Anda di halaman 1dari 10

Jurnal 1

Judul PERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG


TERBUKA BATUBARA
Jurnal GEOSAIN Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin
Volume & halaman Vol.09, No.01, 29-37
Tahun 2013
Penulis Muhammad Edrianto dkk
Review Weki Priyogo
tanggal 19 desember 2019

Latar Belakang PT.Kideco Jaya Agung adalah salah satu perusahaan yang
masalah bergerak dalam bidang pertambangan batubara dengen
metode open pit, metode ini akan menyebabkan cekungan
yang luas sehingga sangat potensial untuk menjadi daera
tampungan air sehinga dengan kondisi tersebut PT.Kideco
Jaya Agung sangat di perlukan Recana Penyaliran Tambang
yang baik
1. Sump dan Saluran tidak sesuai dgn kondisi yang
seharusnya.
2. Air limpasan yang terlalu tinggi menyebabkan front
penambangan berlumpur.
3. Tidak tercapainyan target produksi.
Tujuan Penelitian 1. Diperlukan suatu bentuk upayah yang optimal untuk
menangani air yang masuk ke front penambangan
2. Diperlukan suatu bentuk kajian teknik sistem penyaliran
tambang dengan menganalisis semua aspek yg berpengaruh
terhadap penangan air yang masuk ke front penambangan.
Metode penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif. Penelitian tipe kuantitatif dapat digunakan
apabila data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif atau
jenis data lain yang dapat dikuantitaskan dan diolah
menggunakan teknik statistik. Selain menggunakan metode
kuantitatif juga digunakan metode terapan, penelitian
terapan lebih menekankan pada penerapan ilmu dan aplikasi.
Pembahasan 1. Analisis Data Curah Hujan.
2. Debit Air ( Air Tanah, Air Limpasan, dan Sump ).
3. Pemompaan dan Pemipaan
4. Saluran
5. Kolam Pengendapan
kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
perencanaan sistem penyaliran tambang yang akan
digunakan yaitu perhitungan volume total didapatkan
8043,88 m3, maka di mensi sump yang akan dibuat dengan
bentuk trapezium adalah panjang sisi atas 40 m, panjang sisi
bawah 25 m dan tinggi 8 m. sehingga jumlah pompa yang
akan digunakan dalam pit seam 11 selatan adalah 1 buah
pompa multiflo 390 pipa yang akan digunakan yaitu pipa
polyethyena. Sedangkan demensi saluran terbuka yang
dibuat berbentuk trapezium yang akan mampu mengalirkan
debit maksimum 0,59 m3/detik. Dan kolam pengendapan
yang dibuat, berupa kolam berbentuk zig-zag. Dimensi
kilam yaitu panjang 90,4 m, lebar 20 m, dan kedalaman 5 m.
Jurnal 2
Judul RENCANA PENYALIRAN TAMBANG PADA PIT
SMD-1 PT. KIDECO JAYA AGUNG SUB PT. PETROSEA
TBK KABUPATEN PASER, PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
Jurnal Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL
Volume &halaman Vol.5, No.2, 10-5
Tahun 2017
Penulis Critiria Frilisa dkk
Review Weki Priyogo
tanggal 19 desember 2019

Latar Belakang PT.kitadin tandung mayang yang terdiri dari pit seam 11
masalah selatan, dan pit seam 11 utara, melakukan penambangan
dengan metode open pit, metode open pit ini akan
membentuk cekungan yang luas, sehingga sangat potensial
untuk menjadi daerah tampungan air.
1. Dapat Mengakibatkan Erosi Lereng, dan jalan-jalan
Tambang
2. Dapat Mengakibatkan Penyumbatan saluran pembuangan
air, pengendapan, dan pelunakan jalan tambang
Tujuan Penelitian 1. Di perlukan suatu rancangan sistem penyaliran tambang
yang optimal
2. Untuk menentukan konsentrasi air permukaan yang
berada di tambang dapat di kendalikan
Metode penelitian Dalam Metodologi Penelitian ini Menggunakan 2 Data
Yaitu:
1. Data Primer Yaitu Data yang di peroleh langsung saat
Penelitian di lapangan.
2. Data Sekunder yaitu data yang di peroleh dari arsip
perusahaan serta literatur.
Pembahasan 1. perhitungan Curah hujan Rancangan
2. Perhitungan luas area tangkapan hujan
3. Perhitungan Debit dan Volume Limpasan
4. Perhitungan Sumuran (sump)
5. Perhitungan Pompa
6. Perhitungan Saluran
kesimpulan Volume air limpasan setiap pada tahun 2017 pada
perencanaan pertama sebesar 132.350 m3 dan perencanaan
kedua sebesar 128.651 m3, dan per 5 hari pada perencanaan
pertama sebesar 661.253 m3 dan perencanaan kedua sebesar
643.253 m3 sump dibentuk berjenjang dari RL-16 hingga
RL-6. saluran dirancang berbentuk trapesium kebutuhan
pompa dan pipa di rekomendasikan pertama yaitu 6 unit
pompa dan 5.115 meter pipa HDPE 12 inchi, pada
rekomendasi kedua yaitu 3 unit pompa dan 5.115 meter pipa
HDPE 16 inchi, pada rekomdesi ketiga yaitu 4 unit pompa
dan 2.572 meter pipa HDPE 12 inchi
Jurnal 3
Judul KAJIAN SISTEM PENYALIRAN PADA TAMBANG
TERBUKA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
Jurnal Geomine Jurusan Teknik pertambangan Unversitas Muslim
Indonesia, dan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin.
Volume &halaman Vol.5, No.2, 84-89
Tahun 2017
Penulis Syarifuddin, dkk
Review Weki Priyogo
tanggal 19 desember 2019

