesh Ø 6mm
6. Pengelasan besi wiremesh dinding kolam
7. Cat besi wiremesh
IV. Pekerjaan Sanitasi
1. Pipa penguras PVC Ø 3”
2. Tutup pipa (Dop) 3” dilobangi seperti dalam bestek
3. Knee 3”
4. Sock 3”
5. Pipa PVC Ø 4”
6. Pipa PVC Ø 3/4”
7. Tee 3/4”
8. Tee 4”
9. Stop kran 4”
10. Knee 3/4”
11. Stop kran 3/4”
D. Pekerjaan Bak Endapan/Penjernih
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian tanah
2. Urug pasir
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasang batako, camp. 1pc : 4ps
2. Lapis batu apung uk 1-3 (penjernih)
3. Lapis pasir penjernih

2 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


4. Strimin kawat nyamuk
5. Plesteran 1pc : 4ps
6. Acian
III. Pekerjaan Beton
1. Rabat beton dasar bek endapan, cam. 1pc : 3ps : 5kr
2. Sloof 10/15
3. Kolom 10/10
4. Ring 10/15
E. Pekerjaan Bak Kontrol/Pembuangan
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian tanah
2. Urug pasir bawah pasangan, t=5cm
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasangan batako, camp 1pc : 4ps
2. Plesteran 1pc : 4ps
3. Acian
III. Pekerjaan Beton
1. Rabat beton dasar bak kontrol, camp. 1pc : 3ps : 5kr
F. Pembuatan Water Torn
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian tanah
2. Urug pasir bawah pondasi, t=5cm
3. Urugpasir bawah rabat, t=5cm
4. Urugtanah kembali
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasang pondasi batu belah, 1pc :4ps
III. Pekerjaan Beton
1. Sloof 12/15
2. Kolom 12/12
3. Plat beton 1,2 x 1,2 x 0.08 m
4. Ring 12/15
IV. Pekerjaan Pipa & Penampung Air
1. Water torn kapasitas 520 liter. Penguin/Penyu
2. Pasang pipa PVC Ø 3/4” + perlengkapan
3. Knee 3/4"
4. Tee 3/4"
5. Sock drat luar 3/4"
6. Pasang pompa air Shimizu/Panasonic + instalasi
G. Pembuatan Sumur Bor
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Mobilisasi mesin bor
2. Pembuatan sumur pantek/bor s/d 20m

3 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


II. Pekerjaan Pipa
1. Pasang pipa casing PVC Ø 4”
2. Pasang pipa hisap PVC Ø 1,25”
3. Filter air 1,25”
4. Knee 1,25”
5. Reduser 4”
H. Pembuatan Bak Panen
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian tanah
2. Urug pasir
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasangan batako, camp 1pc : 4ps
2. Plesteran 1pc : 4ps
3. Acian
III. Pekerjaan Beton
1. Rabat beton camp. 1pc : 3ps : 5kr
2. Sloof 10/15
3. Ring 10/15
4. Kolom 10/10
IV. Pekerjaan Sanitasi
1. Pipa PVC Ø 3/4"
2. Pipa PVC Ø 3”
3. Tutup Dop 3”
4. Knee 3/4"
5. Tutup Dop 3/4"
6. Stop kran 3/4"
I. Pembuatan Jalan Corblok
I. Pekerjaan Beton dan Badan Jalan
1. Jalan beton camp. 1pc : 2Ps : 3kr
2. Urug sirtu badan jalan, t=12cm

2. Mina Tegal Abadi, Salam, Banjarharjo, Kalibawang


A. Pekerjaan Persiapan
1. Papan Nama Kegiatan
2. Pembersihan dan Perataan Lokasi
3. Pengukuran dan Bowplank
B. Pekerjaan Airator
1. Hi Blow Resun/Yasunaga LP-20 + Instalasi
2. Mini Genset Honda/Multipro GG 10002 SW
3. Pipa Udara PVC Ø 1/2”
4. Selang Aerasi
5. Tee 1/2”
6. Stop Kran 1/2"

