Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MENGENAI SIFAT KOLIGATIF

LARUTAN

PENGARUH PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM


KEHIDUPAN SEHARI–HARI

KELOMPOK 2 :
Anggi Ramadhanti
Julius Ristiano Rifaldy
Lidiyana Febriyani
Syifa Fauziah

XII MIPA 7

SMAN 1 SUKATANI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Puji syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Manfaat Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari.
Pada kesempatan ini penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan karena adanya bantuan beberapa pihak serta teman-teman yang
berpatisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami yang menyusun
khususnya dan bagi rekan-rekan pelajar yang lainnya pada umumnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................
1.4 Manfaat .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................
1.1 Kesimpulan .................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sifat koligatif adalah sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan
meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan
osmotik. Salah satu penerapan sifat koligatif tentang penurunan tekanan uap
larutan dalam kehidupan sehari-hari terjadi dalam pembuatan es krim. Penilitian
ini dilakukan pada pembuatan es krim, kenaikan titik didih, dan penurunan titik
beku.
Selain itu, kurangnya pengetahuan menyebabkan kejadian atu peristiwa
kimiawi yang terjadi dilingkup kehidupan bermasyarakat membuat aneka
peristiwa kimiawi yang susah untuk ditafsirkan, sehingga perlunya pengetahuan
proses kimiawi lewat makalah ini, guna untuk mengetahui kuntungan dan
kerugian yang terjadi dala proses kimiawi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sifat koligatif ?
2. Bagaimana penerapan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dari
sifat koligatif ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sifat koligatif
2. Untuk mengetahui fenomena atau kejadian sehari-hari dari sifat koligatif
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut
atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut
dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut
di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat
terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar,
molal, dan bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif,
komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau
pekat (berkonsentrasi tinggi).

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada
macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat
terlarut (konsentrasi zat terlarut). Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif
larutan. Keempat sifat itu ialah:
1. Penurunan tekanan uap relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2. Peningkatan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Gejala tekanan osmotik.

Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadai dua macam, yaitu sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit
bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada
larutan nonelektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai
dengan hal-hal tersebut maka sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah
daripada sifat koligatif larutan elektrolit. Larutan merupakan suatu campuran yang
homogen dan dapat berwujud padatan, maupun cairan. Akan tetapi larutan yang
paling umum dijumpai adalah larutan cair, dimana suatu zat tertentu dilarutkan
dalam pelarut berwujud cairan yang sesuai hingga konsentrasi tertentu. Adapun
peranan dari sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut:

A.PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP


Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat
terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak
di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut
bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.
Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat
terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana
hiburan atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati
dapat kita temui di beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.

B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU


1. Membuat Campuran Pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di
bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk
membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis
garam ke dalam air.
Pada pembuatan es putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan
garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada
pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara
itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam bejana lain yang terbuat
dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan
pendingin, sambil terus-menerus diaduk sehingga campuran membeku.
2. Antibeku pada Radiator Mobil
Di daerah beriklim dingin, air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol,
karena air radiator akan mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator
kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator
diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah
membeku.
3. Antibeku dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub,
memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan
hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu
menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan
di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang
dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya.
Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain serangga ,
ampibi, dan nematoda.
4. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)
Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa
molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung
pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut (G) serta nilai
penurunan titik bekunya, maka massa molekul relatif zat terlarut itu dapat
ditentukan.

C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS


1. Mengontrol Bentuk Sel
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut
isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada
larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai
tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik.

Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah.
Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik
ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak
mengalami kerusakan.
2. Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi
menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul-molekul kecil
seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian
dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga
akan tetap berada di dalam darah.
3. Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam
dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba
penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.
4.Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena
garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang
ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhn
5. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman
melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih
tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh
tanaman.
6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari
larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik digunakan
untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan
air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes
dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi
tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara
spontan akan merembes dari air murni ke dalam air asin.
Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam
air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan
meliputi tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan
osmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis
memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan
penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin.
Penerapan tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam
ilmu biologi.

Anda mungkin juga menyukai