Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA BATUAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

WAHYUDIN BAHAR MARUF

LILIS WULANDARI SIHARMIN YUSUF

HASMAL ASIS

ASRI ACICA IMAN RAMADAN

FAHIRUL AL IDRIS ARFANDI

LABORATORIUM MEKANIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

JANUARI 2021
UNIAXIAL TEST

A. TUJUAN

Tujuan pengujian uniaxial test adalah untuk mengklasifikasi


kekuatan batuan dan karakteristik batuan kompak

B. LANDASAN TEORI
Uji kuat tekan uniaksial adalah salah satu pengujian yang penting
dalam mekanika batuan, uji kuat tekan ini dilakukan untuk mengukur kuat
tekan uniaksial dari sebuah contoh batuan berbentuk balok dalam satu arah
(uniaksial). Tujuan utama dari pengujian ini adalah untuk mengklasifikasi
kekuatan batuan dan karakteristik batuan kompak. Pengujian ini
menghasilkan beberapa informasi, seperti kurva tegangan-regangan,
nisbah poisson, kuat tekan uniaksial, energi fraktur, dan energi fraktur
spesifik.
. Secara teori penyebaran tegangan dalam contoh searah dengan
gaya yang di kenakan pada contoh tersebut. Tapi pada kenyataannya arah
tegangan tidak searah dengan gaya yang diberikan pada contoh. Ini terjadi
karena ada pengaruh dari pelat penekan yang berada pada mesin tekan
yang berbentuk bidang pecah yang searah dengan gaya, berbentuk kerucut
(cone). Perbandingan antara tinggi dan diameter contoh sampel batuan
(L/D) akan mempengaruhi kuat tekan batuan.( Zukipli Marasabesy, 2020).
Berbagai parameter kekuatan batuan dikenal secara luas, baik kuat
tekan bebas (uniaksial) dan kuat tekan terkungkung (triaksial). Kedua kuat
tekan ini didapatkan dari uji terhadap contoh batuan utuh di laboratorium.
Kuat tekan uniaksial memang menjadi parameter paling umum untuk
menyatakan kekuatan batuan.
Kuat tekan uniaksial (𝜎𝑐) dihitung menggunakan persamaan (3),
dimana F adalah besarnya gayaa yangk bekerja pada contoh batuan saat
terjadit keruntuhan, dalam satuan Newton. A merupakan luas penampang
percontohan batuan yang diuji dalam satuan m2.( Eko Santoso, 2019).
Efek skala sendiri memiliki definisi semakin besar contoh batuan
utuh yang diuji maka sifat dari batuan utuh akan sama seperti sifat dari
massa batuan. Sehingga analisis efek skala digunakan untuk menentukan
kesamaan sifat antara batuan utuh dengan massa batuan. Salah satu
pengujian yang digunakan dalam penentuan efek skala adalah dengan
pengujian kuat tekan uniaksial.
Uji kuat tekan uniaksial merupakan uji sifat mekanik yang paling
banyak dilakukan terhadap suatu contoh batuan. Uji kuat tekan uniaksial
dilakukan untuk menentukan kuat tekan batuan (σc), Modulus Young (E),
Poisson’s ratio (υ), dan kurva tegangan-regangan. Dari hasil pengujian
kuat tekan uniaksial akan dihasilkan parameter yang berupa kurva
tegangan – regangan. Kurva tegangan-regangan ini mengadung informasi.
(Kusnaryo, 2019).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Adapun alat alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :

a. Concrete Compression Machine


b. Jangka sorong
c. Amplas
d. Kaos tangan
e. ATK
f. Waterpass

A B
Dokumentasi : (Asis, 2021) Dokumentasi: (Iman ramadan2021)
C D

Dokumentasi: (fahirul,2021) Dokumentasi: (Afandi,2021)

E F

Dokumentasi: (Asri Acica,2021) Dokumentasi: (Asis, 2021)

2. Bahan

Adapaun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

a. 3 sampel halus dengan ukuran yang berbeda


b. 3 sampel kasar dengan ukuran yang berbeda
c. Oli

A B
Dokumentasi: (Asis,2021) Dokumentasi: (Asis,2021)

