Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI PANJANG


DENGAN METODA OPTIK

KHOERUNNISA KANIA INDAH


B0401201033
ST02.2

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Erus Rustami, S.Si., M.Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
PRAKTIKUM 08
PENGUKURAN KOEFISIEN MUAI PANJANG
DENGAN METODA OPTIK
Tujuan
Menentukan koefisien muai panjang beberaa macam logam dengan menggunakan
pengukuran perubahan sevara optik.
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini yaitu, seperangkat interferometer
Michelson, oven yang dilengkapi sensor suhu, perangkat landasan dan penutup untuk
menempatkan sampel, pengukur pergeseran pola interferensi, dan beberapa batang
logam
TEORI SINGKAT
Ketika logam dipanaskan maka logam akan memuai dengan pemuaiannya yang
berbeda-beda tergantung jenis logam tersebut, hal ini dalam pemuaian termal. Koefisien
muai panjang (α) yang menggambarkan bagaimana ukuran dari suatu perubahan objek
terhadap perubahan suhu merupakan factor yang menentukan besarnya emuaian
panjang suatu jenis zat
Sebuah batang dengan panjang L pada suhu T. Apabila suhu berubah dengan ΔT,
perubahan panjang ΔL sebanding dengan ΔT dan panjang mula-mula L:
ΔL = α L ΔT
Dengan α adalah koefisien muai linear
Albert Abraham Michelson mencetuskan suatu piranti yaitu Interferometer Michelson
yang dapat menghasilkan interferensi pada gelombang cahaya. Prinsip ini yaitu dengan
membagi dua gelombang cahaya datang dengan menggunakan beam splitter lalu
dipertemukan kembali dua gelombang tersebut. Apabila jarak antar beam splitter
dengan pemantul adalah sama, maka akan menghasilkan benda lintasan yang sama
dengan nol.
Jika jarak dua garis pada pola terang gelap berkorelasi dengan panjang gelombang laser
yang digunakan, didapatkan persamaan:
ΔL = nλ / 2
DATA PERCOBAAN
Table 8.1 Data muai panjang tembaga, alumunium, dan baja beserta suhu
No T (◦C) ΔL Tembaga ΔL Alumunium ΔL Baja ΔT (◦C) L0 x ΔT
. (cm) (cm) (cm)
1 20 0 0 0 0 0
-3 -3 -3
2 25 1,22 x 10 1,63 x 10 8,59 x 10 5 75
-3 -3 -3
3 30 2,31 x 10 3,58 x 10 1,7 x 10 10 150
4 35 3,78 x 10-3 5,17 x 10-3 2,78 x 10-3 15 225
-3 -3 -3
5 40 5,03 x 10 6,93 x 10 3,45 x 10 20 300
6 45 6,51 x 10-3 8,84 x 10-3 4,21 x 10-3 25 375
-3 -3 -3
7 50 7,05 x 10 10,35 x 10 5,35 x 10 30 450
8 55 8,7 x 10-3 11,3 x 10-3 6,32 x 10-3 35 525
-3 -3 -3
9 60 10,3 x 10 13,8 x 10 7,12 x 10 40 600

Table .2 Data koefisien muai panjang beserta ketidakpastiannya


α Δα
Tembaga 1,68 4,17
Alumunium 2,25 5,08
Baja 1,2 2,03

T0 = 20 ◦C ΔT0
L0 = 15 cm ΔL0
L0α tembaga = 2,53 ΔL0α tembaga = 6,08
L0α alumunium = 3,38 ΔL0α alumunium = 7,39
L0α baja = 1,79 ΔL0α baja = 3

PENGOLAHAN DATA
Grafik 8.1 ΔL tembaga terhadap ΔT

Grafik 8.2 ΔL alumunium terhadap ΔT

Grafik 8.3 ΔL baja terhadap ΔT

PEMBAHASAN
Setiap logam tentunya memiliki jenis zat dan koefisien muai yang berbeda. Dari 3 buah
logam yang diuji (tembaga, alumunium, dan baja), koefisien muai terkecil dimiliki oleh
baja. Meskipun pemuaian dilakukan dengan panjang dan suhu awal yang sama, data
yang didapatkan berbeda. Baja memiliki koefisien muai 1,2 x 10−5 /Cº sedangkan
tembaga dan alumunium masing-masing memiliki nilai koefisien muai 4,06 x 10−5 /Cº
dan 2,2 x 10−5 /Cº. Koefisien muai zat padat bergantung pada jenis zat padat, panjang
awal, dan besar suhu.
SIMPULAN
Kesimpulan Logam akan memuai jika dipanaskan dan pemuaiannya akan berbeda-beda
tergantung jenis logamnya. Sehingga berdasarkan data diatas nilai-nilai hasil
perhitungan antara alumunium, tembaga, dan baja akan berbeda. Koefisien muai
panjang dapat dihitung menggunakan pengukuran panjang secara optik dengan rumus
∆L = αL∆T, dan dapat pula menggunakan bantuan media seperti Microsoft excel
dengan memasukkan beberapa data percobaan.

DAFTAR PUSTAKA
Alim MI, Fadlilah DR, Hafida NH, Anggoro D. 2017. Pengukuran ketebalan lapisan
tipis
(film) menggunakan interferometer Michelson.
Wulandari PS, Radiyono Y. 2015. Penggunaan metode difraksi celah tunggal pada
penentuan koefisien muai panjang alumunium. 6(1): 19-22
Pujayanto, Budiharti R, Radiyono Y, Masithoh DF, Arfian F. 2016. Pembuatan alat
percobaan pengukuran koefisien pemuaian panjang logam dengan difraksi.

Anda mungkin juga menyukai