4 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


7. Tutup Dop Pipa Ø 1/2"
8. Pipa PVC Ø 4” panjang 1 meter
9. Tutup Dop Pipa 4”
10. Aerasi Hi Oxyclinder Airstone
C. Pekerjaan Kolam Bulat (16) Unit
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian Tanah Kolam
2. Galian Tanah Pasangan Batako Keliling Kolam
3. Lapis Sekam Padi bawah Kolam t=5cm
4. Urug Pasir Bawah Kolam t=5cm
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasangan Batako, Camp. 1pc : 4ps
2. Rabat Bawah Batako Camp. 1pc : 3ps : 5kr, t=5cm
3. Plesteran 1pc : 4ps
4. Acian
III. Pekerjaan Dinding Kolam
1. Terpal Bioflok Bulat Orchid/Kika tebal 0,5mm, Dia= 3m, Tinggi= 1,7m
2. Lapis Karpet Dinding Kolam lebar=1m
3. Pipa PVC Ø 5/8” bibir wiremesh kolam bulat
4. Tambang plastik 10mm pengikat kolam
5. Wiremesh Ø 6mm
6. Pengelasan besi wiremesh dinding kolam
7. Cat besi wiremesh

IV. Pekerjaan Sanitasi


1. Pipa penguras PVC Ø 3”
2. Tutup pipa (Dop) 3” dilobangi seperti dalam bestek
3. Knee 3”
4. Sock 3”
5. Pipa PVC Ø 4”
6. Pipa PVC Ø 3/4”
7. Tee 3/4”
8. Tee 4”
9. Stop kran 4”
10. Knee 3/4”
11. Stop kran 3/4”
D. Pekerjaan Bak Kontrol/Pembuangan
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian tanah
2. Urug pasir bawah pasangan, t=5cm
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasangan batako, camp 1pc : 4ps
2. Plesteran 1pc : 4ps
3. Acian

5 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


III. Pekerjaan Beton
1. Rabat beton dasar bak kontrol, camp. 1pc : 3ps : 5kr
E. Pembuatan Water Torn
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian tanah
2. Urug pasir bawah pondasi, t=5cm
3. Urugpasir bawah rabat, t=5cm
4. Urugtanah kembali
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasang pondasi batu belah, 1pc :4ps
III. Pekerjaan Beton
1. Sloof 12/15
2. Kolom 12/12
3. Plat beton 1,2 x 1,2 x 0.08 m
4. Ring 12/15
IV. Pekerjaan Pipa & Penampung Air
1. Water torn kapasitas 520 liter. Penguin/Penyu
2. Pasang pipa PVC Ø 3/4” + perlengkapan
3. Knee 3/4"
4. Tee 3/4"
5. Sock drat luar 3/4"
6. Pasang pompa air Shimizu/Panasonic + instalasi
F. Pembuatan Bak Panen
I. Pekerjaan Tanah dan Pasir
1. Galian tanah
2. Urug pasir
II. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
1. Pasangan batako, camp 1pc : 4ps
2. Plesteran 1pc : 4ps
3. Acian
III. Pekerjaan Beton
1. Rabat beton camp. 1pc : 3ps : 5kr
2. Sloof 10/15
3. Ring 10/15
4. Kolom 10/10
IV. Pekerjaan Sanitasi
1. Pipa PVC Ø 3/4"
2. Pipa PVC Ø 3”
3. Tutup Dop 3”
4. Knee 3/4"
5. Tutup Dop 3/4"
6. Stop kran 3/4"

6 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


PASAL 02
KETENTUAN UKURAN
1. Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan gambar kerja dan syarat-syarat yang diuraikan dalam
dokumen lelang ini, serta perubahan-perubahan dalam Berita Acara Aanwijzing, sesuai
pengarahan Pemimpin Kegiatan pada waktu atau sebelum berlangsungnya pekerjaan,
termasuk hal ini adalah pekerjaan-pekerjaan tambahan/ kurang yang timbul dalam
pelaksanaan.
2. Perbedaan ukuran
a. Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidak sesuaian antara gambar rencana dan detail,
maka yang mengikat adalah gambar yang skalanya lebih besar.
b. Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan bestek/ spesifikasi teknis harus
dilaporkan kepada pemimpin kegiatan untuk mendapatkan persetujuan sebelum
dilaksanakan.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum/ selama dan sesudah
pekerjaan dilaksanakan menjadi tanggung jawab penyedia jasa sepenuhnya.

