Anda di halaman 1dari 5

Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil2022 Lembar Kerja 05 1

Nama : Dena Fassa Phadmasana Asisten PJ Materi : Puguh Wicaksono


NIM : B0401221148 Nilai :
Kelompok : 2 Tanggal Praktikum : 13 September 2022
==================================================================
Laporan Praktikum

Konversi Energi (Fermentasi Etanol)

Pendahuluan
Fermentasi merupakan proses perubahan kimia pada substrat organik akibat aktivitas
enzim sebagai katalisator yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Proses fermentasi dapat
menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan atau substrat. Hal ini menunjukkan adanya
pemecahan kandungan-kandungan substrat tersebut. Fermentasi dapat terjadi jika ada aktivitas
mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai, artinya tidak semua substrat
dapat dipengaruhi oleh aktivitas mikroba (Rochani et al. 2015). Fermentasi terjadi pada sebuah
alat atau sistem yang dapat bekerja secara aerob atau anaerob yang disebut sebagai fermentor
(Syauqiah 2015). Selain membutuhkan fermentor, fermentasi juga dipengaruhi hal-hal lain
seperti lama fermentasi, kondisi pH, suhu saat fermentasi, kandungan oksigen, substrat, dan
mikroba yang digunakan (Azizah et al. 2012). Menurut Kristiandi et al. (2021) fermentasi
etanol adalah proses perubahan glukosa menjadi etanol dan karbondioksida yang terjadi dalam
kondisi anaerobik mengikuti reaksi persamaan: C6H12O6 (glukosa) 2C2H5OH (etanol)
+ 2CO2 (karbondioksida).

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan mengetahui jumlah molekul CO2 dan etanol yang terbentuk
dari proses fermentasi gula, jus nanas, dan tepung tapioka oleh sel-sel khamir yang terdapat
dalam ragi.

Hasil dan Pembahasan

Gambar 1.1 Rangkaian apparatus percobaan substrat


gula, sebelum (kiri) dan sesudah (kanan)
percobaan.
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil2022 Lembar Kerja 05 2

Gambar 1.2 Rangkaian apparatus percobaan substrat jus


nanas, sebelum (kiri) dan sesudah (kanan)
percobaan.

Gambar 1.3 Rangkaian apparatus percobaan substrat


tapioka, sebelum (kiri) dan sesudah (kanan)
percobaan.

JUMLAH MOLEKUL ETANOL TERBENTUK


Gula Tapioka Jus Nanas

0.003
JUMLAH MOLEKUL ETANOL (MOL)

0.0025

0.002

0.0015

0.001

0.0005

0
0 10 20 30 40 50 60
WAKTU PENGAMATAN (MENIT)

Gambar 2. Grafik jumlah molekul etanol terbentuk


dalam satuan mol selama 50 menit.
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil2022 Lembar Kerja 05 3

Sel ragi

Gambar 3.1 Penampakan sel ragi pada


substrat gula dilihat dari
mikroskop dengan perbesaran
40 × 10.

Sel ragi

Gambar 3.2 Penampakan sel ragi pada


substrat jus nanas dilihat dari
mikroskop dengan perbesaran
40 × 10.

Gambar 3.3 Penampakan sel ragi (tidak


tampak) pada substrat tapioka
dilihat dari mikroskop dengan
perbesaran 40 × 10.
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil2022 Lembar Kerja 05 4

Gambar 1.1 hingga 1.3 menunjukkan gambar apparatus percobaan sebelum dan
sesudah percobaan pada masing-masing substrat, yaitu gula, jus nanas, dan tapioka. Pada
apparatus percobaan ini, substrat ditempatkan di wadah botol dengan tutup yang sudah diberi
selang dan di sekitar selang ditutup dengan plastisin untuk menghindari adanya udara yang
masuk. Di akhir percobaan, tutup botol substrat tersebut dibuka untuk mengamati aroma yang
dihasilkan oleh proses fermentasi selama 50 menit. Setelah proses fermentasi selesai, ketiga
substrat mengeluarkan aroma khas fermentasi, yaitu seperti aroma tape singkong. Aroma ini
tentunya sangat berbeda dibandingkan aroma awal masing-masing substrat. Perubahan aroma
ini menjadi bukti bahwa proses fermentasi menghasilkan alkohol sesuai dengan pendapat
Simanjuntak et al. (2016) yang mengatakan bahwa fermentasi menghasilkan asam-asam
organik dan alkohol yang memiliki aroma yang khas.
Selain terjadi perubahan aroma, ketiga substrat yang praktikan amati juga mengalami
perubahan warna. Awalnya larutan gula berwarna putih kekuningan seperti susu sapi, jus nanas
berwarna kuning pekat, dan larutan tapioka berwarna putih susu. Setelah percobaan, warna
larutan gula menjadi kuning namun bening, jus nanas menjadi kuning cerah seperti warna jus
nanas yang dicampur susu, dan larutan tapioka menjadi putih keruh seperti air dicampur kapur.
Perubahan warna juga terjadi pada air kapur. Sebelum diberi indikator phenol red, air kapur
berwarna putih keruh, tetapi setelah diberi dua tetes phenol red, air kapur berubah warna
menjadi merah muda. Perubahan warna air kapur karena indikator phenol red ini
mengindikasikan bahwa air kapur bersifat basa (Safitri 2019). Sama halnya seperti ketiga
substrat pada percobaan ini, air kapur yang telah diberi indikator phenol red juga mengalami
perubahan warna ketika proses fermentasi selesai. Air kapur yang semula berwarna merah
muda pekat dan sangat keruh hingga tidak terlihat benda apapun yang ada di dalam gelas piala,
berubah menjadi merah muda transparan hingga gelas ukur dan selang yang ada di dalam gelas
piala dapat terlihat.
Gambar 2 menunjukkan grafik jumlah molekul etanol yang terbentuk selama proses
fermentasi. Grafik tersebut menunjukkan bahwa jumlah molekul etanol paling banyak
terbentuk pada substrat jus nanas dengan total jumlah molekul etanol 0.0026404 mol, disusul
dengan subsrat gula dengan total jumlah molekul etanol 0.00223 mol, dan terakhir adalah
substrat tapioka dengan total jumlah molekul etanol 0.0001625 mol. Hal ini menunjukkan
bahwa substrat dengan kandungan gula yang tinggi, seperti larutan gula dan jus nanas,
menghasilkan jumlah molekul etanol yang tinggi pula. Hubungan antara kandungan gula dan
jumlah etanol yang terbentuk ini berkaitan dengan gula sebagai nutrisi bagi sel ragi untuk
sumber energi dalam proses fermentasi. Rochani et al. (2015) berpendapat bahwa sel ragi
memanfaatkan gula sebagai sumber energinya dalam menjalankan aktivitas katabolisnya,
semakin banyak gula dalam suatu substrat, maka semakin banyak pula senyawa disakarida
yang dirombak menjadi monosakarida lalu dikonversi menjadi etanol. Berdasarkan hasil
praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa kandungan gula pada jus nanas lebih besar daripada
yang terkandung dalam larutan gula sehingga membuat susbtrat jus nanas menghasilkan
molekul etanol yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah etanol pada substrat gula.

Daftar Pustaka
Azizah N, Al-Baarri AN, Mulyani S. 2012. Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol,
pH, dan produksi gas pada proses fermentasi bioethanol dari whey dengan substitusi kulit
nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 1 (2): 72-77.
Kristiandi K, Lusiana SA, A’yunin NAQ, Ramdhini RN, Marzuki I, Rezeki S, Erdiandini I,
Yunianto AE, Lestari SD, Ifadah RA, et al. 2021. Teknologi Fermentasi. Medan: Yayasan
Kita Menulis. hlm 17.
Rochani A, Yuniningsih S, Ma’sum Z. 2015. Pengaruh konsentrasi gula larutan molases
terhadap kadar etanol pada proses fermentasi. Jurnal Reka Buana 1 (1): 43-48.
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Ganjil2022 Lembar Kerja 05 5

Safitri E. 2019. Uji presipitasi kalsium karbonat (CaCO3) oleh bakteri ureolitik dari gua
kembar di kawasan karst Malang, Jawa Timur [skripsi]. Surabaya: Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Simanjuntak M, Karo-Karo T, Ginting S. 2017. Pengaruh penambahan gula pasir dan lama
fermentasi terhadap mutu minuman ferbeet (fermented beetroot). Jurnal Rakayasa
Pangan dan Pertanian 5 (1): 2017.
Syauqiah, I. 2015. Pengaruh waktu fermentasi dan persentasi starter pada nira aren (Arenga
pinnata) terhadap bioethanol yang dihasilkan. Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik 16
(2): 217-226.

Lampiran

Tabel 1. Hasil percobaan pada substrat jus nanas

Waktu pengamatan Volume Jumlah molekul CO2 Jumlah molekul etanol


(menit) CO2 (mol) (mol)
(l)
0 0 0 0
10 0.002 0.0000812 0.0000812
20 0.005 0.0002031 0.0002031
30 0.007 0.0002844 0.0002844
40 0.031 0.0012593 0.0012593
50 0.065 0.0026404 0.0026404

Tabel 2. Hasil percobaan pada substrat gula

Waktu pengamatan Volume Jumlah molekul CO2 Jumlah molekul etanol


(menit) CO2 (mol) (mol)
(l)
0 0 0 0
10 0.005 0.0002 0.0002
20 0.014 0.00057 0.00057
30 0.024 0.00097 0.00097
40 0.038 0.00154 0.00154
50 0.055 0.00223 0.00223

Tabel 3. Hasil percobaan pada substrat tapioka

Waktu pengamatan Volume Jumlah molekul CO2 Jumlah molekul etanol


(menit) CO2 (mol) (mol)
(l)
0 0 0 0
10 0.0005 0.00002031 0.00002031
20 0.001 0.00004062 0.00004062
30 0.001 0.00004062 0.00004062
40 0.002 0.00008124 0.00008124
50 0.004 0.0001625 0.0001625

Anda mungkin juga menyukai