HUKUM ARCHIMEDES
C4401201013
ST18.2
DEPARTEMEN FISIKA
IPB UNIVERSITY
2020
I. TUJUAN
Pada peristiwa melayang, volume fluida yang dipindahkan (volume benda yang
tercelup) sama dengan volume total benda yang melayang.
∑F = 0
Fa = mbg
Karena Vt (volume benda yang tercelup) sama dengan Vb (volume benda total),
maka syarat benda melayang adalah:
Gaya apung Fa sama dengan berat benda w atau Fa = w
m = ρ.V..........................................................................................................(2.3)
kerapatan ρf maka perbandingan berat benda dengan gaya tekan keatasnya Jika ρb
> ρf, maka w > Fa → benda tenggelam
Jika ρb = ρf, maka w = Fa → benda melayang didalam fluida Jika ρb < ρf, maka
w < Fa → benda mengapung.
Benda Dalam Hukum Archimedes
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi
yaitu tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada
dasar tempat zat cair berada.
W > Fa
ρb > ρZC
2. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair
dan di atas dasar tempat zat cair berada.
Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan
seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρZC
3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul
dipermukaan zat cair dan sebagian terbenam dalam zat cair.
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g ρb . Vb = ρZC . V2
ρb < ρZC
III. DATA
Rapat massa plat kaca berdasarkan volume dan massa = 2.368 g/cc
Tabel 6.5b. Pengukuran massa m dan massa semu m1’ dan m2’
Rapat massa balok kayu berdasarkan volume dan massa = 0.668 g/cc
Ketidakpastian rapat massa balok kayu berdasarkan volume dan massa = 0.004
g/cc
Rapat massa balok kayu berdasarkan m dan m1’ dan m2’ = 0.692 g/cc
Ketidakpastian rapat massa balok kayu berdasarkan m dan m’ dan m2’ = 0.001
g/cc
㜰 㜰
‴㘹 ″㘹‴㜰㘲 ੪ ‴㘹 㘹‴㜰㘲 ‴h
″ ‴ 㘲੪㜰 ″ ‴ ੪㜰
㜰
V‴D 㘹
㘲‴D㘹V
㜰
㘹 㜰
″ ‴⺁ ੪㜰 ″ ੪㜰
㜰 㜰
㘹 V‴D 㘹
″ ‴⺁ ‴ 㘲੪㜰 ″ ‴ D੪㜰
㘲‴D㘹V 㘲‴D㘹V
Ketidakpastian massa silinder kuningan berdasarkan massa dan volume =
0.050 g/cc
Rapat massa silinder kuningan berdasarkan massa m dan massa semu m’ =
V‴D 㘹 㘹
V‴D 㘹 ‴ D
Rapat massa silinder kuningan berdasarkan massa m dan massa semu m’ =
8.558 g/cc
Ketidakpastian rapat massa silinder kuningan berdasarkan massa m dan
massa semu m’ =
″ ੪
″ ੪
″ V‴D 㘹 ‴ D੪㘹
‴ 㘲
″ V‴D 㘹 ‴ D੪
Ketidakpastian rapat massa silinder kuningan berdasarkan massa m dan
massa semu m’ = 0.014 g/cc
㜰‴ 㘲
㘹‴ 㜰V
Rapat massa plat kaca berdasarkan massa dan volume = 2.368 g/cc
Ketidakpastian massa plat kaca berdasarkan massa dan volume =
㜰
㘹 㜰
″ ‴⺁ ੪㜰 ″ ੪㜰
㜰 㜰
㘹 㜰‴ 㘲
″ ‴⺁ ‴ 㘲੪㜰 ″ ‴ 㘲੪㜰
㘹‴ 㜰V 㘹‴ 㜰V
Ketidakpastian massa plat kaca berdasarkan massa dan volume = 0.012
g/cc
Rapat massa plat kaca berdasarkan massa m dan massa semu m’ =
㜰‴ 㘲 㘹
㜰‴ 㘲 㘹‴ 㜰
Rapat massa plat kaca berdasarkan massa m dan massa semu m’ = 2.399
g/cc
Ketidakpastian rapat massa plat kaca berdasarkan massa m dan massa
semu m’ =
″ ੪
″ ੪
″㜰‴ 㘲 㘹‴ 㜰 ੪㘹
‴ 㘲
″㜰‴ 㘹‴ 㜰 ੪
Ketidakpastian rapat massa plat kaca berdasarkan massa m dan massa
semu m’ = 0.018 g/cc
3) Tabel 6.5a dan 6.5b
Volume balok kayu =
‴V⺁ ‴ h ‴⺁V
Rapat massa balok kayu berdasarkan massa dan volume = 0.668 g/cc
Ketidakpastian massa balok kayu berdasarkan massa dan volume =
㜰
㘹 㜰
″ ‴⺁ ੪㜰 ″ ੪㜰
㜰 㜰
㘹 D‴V 㘹
″ ‴⺁ ‴ 㘲੪㜰 ″ ‴ V㘹੪㜰
㘹㘹‴D㜰㘹 㘹㘹‴D㜰㘹
Ketidakpastian massa balok kayu berdasarkan massa dan volume = 0.004
g/cc
Rapat massa balok kayu berdasarkan massa m dan massa semu m1’ dan