Latar Belakang Sistem penyaliran tambang adalah suatu upayah yang di


Masalah terapkan pada kegiatan penambangan untuk mencegah,
mengeringkan, atau mengalirkan air yang masuk kebukaan
tambang. Upayah ini dimaksud untuk mencegah
terganggunya aktivitas penambangan akibat adannya air
dalam jumlah yg berlebihan, terutama pada musim hujan.
1. Adanya genangan air di area penambang hingga membuat
aktivitas penambangan terhenti.
2. Terjadinya curah hujan yang berlebihan di area
penambangan
Tujuan penelitian 1. Untuk mengendalikan air limpasan yang masuk kebukaan
tambang agar proses penambangan tidak terganggu
2. Untuk mengetahui curah hujan rata-rata
3. Untuk mengetahui volume sumuran dan kolam
pengendapan yg ideal.
Metodologi Penelitian Penelitian ini di mulai dengan observasi lapangan untuk
mendapatkan data primer, kemudian di lanjutkan dengan
mencari data sekunder dan studi pustaka untuk dilakukan
analisis dari data dan teori yang ada.
Pembahasan 1. Curah hujan
2. Daerah tangkapan hujan
3. Perhitungan debit limpasan
4. Sumuran (sump)
5. Pompa
Judul Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Pada Tambang
Terbuka Batubara PT. Nusa Alam Lestari, Kenagarian
Sinamar, Kecematan Asam Jujuhan, Kabupaten
Dharmasraya
Jurnal Jurnal Bina Tambang
Volume &halaman Vol.03, No.3
Tahun -
Penulis Arif Rahmat Khusairi, dkk
Review Weki Priyogo
tanggal 20 Desember 2019
6. Kolam pengendapan
7. Waktu pengerukan kolam
Kesimpulan dari hasil perhitungan analisis curah hujan 2006-2014
didapatkan curah hujan rencana 86,48mm/hari dengan
intesitas curah hujan 30,27mm/jam dengan luas daerah
tangkapan hujan sebesar 4,26 km2 maka didapat volume
debit limpasan yang masuk ke sumuran sebesar 1.277,5
m3/hari dan waktu kosentrasi 0,0011 hari sehingga dapat
direncana sumuran yg dapat menampung air limpasan
maksimal 3.600m3/hari. dan hasil perhitungan debit
limpasan yang masuk ke kolam pengendapan adalah
537,63m3 maka dirancang kolam pengendapan maksimal
900m3 dengan waktu pengerukan dapat dilakukan setiap 307
hari sekali.
Jurnal 4

