Anda di halaman 1dari 16

Dampk positif dan negatif dari

kegiatan pertambangan
PT. BERAU COAL Tbk.
LATAR BELAKANG
Corporate Social Responding Adalah Tanggung Jawab
Perusahaan Dengan Berkomitmen Untuk Untuk Berperan Serta
Dalam Persoalan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Guna
Meningkatkan Kualitas Kehidupan Dan Lingkungan Yang
Bermanfaat, Baik Bagi Perseroan Sendiri, Komunitas, Setempat,
Maupun Masyarakat Pada Umumnya. Dalam Membicarakan
Penerapan Csr Dalam Lingkup Perusaan Perlu Hendaknya
Terlebih Dahulu Melihat Dampak Dari Proses Penambangan Pada
Pt. Berau Coal Perlu Ditinjau Dampak Positif Dan Negative Dari
Perusahaan Tersebut.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
Bagaimana Dampak Positif Dan Dampak Negatif PT
Berau Coal ?

Tujuan Penulisan
Untuk melaksanakan tugas Mata kuliah Pengembangan masyarakat
yang Menjadi Pegangan bagi Mahasiswa Yang ingin memahami
penerapan CSR di PT. Berau Coal.
Menjadi referensi tambahan yang menunjang keberhasilan
pembelajaran mata kuliah pengembangan masyarakat.
GAMBARAN UMUM PT. BERAU COAL.
PT Berau Coal Energy Tbk (Perusahaan) bergerak dibidang
pertambangan batubara melalui etintas anaknya, PT Berau Coal
(Berau Coal). Perusahaan adalah salah satu produsen batubara
termal terbesar di Indonesia, dengan total penjualan sebanyak 20
juta ton di tahun 2011, hal ini membukukan nilai penjualan lebih
dari AS$1.657 juta dan laba bersih komperhensif sebesar AS$161
juta. Wilayah konsesi Berau Coal mencakup sekitar 118,400 hektar
di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, merupakan wilayah
konsesi batubara tunggal yang terbesar di Indonesia. Wilayah
tersebut diperkirakan mengandung cadangan batubara sebesar 467
juta ton. Pada saat ini Perusahaan mempekerjakan sebanyak 856
orang karyawan.
SEJARAH PERUSAHAAN.
PT Berau Coal didirikan pada tahun 1983, aktivitas bisnis Berau Coal
meliputi eksplorasi, penambangan, dan penjualan batubara dibawah
Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)
Generasi Pertama dengan Pemerintah Indonesia. Dibulan September
2005, Perusahaan didirikan sebagai perseroan terbatas dengan nama PT
Risco. Di akhir tahun 2009, Grup Recapital mengakuisisi seluruh saham
PT Risco, dan dengan demikian secara tidak langsung memegang
kepemilikan atas 90% saham PT Berau Coal. Di bulan Agustus 2010,
Perusahaan menjadi perusahaan public dengan nama PT Berau Coal
Energy Tbk, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesian
dengan kode BRAU. Sejak tahun 2010, Perusahaan telah menerapkan
pendekatann yang lebih agresif terhadap investasi dan ekspansi kapasitas
produksi dalam rangka mewujudkan strategi pertumbuhannya secara
eksponensial. Per akhir Desember 2011, 84,74% saham Perusahaan
dimiliki oleh Bumi plc (melalui Vallar Investments UK Ltd), sementara
sisanya dipegang oleh masyarakat. Bumi plc adalah perusahaan yang
berdomisili di London dan terdaftar di Bursa Efek London, serta termasuk
dalam FTSE 250 Index.
PT Berau Coal tidak bisa dipisahkan dari Kabupaten Berau, Kalimantan
Timur, Indonesia, sebuah kabupaten seluas 34,127 kilometer persegi di
Kalimantan Timur. Berau Coal ikut menjadi salah satu elemen pendukung
proses pembangunan di Berau yang berpenduduk sekitar 179.444 jiwa
penduduk. Wilayah konsensi pertambangan Berau Coal mencakup sekitar
118.400 hektar yang terletak di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan
Timur, Indonesia. Kabupaten Berau terletak sekitar 300 kilometer disebelah
utara ibukota provinsi Samarinda. Berau Coal saat ini memiliki 3 area
penambangan, yaitu di Lati, Binungan, dan Sambarata. Ketiga lokasi ini
terletak di sekitar Tanjung Redeb Kabupaten Berau. Di tiga lapangan tersebut,
per 31 Desember 2009 tercatat memiliki cadangan sebesar 346 juta ton.
Sungai Segah dan Sungai Berau adalah dua sungai besar dikawasan ini, dan
dapat dilayari hingga tempat terjauh dari wilayah konsensi penambangan.
Tersedia pula akses jalan darat yang menghubungkan Tanjung Redeb ke
beberapa kota lain di Kalimantan. Posisi.
Berau Coal sangatlah strategis untuk dapat memenuhi permintaan batubara
termal dunia yang terus meningkat. Dengan lokasinya di wilayah Timur Laut
pulau Kalimanatan, Berau Coal memiliki jarak yang lebih dekat ke pasar-pasar
Asia Timur yang paling dominan, termasuk China, Korea, dan Jepang
dibandingkan tambang-tambang batubara besar lainnya di Indonesia. Oleh
karena itu, Berau Coal mampu mengekspor batubara ke pasar-pasar tersebut
dengan pengangkutan yang lebih rendah daripada produsen batu bara lainnya.
Saat ini, PT Berau Coal telah menjadi produsen batubara terbesar ke lima di
Indonesia yang meraih berbagai penghargaan, baik dibidang sosial
kemasyarakan dan lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia. Berau Coal
merupakan perseroan publik yang diatur dalam Undangundang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Berau Coal tidak
memiliki anak perusahaan maupun perusahaan patungan. Berau Coal
memiliki dua lokasi kantor.
Kantor pusat:
Jl. Pemuda No.40
Tanjung Redeb 77311, Berau
Kaliamtan Timur
PO BOX 114
Tlp. (62-554)23400 Fax. (62-554) 23465
47
Kantor Jakarta:
Recapital Building 5th floor
Jl.Adityawarman 55, Kebayoran Baru
Jkarta 12160
Tlp. (62-21) 727 90 662 Fax (62-21)727 92 445
VISI MISI
PT BERAU COAL

