Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu komponen siklus hidrologi adalah evapotranspirasi. Evapotranspirasi
merupakan gabungan dua proses biofisik yaitu evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah
perpindahan uap air dari permukaan tanah ke atmosfer, sedangkan transpirasi adalah
perpindahan uap air melalui tumbuhan menuju atmosfer. Evapotranspirasi merupakan proses
yang sangat penting bagi tanaman karena berpengaruh langsung terhadap transport nutrien
dan hasil metabolisme tanaman. Selain itu, evapotranspirasi mendapat banyak perhatian
karena kehilangan air dari tanaman maupun permukaan tanah dapat berakibat langsung
terhadap ketersediaan air.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk menduga nilai evapotranspirasi. Pendugaan
evapotranspirasi merupakan salah satu langkah penting dalam perencanaan dan pelaksanaan
sistem irigasi serta sistem pengelolaan air. Beberapa metode dikembangkan untuk pendugaan
nilai evapotranspirasi salah satunya adalah metode penman monteith.

1.2 Tujuan Penulisan


Mengetahui cara perhitungan Evapotranspirasi dengan metode Penman

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Evapotranspirasi?
2. Apa Faktor-Faktor yang mempengaruhi Evapotranspirasi?
3. Apa kelebihan perhitungan Evapotranspirasi dengan Metode Penman?
4. Bagaimana penyelesaian perhitungan dengan metode Penman?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Evapotranspirasi

Evapotranspirasi merupakan gabungan dua istilah yang menggambarkan proses


fisika transfer air ke dalam atmosfer, yakni evaporasi dari permukaan tanah dan
transpirasi melalui tumbuhan (Usman 2004). Menurut Labedzki et al. (2011)
evapotranspirasi dibedakan menjadi evapotranspirasi acuan (ET0), potensial dan aktual.
Brutseart W (1982) menjelaskan bahwa evapotranspirasi potensial (ETp) merupakan
jumlah maksimum dari evapotranspirasi permukaan luas yang ditumbuhi tanaman
seragam dengan jumlah air tanah yang tidak terbatas dan kondisi meteorologi aktual.
Evapotranspirasi acuan merupakan evapotranspirasi di bawah kondisi meteorologi
dengan permukaan standar khususnya permukaan rumput yang luas dengan karakteristik
spesifik (Buttafuoco et al. 2010). Menurut Allen et al. (1998) permukaan standar yang
dimaksud adalah rumput seragam (alfalfa) yang ditutupi tanah, rumput tetap dalam
keadaan pendek yang seragam, pengairan yang baik, dan tumbuh di bawah kondisi
optimal. ET0 sangat penting bagi bidang agrometeorologi dan hidrologi, contohnya untuk
perencanaan dan manajemen irigasi.

Evapotranspirasi acuan menjelaskan kebutuhan evaporasi dari atmosfer tanpa


dipengaruhi oleh jenis tanaman, perkembangan dan manajemen tanaman. Jika air dalam
kondisi cukup maka kondisi tanah tidak akan mempengaruhi ET0.

2.2.Faktor Faktor yang Mempengaruhi Evapotranspirasi

Terdapat tiga aspek yang mempengaruhi besarnya evapotranspirasi yaitu keadaan


iklim, karakteristik tanaman dan kondisi lingkungan (ketersediaan dan distribusi air).
Keadaan iklim yang mempengaruhi nilai evapotranspirasi adalah radiasi matahari, suhu,
kelembaban udara dan kecepatan angin (Allen et al. 1998). Radiasi surya yang diserap
oleh daun sebesar 1 sampai 5% digunakan untuk fotosintesis dan 75 sampai 85%
digunakan untuk memanaskan daun dan untuk transpirasi (Gardner C 1991). Pemanasan
dan pendinginan daun akibat radiasi surya akan mempengaruhi transpirasi. Saat daun
menerima radiasi, suhu akan naik dan stomata daun akan terbuka. Ketika stomata
terbuka, kehilangan air dari daun berlangsung terus menerus yang menurunkan potensial
daun sehingga lebih rendah daripada potensial tangkai daun, karena air bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah, air akan mengalir dari tangkai daun ke batang.

