Anda di halaman 1dari 5

SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

Lifta Laurent Arista / 111.170.045


Geologi Teknik kelas A

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik. Mekanika tanah pada dasarnya
merupakan studi tentang tanah dan propertinya sehubungan dengan kinerja tanah, dengan
menggunakan teknik statika, teknik dinamika, mekanika fluida, dan teknologi lainnya.
Tanah merupakan kombinasi mineral dan unsur organik yang berbentuk padat, gas,
dan berair. Tanah terdiri dari lapisan partikel yang berbeda dari bahan aslinya dalam sifat fisik,
mineralogi, dan kimia, karena interaksi antara atmosfer dan hidrosfer atau sebab lainnya.
Partikel tanah terbentuk dari batuan yang pecah yang telah berubah karena efek kimia dan
lingkungan, termasuk cuaca dan erosi. Partikel tanah tersusun secara longgar, menciptakan
formasi tanah yang terdiri dari ruang pori.
Formasi tanah, atau pedogenesis merupakan efek kombinasi antara proses biologis,
kimiawi dan fisika yang bekerja pada material induk tanah. Tanah dikatakan akan terbentuk
ketika bahan organic diperoleh meninggalkan humus, karbon, dan gypsum yang menciptakan
lapisan dinamakan horizon B. Lapisan ini berpindah dari satu level ke level lain oleh air dan
aktivitas makhluk hidup. Hasilnya, horizon B akan membentuklapisan tanah. Proses
pembentukan tanah dipengaruhi oleh 5 faktor klasik seperti iklim, topografi (relief), organisme,
dan waktu.

SIFAT FISIK TANAH :

1. Bahan induk tanah


Bahan induk merupakan materi utama dari tanah yang dibentuk oleh berbagai faktor
melalui proses kimiawi, biologis dan fisika. Bahan induk tanah secara umum adalah Quartz
(SiO2), Kalsit (CaCO3), Feldspar dan Biotit.

2. Tekstur tanah
Komponen mineral dari tanah adalah pasir, lumpur dan tanah liat, proporsi dari
kombinasi ketiga bahan tersebut akan menentukan tekstur tanah (menyerupai kombinasi antara
tepung, air dan telur). Hal yang dipengaruhi oleh tesktur tanah mencakup porositas,
permeabilitas (kemampuan menyerap), infiltrasi, dan kapasitas kandungan air. Tanah dan Pasir
dan lumpur merupakan produk dari material induk yang mengalami proses fisika dan kimiawi.
Tanah liat merupakan produk dari pengendapan material induk yang larut sebagai material
sekunder.

3. Kepadatan tanah
Tingkat kepadatan tanah umumnya berkisar antara 2,6 hingga 2,75 gram per cm3 dan
biasanya tidak dapat berubah. Kepadatan partikel tanah yang banyak mengandung material
organic lebih rendah daripada tanah yang sedikit mengandung material organic. Tanah dengan
kepadatan rendah dapat menyimpan air lebih baik namun bukan berarti cocok untuk
pertumbuhan tanaman. Tanah dengan kepadatan tinggi menunjukkan tingkat kandungan pasir
yang tinggi.

4. Porositas tanah
Porositas mirip seperti kepadatan, hanya saja porositas berarti ruang kosong (pori pori)
diantara tekstur tanah yang tidak terisi dengan mineral atau bahan organic namun terisi oleh
gas atau air. Semakin tinggi kepadatan tanah maka semakin rendah porositasnya dan sebaliknya
semakin rendah kepadatan tanah semakin rendah porositasnya. Idealnya, total porositas dari
tanah adalah sekitar 50% dari total volume tanah. Ruang untuk gas dibutuhkan tanah untuk
menyediakan oksigen yang berguna untuk organisme dalam menguraikan material organic,
humus dan akar tanaman. Porositas juga mendukung pergerakan serta penyimpanan air serta
nutrisi.

5. Temperatur tanah
Tanah memiliki temperatur yang bervariasi mulai dari tingkat dingin ekstrim -20 derajat
celcius hingga tingkat panas ekstrim mencapai 60 derajat celcius. Temperatur tanah penting
bagi germinasi biji tanaman, pertumbuhan akar tanaman serta menyediakan nutrisi bagi
tanaman tersebut. Tanah yang berada 50cm dibawah permukaan cenderung memiliki
temperatur yang lebih tinggi sekitar 1,8 derajat celcius.

6. Warna tanah
Warna tanah seringkali menjadi faktor paling dasar bagi kita untuk membedakan jenis
jenis tanah. Umumnya, warna tanah ditentukan oleh kandungan material organic, kondisi
drainase, minearologi tanah dan tingkat oksidasi. Pengembangan dan distribusi warna tanah
berasal dari proses kimiawi dan tingkat pelapukan material organic. Ketika mineral primer
dalam bahan induk lapuk, elemen tanah akan dikombinasikan pada senyawa dan warna yang
baru. Mineral besi merupakan mineral sekunder yang akan menghasilkan warna kuning atau
kemerahan pada tanah, material organic akan menghasilkan warna hitam kecoklatan atau
coklat (warna subur). Manggan, sulphur dan nitrogen akan menghasilkan warna hitam.