VISI MISI
Ketangguhan berau, ketangguhan untuk
Menunjang perwujudan dapat melakukan Alihragam secara
Eksponensial. Menunjang terwujudnya
masa depan cemerlang alihragam nilai secara eksponensial bagi
bisnis kami, pemegang saham dan pihak-
melalui peran aktifnya pihak yang berkepentingan. Ketangguhan
sebagai pengalihragaman berau, ketangguhan untuk menjadi
Progresif secara Eksponensial. Menunjang
energi yang eksponansial. terwujudnya kemajuan yang eksponensial
dalam kehidupan segenap personel kami,
melalui usaha nyata yang menyokong
kemakmuran dan kemajuan di daerah
dimana kami beroperasi Ketangguhan
berau, ketangguhan untuk dapat
memberikan Manfaat secara Eksponansial
menunjang perolehan manfaat yang
eksponensial bagi umat manusia melalui
perbaikan kualitas hidup guna menuai masa
depan cemerlang.
DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF
PT BERAU COAL
Berau Coal memiliki perhatian keterlibatan dalam dunia tambang
di Indonesia. Perusahaan terlibat aktif dalam berbagai asosiasi dan
organisasi yang berkaitan dengan bisnis batubara dan lingkungan
hidup. Saai ini Berau Coal adalah anggota Asosiasi Pengusaha
Batubara Indonesia (APBI), Asosiasi Pertambangan
Indonesia/Indonesian.

Dampak Positif.
Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja perusahaan diberbagai
bidang terus meningkat. Perusahaan akan terus meningkatkan
seluruh kinerja itu, termasuk kinerja ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Perusahaan juga akan terus aktif mendukung
pelestarian lingkungan, pengurangan kemiskinan, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang merupakan
perwujudan tanggung jawab Berau Coal
PT Berau Coal telah memberikan akses air bersih kepada masyarakat sekitar
seperti Kampung Sambakungan, Merancang, dan sekitarnya dari PDAM dan
sumber lainya, sehingga kebutuhan dasar masyarakat tetap dapat
terpenuhi.Dibangunnya jalan usaha tani Kampung Rantau Panjang Kecamatan
Sambaliung sudah dirasakan manfaatnya oleh kelompok usaha tani. Hal itu
dikarenakan, sebelum jalan dibangun, jika hendak menuju kebun, para petani
harus berjalan kaki cukup jauh.