Suhu mempengaruhi evapotranspirasi melalui beberapa cara (Rosenberg et al,


1983). Jumlah uap air yang dapat dikandung udara meningkat secara eksponensial
dengan naiknya suhu udara. Peningkatan suhu menyebabkan naiknya tekanan uap dari
permukaan yang terevaporasi sehingga bertambahnya defisit tekanan uap antara
permukaan dengan udara sekitar. Udara yang panas dan kering dapat mensuplai energi
ke permukaan.

Kelembaban relatif berbanding terbalik dengan suhu. Jika kelembaban relatif


tinggi maka suhu menurun. Jika suhu turun maka kapasitas udara untuk menyimpan uap
air akan rendah yang berarti kebutuhan atmosfer untuk evapotranspirasi semakin kecil.
Angin berpengaruh dalam evaporasi karena dapat memindahkan udara basah yang
kontak secara langsung dengan permukaan air dan memindahkannya ke tempat yang
udaranya kering. Semakin tinggi kecepatan angin maka jumlah udara basah yang
dipindahkan semakin banyak dan evaporasi yang terjadi meningkat. Angin berfungsi
menggerakan udara yang dapat menyebabkan uap air jenuh. Udara yang telah jenuh akan
digantikan oleh udara lain yang belum jenuh.

2.3.Metode Pendugaan Evapotranspirasi ( Penman Monteith)

Metode Penman-Monteith merupakan metode penduga evapotranspirasi terbaik yang


direkomendasikan FAO sebagai metode standar sedangkan metode pendugaan lain baik
digunakan dalam iklim tertentu (Lascanao dan Bavel 2007; Smith 1992). Metode ini merupakan
metode yang diadopsi dari metode Penman yang dikombinasikan dengan tahanan aerodinamik
dan permukaan tajuk. Metode Penman mengalami berbagai perkembangan sehingga dapat
digunakan untuk menduga evapotranspirasi pada permukaan yang ditanami dengan
menambahkan faktor tahanan permukaan (rs) dan tahanan aerodinamik (ra). Persamaan ini
terdapat parameter penentu pertukaran energi dan berhubungan dengan fluks bidang tanaman
(Allen et al. 1998).

Metode ini dapat menghasilkan pendugaan ET0 pada lokasi luas dan memiliki data yang
lengkap. Metode ini memberikan hasil terbaik dengan kesalahan mimimum untuk tanaman
acuan. Metode Penman-Monteith memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan tersebut yaitu
dapat diaplikasikan secara global tanpa perlu adanya tambahan parameter lain, selain itu metode
ini sudah dikalibrasi dengan beberapa software dan beberapa jenis lisimeter (Allen et al. 1998).
Kelemahan utama dalam metode ini adalah membutuhkan data meteorologi yang cukup banyak
seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi matahari. Dimana hanya beberapa
stasiun cuaca yang menyediakan data tersebut dalam per jam dan harian (Irmak et al. 2003).

Penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode Penman-Monteith


(Monteith, 1965) adalah :
900
0,408 Rn U (es ea )
( T 273 ) 2
ETo .......................................................... (1)
( 1 0,34 U 2 )

Dengan pengertian :

ETo adalah evapo transpirasi tanaman acuan, (mm/hari).

Rn adalah radiasi matahari netto di atas permukaan tanaman, (MJ/m2/hari).


T adalah suhu udara rata-rata, (o C).

U2 adalah kecepatan angin pada ketinggian 2 m dari atas permukaan tanah, (m/s).

es adalah tekanan uap air jenuh, (kPa).

ea adalah tekanan uap air aktual, (kPa).

adalah kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu, (kPa/o C).

adalah konstanta psikrometrik, (kPa/o C).

R n dihitung denganrumus :

Rn Rns Rnl ................................................................................................. (2)

Denganpengertian :

Rns adalah radiasi gelombang pendek, (MJ/m2/hari).

Rnl adalah radiasi gelombang panjang, (MJ /m2/hari).

Besarnya Rns adalah :

Rns ( 1 ) Rs .................................................................................................. (3)


Denganpengertian :

adalah koefisienpantulanradiasitajuk = 0,23


(nilaikoefisieninidipengaruhiolehkondisitanamanpenutuplahannya,
padabeberapaliteraturemenggunakankisarannilai 0,23 0,25).

Rs adalah radiasi matahari, (MJ/m2/hari).

dan Rs dihitung dengan :

n
R s ( 0 ,25 0 ,5 ) Ra ........................................................................................ (4)
N
Denganpengertian :

n adalah lama matahari bersinar dalam satu hari, (jam).