7. Konsistensi tanah
Konsistensi tanah berarti kemampuan tanah untuk menempel pada objek lain dan
kemampuan tanah untuk menghindari deformasi atau berpisah. Konsistensi diukur dengan 3
kondisi kelembapan yaitu: kering, lembap dan basah. Konsistensi tanah bergantung pada
tingkat banyaknya tanah liat.

MEKANIKA TANAH

1) Kuat Geser Tanah


Suatu beban yang dikerjakan pada suatu masa tanah akan selalu menghasilkan tegangan
dengan intesitas yang berbeda – beda di dalam zona berbentuk bola lampu di bawah beban
tersebut (Bowles,1993). Kuat geser tanah sebagai perlawanan internal tanah terhadap
persatuan luas terhadap keruntuhan atau pengerasan sepanjang bidang geser dalam tanah
yang dimaksud (Das, 1994).
Menurut teori Mohr (1910) kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi akibat adanya
kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi antara
tegangan normal dan tegangan geser pada bidang runtuhnya, dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut:
τ = ƒ(σ)
dimana :
τ = Tegangan geserpada saat terjadinya keruntuhan atau kegagalan
σ = Tegangan normal pada saat kondisi tersebut

Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah
terhadap desakan atau tarikan (Hary Cristady, 2002). Coulomb (1776) mendefinisikan ƒ(σ)
seperti pada persamaan sebagai berikut :
τ = C + σ tg ϕ
dimana :
τ = Kuat geser tanah ( kN/m2 )
C = Kohesi tanah ( kN/m2 )
ϕ = Sudut gesek dalam tanah atau sudut gesek internal ( derajat )
σ = Tegangan normal pada bidang runtuh ( kN/m2 )

2) Konsolidasi
Konsolidasi tanah juga merupakan faktor penting yang perlu dipelajari untuk membuat
struktur yang kuat dan tahan lama. Konsolidasi (consolidation) adalah suatu proses
pengecilan volume secara perlahan-lahan pada tanah jenuh sempurna dengan permeabilitas
rendah akibat pengaliran sebagian air pori. Dengan kata lain, pengertian konsolidasi adalah
proses terperasnya air tanah akibat bekerjanya beban statis, yang terjadi sebagai fungsi
waktu karena kecilnya permeabilitas tanah. Proses ini berlangsung terus sampai kelebihan
tekanan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total telah benar-benar hilang.
Kasus yang paling sederhana adalah konsolidasi satu dimensi, di mana kondisi regangan
lateral nol mutlak ada. Proses konsolidasi dapat diamati dengan pemasangan piezometer,
untuk mencatat perubahan tekanan air pori dengan waktunya. Besarnya penurunan dapat
diukur dengan berpedoman pada titik referensi ketinggian pada tempat tertentu.
Total konsolidasi yang terjadi pada tanah yang mengalami pembebanan terdiri atas tiga
komponen, yakni :
1. Konsolidasi elastis, yaitu perubahan bentuk pada volume konstan, yaitu karena
kompresi vertikal dan ekspansi lateral.
2. Konsolidasi primer/konsolidasi sederhana (primary or simply consolidation), adalah
perubahan karena aliran air yang keluar dari rongga, dan merupakan fungsi dari
permeabilitas dan kompresibilitas tanah.
3. Konsolidasi sekunder, adalah perubahan yang tergantung pada perilaku tanah seperti
creep, particle fracture, dan sebagainya
Koefisien konsolidasi adalah koefisien yang menyatakan kecepatan proses
konsolidasi pada suatu sampel tanah. Semakin besar nilai koefisien ini, maka semakin
cepat pula proses konsolidasi terjadi.
Proses konsolidasi di tanah berbutir halus relative lambat. Namun, ekstraksi air pori
sederhana di tanah berbutir kasar karena bergerak bebas di dalam wilayah. Tingkat
konsolidasi akan dipengaruhi oleh sejarah tanah, sifat tanah, dan beban pada tanah.

3) Kohesi
Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan, dinyatakan dalam
satuan berat per satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika kekuatan gesernya
makin besar. Nilai kohesi (c) diperoleh dari pengujian laboratorium yaitu pengujian kuat
geser langsung (direct shear strength test) dan pengujian triaxial (triaxial test). Gaya kohesi
bergantung pada jenis dan kepadatan tanah, serta gaya gesekan antara butir-butir tanah yang
besarnya berbanding lurus dengan tegangan normal pada bidang gesernya.

Sumber Pustaka

Darwis. 2018. DASAR-DASAR MEKANIKA TANAH. Yogyakarta. Pena Indis

Kusuma, Rama Indera, dkk. 2016. TINJAUAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH.
Banten. Jurnal Fondasi, Volume 5 No

Anda mungkin juga menyukai