Latar Belakang Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses
Masalah penambangan adalah masalah penanganan air, atau lebih
umum disebut dengan istilah penyaliran tambang.dari
observasi dan pengamatan yang penulis tambang terbukan
PT. NAL ditemukan adanya genangan air pada area kerja di
jalan tambang, selain itu adanya saluran drainase yg berada
di pinggir jalan penambangan mengalami pendangkalan.
kedalaman awalnya 1,5 meter sekarang menjadi 0,8 meter.
1. Adanya genangan air pada jalan tambang
2. Terjadi pendangkalan pada saluran drainase yang
awalnya 1,5 menjadi 0,8 meter
Tujuan penelitian 1. diperlukan analisis mine dewatering system.
2. menganalisis aspek- aspek penyaliran yang menyebabkan
terganggunya aktifitas penambangan seperti dimensi sump,
drainase, settling pond, serta kebutuhan pompa.
Metodologi Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.
Penelitian tipe kuantitatif dapat digunakan apabila data yang
dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis data lain yang
dapat dikuantitaskan dan diolah menggunakan teknik
statistik. Selain menggunakan metode kuantitatif juga
digunakan metode terapan, penelitian terapan lebih
menekankan pada penerapan ilmu dan aplikasi.
Pembahasan 1. Hujan Rancangan
2. Intesitas curah hujan
3. Daerah tangkapan hujan (catchment Area)
4. Debit limpasan (Run off)
5. Debit air tanah
6. Air total yang masuk ke front penambangan tambang
7. Sistem pemompaan
8. Sumuran (sump)
9. Saluran Drainase
10. Perencanaan kolam pengendapan lumpur (settling pond)
Kesimpulan debit air yang masuk ke lokasih penambang sebesar 1,4047
m3/detik
demensi sump yg optimal untuk menampung air yg masuk
pada pit timur dengan kapasitas tampung keseluruhan
108,643,5 m3
pompa yg digunakan sentrifugal gn head 92 m, berdasarkan
grafik debit pompa didapat sebesar 230 liter/detik dgn
putaran 1800 rpm dgn waktu 18 jam per hari, dengan debit
yang masuk sebanyak 121.366,08 m3hari, maka dibutuhkan
tambahan 8 unit pompa dgn spesipikasi yg sama.
demensi settling pond yg akan dibuat adalah
lebar atas kolam = 40 m dan bawah = 37 m
panjang atas kolam = 55 m dan bawah = 52 m
lebar atas penyekat = 5 m dan bawah = 7 m
panjang atas penyekat =50 m dan bawah = 50m
banyak kompartment =3
lebar bawah masing' kompartment = 15 m dan bawah =12 m
banyak penyekat = 2
kedalaman kolam =5
kapasitas seluruh kompartment =7.796,5m3
kapasitas tiap kompartment = 2.598,75m3
Jurnal 5
Judul Kajian Teknis Sistem Penyaliran dan Penirisan Tambang Pit
4 PT. DEWA, Tbk Site Asam-asam Kabupaten Tanah Laut,
Provinsi Kalimantan Selatan
Jurnal Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi
(SNAST)
Volume &halaman ISSN : 1979 – 911X
Tahun 2016
Penulis Uyu saiman, dkk
Review Weki Priyogo
tanggal 20 Desember 2019

Latar Belakang Kegiatan penambangan batubara pada PT. DEWA, Tbk Site
Masalah Asam-asam menggunakan sistem tambang terbuka dengan
Metode Open Pit sehingga seluruh rangkaian kerja
penambangan akan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca secara
langsung.
1. Ketika musim hujan terjadi luapan air pada sump yang
melebihi kapasitas, sehingga terganggunya kegiatan
penambangan.
Tujuan penelitian 1. Menghitung curah hujan rencana dengan distribusi hujan,
intensitas hujan dan debit limpasan.
2. Menentukan luas catchment area (daerah tangkapan
hujan)
3. Mengevaluasi kapasitas atau volume tampung dari sump
Metodologi Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah metode
kuantitatif. Penelitian tipe kuantitatif dapat digunakan
apabila data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif atau
jenis data lain yang dapat dikuantitaskan dan diolah
menggunakan teknik statistik. Selain menggunakan metode
kuantitatif juga digunakan metode terapan, penelitian terapan
lebih menekankan pada penerapan ilmu dan aplikasi.
Pembahasan 1. Curah hujan rencana
2. Intesitas curah hujan rencana
3. Catchment area
4. Air limpasan Permukaan
5. Kapasitas sump
6. Kapasitas Pompa Aktual
Kesimpulan 1. Curah hujan rencana sebesar 143,55 mm (periode ulang
hujan 2 tahun),intensitas curah hujan 14,09 mm/jam, dan
durasi hujan rencana 6,64 jam.
2. Luas catchment area untuk pit 4 Timur 0,21 km
dan pit 4 Barat 0,45 km. Debit air limpasan pit 4 Timur 0,74
m/dtk dan pit 4 Barat 1,59 m/dtk.
3. Volume sump aktual pada pit 4 Barat sebesar 2.833,902 m
dan pada pit 4 Timur sebesar 3.692,8 m
4. Kapasitas pompa dihitung menggunakan Metode
Discharge, diperoleh kapasitas pompa ratarata MF420
sebesar 642,75 m/jam pada pit 4 Barat dan MF420 sebesar
386,08 m/jam pada pit 4 Timur.
5. Pada sump Pit 4 Barat hanya dapat menampung 4.959 m
sedangkan volume air yang masuk sebesar 33.856 m dan
pada pit 4 Timur daya tamping 6.462 m padahal volume air
yang masuk sebesar 15.187 m Masing-masing sump
memiliki satu buah pompa jenis Multiflow 420.
6. Alternatif upaya perbaikan antara lain: menaikkan rpm
pompa, menambah pompa, dan
memperbesar kapasitas volume sump untuk ketahanan sump
minimal 3 hari.

Anda mungkin juga menyukai