N adalah lama maksimum matahari bersinar dalam satu hari, (jam).

Ra adalah radiasi matahari ekstraterestrial, (MJ/m2/hari).

besarnya Ra adalah :

Ra 37 ,6 d r (s sin sin cos cos sin s ) ......................................... (5)

dengan pengertian :

d r adalah jarak relatif antara bumi dan matahari.

adalah sudut deklinasi matahari, (rad).

adalah letak lintang, (rad). Jika berada pada lintang utara nilainya positif, pada
lintang selatan nilainya negatif.

s adalah sudut saat matahari terbenam, (rad).

dan s dihitung dengan :

s arccos ( tan tan ) .................................................................................. (6)

dengan pengertian :

adalah deklinasi matahari, (rad).

adalah letak lintang, (rad).

dan d r dihitung berdasarkan persamaan di bawah ini (Duffie & Beckman, 1980) :

2
dr 1 0,033 cos ( J) 1 0,033 cos ( 0,0172 J) ..................... (7)
365
besarnya dihitung dengan (Duffie& Beckman, 1980) :

2
0 ,409 sin ( J 1,39 ) 0 ,409 sin ( 0 ,0172 J 1,39 ) ....................................... (8)
365

Dengan pengertian :

J adalah nomor urut hari dalam setahun (hari julian)

Nilai ( 0,0172 J ) pada persamaan (7) dan ( 0,0172 J 1,39 ) pada persamaan (8) dalam
satuan radian.

Besarnya nilai J secara matematis dapat dihitung dengan :


a. Untuk J Bulanan (Gommes, 1983):
J = Integer (30,42 M 15,23) ................................................................. (8a)

b. Untuk J Harian (Craig, 1984):


M
J = integer (275 30 D ) 2 ..................................................................... (8b)
9

Dengan pengertian :

M adalah bulan (1-12)

D adalah hari dalam bulan (1 - 31)

Jika tahun normal dan M < 3, nilai J ditambah nilai 2

Jika tahun kabisat dan M > 2, J ditambah nilai 1, tahun kabisat adalah tahun yang habis
dibagi dengan angka 4.

Untuk melakukan penghitungan dengan periode 10 harian, maka nilai J diperoleh dari
persamaan (8b) dengan D sama dengan 5, 15, dan 25 pada setiap bulannya.

Besarnya N dihitung dengan rumus:

24
N s ................................................................................................................ (9)

dan Rnl dihitungdengan:


Rnl Rld Rlu f ( a vs ) Tk4 .................................................................. (10)

Denganpengertian :

Rnl adalah radiasigelombangpanjang, (MJ /m2/hari).

Rlu adalahradiasitermal yang dipancarkanolehtanamandantanahkeatmosfer,


(MJ/m2/hari).

Rld adalahradiasigelombangpanjangtermal yang


dipancarkandariatmosferdanawanmasukkepermukaanbumi, (MJ/m2/hari).

f adalah faktor penutupan awan, tanpa dimensi.

a adalah emisivitas efektif atmosfer.

vs adalah nilai emisivitas oleh vegetasi dan tanah 0,98 (Jensen dkk., 1990).

adalah nilai konstanta Stefan-Boltzman = 4,90 x 10-9 MJ/m2/K4/hari.

Tk adalah suhu udara rata-rata, (K).

Faktor penutupan awan (f) dihitung dengan rumus (FAO No. 24, 1977):

n
f 0 ,9 0 ,1 .......................................................................................................... (11)
N

Emisivitas ( , ) dihitung dengan rumus (Jensen dkk. ,1990) :

, ( a vs ) (ar br ea ) ( 0,34 0,14 ea .....................................................(12)

Dengan pengertian :

, adalah emisivitas atmosfer

ea adalah tekanan uap air aktual (kPa).

a r adalah 0,34 - 0,44.

br adalahnegatif 0,25 - negatif 0,14.


Kecepatan angin pada ketinggian 2 m adalah:

4,87
U 2 U z ...................................................................................... (13)
ln ( 67 ,8 z 5,42 )

Dengan pengertian :

U 2 adalah kecepatan angin pada ketinggian 2 m, (m/s).

U z adalah kecepatan angin pada ketinggian z m, (m/s).

z adalah ketinggian alat ukur kecepatan angin, (m).

