Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kontur
Salah satu unsur yang penting pada suatu peta topografi adalah
informasi tentang tinggi suatu tempat terhadap rujukan tertentu.
Untuk menyajikan variasi ketinggian suatu tempat pada peta
topografi, umumnya digunakan garis kontur (contour-line).
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan
ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches,
garis tinggi dan garis lengkung horisontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titiktitik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi
tinggi tertentu.
Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garisgaris perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang
mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu,
maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai
skala peta.
Peta
maka
Peta
maka
Interval Kontur
Datar
0.2 - 0.5 m
Bergelombang
0.5 - 1.0 m
Berbukit
1.0 - 2.0 m
Datar
0.5 - 1.5 m
Bergelombang
1.0 - 2.0 m
1 : 10 000
Berbukit
2.0 - 3.0 m
1 : 10 000
Datar
1.0 - 3.0 m
dan
lebih besar
1 : 1 000
s / d
dan
lebih kecil
Bergelombang
2.0 - 5.0 m
Berbukit
5.0 - 10.0 m
Bergunung
0.0 - 50.0 m
Gambar 2. Kerapatan garis kontur pada daerah curam dan daerah landai
Gambar 11.
Gambar 12.
Pengukuran langsung
Titik-titik detil ditelusuri sehingga dapat ditentukan posisinya
dalam peta dan diukur pada ketinggian tertentu - ketinggian garis
kontur. Cara pengukurannya bisa menggunakan cara tachymetri atau
cara sipat datar memanjang dan diikuti dengan pengukuran polygon.
Cara pengukuran langsung lebih rumit dan sulit pelaksanaannya
dibanding dengan cara tidak langsung, namun ada jenis kebutuhan
tertentu yang harus menggunakan cara pengukuran kontur cara
langsung, misalnya pengukuran dan pemasangan tanda batas daerah
genangan.
Gambar 13.
Rangkuman
Garis kontur menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Pada
daerah landai garis kontur jarang dan semakin rapat pada derah yang
semakin terjal. Interval kontur dipengaruhi oleh bentuk medan dan skala
peta yang berkaitan dengan tujuan pemakaian peta. Membesarkan peta dari
peta skala kecil menjadi peta skala besar akan diperoleh peta dengan
informasi yang "hilang" atau tidak tercakup, termasuk garis kontur pada
peta skala besar. Berdasarkan pola kontur bisa diinterpretasikan kondisi
fisik rupabumi dan dibuat keputusan-keputusan pada pekerjaan perencanaan
dan perancangan bangunan rekayasa sipil.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.