m2’ =
㘹 㜰
D‴V 㘹 㘹
⺁‴h⺁㘲 V‴ Vh
Rapat massa balok kayu berdasarkan massa m dan massa semu m1’ dan
m2’ = 0.692 g/cc
Ketidakpastian rapat massa balok kayu berdasarkan massa m dan massa
semu m1’ dan m2’ =
″㜰 㘹 㜰੪
″ 㘹 㜰੪
V. PEMBAHASAN
Percobaan yang kedua dengan menggunakan bahan plat kaca sebagai uji
coba dalam sepuluh kali ulangan. Masih dalam konsep sistem operasional yang
sama untuk mencari nilai rata- rata sekaligus ketidakpastiannya dengan
mengaplikasikan excel fungsi =AVERAGE dan juga fungsi =STDEV. Sehingga
diperoleh nilai rata- rata dari panjang plat kaca sebesar 3.667 cm, lebar plat kaca
2.503 cm, dan ketebalan rata- rata dari plat kaca yakni 0.112 cm. Sedangkan
untuk besaran nilai ketidakpastiaan dari panjang plat kaca adalah 0.003 cm, lebar
plat kaca 0.004 cm, serta ketebalan plat kaca sebesar 0.0005 cm dalam sepuluh
kali ulangan. Setelah kita mendapatkan data, maka bisa kita terapkan untuk
mengetahui nilai volume dan ketidakpastian volume plat kaca dengan
menggunakan rumus sebagaimana yang terlampir pada bagian pengolahan data.
Volume yang diperoleh yakni 1.028 cc berikut ketidakpastiannya 0.005 cc. Tidak
jauh berbeda dengan pengolahan data pada percobaan yang pertama, ditemukan
perbedaan tipis hasil dari penghitungan massa jenis secara langsung maupun
secara hukum Archimedes. Diperoleh nilai massa jenis plat kaca 2.368 g/cc dan
ketidakpastiannya 0.012 g/cc saat dihitung secara langsung. Hanya saja, saat
menghitung nilai massa jenis dan ketidakpastian plat kaca dengan hukum
Archimedes ada penyimpangan hasil yang tidak terlalu besar yakni 2.399 g/cc
untuk massa jenis plat kaca dan 0.018 g/cc untuk ketidakpastiannya.
Kali ini balok kayu menjadi bahan dalam percobaan yang ketiga. Data
yang diperoleh pada course diolah menggunakan excel fungsi =AVERAGE dan
juga fungsi =STDEV untuk mencari hasil dari rata- rata dan ketidakpastian data
dalam sepuluh kali ulangan. Didapatkan hasil rata- rata dari panjang balok kayu
3.893 cm, lebar balok kayu 3.063 cm, dan tebal balok kayu senilai 0.983 cm.
Sedangkan untuk perolehan ketidakpastiannya yakni untuk panjang balok kayu
0.016 cm, lebar balok kayu 0.007 cm, serta tebal balok kayu 0.005 cm. Mencari
besar nilai volume berikut dengan ketidakpastiannya dengan menggunakan rumus
dan data yang sudah diperoleh sebelumnya. Hasil volume balok kayu adalah
11.721 cc dan ketidakpastiannya 0.081 cc. Masih dalam konteks yang sama, ada
perbedaan hasil data dari massa jenis dan ketidakpastian yang menggunakan
penghitungan langsung dan penghitungan menggunakan hukum Archimedes.
Meskipun dirasa tidak cukup signifikan perbedaanya hanya beda tipis. Saat
menggunakan metode hitungan secara langsung didapatkan hasil massa jenis
balok kayu yakni 0.668 g/cc dan ketidakastiannya 0.004 g/cc. Sedangkan
penghitungan yang menggunakan hukum Archimedes didapatkan nilai massa
jenis balok kayu adalah 0.692 g/cc dan ketidakpastiannya sebesar 0.001 g/cc.
VI. SIMPULAN
Giancoli, Douglas C. 1996. Fisika Jilid 1 Edisi Keempat. Alih bahasa oleh Cuk et
al. 1997. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1978. Fisika Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta (ID): Penerbit
Erlangga.
Tipler P. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta (ID):
Penerbit Erlangga.
Serway dan Jewett. 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta (ID): Salemba
Teknik.