PASAL 03
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak, Penyedia barang/jasa harus
mengunjungi tempat pekerjaan dan meninjau kondisi (keadaan) serta bahan-bahan yang
akan didatangkan.
2. Tempat dari pekerjaan yang dimaksud harus bersih dari segala tumbuh-tumbuhan, rumput
dan akar tumbuhan dan kotoran sebagainya serta rintangan yang terdapat disekitar daerah
pekerjaan tersebut dan siap untuk penggalian.
3. Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan membasmi/ menebang atau merusak pagar
hidup kecuali yang ada alam batas-batas penggalian atau jelas tercantum di dalam gambar
kerja, bahwa harus disingkirkan. Jika ada suatu hal yang mengharuskan Penyedia
Barang/Jasa untuk melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari pemberi
tugas.
4. Penyedia Barang/Jasa harus memindahkan barang-barang yang terdapat di lingkungan
pekerjaan dengan berkonsultasi dengan pengawas dan Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.

PASAL 04
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Menyediakan ruang kerja pengawas dan los bahan untuk menyimpan bahan material
yang mudah rusak atau hilang.
2. Pekerjaan pengukuran dan bouwplank.
3. Pembersihan lahan untuk unit bangunan yang akan didirikan.
4. Pembongkaran bangunan/material yang dianggap mengganggu (sebelum pembongkaran
perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait).
5. Menyiapkan alat kerja (peralatan pembantu bila dibutuhkan)
6. Menyiapkan air kerja
7. Menyiapkan rencana kerja kedepan yang meliputi: tenaga kerja, bahan bangunan/
material yang dibutuhkan serta kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi (time
schedulle, surat pemberitahuan kerja dan struktur organisasi di lapangan).

7 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


8. Papan Nama Kegiatan.
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Penyedia Jasa diwajibkan memasang papan nama Kegiatan dengan ukuran 90 x 120
cm di tempat lokasi kegiatan yang mudah dilihat umum.
b. Pemasangan papan nama Kegiatan dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan.
c. Warna dasar papan nama Kegiatan adalah putih dan tulisan isi berwarna hitam.
Sebelum dibuat tulisan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Direksi Tenis.
9. Pekerjaan Pengukuran/Bouwplank
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pembuatan papan dasar pengukuran di lokasi
kegiatan meliputi pekerjaan pengukuran dan pemasangan papan-papan untuk
menentukan tinggi acuan jalan dan letak as-as jalan.
b. Pelaksanaan pekerjaan
Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kaso tahun/lokal 5/7, tertancap
di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimal
50 m antara satu dengan yang lain.
Papan cetak cor beton dibuat dari kayu lokal yang lurus dan rata pada sisi-sisinya.
Tinggi sisi atas papan cetak harus sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain
oleh Direksi Teknis dan Konsultan Pengawas.

PASAL 05
PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN PASIR
1. Pekerjaan tanah meliputi:
a. Tanah untuk unit bangunan kolam yang akan dibangun sesuai dengan peil gambar
perencanaan.
b. Pekerjaan perataan tanah dasar dan bahu jalan serta pemadatannya.
c. Galian tanah dan pengurugan kembali tanah untuk pondasi bangunan kolam.
d. Urugan dan pemadatan tanah di bawah dan sekitar pasangan pondasi setempat,
khususnya untuk tanah dasar yang lebih rendah peilnya.
e. Perataan tanah sekeliling bangunan selebar 3 m dari tembok setelah pekerjaan selesai,
sesuai peil pada gambar perencanaan apabila lahan disekelilingnya memungkinkan.
2. Pekerjaan Urugan Pasir meliputi:
a. Pengurugan pasir pada alas pondasi setebal 5 cm.
b. Pengurugan pasir pada lubang sisi pondasi bagian dalam (dibawah pasangan lantai),
sedang sisi bagian luar cukup diisi dengan tanah bersih berasal dari tanah galian.
c. Urug pasir dasar pasangan dengan tebal 5 cm atau disesuaikan kelamannya dengan
rencana pekerjaan yang dimaksud.
d. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.
3. Teknis pelaksanaan:
a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan Pengawas dan Tim Teknis Pelaksanaan
Kegiatan direksi keet yang dilengkapi dengan meja kursi dan tempat penyimpanan
berkas-berkas administrasi secukupnya. Untuk gambar pelaksanaan, gambar
perusahaan dan time schedulle di tempel di dinding ruang pengawas. Unsur pengawas
didakam lingkup pekerjaan ini adalah konsultan pengawas dan tim evaluasi.

