Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

DINAMIKA

Bagus Shobri Sampurno


A1401201060
ST26.1

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Dr. Ir. Irmansyah, M.Si

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan
Penelitian ini bertujuan Menentukan besar percepatan gerak sistem dua benda baik secara
teori maupun secara eksperimen, membandingkan keduanya dan memberikan ulasan tentang
kedua hasil tersebut.

Teori singkat
Dinamika merupakan bagian dari ilmu fisika yang membahas tentang gerak suatu
benda dengan menelaah penyebab benda tersebut bergerak. Pembahasan utama dalam
dinamika ialah mekanika klasik yang berkaitan dengan hukum gerak Newton. Hukum
Newton terdiri atas Hukum Newton I, II, dan III yang menjadi dasar konsep dinamika (Jati
2013)
Hukum Newton II berbunyi “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik
dengan massa benda.” Hukum ini menyatakan bahwa benda dapat diubah keadaan geraknya
jika pada benda bekerja gaya. Gaya yang bekerja berkaitan langsung dengan perubahan
keadaan gerak benda. Besarnya perubahan keadaan gerak sama dengan gaya yang diberikan
kepada benda (Abdullah 2016). Artinya, semakin besar massa suatu benda maka untuk
mengubah keadaan gerak benda akan lebih sulit sehingga besar gaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan perubahan kecepatan akan lebih besar pula.
Penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari lebih merujuk pada
kebutuhan perubahan gerak benda. Misalnya, truk yang membawa muatan lebih sedikit akan
bergerak lebih cepat daripada truk yang membawa muatan lebih banyak dengan gaya dorong
yang sama. Tampak contoh tersebut bahwa besarnya gaya bergantung pada laju perubahan
massa dan percepatan benda.
Data
Tabel 1 Penentuan percepatan secara teoritis
m (gram) 2M (gram) 𝑔(𝑚/𝑠 2 ) 𝑎(𝑚/𝑠 2 )
50.23 ± 0.01 204.57 ± 0.01 9.83± 0.05 1.94±3.87

Tabel 2 Data Percobaan 1

i Waktu Jarak Kecepatan 𝑣𝑖2 Posisi 2𝑥𝑖


𝑡𝑖 (𝑠) 𝑑𝑖 (𝑚) 𝑣𝑖 (𝑐𝑚/𝑠) (𝑐𝑚2 /𝑠 2 ) 𝑥𝑖 (𝑐𝑚) (cm)
1 0.07631 0.05 0.6552 0.4293 0.1 0.2 𝑎 = 1.49
2 0.06513 0.05 0.7677 0.5894 0.15 0.3 ∆𝑎 = 0.03
3 0.05713 0.05 0.8752 0.7660 0.2 0.4 𝑣02 = 0.14
4 0.05257 0.05 0.9511 0.9046 0.25 0.5 ∆𝑣02 = 0.02
5 0.04948 0.05 1.0105 1.0211 0.3 0.6
6 0.04618 0.05 1.0827 1.1723 0.35 0.7
7 0.04343 0.05 1.1513 1.3254 0.4 0.8
8 0.04188 0.05 1.1939 1.4254 0.45 0.9
9 0.03902 0.05 1.2814 1.6420 0.5 1
10 0.03699 0.05 1.3517 1.8271 0.55 1.1

Tabel 3 Penentuan percepatan secara teoritis

m1 (gram) m2 (gram) 𝑔(𝑚/𝑠 2 ) 𝑎(𝑚/𝑠 2 )


255.571 ± 0.001 10.000 ± 0.001 9.83± 0.05 0.3701±0.0187
Tabel 4 Data Percobaan 2

𝑖 Waktu 𝑡𝑖 (𝑠) 1 2 2 Jarak 𝑥𝑖 (𝑚)


𝑡 (𝑠 )
2 𝑖
1 0 0 0
2 0.2 0.02 0.008
3 0.4 0.08 0.028
4 0.8 0.32 0.106
5 1 0.5 0.164
6 1.2 0.72 0.235
7 1.4 0.98 0.32
8 1.6 1.28 0.416
9 1.8 1.62 0.527
10 2 2 0.652

Pengolahan Data
Percobaan 1
Teoritis
𝑚
𝑎= 𝑔
(2𝑀 + 𝑚)
50.23
𝑎= 9.83
(204.57 + 50.23)
𝑎 = 1.94 𝑚/𝑠 2

𝑎 𝑎 𝑎
∆𝑎 = ∆𝑚 + ∆2𝑀 + ∆𝑔
𝑚 2𝑀 𝑔
1.94 1.94 1.94
∆𝑎 = 0.01 + 0.01 + 0.05
50.23 204.57 9.83
∆𝑎 = 3.87 𝑚/𝑠 2
Eksperimen

Percobaan 2
Teoritis
𝑚2
𝑎= 𝑔
(𝑚1 + 𝑚2)
10.000
𝑎= 9.83
(255.571 + 10.000)
𝑎 = 0.3701 𝑚/𝑠 2

𝑎 𝑎 𝑎
∆𝑎 = ∆𝑚2 + ∆𝑚1 + ∆𝑔
𝑚2 𝑚1 𝑔
0.3701 0.3701 0.3701
∆𝑎 = 0.001 + 0.001 + 0.05
10.000 255.571 9.83
∆𝑎 = 0.0187 𝑚/𝑠 2
Eksperimen

Pembahasan
Pada hasil percobaan 1 dan 2 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil antara
perhitungan teoritis dan eksperimen. Perbedaaan ini dapat terjadi karena adanya keterbatasan
kondisi untuk mencapai titik ideal pada konsep perhitungan teoritis. Data percobaan 1
memperlihatkan perbedaan waktu yang bervariasi walaupun menempuh jarak yang sama.
Sedangkan waktu pada data percobaan 2 memiliki pola dengan pertambahan 0.2 setiap
adanya perubahan jarak.
Berat merupakan gaya yang diperlukan benda untuk melakukan gerak jatuh bebas.
Berat tergantung pada besarnya massa. Massa adalah faktor utama perubahaan gerak benda.
Pada percobaan 1 sebelum beban benda melewati penghenti beban. Benda jatuh dengan
GLBB karena adanya percepatan gerak. Setelah melewati penghenti beban, benda mengalami
pengurangan massa sehingga benda bergerak dengan GLB.
Nilai percepatan gravitasi berkisar antara 9,7 𝑚/𝑠 2 sampai 10 𝑚/𝑠 2 karena bumi
tidak berbentuk bola maka besar nilai percepatan gravitasi tidaklah sama untuk setiap
tempat dipermukaan bumi. Tinggi suatu tempat dari permukaan laut maka, semakin
kecil percepatan gravitasinya (Chusni 2017). Benda jatuh dari suatu ketinggian karena adanya
percepatan gravitasi. Menurut Permatasari et al (2018) dalam Toda et al (2020) “Waktu suatu
benda menyentuh lantai tidak dipengaruhi oleh berat benda tersebut. Jika dua benda jatuh dari
ketinggian dan posisi yang sama, walaupun berat kedua benda berbeda, kedua benda tersebut
akan bersentuhan dengan lantai secara bersamaan.”
Simpulan

Penentuan berdasarkan teoritis menggunakan rumus yang tertera yang merupakan


pengaplikasian dari konsep Hukum II Newton. Mesin Atwood digunakan untuk menentukan
percepatan gerak sistem secara eksperimen. Kedua metode ini menghasilkan dua nilai
percepatan yang berbeda akibat adanya keterbatasan penciptaan kondisi ideal dalam
melakukan eksperimen. Namun penggunaan mesin atwood masih relevan karena nilainya
tidak jauh berbeda dari nilai percepatan secara teoritis.

Daftar Pustaka

Abdullah M. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung(ID): Institut Teknologi Bandung


Jati B. 2013. Pengantar Fisika 1. Yogyakarta(ID): Gadjah Mada University Press
Chusni M. 2017. Penentuan besar percepatan gravitasi bumi menggunakan ayunan matematis
dengan berbagai metode pengukuran: Scientiae Educatia, 6(1), 47.
10.24235/sc.educatia.v6i1.1346
Toda S, Tati M, Bhoga Y, Astro R. 2020. Penentuan percepatan gravitasi menggunakan
konsep gerak jatuh bebas. Optika: Jurnal Pendidikan Fisika. 4(1), 30-37.
https://doi.org/10.37478/optika.v4i1.367

Anda mungkin juga menyukai