Tekanan uap jenuh ( e s ) besarnya (Tetens, 1930):

17 ,27 T
e s 0,611 exp ......................................................................................... (14)
T 237 ,3

Tekanan uap aktual ( e a ) dihitung dengan:

ea e s x RH ...........................................................................................................(15)

Dengan pengertian :

RH adalah kelembaban relatif rata-rata, (%).

Kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu udara dihitung dengan (Murray, 1967):

4098 e s
...................................................................................................... (16)
(T 237 ,3 ) 2

Dengan pengertian :

adalah kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu udara, (kPa/ o C).
T adalah suhu udara rata-rata, (o C).

e s adalah tekanan uap jenuh pada suhu T , (kPa).

Konstanta psikrometrik () dihitung dari (Brunt, 1952) :

cpP
10 3 0 ,00163
P
............................................................................... (17)

dengan pengertian :

adalah konstanta psikrometrik, (kPa/o C).

cp adalah nilai panas spesifik udara lembap sebesar 1,013 kJ/kg/o C.

P adalah tekanan atmosfer, (kPa).

adalah nilai perbandingan berat molekul uap air dengan udara kering = 0,622.

adalah panas laten untuk penguapan, (MJ/kg).

Tekanan atmosfer (P) dihitung dari (Burman dkk.,1987):


g
T (z z o ) R

P Po ko ............................................................................ (18)
Tko

Dengan pengertian :

P adalah tekanan atmosfer pada elevasi z, (kPa).

Po adalah tekanan atmosfer pada permukaan laut, (kPa).

z adalah elevasi, (m).

zo adalah elevasi acuan, (m).

g adalah gravitasi = 9,8 m/s2.

R adalah konstanta gas spesifik = 287 J/kg/K.

Tko adalah suhu pada elevasi zo, (K).

adalah konstanta lapse rate udara jenuh = 0,006 5 K/m.


Jika tekanan udara pada suatu stasiun tidak tersedia, maka gunakan asumsi

Tko = 293 K untuk T = 20o C dan Po = 101,3 kPa pada zo = 0.

Panas laten untuk penguapan () dihitung dengan rumus (Harrison, 1963):

2,501 ( 2,361 x 10 3 )T ............................................................................... (19)

dengan pengertian :

adalah panas laten untuk penguapan, (MJ/kg).

T adalah suhu udara rata-rata, (o C).

BAB III
PERHITUNGAN

Data profil suhu udara rata-rata pada tiga ketinggian wilayah Situgede, Darmaga, Bogor
Januari Desember 2009

Rata-rata suhu udara (0C)


Bulan
4 meter 7 meter 10 meter
1 24,0 24,0 24,0
Januari 2 23,7 23,7 23,7
3 24,4 24,4 24,3
1 23,8 23,7 23,7
Februari 2 24,3 24,3 24,2
3 24,2 24,1 24,1
1 24,7 24,7 24,7
Maret 2 24,1 24,1 24,0
3 24,2 24,2 24,1
1 24,8 24,8 24,7
April 2 25,2 25,1 25,1
3 25,1 25,0 24,9
1 25,2 25,1 25,1
Mei 2 24,7 24,7 24,7
3 25,1 25,1 25,1
1 25,1 25,1 25,0
Juni 2 25,0 25,0 24,9
3 25,1 24,5 24,1
1 24,8 24,8 24,7
Juli 2 23,9 23,9 23,7
3 24,1 24,1 24,0
1 23,4 23,4 23,3
Agustus 2 25,1 25,0 25,0
3 24,7 24,5 24,6
1 25,1 25,0 25,0
September 2 24,8 24,8 24,7
3 24,9 24,7 24,7
1 24,9 24,8 24,8
Oktober 2 25,1 25,0 25,1
3 24,4 24,4 24,5
1 25,7 25,6 25,7
November 2 24,4 24,4 24,4
3 24,6 24,5 24,6
1 24,7 24,6 24,6
Desember 2 25,2 25,1 25,1
3 24,7 24,6 24,6
Lampiran 2 Data profil kelembaban udara rata-rata pada tiga ketinggian wilayah
Situgede,Darmaga, Bogor Januari Desember 2009

Rata-rata kelembaban udara (%)