8 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari kontrkator harus menyiapkan
rencana kerja pekerjaan tanah yang meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja,
dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari
konsultan Pengawas atau Asisten Pelaksana Lapangan (APL) atau Tim
Pemeriksa/penerima barang dan jasa.
c. Tanah dimana bangunan yang akan didirikan harus bersih dari kotoran/sampah tumbuh-
tumbuhan beserta akarnya. Sebelum penggalian tanah/perataan dimulai, bouwplank
harus dipasang terlebih dahulu. Patok menggunakan kayu kalimantan ukuran 5/7
sedangkan untuk papan minimal menggunakan ukuran 2/15, mutu kayu sesuai SSI No.
0458/8.
d. Galian tanah harus mencapai tanah keras, sebagai dasar perhitungan adalah gambar
perncanaan (sesuai petunjuk konsultan pengawas atau tim teknis).
e. Penempatan tanah urug dan tanah bekas galian/ perataan tidak boleh mengganggu
pekerjaan lain.
f. Untuk tanah bekas perataan/ galian yang akan digunakan untuk pengurugan kembali
harus ditempatkan pada tempat yang tidak mengaangu pekerjaan.
g. Pekerjaan urugan pasir dan pekerjaan urugan tanah harus dikerjakan secara berlapis-
lapis/ bertahap, tiap lapis maksimal 20 cm. Pemadatan dapat dilakaukan menggunakan
alat mekanik atau secara manual sambil disiram air sampai jenuh, sehingga mencapai
kepadatan yang diiinginkan.
h. Untuk pekerjaan urug kembali berkas galian harus dipadatkan menggunakan alat
pemadat (stemper) sehingga bekas tanah galian memenuhi tanah padat yang sempurna.
i. Urug pasir dasar pasangan dan pondasi sebelum memulai pekerjaan, selambat-
lambatnya 2 hari, kontraktor harus menghitung volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja
dan alat, serta jadwal pelaksanaan.
j. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan, ketebalan harus sesuai
dengan yang direncanakan.
k. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
l. Urug tanah bahu jalan harus dipadatkan.
m. Sebelum pengerjaan pasangan/cor beton campuran pada lapisan bawah dipasang pasir
urug setebal 5 cm dengan lebar sesuai dengan gambar kerja.
n. Pasir yang digunakan adalah pasir urug.
o. Sebelum pemasangan pondasi dimulai, dilakukan peninjauan bersama dengan
konsultan pengawas, perencana dan Asisten Pelaksana Lapangan (APL) untuk
mengetahui kebenaran kedalaman gaian tanah pondasi dan dinyatakan benar, maka
pekerjaan tahap selanjutnya dapat dilaksanakan.

PASAL 06
PEKERJAAN PASANGAN

1. Pekerjaan Pasangan Batu Belah:


a. Untuk pekerjaan pasangan batu belah hitam dengan campuran 1 pc : 4ps untuk
Pekerjaan Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
Paket Percontohan Budidaya Lele Intensif Teknologi Bioflok (DAK Kelautan dan
Perikanan), tempat disesuaikan item pekerjaan (sesuai gambar kerja).
b. Semen Portland yang digunakan merk “Gresik/Tiga Roda/Holcim”.

9 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


c. Celah-celah/ rongga yang besar diantara batu-batu di isi dengan batu belah hitam kecil
yang sesuai.
d. Susunan batu yang satu dengan yang lainnya tidak boleh bersinggungan dan selalu ada
perekat diantaranya (mempunyai sisi).
e. Batu belah hitam yang dimaksud untuk pasangan adalah berukuran ± 15/20 cm dan
minimal mempunya tiga bidang permukaan.
f. Sebelum dipasang, batu-batu harus dibersihkan dari kotoran.
g. Pemasangan batu tidak boleh dijatuhkan langsung dari atas, jadi harus diataur dengan
baik agar tidak berongga.
h. Batu belah yang digunakan adalah batu keras, kasar, yang tidak boleh dipukul/
dipecahkan dengan bodem didekat alur galian dan diperbolehkan menggunkan batu
Quary setempat.
i. Pasir laut tidak boleh digunakan.
j. Pasir yang digunakan adalah pasir sugai, berbutir tajam dan kasar.
k. Pasir dan batu belah tidak boleh bercampur dengan tanah liat, lumpur, debu, bahan
organik, dan bahan lainnya yang mempunyai pengaruh buruk terhadap sifat beton.
l. Kotoran yang terkandung dalam batu belah atau pasir maksimal 1%.

