LURUS
N a m a Kelompok C :
BERUBAH
1.
2.
Hifzil H a n i f Al Awwali
BERATURAN
Iqbal H a n a n t y a K r i s n a t a m a
3 . A l e x a n d r a Dwiyanti K a k u k
4 . J e s i c a R o s a ul i S a m o s i r
1 2 3 4
A. Hukum Newton
• Hukum II Newton
Dari Hukum II Newton, kita tahu bahwa jika suatu benda diberi gaya tertentu maka pada benda tersebut
akan timbul percepatan. Besarnya percepatan yang timbul sebanding dengan arah dan jumlah gaya
(resultan gaya) yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massanya. Berdasarkan pernyataan tersebut
didapatkan persamaan Hukum II Newton yaitu:
∑f = m × a
• Hukum III Newton
Hukum III Newton menjelaskan tentang reaksi benda ketika ada gaya yang bekerja padanya. Dari sini dapat
diketahui bahwa gaya merupakan bagian dari interaksi timbal balik antara dua benda. Jika salah satu
diantara dua gaya tersebut kita sebut sebagai gaya aksi, maka gaya yang lain disebut gaya reaksi. Kedua
gaya tersebut merupakan gaya yang berlawanan arah dengan nilai skalar yang sama besar.
F Aksi = −F Reaksi
B. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak translasi atau perpindahan benda pada lintasan lurus
dengan kecepatan yang berubah-ubah dikarenakan adanya percepatan yang konstan terhadap waktu.
Persamaan gerak lurus berubah beraturan dinyatakan oleh:
N
o
Jarak AB (Y) TAB(X) Jarak (Y) T (X)
1 20 cm 1,65 20 cm 1,52
2 25 cm 1,85 25 cm 1,19
3 40 cm 2,56 40 cm 1,77
4 45 cm 2,70 45 cm 2,04
* Percobaan dengan 1 beban tambahan
No X Y XY
1 1,36125 0,2 1,853 0,04 0,27225
2 1,71125 0,25 2,92838 0,0625 0,4278125
3 3,2768 0,4 10,73742 0,16 1,31072
4 2,645 0,45 13,286025 0,2025 1,64025
9,9943 1,3 28,804825 0,465 3,6510325
N
o
Data yang dicari Hasil Pelaporan{} = {0,105100886}
TK =
= 95,95%
1 a 0,105100886
2 0,0000779952
3 0,00883149
4 0,0042408767
* Percobaan dengan 2 beban tambahan
No X Y XY
1 1,1552 0,2 1,33448704 0,04 0,23104
2 0,70805 0,25 0,5013348025 0,0625 0,1770125
3 1,56645 0,4 2,4537656025 0,16 0,62658
4 2,0808 0,45 4,32972864 0,2025 0,93636
5,5105 1,3 8,619316085 0,465 1,9709925
3 0,07399937359011413
4 0,07298771267521607
GERAK LURUS
BERATURAN
TUJUAN
1. Mempelajari gerak lurus berubah beratutan (GLBB) menggunakan pesawat atwood
Bunyi Hukum I Newton adalah “Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan,
kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”. Hukum I Newton menyatakan bahwa, jika resultan gaya
yang bekerja pada suatu benda bernilai 0.
Maka benda yang awalnya diam akan tetap diam, sedangkan benda yang awalnya bergerak akan tetap bergerak
dengan kecepatan konstan, maka system dalam keadaan setimbang yang artinya benda tersebut akan bergerak lurus
beraturan (GLB). Hukum I Newton juga menjelaskan tentang kerangka acuan. Kerangka acuan adalah lingkup sistem
yang diamati. Daerah atau lingkup lain di luar batasansistem yang kita amati disebut sebagai lingkungan. Kerangka
acuan pada fisika dapat bersifat inersia atau tidak inersia.Kerangka acuan inersia adalah kerangka acuan yang diam
atau bergerak lurus beraturan.
B. Gerak Lurus Beraturan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak perpindahan benda padagaris atau lintasan lurus dan mempunyai
kecepatan konstan. Persamaan gerak lurus beraturan dapat dinyatakan dengan:
Pengolahan Data
No Jarak BC (Y) TBC(X) No Jarak BC (Y) TBC(X)
1 20 cm 0,24 1 0,2 m 0,24
2 0,0005
3 0,022
4 0,02255
Pelaporan{} = {}
TK =
= 1-0,107
= 89,3%
Momen
Inersia
TUJUAN
1. Menentukan momen inersia roda katrol pada pesawat atwood.
∑f = 0
B. Momen Inersia
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap
porosnya. Momen Inersia (I) suatu benda terhadap poros tertentu besarnya
sebanding dengan massa benda tersebut dan sebanding dengan kuadrat dari jarak
benda terhadap poros.
I = m.
Untuk katrol dengan beban seperti pada gambar maka, berlaku persamaan :
2 0,001833
3 0,0016325
4 0,0002005
Pelaporan{} = {0,0016325}
TK =
= (1-0,122) x 100%
= 87,8%