Bulan
4 meter 7 meter 10 meter
1 79,0 78,0 77,0
Januari 2 89,0 88,0 88,0
3 84,0 84,0 84,0
1 89,0 88,0 88,0
Februari 2 81,0 81,0 79,0
3 85,0 84,0 84,0
1 79,0 77,0 78,0
Maret 2 79,0 78,0 77,0
3 83,0 82,0 82,0
1 84,0 83,0 82,0
April 2 82,0 81,0 80,0
3 80,0 79,0 78,0
1 82,0 81,0 80,0
Mei 2 84,0 84,0 84,0
3 77,0 76,0 75,0
1 80,0 79,0 78,0
Juni 2 78,0 77,0 77,0
3 78,0 76,0 77,0
1 75,0 74,0 73,0
Juli 2 66,0 65,0 63,0
3 72,0 71,0 71,0
1 68,0 66,0 66,0
Agustus 2 72,0 71,0 71,0
3 69,0 67,0 67,0
1 68,0 67,0 66,0
September 2 74,0 73,0 72,0
3 68,0 66,0 65,0
1 81,0 79,0 79,0
Oktober 2 75,0 74,0 74,0
3 79,0 78,0 78,0
1 76,0 74,0 75,0
November 2 87,0 86,0 86,0
3 84,0 83,0 82,0
1 85,0 85,0 84,0
Desember 2 77,0 75,0 75,0
3 87,0 86,0 85,0
Lampiran 3 Data profil kecepatan angin rata-rata pada tiga ketinggian wilayah Situgede,
Darmaga, Bogor Januari Desember 2009

Rata-rata kecepatan angin (m/s)


Bulan
4 meter 7 meter 10 meter
1 0,7 0,9 1,1
Januari 2 0,7 0,8 0,9
3 0,8 0,9 1,0
1 0,9 1,0 1,1
Februari 2 0,9 1,1 1,2
3 0,9 1,0 1,2
1 1,0 1,2 1,4
Maret 2 0,7 0,9 1,0
3 0,6 0,8 1,6
1 0,4 0,6 0,7
April 2 0,5 0,7 0,8
3 0,6 0,7 0,9
1 0,5 0,7 0,8
Mei 2 0,4 0,6 0,7
3 0,4 0,7 0,8
1 0,5 0,6 0,8
Juni 2 0,4 0,6 0,7
3 0,4 0,6 0,7
1 0,5 0,6 0,7
Juli 2 0,6 0,7 0,9
3 0,6 0,7 0,9
1 0,6 0,7 0,8
Agustus 2 0,6 0,7 0,8
3 0,7 0,8 0,9
1 0,8 0,9 0,9
September 2 0,7 0,8 0,9
3 0,8 0,9 1,0
1 0,6 0,7 0,8
Oktober 2 0,6 0,7 0,8
3 0,6 0,7 0,8
1 0,6 0,7 0,8
November 2 0,6 0,8 0,9
3 0,8 0,9 1,0
1 0,6 0,7 0,8
Desember 2 0,7 0,8 1,0
3 0,6 0,7 0,8

Lampiran 4 Data jumlah intensitas radiasi matahari wilayah Situgede,Darmaga, Bogor


Januari Desember 2009
Intensitas Radiasi
Bulan
(MJ m-2 day-1)
1 113,19
Januari 2 88,15
3 119,48
1 79,45
Februari 2 104,17
3 84,92
1 133,23
Maret 2 141,47
3 140,28
1 115,22
April 2 114,47
3 119,65
1 107,52
Mei 2 92,77
3 124,57
1 99,22
Juni 2 111,45
3 107,14
1 113,53
Juli 2 119,57
3 126,16
1 128,10
Agustus 2 123,64
3 144,92
1 144,39
September 2 138,96
3 152,37
1 122,73
Oktober 2 145,52
3 153,24
1 141,39
November 2 111,66
3 106,49
1 125,98
Desember 2 133,26
3 105,86

Lampiran 5 Data jumlah curah hujan wilayah Situgede,Darmaga, Bogor Januari


Desember 2009

Curah Hujan (mm)


