Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM: ROKET AIR

Disusun Oleh:
Kelas : XII-I
Anggota Kelompok : 1. Adelvis Wahyu S. (02)
2. Amanda Nur A. (06)
3. Dian Saputri (11)
4. Nisfatul Lamdia (25)
5. Nurul Khabibah (28)
6. Rico Arga S. (29)
SMA Negeri 13 Surabaya
Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukut atas nikmat yang Allah yang telah diberikan. Segala puji bagi Allah atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami
dapat menyelesaikan “Laporan Ujian Praktikum: Roket Air” ini untuk menyelesaikan ujian
praktikum mata pelajaran fisika di SMA Negeri 13 Surabaya.

Dalam penyusunannya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru Fisika
kami, Ibu Miming Widyawati yang telah memberikan dukungan serta bimbingan dalam
proses penyelesaian laporan praktikum ini. Tak lupa juga dukungan dari orang tua kami dan
berbagai pihak yang turut membantu. Dari mereka semua kesuksesan ini berawal.

Semoga penyusunan laporan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Kami
juga berharap isi dari laporan praktikum ini bebas dari kekurangan dan kesalahan. Namun
sejatinya manusia masih tak luput dari kesalahan, oleh karenanya kami memohon saran dan
kritik agar dapat terus berkembang dalam praktikum yang lebih baik lagi kedepannya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Surabaya, 9 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.4 Hipotesis......................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI.............................................................................................................................2
2.1 Roket Air.....................................................................................................................................2
2.2 Hukum Bernoulli.........................................................................................................................2
2.3 Hukum III Newton.......................................................................................................................3
2.4 Hukum Pascal..............................................................................................................................4
2.5 Gerak Parabola............................................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................5
CARA PEMBUATAN DAN CARA KERJA......................................................................................5
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................................................5
3.2 Cara Pembuatan...........................................................................................................................6
3.3 Anggaran Dana............................................................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................8
4.1 Percobaan....................................................................................................................................8
4.2 Hasil Percobaan...........................................................................................................................8
BAB V...................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
5.2 Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam ujian akhir kelulusan
sekolah saeperti ujian praktikum dan juga penilaian sekolah. Banyak sekali hukum-hukum
fisika yang telah ditemukan oleh para ilmuwan dunia terdahulu. Contohnya seperti: Hukum
Newton, Hukum Pascal, Hukum Archimedes, Hukum Bernoulli, Hukum Coulomb, Hukum
Kirchoff, dan lain sebagainya. Hukum-hukum fisika tersebut dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Ilmuwan-Ilmuwan terdahulu tentu akan melakukan berbagi macam
percobaan terlebih dahulu sebelum memaparkan teorinya. Untuk itu, pada ujian praktek fisika
kali ini, kami melakukan percobaan untuk membuktikan teori fisika tersebut. Kami
melakukan percobaan penerapan fisika menggunakan alat sederhana, yaitu “ROKET AIR”.

1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi ujian praktikum mata pelajaran fisika
2. Untuk mengetahui cara pembuatan Roket Air secara sederhana
3. Untuk membuktikan bahwa prinsip kerja Roket Air menggunakan Hukum Bernoulli,
Hukum III Newton, Hukum Pascal dan Teori Gerak Parabola yang diaplikasikan
secara sederhana

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara kerja Roket Air?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja Roket Air?
3. Apa saja variabel yang digunakan dalam praktikum Roket Air?

1.4 Hipotesis
1. Perbedaan volume air mempengaruhi jarak tempuh Roket
2. Volume air dalam Roket berbanding lurus dengan jarak yang ditempuh

1
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Roket Air
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong
air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu ruangan
akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan
dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam
botol akan menekan ke segala arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik maka udara akan
keluar dari lubang tersebut dan akan menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya
udara. Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (Hukum III Newton). Perubahan momentum
pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang dialami roket, jadi air dan
udara yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol terdorong berlawanan arah dari
keluarnya air dan udara.

2.2 Hukum Bernoulli


Hukum Bernoulli adalah sebuah Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam istilah di
dalam mekanika fluida yang menyatakan mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada
suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan
pada aliran tersebut.
Hukum Bernoulli, dalam dinamika fluida adalah hubungan antara tekanan, kecepatan,
dan ketinggian dalam fluida bergerak (cair atau ketinggian dalam fluida bergerak (cair atau
gas), k gas), kompresibilitas dan viskositas (gesekan ompresibilitas dan viskositas (gesekan
internal) yang dapat diabaikan dan aliran yang stabil, atau laminar.
Rumus Hukum Bernoulli:

Keterangan:

P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m^3)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s^2)

2
2.3 Hukum III Newton
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan gaya
pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah yang
berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi:

 Gaya aksi = gaya reaksi.


 Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
 Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.

Rumus Hukum III Newton:

Dibaca sebagai “Gaya benda A yang bekerja pada benda B sama dengan negatif gaya benda
B yang bekerja pada benda.”

Perbedan Berat dan Massa

Ø Berat

Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi
bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakan berat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah
benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya
yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh
bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2

Ø Massa

Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama:

m1/m2 = a1/a2

3
2.4 Hukum Pascal
Melalui penelitiannya, Pascal berkesimpulan bahwa apabila tekanan diberikan pada
fluida yang memenuhi sebuah ruangan tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida
tersebut ke segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan. Pernyataan
ini dikenal sebagai Hukum Pascal yang dikemukakan oleh Pascal pada 1653. Berdasarkan
hukum pascal ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan suatu
gaya yang lebih besar.

Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan diteruskan kesegala
arah dan semua bagian ruang tersebut dengan sama besar.

2.5 Gerak Parabola


Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal
atau sumbu X.

Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa terdapat sebuah sudut yang terbentuk di antara
sumbu X dan garis lintasan bola. Lintasan bola juga membentuk pola seperti jembatan
lengkung atau huruf U yang terbalik.

Ada beberapa faktor gaya yang bekerja pada benda yang bergerak parabola. Yang
pertama, adalah gaya pendorong yang diberikan pada suatu benda yang menyebabkan ia
dapat bergerak keatas dan memiliki kecepatan awal (V0). Yang kedua adalah pengaruh
gaya grafitasi yang cenderung menarik semua objek menuju ke arah pusat bumi.

4
BAB III

CARA PEMBUATAN DAN CARA KERJA


3.1 Alat dan Bahan

1. Botol aqua 1,5 L


2. Botol Sprite 1,5 L
3. Plastisin
4. Karton Duplex
5. Lem Fox
6. Kabel Ties
7. Lakban Hitam
8. Isolasi Kran
9. Lem Pipa
10. Pipa 1/2 inch dengan berbagai macam ukuran
11. Pipa T
12. Pipa L
13. Gunting
14. Gergaji
15. Lem Lilin
16. Pentil Ban (bekas)
17. Plug Pipa 1/2 inch
18. Gelas Ukur
19. Pompa
20. Penggaris
21. Meteran

3.2 Cara Pembuatan

5
1. Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Ambil botol sprite ukuran 1 liter kemudian potong 1/3 bagian atas botol
3. Baluri setiap tepi botol sprite bagian dalam yang sudah dipotong tadi dengan
plastisin secukupnya sebagai pemberat pada roket
4. Setelah diberi plastisin ambilah botol Aqua ukuran 1,5 liter lalu tempelkan bagian
bawah botol Aqua dengan potongan botol sprite yang sudah diberi plastisin
5. Rekatkan menggunakan lakban dan lem agar tidak mudah lepas
6. Setelah selesai mulailah membuat sayap untuk roketnya berbentuk segitiga
(buatlah 4 bagian)
7. Setelah selesai membuat sayap, tempelkan sayapnya ke bagian atas botol aqua
membentuk seperti sayap pesawat
8. Siapkan pipa paralon ukuran 1/2 inch untuk membuat peluncur
9. Potong pipa dengan ukuran 25 cm dan 35 cm
10. Sambungkan kedua potongan pipa tersebut dengan menggunakan pipa socket
11. Lakban pada bagian pipa yang ukuran nya 25 cm di depan pipa socket hingga pas
pada saat roket dimasukkan kedalam pipa
12. Tambahkan juga solatip pipa pada bagian lakban agar air tidak keluar atau bocor
13. Setelah itu siapkan kabel ties dan susun kabel ties sebanyak kurang lebih 15 diatas
lakban
14. Rekatkan kabel ties yang sudah disusun diatas lakban pada bagian pipa socket.
Pastikan 'kepala' kabel ties mencengkram mulut botol
15. ambil dop penutup paralon, lubangi dan pasang pentil diatasnya. kemudian
rekatkan dengan lem yang kuat.
16. Pasang dan lem dop penutup pada ujung pipa paralon 1/2 inch yang ukuran 35 cm.
Peluncur dan roket siap digunakan.

3.3 Anggaran Dana

No
Nama Barang Harga
.
Pipa 0,5 inch 4 meter, Keni 10
1 Rp. 49.000
buah, Soket, Reducer, Plug Pipa
2 Kabel Ties Rp. 12.000
3 Sprite 1,5 L Rp. 13.000
4 Lem Lilin 4 biji Rp. 6000

6
Total Rp. 80.000

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Percobaan
1. Tanggal: Sabtu, 18 Februari 2023
Waktu: 10.30 – 15.30 WIB
Tempat: Depan Lapangan Universitas Negeri Surabaya
2. Variabel:
Variabel Kontrol: Massa Roket, Sudut Peluncur (45), Jumlah Pemompaan (25)

7
Variabel Terikat: Volume Air
Variabel Manipulasi: Jarak yang ditempuh Roket Air

4.2 Hasil Percobaan

No. Volume Air Jarak Tempuh


1. 200 ml 21,4 meter
2. 300 ml 23,2 meter
3. 400 ml 28,3 meter
4. 500 ml 21,1 meter
5. 600 ml 21,9 meter

4.1 Analisa Data

Grafik Jarak Tempuh Roket Air  V


30 ari
25 ab
20 el

15 1:

10

0
200 ml 300 ml 400 ml 500 ml 600 ml

Jarak Tempuh Roket Air

8
Dengan penambahan 200 ml. air, Roket Air dapat menempuh jarak sejauh
21,4 meter
 Variabel 2: Dengan penambahan 300 ml. air, Roket Air dapat menempuh jarak
sejauh 23,2 meter
 Variabel 3: Dengan penambahan 400 ml. air, Roket Air dapat menempuh jarak
sejauh 28,3 meter
 Variabel 4: Dengan penambahan 500 ml. air, Roket Air dapat menempuh jarak
sejauh 21,1 meter
 Variabel 5: Dengan penambahan 600 ml. air, Roket Air dapat menempuh jarak
sejauh 21,9 meter
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa volume air berbanding lurus dengan
jarak yang ditempuh roket. Hingga pada percobaan variabel keempat, grafik jarak
tempuh roket mengalami tren penurunan dan naik kembali pada percobaan variabel
kelima. Penurunan jarak tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Penurunan kualitas peluncur pada pemakaian keempat
2. Ketidakseimbangan antara tekanan yang diberikan dengan massa roket saat
setelah di isi oleh air
3. Gangguan angin dilokasi percobaan

9
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hukum-hukum fisika ternyata tidak hanya sebatas teori, tetapi juga dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Alat dan bahan yang digunakan pun dapat
berasal dari alat dan bahan yang sederhana. Contohnya pada pembuatan roket air.
Prinsip kerja roket air dapat membuktikan beberapa teori fisika seperti Hukum III
Newton, Hukum Bernoulli, Hukum Pascal, dan Teori gerak parabola. Ternyata,
beberapa faktor juga dapat mempengaruhi kinerja roket air seperti volume air, sudut
elevasi, dan kualitas peluncur.

5.2 Saran
Dalam pembuatan roket air memang terlihat sangat mudah, akan tetapi
sebenarnya tidaklah semudah itu. Banyak sekali kendala yang kami alami selama
proses pembuatan dan peluncurannya. Oleh karena itu, dalam membuat roket air
dibutuhkan kerjasama, kesabaran, dan ketelitian yang tinggi agar hasil yang diperoleh
dapat maksimal.

10
DAFTAR PUSTAKA
Shilla A. R. dkk. 2017. Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Hukum Newton tentang
Gerak. Malang: Universitas Negeri Malang

Nanjanee L. dkk. 2018. Percobaan Gerak Parabola dengan Papan Seluncur. Wonosobo

Lintang H. 2022. Gerak Parabola. (https://www.zenius.net/blog/pengertian-dan-rumus-gerak-


parabola di akses pada 17 Februari 2023)

Komi S. G. 2017. Hukum Bernoulli’s. Manado: Universitas Negeri Manado

11

Anda mungkin juga menyukai