Laporan Praktikum
Perubahan Energi Cahaya menjadi Energi Kimia (Fotosintesis)
Hasil dan Pembahasan (nilai maksimal hasil 15, nilai maksimal pembahasan 60)
Perlakuan Jarak Lampu
Larutan Kelompok Jumlah gelembung (Per menit) Waktu terbentuk gelembung awal (s)
10 cm 20 cm 30 cm 50 cm 10 cm 20 cm 30 cm 50 cm
2 118 53 28 1 81 81 68 191
3 271 147 164 - 62 61 65 -
Air keran
8 7 7 4 3 5,45 8,24 24,19 104
Rata-rata 132 69 65 1 49,48 50,08 52,39 147,5
Natrium 2 98 34 26 2 52 45 117 179
Praktikum BIO1102_Semester Ganjil_TA 2023/2024
2
250
200
150
100
50
0
10 20 30 50
100
80
60
40
20
0
10 20 30 50
A. Bagaimana hubungan antara perubahan jarak lampu dari tumbuhan dan perubahan
intensitas cahaya yang diterima tumbuhan pada laju fotosintesis?
Perubahan jarak lampu dari tanaman berbanding terbalik dengan intensitas cahaya yang
diterima oleh tumbuhan. Semakin dekat jarak lampu dengan tumbuhan, intensitas cahaya
yang akan diterima oleh tumbuhan akan semakin banyak. Begitupun sebaliknya,
semakin jauh jarak lampu dari tumbuhan, intesitas cahaya yang akan diterima
tumbuhan akan semakin sedikit.
B. Bagaimana hubungan antara intesitas cahaya dan laju fotosintesis seperti yang tertera
dalam data saudara?
Intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan ternyata akan berpengaruh terhadap laju
fotosintesis pada tumbuhan. Ketika intensitas cahaya rendah, perputaran gas pada
fotosintesis lebih kecil daripada respirasi. Pada keadaan diatas titik kompensasi
yaitu konsentrasi karbondioksida yang diambil untuk fotosintesis dan dikeluarkan
untuk respirasi seimbang, maka peningkatan intensitas cahaya menyebabkan
kenaikan sebanding dengan laju fotosintesis. Pada intensitas cahaya sedang
peningkatan laju fotosintesis menurun sedangkan pada intensitas cahaya tinggi laju
fotosintesis menjadi konstan. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara intesitas
cahaya berbanding lurus dengan laju fotosintesis yang akan terjadi pada tanaman.
Semakin banyak jumlah cahaya yang diterima oleh tumbuhan, maka akan semakin
cepat proses laju fotosinstesis yang akan terjadi. Begitupun sebaliknya, semakin
sedikit jumlah cahaya yang diterima oleh tumbuhan,maka akan semakin lambat proses
laju fotosintess yang akan terjadi.
Praktikum BIO1102_Semester Ganjil_TA 2023/2024
2
C. Bagaimana hubungan antara waktu terbentuk gelembung pertama (pada tiap jarak
lampu) dengan laju fotosintesis?
Proses laju fotosintesis juga dipengaruhi oleh CO2. Jumlah CO2 yang semakin
banyak akan mempercepat proses laju fotosintesis. Untuk menambah jumlah CO2
agar semakin banyak, maka ditambahkan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3
dimaksud untuk menambah kandungan CO2 yang diperlukan untuk proses
fotosintesis.
G. Adakah faktor-faktor yang tidak diatur atau tetap? Jika ada, bagaimana kiranya anda
akan mengubah percobaan ini untuk dapat mengatur faktor-faktor tadi, sehingga ada
perubahan pada laju fotosintesis?
Dalam percobaan ini ada salah satu faktor yang berasal dari lingkungan yang dibuat
tetap yaittu adalah suhu. Suhu yang digunakan dalam percobaan ini adalah suhu
ruangan yang optimum dan tidak berubah-ubah. Hal ini karena percobaan dilakukan
dalam ruangan tertutup sehingga suhu dalam ruangan akan tetap stabil. Namun apabila
suhu ruangan tidak tetap maka akan mempengaruhi hasil dari fotosintesis, karena dengan
kondisi suhu yang tidak tetap akan membuat proses laju fotosintesis menjadi semakin
lambat atau semakin cepat.
Praktikum BIO1102_Semester Ganjil_TA 2023/2024
2
Song AN. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains. [diakses 2023 Sept
9]; 12(1): 28-34. https://doi.org/10.35799/jis.12.1.2012.398.
ustiningsih M. 2019.
Intensitas cahaya dan
efisiensi fotosintesis pada
tanaman
Praktikum BIO1102_Semester Ganjil_TA 2023/2024
2
Raharjo S, Kurniawan E, Nurcahya ED. 2018. Sistem Otomatisasi Fotosintesis Buatan Pada
Aquascape Berbasis Arduino. Komputek. 2(1):39. doi:10.24269/jkt.v2i1.66.
Rizki MA, Handoko A. 2020. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Lampung: UIN Raden Intan
Lampung
Setyanti YH, Anwar S, Slamet W. 2013. Karakteristik fotosintetik dan serapan fosfor hijauan
alfalfa (Medicago sativa) pada tinggi pemotongan dan pemupukan nitrogen yang
berbeda. Anim Agric J. 2(1):86–96.