Bulan
Harian 1 Harian 2 Harian 3
Januari 29 200 38

Februari 204 8 88

Maret 44 81 137

April 143 92 25

Mei 309 78 184

Juni 121 90 27

Juli 46 1 84

Agustus 1 23 7

September 31 106 20

Oktober 153 78 185

Nopember 67 190 150

Desember 114 62 83

Lampiran 6 Hasil evapotranspirasi wilayah Situgede, Darmaga, Bogor Januari


Desember 2009

Panci kelas Penman Panci Penman


Bulan Aerodinamik
Aa monteith a Kelas Ab Monteith b
1 25,3 30,84 27,03 29,76 33,27
Jan 2 14,1 21,14 21,47 17,09 24,52
3 24,10 20,11 29,02 29,24 34,77
1 13,20 22,95 19,05 16,01 23,20
Feb 2 24,10 16,81 24,96 28,78 31,67
3 21,20 23,73 20,47 25,77 24,90
1 29,10 30,01 32,31 34,89 39,74
Mar 2 31,60 37,51 34,92 37,36 42,45
3 29,50 31,06 35,71 35,87 42,94
1 25,80 33,84 29,36 31,37 34,58
Apr 2 26,50 24,58 29,16 32,22 35,50
3 25,50 21,01 30,21 30,94 36,73
1 24,00 24,04 27,25 29,16 32,33
Mei 2 20,80 28,45 24,07 25,25 28,95
3 26,30 37,80 32,03 31,09 38,89
1 21,10 35,85 31,30 25,59 30,91
Juni 2 26,00 39,20 34,47 31,54 33,98
3 20,90 36,81 32,82 25,33 32,43
1 25,40 42,66 31,56 30,05 33,78
Juli 2 28,40 45,32 33,17 30,45 36,19
3 32,30 47,81 35,11 36,86 38,85
1 30,00 52,03 35,40 32,91 38,05
Agust 2 27,70 50,20 34,78 31,15 38,24
3 35,30 48,04 40,44 38,33 44,05
1 37,20 51,50 40,80 42,01 45,16
Sep 2 35,30 49,75 39,15 40,80 43,63
3 37,00 51,36 42,47 41,02 45,93
1 27,90 43,09 34,23 32,84 38,10
Okt 2 32,10 41,26 40,68 37,89 44,77
3 36,10 31,79 42,87 43,78 48,63
1 33,10 36,37 39,61 39,66 42,64
Nov 2 22,30 32,30 31,04 27,12 34,80
3 20,50 25,67 29,48 24,91 32,76
1 28,70 36,13 35,05 34,85 38,64
Des 2 31,20 42,58 37,12 37,04 40,43
3 24,60 37,00 29,51 29,84 32,90

(a) Metode panci kelas A dengan nilai Kp=0.7, metode penman monteith dengan nilai ra
dan rs menggunakan asumsi FAO penman monteith
(b) Metode panci kelas A dengan nilai Kp berdasarkan FAO, metode penman monteith
dengan nilai ra dan rs menggunakan ketinggian 1.5 m, LAI periode kering=5 dan LAI
periode basah = 6.
Lampiran 8 Contoh perhitungan menggunakan metode Penman Monteith

Tanggal Julian RH U2 U2 Tmax Tmin Trata e Tmax e Tmin es e(mb) e Tdew ea es-ea P
date (%) (km/jam) (m/s) (C) (C) (C) (kPa) (kPa) (kPa) (kPa) (C) (kPa) (kPa) (kPaC-1) (kPa) (kPaC-1)

1 155 85 1,6 0,4 32,2 23,4 26,3 4,809 2,878 3,84 33,528 3,353 26,001 3,362 0,48 0,202 99,074 0,066

Ra N n n/N Rs Rso Rs/Rso Rns


1 2 dr s
(MJ m-2 day-1) (jam) (jam) (MJ m day ) (MJ m day ) (MJ m day ) (MJ m-2 day-1)
-2 -1 -2 -1 -2 -1

0,278 0,151 0,97 -0,1134 0,391 15,238 31,09 11,65 7,1 0,6 17,25 23,43 0,74 13,28

(Tmax4) (Tmin) 4 ((T)4 rata rata) Rnl Rn G Rn-G Eto (mm/day)


-2 -1 -2 -1 -2 -1
3 4 -2 -1 -2 -1 -2 -1 -2 -1
5
[MJ m day ] [MJ m day ] [MJ m day ] (MJ m day ) [MJ m day ] [MJ m day ] [MJ m day ]

42,63 37,92 40,28 0,64 0,08 2,16 11,12 1,11 10,01 0,83 3,51

Keterangan :
1 : + (1 + 0,34 u2)
2 : + (900 / T + 273u2) (es-ea)
3 : 1,35 (R/Rso) - 0,35
4 : 0,34 - 0,14 (ea)-1
5 : 0,408 (Rn-G)
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Anda mungkin juga menyukai