2. Pekerjaan Pasangan Batako


a. Memenuhi syarat-syarat PUBB SNI.3-1956. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan
contoh dari bata yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas atau
tim teknis pelaksanaan kegiatan.
b. Pelaksanaan Pekerjaan pasangan batu bata.
Pasangan batako yang digunakan adalah dengan campuran spesi/perekat pada dinding
campuran 1pc : 4ps. Pasangan batako harus dkerjakan dengan verband yang baik dan
pemasangan tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter perharinya.
1) Batako yang digunakan berkualitas baik dengan prosentase pecah max 10%.
2) Semen portland yang digunakan merk “Gresik/Tiga Roda/Hollcim)”.
3) Batako sebelum dipasang harus direndam atau disiram air sampai buih-buihnya habis
dan bersih dari kotoran.
4) Pasangan batako yang telah selesai secara kontinyu harus dibasahi dengan air.
5) Bahan-bahan untuk semua pasangan sebelum dicampur harus diayak terlebih dahulu
dengan kawat kasa dengan sudut kemiringan paing kecil 50° dengan tanah.
6) Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir tajam dan kasar, pasir laut tidak
boleh digunakan.
7) Pasir dan batu belah tidak boleh bercampur dengan tanah liat, lumpur, debu, bahan
organik dan bahan lain yang mempunyai pengaruh buruk terhadap sifat beton.
8) Kotoran yang terkandung dalam batu belah maupun pasir maksimal 1%.
9) Semua bahan yang digunakan harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/Tim Teknis Pelaksanaan Kegiatan.

3. Pekerjaan Plesteran
a. Untuk pekerjaan plesteran pasangan batako dilaksanakan dengan campuran 1pc : 4ps,
semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan baik (rata dan rapi) dan tempat
disesuaikan item pekerjaan (sesuai gambar kerja).

10 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


b. Semua pekerjaan plesteran diaci dengan campuran air dan pc sedangkan pada sudut-
sudut yang kelihatan disponeng melengkung mengikuti pasangan bawahnya bertujuan
memudahkan dalam waktu pembersihan, semua itu dikerjakan rapi dengan campuran
1 pc : 3ps.
c. Cara plesteran:
1) Untuk menjaga agar tidak sampai terjadi rembesan-rembesan maka campuran pada
plesteran harus dikerjakan dengan baik dan betul-betul diperhatikan.
2) Semua permukaan pasangan harus dibersihakan dari semua kotoran, sehingga setiap
pasangan pada sisi sudut supaya tidak melengkung.
3) Bidang-bidang yang telah selesai diplester harus segera dikontrol dengan mistar yang
panjangnya tidak boleh kurang 200 cm.
4) Apabila ternyata terdapat gelombang pada plesteran, maka harus diperbaiki.
5) Sebelum plesteran pasangan batu belah atau batako yang akan plesteran harus
dibersihkan terlebih dahulu permukaannya dan untuk beton dikasarkan dengan
koprotan 1pc : 2ps.