Ketua kelompok tani sehati tunas mekar, rohdi menyatakan, sebelum ada
akses jalan seperti sekarang, anggota kelompok tani terpaksa berjalan kaki
untuk bisa sampai ke kebun masin-masing. bukan karena tidak ada
kendaraan, melainkan akses jalan menuju ke kebun memang belum ada. Jadi
terkadang kami sama sekali tidak ke ladang, ya sudah pasti tanaman jarang
dirawat, sehingga untuk mencukupi kebutuhan ada kalanya juga lebih
memilih merawat kebun yang gampang diakses, ucapnya di sela-sela
membersihkan kebun.
Bukan hanya itu, masjuga menambahkan telah mendapatkan bantuan bibit
jeruk sekitar 20 ribu pokok bibit, yang mana dibagikan kepada kelompok-
kelompok tani, yang berada di kampung rantau panjang, dengan harapan
masyarakat yang tergabung dengan kelompok tani bisa
memanfaatkanlahannya
Rohdi juga mengucapkan terimakasih atas bantuan pembangunan jalan usaha
tani, sehingga memudahkan petani menuju kebunnya masing-masing.
Perlu diketahui, jalan usaha tani yang dibangun sekitar bulan mei tahun 2016,
merupakan wujud dari program csr pt berau coal (pt bc). Jalan usaha tani
memiliki panjang 600 meter dan lebar 4 meter, yang berada di RT 2
Kampung Rantau Panjang, memberikan manfaat ke para petani yang
memang lahan pertaniannya dilewati jalan tersebut.
Dampak Negatif.
Masyarakat mengalami keresahan akibat ditemukannya bungkusan-
bungkusan plastik yang berada diperairan Sambakungan. Dimana plastik
tersebut ternyata adalah bahan peledak yang tercebur ke air akibat
miringnya kapal tongkang Holcim Permai II yang mengangkut bahan
tersebut. Sumber respons berasal dari perusahaan PT Berau Coal sendiri
serta pemerintah Kabupaten Berau. Dalam kasus ini cakupan geografisnya
adalah tingkat daerah atau lokal, terlihat dari media yang memberitakan
hanya media lokal seperti Tribun News, Samarinda Post dan Radar Tarakan
Online.
Jaraknya terkontrol karena kejadian terjadi diperairan Sambakungan yang
masih merupakan area penambangan PT Berau Coal. Kejadian tersebut
merupakan isu penting dan segera karena dapat berdampak pada rusaknya
reputasi perusahaan dan turunnya penjualan perusahaan serta dapat
berdampak pada krisis yang lebih serius jika isu yang menyebar
dimasyarakat tidak segera teratasi.
Warga Sei Bedungun, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur,
memprotes pembukaan tambang batu bara milik PT Berau Coal. Tambang
seluas 1.400 hektare itu ditolak lantaran berada di tengah kota dan
dikhawatirkan berdampak buruk bagi lingkungan.Ketua Aliansi Masyarakat
Bujangga Bersatu, Syarifuddin, mengatakan, dampak lingkungan yang
segera terasa ialah datangnya banjir. Apalagi lokasi tambang itu berada di
sisi Sungai Segah dan Kelay, yang mengapit Kota Tanjung Redeb.Kami
khawatir sedimentasi tambang akan membuat sungai menyempit dan
menjadi satu, karena jaraknya dengan bibir sungai hanya 3 kilometer," kata
dia.Selain itu, warga, menurut Syarifuddin, sudah skeptis dengan Berau
Coal. Ia menuding perusahaan ini tidak pernah melaksanakan kewajiban
reklamasi lingkungan di seluruh lokasi tambangnya, di antaranya di
Binungan, Lati, Sambarata, dan Tumbit Lebih jauh, Syarifuddin
meminta PT Berau Coal membatalkan pertambangan batu bara
yang berbatasan langsung dengan tiga kelurahan, yaitu Sei
Bedungun, Gunung Panjang, dan Rantau Panjang.
Melalui keterangan tertulis, manajemen Berau Coal menyatakan
pembukaan kawasan tambang Parapatan seluas 900 hektare sudah
mengantongi izin analisis dampak lingkungan. Area ini masuk dalam
kawasan konsesi kontrak raya PT Berau Coal yang direncanakan sejak 2004
silam. Respons pimpinan daerah di Berau sangat positif dan mendukung
rencana kami, kata juru bicara PT Berau Coal, Arif Hadianto.
SEKIAN DAN TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai