Nampiah Sukarno
NIM : G6401211096 Asisten Praktikum:
Paralel : ST26 1. Dwi Winarsih C34180065
Tanggal: Selasa, 15 Februari 2022 2. Dela Putri Amalia G34180045
3. Veronica Septiyani G34180075
4. Kania Dewi Rafa G34180078
PERMEABILITAS MEMBRAN SEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semua membran sel terdiri atas lipid, lapisan protein, dan lapisan tipis
mukopolisakarida. Lapisan mukopolisakarida menyebabkan tegangan permukaan luar
berbeda dengan permukaan dalam sehingga terdapat perbedaan reaktivitas kimia antara
keduanya. Lipid yang terletak di tengah membran sel menyebabkan membran tidak bisa
ditembus oleh zat-zat yang tidak larut dalam lipid. Pada membran sel, juga terdapat pori-
pori akibat adanya molekul protein besar yang menembus lapisan lipid sehingga
membentuk jalan dari satu sisi membran ke sisi lainnya. Membran sel memiliki sifat
semipermeabel yang berarti hanya zat-zat tertentu yang bisa melewatinya. Membran sel
berfungsi mengontrol pertukaran zat antara isi sel dengan lingkungan sekitar, mengatur
keluar-masuknya molekul-molekul, sebagai reseptor rangsangan dari luar sel, dan
melindungi isi sel (Gade 2014).
Gelembung sabun dibuat dari air dan sabun. Sabun merupakan salah satu macam
surfaktan. Surfaktan merupakan molekul-molekul yang mengandung gugus hidrofilik
(suka air) dan gugus lipofilik (suka minyak atau lemak) pada molekul yang sama sehingga
dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak. Molekul surfaktan yang
hidrofilik merupakan bagian polar, sementara yang lipofilik bagian nonpolar. Umumnya,
bagian yang nonpolar merupakan rantai alkil yang panjang, sedangkan bagian yang polar
mengandung gugus hidroksil (Adinda 2016).
Tujuan
Mengamati karakter lapisan ganda fospolipid pada lapisan gelembung sabun.
Ketika ditiup, lapisan gelembung tidak pecah, tetapi melentur pada permukaan yang
terkena tiupan. Setelah lapisan gelembung berhenti ditiup, permukaan tersebut kembali seperti
semula. Ini menggambarkan sifat membran sel yang elastis, yaitu cenderung mudah kembali
ke bentuk aslinya setelah terdeformasi.
Perlakuan 2
Tabel 1 Hasil pengamatan terhadap lapisan gelembung
Lapisan gelembung
Perlakuan Dokumentasi
Pecah Tidak pecah
Jari kering
Ketika suatu zat dicampurkan dengan zat lain dengan kepolaran yang sama, zat tersebut
dapat bercampur. Namun, jika kepolaran keduanya berbeda, keduanya tidak dapat bercampur.
Hal inilah dapat menentukan apakah lapisan gelembung pecah ketika disentuhkan dengan jari
yang dilapisi zat-zat berbeda.
Lapisan gelembung pecah ketika disentuh dengan jari yang kering, yang dilapisi larutan
garam, dan yang dilapisi kecap. Sementara itu, lapisan gelembung tidak pecah ketika disentuh
dengan jari yang dilapisi air, yang dilapisi larutan sabun, dan yang dilapisi larutan gula.
Lapisan gelembung sabun memiliki sifat nonpolar. Karena sifatnya ini, lapisan
gelembung tidak akan pecah jika permukaannya bersentuhan dengan zat sesama nonpolar.
Larutan sabun dan gula memiliki sifat nonpolar sehingga tidak akan merusak lapisan
gelembung sabun yang juga bersifat nonpolar.
Jari yang kering tidak dilapisi larutan nonpolar sehingga membuat lapisan gelembung
pecah. Garam bersifat polar sehingga membuat lapisan gelembung pecah. Air bersifat polar,
tetapi tidak merusak lapisan gelembung karena ukuran molekulnya yang kecil sehingga bisa
melalui lapisan gelembung yang bersifat semipermeabel.
Kecap bersifat nonpolar, tetapi malah membuat pecah lapisan gelembung. Hal ini
kemungkinan disebabkan konsentrasi tinggi pada kecap karena tidak dilarutkan lebih dulu
dalam air.
Perlakuan 3
Ketika karet yang sudah dibasahi larutan sabun disentuhkan ke lapisan gelembung
sabun, lapisan tersebut tidak pecah. Seperti yang sudah dibahas pada perlakuan sebelumnya,
larutan sabun bersifat nonpolar sehingga tidak akan merusak lapisan gelembung sabun yang
juga bersifat nonpolar. Selain itu, karet juga bisa berpindah-pindah posisi di sepanjang
permukaan lapisan gelembung dengan bebas. Ini menggambarkan fluiditas membran sel yang
membuat protein dan lipid dapat berpindah-pindah pada permukaan membran sel. Fluiditas
tersebut disebabkan membran sel yang dipertahankan interaksi hidrofobik yang lebih lemah
dari ikatan kovalen (Campbell et al. 2011).
Kemudian, ketika lapisan gelembung ditembus dengan sebatang sedotan melalui
lingkaran dalam karet, lapisan gelembung hanya pecah di dalam lingkaran karet, sementara di
luar karet tidak. Sedotan pun bisa menembus lapisan melalui lubang karet tersebut tanpa
membuat lapisan pecah secara keseluruhan. Dalam perlakuan ini, karet berperan layaknya
protein integral pada membran sel. Protein integral adalah protein yang berpenetrasi pada
bilayer lipid yang berfungsi membentuk saluran untuk fasilitasi berbagai molekul ke luar
masuk membran sel (Kurniati 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Adinda ND. 2016. Pengaruh suhu dan lama reaksi pada sintesisi metil ester sulfonat berbasis
cpo dengan agen natrium bisulfit (NaHSO3) [Laporan Akhir]. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya.
Campbell, Neil A, Reece JB, Minorsky PV, Wasserman SA, Cain ML, Urry LA. 2016.
Campbell Biology (11th Revised Edition). New York (US): Pearson Education.
Gade M. 2019. Struktur, fungsi organel dan komunikasi antar sel. Jurnal Al Ulum. 2(1): 1-9.