PASAL 07
PEKERJAAN BETON
1. Pekerjaan Beton:
a. Pekerjaan Beton dikerjakan atas dasar perhitungan dan gambar yang dibuat oleh
Konsultan Perencana sesuai PBI 1971 dan SK 1991 dan mencapai mutu beton k.225,
atau ditetapkan menggunakan campuran 1pc :2ps : 3kr (kecuali ditentukan lain). Besi
beton tulangan dengan mutu U.24 (untuk besi polos) dan untuk U.32 (diform). Penyedia
Barang/Jasa wajib melaksanakan uji pendahuluan campuran beton ( kubus beton ke
laboratorium Teknik Sipil yang diakui keberadaanya (untuk 5 m3).
b. Bahan/ adukan beton:
1) Pasir harus butir-butiran mineral yang keras dengan diameter 0.075 mm s/d 5 mm.
2) Krikil alam atau batu pecah harus dari butiran mineral yang keras dengan diameter
20 mm s/d 35 mm.
3) Pasir dan kerikil sebelum digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran
terutama bahan organik yang merugikan mutu beton.
4) Semen portland yang digunakan merk “Gresik/Tiga Roda/holcim”.
5) Besi beton dan bendrat yang digunakan harus baru dangan standart SNI.
6) Air harus bersih/jernih tidak mengandung bahan organik yang merugikan mutu beton.
7) Semua pekerjaan beton dikerjakan dengan campuran 1pc : 2ps : 3 kr (sesuai dengan
gambar kerja).
8) Pengadukan beton harus menggunakan beton mollen (mesin pengaduk).
9) Ketentuan campuran supaya menyesuaikan FAS (Faktor Air Semen) yang ada.
10) Waktu dan cara pengadukan campuran beton supaya diperhatikan dengan baik
sehingga campuran beton benar-benar homogen.
c. Cetakan Beton:
1) Begesting harus cukup kuat menggunakan kayu tahun lokal yang baik dan tidak
bocor (kedap air).
2) Pemasangan begesting dan kayu steger harus benar dan kokoh, sehingga dimensi
dan feil sesuai dengan gambar perencanaan.

11 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


d. Pengecoran Beton:
1) Sebelum dicor, kebersihan cetakan beton serta ketepatan pemasangan besi beton
harus diperhatikan.
2) Pengecoran beton harus padat, dan disetujui oleh konsultan pengawas.
e. Pengerjaan Besi Beton:
1) Pembesian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
2) Pembengkokan tulangan harus dilaksanakan pada kondisi dingin, dengan panjang
kait dan panjang penyaluran tegangan sesuai ketentuan. Sambungan lewatan
minimal 40 Ø tulangan ( sesuai dengan SK.SNI-15-1991)
3) Baja tulangan dan beugel dengan diameter lebih kecil atau sama dengan 12 mm
menggunakan baja tulangan deform atau baja tulangan polos 240 dengan angka
toleransi 0,2 mm dari diameter tulangan (tulangan Ø 12 mm dengan toleransi 11,8
mm dan beugel Ø 8 mm dengan toleransi 7,8mm) dan panjang penyaluran tulangan
pokok minimal 40%x Ø tulangan.
4) Perkuatan antar besi tulangan menggunakan kawat bendrat dengan ikatan yang kuat
dan kokoh.
f. Beton Deking:
Beton deking harus dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Beton deking dari campuran 1pc : 3ps
2) Tiap beton deking diberi kawat beton untuk dapat diikatkan dengan besi tulangan,
sehingga posisi beton deking terjamin ketepatannya.
3) Beton deking dipasang secukupnya, sehingga menjamin ketebalan selimut beton.
g. Pembongkaran Begesting dan Pemeliharaan Beton:
1) Begesting harus dibingkar setelah memenuhi peraturan PBI 1971.
2) Siraman air selama proses pengerasan beton harus cukup sesuai dengan peraturan
PBI 1971.
3) Ukuran dimensi beton untuk semua pekerjaan konstrusi atau struktur lainnya
diperhitungkan secara cetak.

PASAL 08
PEKERJAAN SANITASI
1. Pipa PVC Wavin D Ø 3/4" digunakan untuk instalasi air bersih dan saluran air kotor dengan
Wavin D 4“ ukuran sesuai dengan gambar bestek.
2. Pipa PVC Wavin D Ø 4” dipasang sebagai selubung luar untuk sumur pantek/bor dan pipa
PVC D Ø 1,5” dikerjakan sebagai pipa hisap di dalamnya dengan kedalaman sesuai dengan
gambar bestek.
3. Sebelum penyambungan pipa dengan perekat/lem, permukaan atau ujung pipa yang akan
disambung dibersihkan dari kotoran dengan amplas, sehingga lem benar-benar merekat
rata dengan permukaan dan tidak lepas.
4. Pemasangan pipa harus hati-hati tidak boleh ada kebocoran dan dikerjakan dengan arah
vertikal/tegak lurus terhadap bidang lahan atau sesuai bestek yang ada.
5. Selang buang Ø 2” dipasang kalau memang membutuhkan untuk lokasi yang jauh dari
pompa.
6. Menggunakan selang buang 2”, bertujuan agar kalau sudah digunakan bisa disimpan
ditempat yang aman, serta bisa dipindah-pindah sesuai lokasi yang diinginkan.

