Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM FISIKA 5

“MENGHITUNG KONSTANTA PEGAS DENGAN KONSEP


KESETIMBANGAN”

Oleh :
I Made Alit Adnyana Putra
1713021011
IV B

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
MENGUKUR KONSTANTA PEGAS DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP
KESETIMBANGAN

A. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mengukur konstanta pegas menggunakan konsep kesetimbangan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara massa, tegangan tali, θ, dan perubahan
panjang dalam menentukan konstanta pegas.
B. Landasan Teori
a. Pengertian Kesetimbangan
Kesetimbangan dapat diartikan sebagai suatu benda yang berada dalam keadaan yang
setimbang atau seimbang. Kesetimbangan juga dapat diartikan sebagai suatu kedaan dimana
momentum sebuah benda bernilai nol. Nilai nol di sini menunjukkan keadaan yang
setimbang. Jika suatu benda pada mulanya dalam kondisi diam, maka benda tegar tersebut
akan tetap diam (mempertahankan kondisinya). Akan tetapi jika suatu benda pada awalnya
berada dalam kondisi begerak dan pergerakan tersebut memiliki kecepatan konstan, maka
benda tersebut akan tetap megalami pergerakan dengan kecepatan yang konstan.
b. Persamaan Pada Kesetimbangan
1. Gaya berat
Untuk menentukan gaya berat digunakan persamaan berikut ini:
W =m. g
Dengan:
W = berat suatu benda (N)
m = massa suatu benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

2. Tegangan Tali
Untuk menghitung tegangan tali pada kesetimbangan benda tegar
menggunakan persamaan berikut :
T1 W T
= = 2
sin θ1 sin θW sin θ2
Dengan :
T1 = Tegangan tali 1 (N)
T2 = Tegangan tali 2 (N)

2
θ12 W =¿ Sudut didepan parameter yang diukur
c. Konsep Hukum Hooke
Jika suatu benda diberikan suatu gaya yang cukup untuk merubah bentuk benda
tersebut maka kondisi benda tersebut dapat menjadi elastis, plastis, ataupun hancur. Hancur
merupakan kondisi kegagalan benda karena sudah melewati titik patahnya (breaking
point). Elastis atau Elastisitas (Fisika) adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke
kondisi awalnya ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. 
Bunyi Hukum Hooke “Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas tidak
melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus/sebanding
dengan gaya tariknya”.
d. Persamaan Hukum Hooke
Adapun persamaan pada hukum hooke adalah sebagai berikut :
F=k ∆ x
Dengan :
F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas
∆ x = pertambahan panjang (m)

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Busur Derajat 3 Buah
2. Pegas dengan kostanta yang berbeda 2 Buah
3. Beban 1 Buah
4. Set percobaan kesetimbangan benda tegar 1 Buah

Bahan
1. Benang Secukupnya

3
D. Desain Alat
Adapun desain alat adalah sebagai berikut.

E. Langkah-Langkah Percobaan
Adapun langkah – langkah dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Set Up Percobaan


1. Menyusun alat-alat sesuai dengan gambar set percobaan yang telah disediakan.
2. Mengukur panjang pegas sebelum digantungkan dengan beban.
3. Mengukur massa beban yang digunakan dan mencatat pada tabel pengamatn,
kemudian menggantungkannya pada sistem.

4
4. Kemudian mengukur besar sudut pada tali satu, dan tali kedua, serta besar sudut
pada gaya normal dari beban.
5. Selanjutnya mengukur panjang tali satu dan tali dua, kemudian mencatat hasilnya
pada tabel pengamatan.
6. Mengulang langkah 2 smpai 4 dengan memveriasikan massa pada sistem
sebanyak 10 kali dan mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
l10 =
l20 =
Tabel 1. Data Hasil Percobaan

Massa θ1 θ2 θW
No. l1 (cm) l2 (cm)
(gram)
1
2
3

F. Teknik Analisis Data


Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut.
T1 W T2
1. sin θ = sin θ = sin θ
1 W 2

2. F=k . ∆ x
T
k=
∆x
G. Data Hasil Percobaan
Adapun data hasil percobaan adalah sebagai berikut.
l10 = 6 cm
l20 = 1,8 cm
Tabel 2. Data Hasil Percobaan
Massa θ1 θ2 θW
No. l1 (cm) l2 (cm)
(gram)
1 68 26,0 16,8 30,0 43 126
2 88 26,8 18,4 32,0 46 113
3 100 27,2 18,6 34,0 51 115
4 118 28,4 19,2 35,5 52 107
5 120 28,6 19,5 36,0 53 108
6 138 28,8 20,2 37,0 54 96
7 150 29,5 20,5 40,0 58 94
5
8 218 32,1 23,5 41,7 61 91
9 228 32,9 39,0 42,5 63 86
10 250 33,6 25,7 47,0 65 82

H. Analisis Data
Adapun analisis data pada percobaan berikut adalah sebagai berikut.

Massa θ1 θ2 θW
No. l1 (cm) l2 (cm)
(gram)
1 68 26,0 16,8 30,0 43,0 126
2 88 26,8 18,4 32,0 46,0 115
3 100 27,2 18,6 34,0 51,0 113
4 118 28,4 19,2 35,5 52,0 108
5 120 28,6 19,5 36,0 53,0 107
6 138 28,8 20,2 37,0 54,0 96
7 150 29,5 20,5 40,0 58,0 94
8 218 32,1 23,5 41,7 61,0 91
9 228 32,9 39,0 42,5 63,0 86
10 250 33,6 40,7 47,0 65,0 82
∑❑ 1478 293,9 236,4 375,7 546,0 1125

a. Menghitung T 1
T1 W
=
sin θ1 sin θW
T1 1,44844
=
sin 37,57 sin112,5
−0,13(1,44844)
T 1=
−0,56
T 1=0,336 N

b. Menghitung T 2
T2 W
=
sin θ2 sin θW
T2 1,44844
=
sin 23,64 sin 112,5
−0,99(1,44844)
T 2=
−0,56
T 2=2,56 N

c. Menghitung k1

6
T
k=
∆x

T1
k 1=
(l 1−l 10 )

0,336
k 1=
(0,29−0,06)

kg
k 1=1,183
s2

d. Menghitung k2

T
k=
∆x

T2
k 2=
(l 2−l 20)

2,56
k 2=
(0,24−0,018)

kg
k 1=11,53
s2

7
DAFTAR PUSTAKA

Aha. 2018. Kesetimbangan Benda Tegar : Pengertian, Rumus, dan Soal. Tersedia pada :
https://www.ilmudasar.com/2018/02/Kesetimbangan-Benda-Tegar.html. Diunduh
pada : 11 Maret 2019.

Hadi, Abdi. 2015. Pengertian, Konsep, Rumus, dan Aplikasi Hukum Hooke. Tersedia pada :
https://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Konsep-Rumus-Besaran-Aplikasi-
Hukum -Hooke-Adalah.html. Diunduh pada 10 Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai