Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KINEMATIKA

KAMILAH DA’INAWARI
G8401201060
ST23.2

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Dr. R. Tony Ibnu Sumaryada Wijaya Puspita, S.Si., M.Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
A. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar dapat membuat grafik x terhadap t pada suatu gerak
lurus beraturan dan menentukan kecepatan serta ketidakpastiannya, dapat membuat grafik
1
x terhadap 2 𝑡 2 pada suatu gerak lurus berubah beraturan dan menentukan percepatan
serta ketidakpastiannya, serta menentukan percepatan gravitasi g beserta
ketidakpastiannya.
B. Teori Singkat
Di dunia Barat, ilmu tentang gerak pertama kali dipelajari oleh fisikawan dan
astronom Italia bernama Galileo Galilei (1564-1642 M). Beliau mempelajari dan
menganalisis gerak pendulum hingga gerakan planet-planet mengelilingi matahari. Teori-
teori yang dikeluarkan oleh Galileo Galilei dapat dirangkum dalam sebuah fokus ilmu
yang dinamakan “kinematika” atau secara teoritis, kinematika adalah ilmu yang
mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan penyebab benda bergerak tersebut
(Sartika D et al. 2019). Setelah wafatnya, pemikiran Galileo Galilei dilanjutkan oleh
seorang fisikawan dan matematikawan Inggris yang dikenal Isaac Newton (1642-1727
M). Berkat kemampuan dan kegigihannya, Newton berhasil menyusun hukum-hukum
fisika tentang gerak yang bersifat universal. Hukum-hukum gerak ini dikenal sebagai
Hukum Gerak Newton. Menurut Isaac Newton, sebuah benda yang semula diam akan
tetap diam jika tidak ada gaya lain yang memengaruhi keadaan benda tersebut, serta
sebuah benda yang semula bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan
jika tidak ada gaya lain yang memengaruhi. Teori yang dicetuskan oleh Isaac Newton
tersebut menjadi dasar lahirnya konsep mengenai Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Gerak lurus beraturan merupakan gerak partikel dengan lintasan berbentuk garis
lurus dalam arah tetap dengan menempuh jarakyang sama dalam tiap satuan waktu. Gerak
lurus beraturan juga dikenal dengan nama Gerak Satu Dimensi dengan Percepatan Nol.
Sedangkan, Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak partikel pada lintasan
berbentuk garis lurus dengan arah gerak tetap yang jaraknya berubah secara beraturan
tiap satu satuan waktu. Gerak Lurus Berubah Beraturan biasa dikenal juga dengan nama
Gerak Satu Dimensi dengan Percepatan Tetap). Alat-alat yang dapat digunakan untuk
mengamati GLB dan GLBB yaitu seperti mesin/pesawat atwood, seperangkat bidang
miring lengkap dengan kereta dinamik, dan sensor gerak.
C. Data
Tabel 3.1 Data Percobaan 3.1
i 𝑡

1 0.06437 75 79.8 70.002


2 0.1255 80 0.2 0.066
3 0.1864 85
4 0.2506 90
5 0.3128 95
6 0.3751 100
7 0.4376 105
8 0.5004 110
9 0.5632 115
10 0.6284 120

Tabel 3.2 Data Percobaan 3.2

i 𝑡 𝑡2 2

1 0.1 0.005 0.007 0.770 0.007


2 0.2 0.02 0.019 0.005 0.001
3 0.3 0.045 0.043
4 0.4 0.08 0.071
5 0.5 0.125 0.105
6 0.6 0.18 0.148
7 0.7 0.245 0.196
8 0.8 0.32 0.254
9 0.9 0.405 0.319
10 1.0 0.5 0.389

D. Pengolahan Data
Seluruh pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Berikut
grafik kemiringan kurva terhadap 𝑡 atau jarak terhadap waktu yang diketahui dengan
menggunakan rumus =LINEST(C2:C11;B2:B11;TRUE;TRUE) serta grafik kemiringan
1 2
kurva terhadap 𝑡 dengan menggunakan rumus
2
=LINEST(I2:I11;H2:H11;TRUE;TRUE).

Grafik 3.1
Grafik 3.2
Menghitung percepatan gravitasi (𝒈

2
×
2

Menghitung ketidakpastian percepatan gravitasi ( 𝒈


2 2 2
√( ) × 2 +( ) × × 2 +( ) × × 2
2

2 2
( ) × 2 +( ) × × 2 +
√ 2
× 2
( 2
) × ×

4 3 3

E. Pembahasan
Berdasarkan tabel 3.1 diperoleh beberapa data dari pengamatan posisi akhir dan
waktu tempuhnya dengan menggunakan alat bantu mesin atwood. Berikut data yang
diperoleh dengan penyajian dalam bentuk tabel dan grafik

i 𝑡

1 0.06437 75
2 0.1255 80
3 0.1864 85
4 0.2506 90
5 0.3128 95
6 0.3751 100
7 0.4376 105
8 0.5004 110
9 0.5632 115
10 0.6284 120
Tabel 3.1

Grafik 3.1
Dapat dianalisis dari grafik 3.1 tentang perbandingan antara posisi akhir yang diperoleh
serta lama waktu tempuhnya. Grafik tersebut menunjukkan bahwa posisi akhir ( dan
waktu tempuhnya (𝑠 berbanding lurus yang ditandai dengan semakin jauh jarak yang
ditempuh maka semakin besar pula waktu tempuhnya dan begitupun sebaliknya. Untuk
mencari posisi awal ( ) dan kecepatan ( ) dari data-data yang diperoleh beserta
ketidakpastiannya dapat diolah secara otomatis menggunakan Microsoft Excel dengan
rumus =LINEST(C2:C11;B2:B11;TRUE;TRUE)

Gambar 3.1 Tampilan data percobaan


pertama pada Microsoft Excel
Sehingga diperoleh posisi awal beserta ketidakpastiannya cm dan
kecepatan beserta ketidakpastiannya sebesar . Karena kecepatannya
konstan maka percepatannya sama dengan nol sehingga percobaan ini termasuk gerak
lurus beraturan.
Data percobaan yang kedua diperoleh dari pengamatan kereta dinamik yang bergerak
di atas bidang miring. Data untuk jarak diperoleh dari posisi atas sampai posisi bawah
dan untuk waktunya diperoleh dari perhitungan seberapa lama waktu tempuh kereta dari
posisi atas sampai posisi bawah dengan menggunakan stopwatch. Berikut data percobaan
kedua yang diperoleh dengan penyajian dalam bentuk tabel dan grafik

i 𝑡 𝑡2 2

1 0.1 0.005 0.007


2 0.2 0.02 0.019
3 0.3 0.045 0.043
4 0.4 0.08 0.071
5 0.5 0.125 0.105
6 0.6 0.18 0.148
7 0.7 0.245 0.196
8 0.8 0.32 0.254
9 0.9 0.405 0.319
10 1.0 0.5 0.389
Tabel 3.2

Grafik 3.2

Berdasarkan grafik 3.2 dapat dianalisis bahwa jarak ( berbanding lurus dengan waktu
1
(2 𝑡 2 yang dapat diartikan jika jarak atau nilai perpindahan semakin besar maka waktu
yang ditempuh pun semakin lama dan juga sebaliknya. Pada grafik tersebut juga dapat
dilihat bahwa benda bergerak pada lintasan yang lurus dengan kecepatan yang berubah-
ubah dan percepatan yang konstan sehingga percobaan kedua ini termasuk ke dalam
gerak lurus berubah beraturan. Perhitungan dari data-data tersebut dapat digunakan untuk
memperoleh percepatan dan posisi awal beserta masing-masing ketidakpastiannya
dengan menggunakan rumus yang sama seperti perhitungan gerak lurus beraturan
sebelumnya untuk mencari kecepatan dan posisi awal beserta masing-masing
ketidakpastiannya yaitu =LINEST(I2:I11,H2:H11,TRUE,TRUE)

Gambar 3.2 Tampilan data percobaan


kedua pada Microsoft Excel
Hasilnya diperoleh percepatan sebesar 0.770 m/s2 dengan ketidakpastian 0.005 serta
posisi awal sebesar 0.007 m dengan ketidakpastian 0.001.
Jika diperhatikan, percepatan gerak dari kereta dinamik tersebut dari posisi tertinggi
ke terendah sehingga dengan dasar tersebut, percepatan gerak kereta tersebut sangat
berkaitan dengan percepatan gravitasi ( . Mencari percepatan gravitasi dapat dilakukan
dengan mengalikan percepatan konstannya dengan panjang sisi miring yang dibagi
dengan tinggi posisi atas sisi miring sampai ke tanah, rumus matematisnya yaitu

Sehingga diperoleh hasilnya yaitu 9.77 m/s2. Untuk ketidakpastian dari percepatan
gravitasi dapat diperoleh dengan rumus matematis
2 2 2
√( ) × 2 +( ) × × 2 +( ) × × 2
2

Perhitungan seperti itu juga dapat dilakukan dengan Microsoft Excel memakai rumus
=SQRT

Gambar 3.3 Perhitungan ketidakpastian percepatan


gravitasi pada Microsoft Excel

Setelah dioperasikan maka diperoleh ketidakpastian percepatan gravitasi yaitu 0.07.


F. Simpulan
Setelah dua percobaan dengan konsep yang berbeda dilakukan yaitu percobaan untuk
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) maka dapat
disimpulkan bahwa pergerakan benda pada lintasan lurus selalu berbanding lurus. Hal
yang membedakan dari kedua gerak tersebut yaitu pada kecepatan dan percepatannya,
gerak lurus beraturan memiliki kecepatan konstan dengan percepatan nol, sedangkan
gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan berubah sehingga menghasilkan
percepatan dan percepatannya tersebut konstan. Disimpulkan pula bahwa pergerakan
benda pada bidang miring berkaitan dengan gravitasi sehingga dapat ditentukan
percepatan gravitasi dari percepatan pergerakan benda tersebut dikalikan dengan panjang
sisi miring dan ketinggiannya dari tanah.

Daftar Pustaka
Prihatini S, Handayani W, Agustina RD. 2017. Identifikasi faktor perpindahan terhadap
waktu yang berpengaruh pada kinematika Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak
Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Journal of Teaching anf Learning Physic 2(2):
13-20. doi: 10.15575/jotalp.v2i2.6580.
Sulaiman. 2012. Macam-macam Gerak di dalam Kehidupan. Jakarta: PT Balai Pustaka
Sartika D, Arsyad AA, Mutmainna. 2019. Kinematika dalam Konteks: Seri Bahan
Pembelajaran Fisika Berorientasi Strategi Metakognitif Pemecahan Masalah.
Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Wahid MA, Rahmadhani F. 2019. Eksperimen menghitung momen inersia dalam pesawat
atwood menggunakan katrol dengan penambahan massa beban. Jurnal Pendidika
Fisika dan Fisika Terapan 2019(2): 1-7. doi: 10.22373/p-jpft.v2019i2.7442.

Anda mungkin juga menyukai