12 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


7. Pemasangan dan penyambungan selang buang 2” dengan menghubungkan dengan
saluran buang pompa dengan klem, adapun ukuran panjang dan spek selang mengikuti
RAB.
8. Memasang kran air Ø 3/4" merk ONDA.
9. Memasang dan membuat instalasi sanitasi dan sanitair pipa PVC dengan pekerjaan ini
sesuai dengan tenaga yang mampu dan cakap untuk mengerjakan pemipaan (plumbing).
10. Dalam penyambungan pipa dipilih dari bahan dan alat yang sesuai dengan yang
dibutuhkan, jenis dan bahan penyambung minimal sama atau satu pabrik dengan bahan
pipanya.
11. Membuat bak kontrol air kotor tempat dan ukuran mengikuti gambar.
12. Semua pemasangan instalasi pipa harus tertanam dalam dinding tembok/tanah dalam
keadaan aman, rapi dengan kedalaman sesuai kondisi lokasi dan seijin dengan Konsultan
Pengawas/direksi.
13. Penutupan dan penimbunan belas saluran pipa dan galian pipa harus dikembalikan sesuai
dengan kondisi baik dan sempurna serta seijin Konsultan Pengawas/direksi.
14. Pekerjaan dilaksanakan berdasarkan ukuran dan spesifikasi sesuai dengan gambar/bestek
dan sebelum dipasang semua bahan dan asessorisnya harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas dan Tim Pemeriksa Kegiatan.
15. Penyedia barang/jasa selam menggunakan lahan, bahan dan alat berat selama
melakukan aktifitas dengan lingkungan agar selalu mohon ijin tetangga, lingkungan,
konsultan/direksi dengan persetujuan PPK/Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 09
PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN
Dalam penggunaan bahan-bahan bangunan PUBI 1982 dan standar yang dipakai di Indonesia
seperti terurai dibawah ini:
1. Semen
Semen yang digunakan adlah semen jenis I dengan standar mutu SII 0013-81, maka dari
itu dapat digunakan semen merk Gresik/Tiga Roda/Holcim.
2. Kapur bangunan
Kapur yang digunakan adalah kapur padam yaitu jenis kapur lahar yang dipadamkan
dengan air dan membentuk hidrat adapun persyaratannya sesuai tabel 4-2 PUBI 1982 dan
juga SMI-03-2097-1991.
3. Air
Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur,minyak, benda teraoung, yang
bisa dilihat secara visual dan asam-asam zat organik dan sebagainya.
4. Tanah urug
Tanah urug kualitas baik harus bersih dari humus, kotoran maupun bekas bongkaran bahan
bangunan, akar tanaman, rumput dan lain-lain.
5. Pasang pasir
Pasang pasir harus bersih, kadar air maksimum 5%, tidak mengandung zat organik, angka
kehalusan yang lolos ayakan 0,3mm minimal 20%.
6. Pasir urug
Pasir urug berbutir halus, bersih, kadar lumpur maksimum 10%, tidak menganduk zat
organik dan angka kehalusan yang lolos ayakan syarat 0,5mm minimal 20%.

13 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat


7. Kerikil beton
Kerikil beton yang digunakan adalah kerikil alam atau pecah yang berukuran 5-25mm.
Persyaratan kerikil beton berdasarkan syarat fisik dan syarat kimia PUBI 1982 pasal 12 ayat
2.1 ayat 2.2.
8. Batako
Ukuran standar dengan toleransi ukuran sesuai tabel 6-1 PUBI 1982. Penyerapan air
maksimum tidak boleh lebih dari 35%. Persyaratan kuat tekan harus memenuhi ketentuan
pada tabel 6-2 PUBI 1982.
9. Batu belah
Ukuran standar 15/20 cm, keras, tidak berpori, bersudut minimal 3 sisi, dan bersih dari
kotoran/tanah.
10. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah besi beton St.37 yang memenuhi PBI 1971 dan
memenuhi standar SII.

14 |Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Anda mungkin juga menyukai