C
Dokumentasi: (Ma’aruf,2021)
D. Prosedur Kerja

1. Disiapkan 3 sampel kasar dan 3


sampel halus dan bahan pengujian

2. Kemudian diamplas permukaan


atas bawah sampel sampai simetri
atau rata

3. Diukur diameter atas dan bawah


serta tinggi sampelnya

4. Kemudian masukkan Sampel


diantara kedua permuakaan atas
bawah alat untuk kemudian di
lakukan pengujian.
5. Setelah itu nyalakan alat, dengan
cara menekan tombol power
kemudian kunci tuas dan naikkan
speed (kecepatan)

6. Dalam pembacaan div, yaitu


dalam 1 div sama denga 5 KN(kilo
newton

7. Catat hasil pengujian dengan


cara merekam (video)

8. Lakuakan pengujian dengan


berulang setiap sampel yang
disiapkan.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. HASIL
Tabel hasil pengujian uniaxial ini yaitu sebagai berikut:

NO NAMA H D P A
SAMPEL (CM) (CM) (KN) (CM)
1. BX 16,6 7,2 55 40,69
2. CX 16,7 7,2 50 40,69
3. DX 11,8 5,6 20 24.61
4. EX 11,2 5,63 25 24.88
5. FX 9 4,1 15 13.19
6 GX 8,8 4,1 15 13.19

RUMUS :

1
𝐴= 𝜋𝐷 2
4

𝑃
𝜎𝑐𝑎
𝐴

𝜎𝑐𝑎
𝜎𝑐
𝐷
0.88 + 0.24
𝐻

Keterangan :
D = diameter sampel (cm)
π = Perabandingan keliling lingkaran
σc = nilai kuat tekan benda uji setelah dikoreksi (KN/Cm2)
σca = nilai kuat tekan benda uji sebelum koreksi (KN/Cm2)
H = tinggi benda uji (cm)
P = beban sumbu (kN)
A = Luas permukaan awal contoh batuan yang tegak lurus arah gaya (mm)
Hasil pengolahan data:

1. Sampel Bx
1
= 3 14 7 22
4
= 3 14 . 51,84

= 162 77

= 40,69
55 2
𝜎𝑐 = 1 35
40 69
2
1 35
𝜎𝑐
72
0.88 + 0.24 16 6
2
1 35
=
1 728
0.88 + 16 6
2
1 35
=
0.88 + 0 104
2
1 35
=
0 984
2
= 1 37
2. Sampel Cx
1
= 3 14 7 22
4
= 3 14 . 51,84

= 162 77

= 40,69
50 2
𝜎𝑐 = 1 23
40 69
2
1 23
𝜎𝑐
72
0.88 + 0.24 16 7
2
1 23
=
1 728
0.88 + 16 7
2
1 23
=
0.88 + 0 103
2
1 23
=
0 983
2
= 0 99

3. Sampel Dx
1
= 3 14 5 62
4
= 3 14 . 31,36

= 98 47

= 24,61
20 2
𝜎𝑐 = 0 81
24 61
2
0 81
𝜎𝑐
56
0.88 + 0.24 11 8
2
0 81
=
1 344
0.88 + 11 8
2
0 81
=
0.88 + 0 114
2
0 81
=
0 99
2
= 0 81
4. Sampel Ex
1
= 3 14 5 632
4
= 3 14 . 31,69

= 99,52

= 24,88
25 2
𝜎𝑐 = 0 005
24 88
2
0 005
𝜎𝑐
5 63
0.88 + 0.24 11 2
2
0 005
=
1 35
0.88 + 11 8
2
0 005
=
0.88 + 0 12
2
0 005
=
0 005
2
=1

5. Sampel Fx
1
= 3 14 4 12
4
= 3 14 . 16,81

= 52,78

= 13,19
15 2
𝜎𝑐 = 1 137
13 19
2
1 137
𝜎𝑐
41
0.88 + 0.24 9
2
1 137
=
0 984
0.88 + 9
2
1 137
=
0.88 + 0 109
2
1 137
=
0 989
2
= 1 149
6. Sampel Gx
1
= 3 14 4 12
4
= 3 14 . 16,81

= 52,78

= 13,19
15 2
𝜎𝑐 = 1 137
13 19
2
1 137
𝜎𝑐
41
0.88 + 0.24 8 8
2
1 137
=
0 984
0.88 + 88
2
1 137
=
0.88 + 0 111
2
1 137
=
1 991
2
= 1 146
B. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai