Anda di halaman 1dari 4

Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap 2023 1

Nama : Ryu Prananda Sultan Asisten PJ Materi : Chelvin Cahya


Batubara Kirnanda (E3410009)
NIM : F4401221091 Nilai :
Kelompok : 9 Tanggal Praktikum :
==================================================================
Laporan Praktikum

Konversi Energi (Fermentasi Etanol)

Pendahuluan
Fermentasi merupakan suatu proses biologis yang menghasilkan energi melalui reaksi
oksidasi pada senyawa organik, di mana donor dan aseptor juga merupakan senyawa organik
(Kwartiningsih dan Mulyati 2015). Fermentasi etanol terjadi pada sitoplasma dari
Saccharomyces cerevisiae. Pada proses fermentasi etanol, glukosa akan dipecah menjadi
etanol dan karbondioksida :

C6H12O6  2CH3CH2OH + 2CO2 + panas (Cahyaningtiyas dan Sindhuwati 2021).

Prinsip dasar fermentasi adalah mengaktifkan mikroorganisme tertentu untuk


merubah sifat bahan menjadi produk fermentasi yang berguna (Kusuma et al. 2020).
Contohnya adalah pembuatan tempe menggunakan kapang Rhizopus sp. melalui proses
fermentasi atau peragian. Tempe memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga bisa
menjadi alternatif sumber protein nabati yang terjangkau bagi berbagai lapisan masyarakat
karena harganya relatif murah (Mukhoyaroh 2015).

Tujuan Praktikum
Menghitung jumlah molekul CO2 dan etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi
gula, jus nenas, dan tepung tapioca oleh sel-sel khamir (dalam ragi/fermipan).

Hasil dan Pembahasan

1.1 1.2
Gambar 1 Rangkaian apparatus (1.1) Rangkaian apparatus sebelum
percobaan, (1.2) Rangkaian apparatus sesudah percobaan

Pada dalam botol yang ada pada rangkaian terdapat larutan substrat yang telah
ditambahkan ragi dan juga phenol red, lalu ditutup menggunakan plastisin agar udara yang
keluar dari botol tidak keluar, udara dalam botol disalurkan melalui selang yang diteruskan
ke dalam gelas ukur yang ada didalam gelas piala untuk dapat mengukur kadar CO 2 yang
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap 2023 2

dihasilkan dari fermentasi etanol.

Gambar 2 Grafik hasil percobaan fermentasi

Kecepatan fermentasi berbeda-beda disetiap substratnya, pada gula dapat


menghasilkan 41 x 10-4 mol etanol dalam waktu 50 menit, pada jus nanas dapat menghasilkan
34 x 10-4 mol etanol dalam waktu 30 menit, sedangkan untuk tapioka bereaksi dengan sangat
lambat sehingga pada menit 50 belum menghasilkan mol etanol.

3.1 3.2 3.3


Gambar 3 Sel ragi/khamir. (3.1) Sel khamir pada larutan jus nanas (Sumber: kelompok 9,
(3.2) Sel khamir pada larutan gula, (3.3) Sel khamir pada larutan tapioka.

Terdapat perubahan yang terjadi pada ragi tersebut, pada laruta jus nanas dan
larutan gula perubahan terjadi pada bentuknya, bentuk dari ragi membesar yang menjadi
tanda baha terlah terjadi reaksi antara ragi dan substratnya, untuk larutan tapioka tidak
terlihat adanya perubahan yang terjadi yang dikarenakan sangat lambatnya reaksi dari
substrat dan juga ragi.

No. Kelompo Warna larutan Warna larutan Warna Warna larutan Aroma yang
k sebelum setelah larutan air air kapur + ditimbulkan
percobaan percobaan kapur + phenol red setelah
phenol red sesudah percobaan
sebelum percobaan fermentasi
percobaan etanol
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap 2023 3

1. 7 Kuning Kuning Pucat Merah Muda Orange Seperti Tape


2. 8 Putih Pucat Kuning Keruh Merah Muda Merah Muda Asam Tajam
3. 9 Kuning Cerah Kuning Gelap Merah Muda Orange Seperti Tape
Pada percobaan aroma yang didapatkan setelah percobaan selesai dilakukan yaitu
larutan substrat memiliki aroma seperti tape yang disebabkan karena dalam jalur glikolisis
etanol yang sudah dihasilkan diubah menjadi ester, asam asetat dan keton sebagai sumber
aroma tape (Abdillah 2014).
Warna larutan substrat setelah percobaan berubah menjadi ke kuning – kuningan
disebabkan larutan substrat yang bersifat asam ditambahkan phenol red membuat warna
larutan menjadi kuning, untuk warna larutan kapur berubah menjadi orange transparan yang
disebabkan oleh CO2 yang masuk kedalam gelas ukur yang membuat larutan kapur
mengendap dan larutan kapur menjadi transparan.
Dari praktikum percobaan fermentasi etanol diperoleh hasil larutan yang paling
cepat menghasilkan CO2 adalah larutan gula dengan 5 ml volume CO2 pada menit ke 10
sedangkan larutan yang paling lambat menghasilkan CO2 adalah larutan tapioka dengan
hanya 1 ml volume CO2 pada waktu yang sama. Lalu larutan yang paling banyak
menghasilkan CO2 di akhir percobaan adalah larutan jus nanas dengan 45 ml CO2 selama 50
menit lama fermentasi dan tapioka untuk larutan yang paling sedikit menghasilkan CO2,
yaitu sebanyak 6 ml. Karbohidrat monosakarida seperti glukosa, fruktosa, galaktosa, dan
manosa dapat langsung diubah menjadi alkohol oleh mikroba yang terdapat dalam sel-sel
ragi. Sedangkan karbohidrat disakarida seperti maltosa dan sukrosa harus dihidrolisis terlebih
dahulu menjadi komponen sederhana monosakarida oleh enzim amylase (Fibonacci 2019).
Dalam sumber yang disebutkan di atas, diketahui bahwa kemungkinan terjadinya
hal tersebut adalah karena gula dan jus nanas mengandung senyawa monosakarida, yaitu
jenis karbohidrat yang paling sederhana. Oleh karena itu, dalam proses fermentasi,
monosakarida dapat dengan mudah diubah menjadi alkohol dan menghasilkan CO2 sebagai
produk sampingan. Sebaliknya, karbohidrat disakarida terdapat dalam larutan tapioka
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan produk sampingan CO2
dibandingkan dengan gula dan jus nanas.

Daftar Pustaka
Abdillah J, Widyawati N, Suprihati. 2014. Pengaruh dosis ragi dan penambahan gula
terhadap kualitas gizi dan organoleptik tape biji gandum [Artikel]. Universitas
Kristen Satya Wacana
Cahyaningtiyas, A., Sindhuwati, C.,2021.Pengaruh Penambahan Konsentrasi Saccharomyces
Cerevisiae Pada Pembuatan Etanol Dari Air Tebu Dengan Proses Fermentasi. Kimia,
J.T. and Malang, P.N.,.7(2),pp.89-94.
https://scholar.archive.org/work/4g2hlj7kybdifnucggax66lnnq/access/wayback/
http://distilat.polinema.ac.id/index.php/distilat/article/download/207/pdf
Fibonacci A. 2019. Sintesis Alkohol Dari Limbah Nangka (Artocarpus heterophyllus)
sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak (Biofuel). Walisongo Journal of Chemistry.
2(1):17-2
Kusuma, G.P.A.W., Nocianitri, K.A. and Pratiwi, I.D.P.K., 2020. Pengaruh lama fermentasi
terhadap karakteristik Fermented Rice Drink sebagai minuman probiotik dengann
isolat Lactobacillus sp. F213. Jurnal Itepa. .9(2), pp.181-192.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/itepa/article/download/62326/35706
Kwartiningsih, E. and Mulyati, L.N.S., 2005. Fermentasi sari buah nanas menjadi
vinegar.4(1), pp.8-12. https://doi.org/10.20961/ekuilibrium.v4i1.49582
Mukhoyaroh, H.,2015.Pengaruh jenis kedelai, waktu dan suhu pemeraman terhadap
kandungan protein tempe kedelai. Florea: Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, .2(2),
pp. (47-51). http://doi.org/10.25273/florea.v2i2.415
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap 2023 4

Lampiran
Hasil Percobaan Fermenasi Gula
No V C02
Waktu (Menit) ε mol CO2 (x 10-4 mol) ε mol Etanol (x 10-4 mol)
. (L)
1. 0 0 0 0
2. 10 0,015 6 6
3. 20 0,034 14 14
4. 30 0,059 24 24
5. 40 0,088 36 36
6. 50 0,1 41 41

Hasil Percobaan Fermenasi Tapioka


No V C02
Waktu (Menit) ε mol CO2 (x 10^4 mol) ε mol Etanol (x 10^4 mol)
. (L)
1. 0 0 0 0
2. 10 0 0 0
3. 20 0 0 0
4. 30 0 0 0
5. 40 0 0 0
6. 50 0 0 0

Hasil Percobaan Fermenasi Jus Nanas


No V C02
Waktu (Menit) ε mol CO2 (x 10-4 mol) ε mol Etanol (x 10-4 mol)
. (L)
1. 0 0 0 0
2. 10 0,005 2 2
3. 20 0,042 17 17
4. 30 0,085 34 34
5. 40 - - -
6. 50 - - -

Anda mungkin juga menyukai