Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH MEKANIKA BATUAN

“BENTUK-BENTUK TEGANGAN DAN REGANGAN”

Nama : KRISTIANUS DASRI

Stambuk : 016 311 044

Jurusan :TAMBANG UMUM

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk, Tegangan


(stress) didefinisikan sebagai perbandingan antara Perubahan bentuk dan ukuran benda
bergantung pada arah dan letak gaya luar yang diberikan. Ada beberapa jenis deformasi yang
bergantung pada sifat elastisitas benda, antara lain tegangan (stress) dan regangan
(strain).Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda.

Regangan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk.
Tegangan diberikan pada materi dari arah luar, sedangkan regangan adalah tanggapan materi
terhadap tegangan.

Pada daerah elastis, besarnya tegangan berbanding lurus dengan regangan. Perbandingan
antara tegangan dan regangan benda tersebut disebut modulus elastisitas atau modulus
Young. Pengukuran modulus Young dapat dilakukan dengan menggunakan gelombang
akustik, karena kecepatan jalannya bergantung pada modulus Young.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEGANGAN (STRESS) DAN REGANGAN (STRAIN)

1. Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda.
Tegangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada batuan sebagai
respon dari gaya-gaya yang berasal dari luar. Ada 3 macam tegangan sebelum massa batuan
mengalami gangguan, antara lain :
a. Tegangan gravitasi
b. Tegangan tektonik
c. Tegangan sisa
Tegangan (stress) dan tegangan tarik (strain stress) adalah gaya-gaya yang bekerja di
seluruh tempat dimuka bumi. Salah satu jenis tegangan yang biasa kita kenal adalah tegangan
yang bersifat seragam (uniform-stress) dan dikenal sebagai tekanan (pressure). Tegangan
seragam adalah suatu gaya yang bekerja secara seimbang kesemua arah. Tekanan yang terjadi
di bumi yang berkaitan dengan beban yang menutupi batuan adalah tegangan yang bersifat
seragam. Jika tegangan ke segala arah tidak sama (tidak seragam) maka tegangan yang
demikian dikenal sebagai tegangan diferensial.
Tegangan diferensial dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Tegangan tensional (tegasan extensional) adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan
mengalami peregangan atau mengencang.
b. Tegangan kompresional adalah tegasan yang dapat mengakibatkan batuan mengalami
penekanan.
c. Tegangan geser adalah tegasan yang dapat berakibat pada tergesernya dan berpindahnya
batuan.
Nilai kuat tekan uniaksial dari percontoh batuan merupakan tegangan yang terjadi
pada saat percontoh batuan tersebut mengalami keruntuhan (failure) akibat pembebanan, dan
nilai dapat diperoleh dari persamaan :
2. Regangan (Strain)
Ketika batuan terdeformasi maka batuan mengalami regangan. Regangan akan
merubah bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan. Tahapan deformasi terjadi ketika
suatu batuan mengalami peningkatan regangan yang melampaui 3 tahapan pada deformasi
batuan. Bentuk regangan dan deformasi keduanya menunjukkan perubahan dimensi. Sebuah
benda yang mendapat gaya tarik atau tekan akan mengalami perubahan panjang. Benda akan
mulur (bertambah panjang) dengan gaya tarik dan mengkerut (memendek) dengan gaya tekan
Regangan terbagi atas 3 macam, yaitu :
a. Regangan aksial (єa), merupakan regangan yang terjadi karena adanya perubahan bentuk
arah aksial terhadap tinggi.

b. Regangan lateral (єl), merupakan regangan yang terjadi karena adanya perubahan bentuk
arah lateral terhadap diameter.

c. Regangan volumetrik (єv), merupakan regangan yang terjadi karena adanya perubahan
bentuk secara volumetrik.

Kita dapat membagi material menjadi 2 (dua) kelas didasarkan atas sifat perilaku dari
material ketika dikenakan gaya tegangan padanya, yaitu :
a. Material yang bersifat retas (brittle material), yaitu apabila sebagian kecil atau sebagian
besar bersifat elastis tetapi hanya sebagian kecil bersifat lentur sebelum material tersebut
retak.
b. Material yang bersifat lentur (ductile material) jika sebagian kecil bersifat elastis dan
sebagian besar bersifat lentur sebelum terjadi peretakan atau fracture (Anonim, 2013).
BABIII

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan teori di atas tentang Tegangan dan Regangan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tegangan (Stress)
Tegangan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu
benda. Tegangan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada
batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari luar.

2. Regangan (Strain)
Ketika batuan terdeformasi maka batuan mengalami regangan. Regangan akan
merubah bentuk, ukuran, atau volume dari suatu batuan

B. SARAN
Diharapkan kepada mahasiswa agar lebih banyak mencari materi yang lebih
banyak dan lebih jelas dari dosen, agar mahasiswa dapat lebih cepat memahami materi
yang di pelajari.
DAFTAR PUSTAKA

https://www. Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai