Anda di halaman 1dari 5

Lapisan Pembawa Air tanah (Akuifer)

Lapisan pembawa air tanah atau akuifer (Aquifer) berasal dari kata aqua yang berarti air dan
free yang berarti mengandung. Jadi akuifer dapat diartikan sebagai lapisan pembawa air atau
lapisan permeabel, (Suharyadi, 1984). Atau dapat diartikan sebagai lapisan tanah lulus air
yang menyimpan dan mengalirkan air tanah dalam jumlah yang cukup. Pada keadaan geologi
tertentu yang berupa cekungan (basin), dengan beberapa lapisan pembawa air dapat
membentuk sebuah cekungan air tanah (groundwater basin).

 Akuitar (Aquitards) merupakan suatu lapisan yang mempunyai susunan batuan


sedemikian rupa, sehingga dapat menyimpan air tetapi hanya dapat mengalirkan
dalam jumlah yang terbatas. Misalnya adanya kebocoran-kebocoran atau rembesan
yang terletak antara akuifer dan akuiklud.
 Akuiklud (Aquiclude) merupakan suatu lapisan yang mempunyai susunan batuan
sedemikian rupa, schingga dapat menampung air tetapi tidak dapat melepaskan air
dalam jumlah yang cukup berarti. Hal ini terjadi karena nilai konduktivitasnya kecil
sekali, misalnya lapisan lempung dan lapisan lumpur (silt).
 Akuifug (Aquifuge) merupakan suatu lapisan yang mempunyai susunan batuan
sedemikian rupa, sehingga tidak dapat menampung maupun melepaskan air (sama
sekali kedap terhadap air), misalnya granit yang keras, kuarsit, lapisan batuan yang
kompak (rock) atau batuan scdimen yang tersemen penuh.

Berdasarkan susunan lapisan geologi (litologinya) dan besarnya koefisien kelulusan air
(K), akuifer dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu akuifer bebas (unconfined
aquifer), akuifer tertekan (confined aquifer), akuifer setengah tertekan (semiconfined
aquifer), akuifer menggantung (perched aquifer), dan akuifer berganda (multiple aquifer).
1. Akuifer bebas

Akuifer bebas (unconfined aquifer atau water-table aquifer) merupakan akuifer dengan
hanya memiliki satu lapisan pembatas kedap air yang terletak dibagian bawahnya.
Dengan kata lain muka air tanah merupakan bidang batas sebelah atas dari daerah jenuh
air. Akuifer ini disebut juga sebagai phreatic aquifer. Sedangkan nilai (K) lapisan tidak
kedap air = (K) akuifer bebas.

2. Akuifer tertekan (terkekang)

Akuifer tertckan (Confined Aquifer) merupakan suatu aquifer jenuh air yang pada lapisan
atas dan bawahnya merupakan lapisan kedap air sebagai pembatasnya. Pada lapisan
pembatasnya dipastikan tidak terdapat air yang mengalir (no flux). Pada akuifer ini
tekanan airmya lebih besar dari tekanan atmosfer. Oleh karena itu akuifer ini disebut juga
dengan pressure aquifer atau non-leaky aquifer. Sedangkan nilai (K) lapisan kedap air =
0, (K) akuifer tertekan> (K) lapisan kedap air.
3. Akuifer setengah terkekang (tertekan) atau akuifer bocor

Akuifer setengah terkekang (semiconfined aquifer) ialah suatu akuifer jenuh air, dengan
bagian atas dibatasi oleh lapisan setengah kedap air (nilai kelulusannya terletak antara
akuifer dan akuitar) dan pada bagian bawah dibatasi oleh lapisan kedap air. Pada lapisan
pembatas di bagian atasnya dimungkinkan masih ada air yang mengalir ke akuifer
tersebut. Akuifer ini discbut juga dengan leaky-artesian aquifer.

4. Akuifer menggantung

Akuifer menggantung (Perched Aquifer) merupakan akuifer yang massa air tanahnya
terpisah dari air tanah induk. Dipisahkan oleh suatu lapisan yang relatif kedap air yang
begitu luas dan terletak di atas daerah jenuh air. Biasanya akuifer ini tertelak di atas suatu
lapisan formasi geologi yang kedap air. Kadang-kadang lapisan bawahnya tidak murni
kedap air, namun berupa akuitar yang juga bisa memberikan distribusi air pada akuifer di
bawahnya.

5. Akuifer berganda

Akuifer berganda (multiple aquifer) adalah suatu akuifer jenuh air yang struktur
lapisannya gabungan dari jenis akuifer-akuifer yang telah dijelaskan sebelumnya. Di
bumi, jenis akuifer ini paling banyak dijumpai.

Jenis batuan (lapisan tanah) yang dapat berfungsi sebagai lapisan

pembawa air adalah:

1. Batuan sedimen, merupakan lapisan pembawa air yang terbaik, yaitu

pada lapisan batuan yang banyak mempunyai pori ruang antar butir, rekahan atau rongga
batuan seperti endapan volkanik klastik, endapan butiran lepas (pasir, kerikil dan kerakal)
dan batu gamping berongga. Batuan yang mempunyai besar butir makin halus dan
kristalin mempunyai fungsi sebagai lapisan pembawa air yang buruk atau batuan yang
kedap air. Contoh batuan ini adalah lempung, napal dan gamping kristalin.
2. Batuan beku bukan merupakan lapisan pembawa air yang baik, akan tetapi jika pada
batuan tersebut terdapat rekahan ataupun retakan akan menyebabkan terdapatnya
akumulasi Airtanah. Misalnya endapan basalt dan andesit, bila terdapat retakan atau
rekahan dapat merupakan penyimpan Airtanah yang besar.

3. Batuan metamorfosa juga bukan merupakan lapisan pembawa air yang baik.
Kandungan air akan terdapat pada ruang antara rekahan dan retakan baruan pada zona
pelapukan baruan.

Bila ditinjau dari umur batuan, maka endapan Resen dan Kuarter mempunyai kandungan
air tanah yang baik hingga sedang. Batuan yang berumur lebih tua dari endapan Kuarter
merupakan lapisan pembawa air yang buruk hingga sangat buruk. Batuan Kuarter yang
tesusun oleh batu pasir yang tidak masil dapat merupakan penyimpan air yang baik,
misalnya batu pasir pada Formasi Pucangan dan Formasi Kabuh di daerah Maliun.
Akumulasi airtanah yang baik terdapat pada daerah morfologi dataran, seperti cekungan
antar-gunungapi, termasuk dataran di sepanjang sungai dan dataran pantai tertentu.

Anda mungkin juga menyukai