Anda di halaman 1dari 11

FENOMENA KUANTUM

NAMA : Dzar fatahillah


KELAS : XII IPA 3
ABSEN : 10

SMAN 1 BOJONGGEDE
DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. PEMBAHASAN
1.1. Sifat Radiasi Benda Hitam
1.2. Efek Fotolistrik
1.3. Efek Compton
1.4. Sinar X Dalam Kehidupan Sehari-hari
BAB 3. PENUTUP

BAB 1
PENDAHULUAN

 D a l a m fi s ik a m o d e r n e f e k f o t o l i s t r i k d a n h a m b u r an C o m p t o n

m e r u p a k an s a l a h
s a t u  pokok bahasan yang mempunyai kedudukan istimewa karena interpretas
mekanisme terjadinya peristiwa ini telah mengantarkan fisika pada tahapan
baru yang melahirkan
fisikak u an t u m .   K a r e n a n y a   p e m a h am a n   y a n g   o p ti m a l   m e n g e n a i  
k e ti g a   m a t e r i   t e r s e b u t   p a d a  pembelajaran fisika modern amat
diperlukan sehingga kegiatan laboratorium yang tidak dapat terlaksana perlu
digantikan dengan kegiatan serupa.
BAB 2
PEMBAHASAN
1.1. Sifat Radiasi Benda Hitam
Radiasi benda yang berwarna hitam ini di rasakan bukan di lihat karena
radiasi pada benda yang berwarna hitam ini mempunyai sifat tertentu.
Nah sifat – sifat pada radiasi benda yang berwarna hitam ini berasal dari sifat
benda berwarna hitam itu sendiri.

Sebenarnya sifat dari radiasi ini ialah merupakan sifat dari spektrum cahaya
dari benda hitam yang bersifat ideal.

Nah dibawah ini ada beberapa sifat dari spektrum cahaya pada benda hitam
yang ideal antara lain yaitu :

 Benda yang berwarna hitam ini akan lebih terasa panas dan akan
memancarakan lebih banyak dan dapat memenuhi seluruh panjang
gelombangnya.
o Maka itu artinya jika kita membandingkan dengan dua benda
hitam tanpa melihat panjang gelombangnya maka pada benda
hitam ini akan lebih panas dan mengeluarkan lebih banyak
cahaya.

 Spektrum pada benda hitam ini sifatnya tetap dan mempunyai puncak
pada panjang gelombang yang tertentu.
o Yaitu puncak kurva pada benda hitam ialah suatu spektrum yang
bergerak untuk benda yang lebih panas ke panjang gelombang
yang lebih pendek maka benda hitam akan lebih panas.

 Dan panjang gelombangnya akan lebih biru dari pada pancaran


puncaknya.

1.2. EFEK FOTOLISTRIK


Efek fotolistrik itu pengeluaran elektron dari suatu permukaan saat
dikenai, dan menyerap radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak
dan radiasi ultraungu) yang ada diatas frekuensi ambang, tergantung
pada jenis permukaan.
Efek fotolistrik ini membutuhkan foton dengan energi dari beberapa
elektronvolt sampai lebih dari 1 MeV unsur yang nomor atomnya
tinggi.Studi efek fotolistrik ini menyebabkan langkah penting dalam
memahami sifat kuantum cahaya, elektron dan mempengaruhi
pembentukan konsep dualitas gelombang-partikel.Fenomena tersebut,
dimana cahaya mempengaruhi gerakkan muatan listrik termasuk efek
fotokonduktif (Fotokonduktivitas atau fotoresistivitas), efek fotovoltaik,
dan efek fotoelektrokimia.
Mekanisme Emisi Efek Fotolistrik
Foton dari sinar mempunyai energi karakteristik yang ditentukan oleh
frekuensi cahaya.Dalam proses fotoemisi, kalo elektron dalam beberapa bahan
menyerap energi dari satu foton dan dengan itu punya lebih banyak energi
daripada fungsi kerja (energi ikat elektron) dari materi, itu dikeluarkan.Kalo
energi foton itu terlalu rendah, maka elektron tersebut gak bisa keluar dari
materi.Peningkatan intensitas sinar meningkatkan jumlah foton dalam berkas
cahaya dan dengan meningkatkan jumlah elektron, tapi gak meningkatkan
energi setiap elektron yang dimiliki.
Energi dari elektron yang dipancarkan gak tergantung pada intensitas
cahaya yang masuk, tapi cumaa pada energi atau frekuensi foton individual. Ini
adalah interaksi antara foton dan elektron terluar.Elektron bisa menyerap
energi dari foton saat disinari, tapi mereka biasanya mengikuti prinsip “semua
atau tidak”.
Semua energi dari satu foton harus diserap dan dipakai buat
membebaskan satu elektron dari atom yang mengikat atau energi dipancarkan
kembali.Kalo energi foton diserap, sebagian energi membebaskan elektron dari
atom dan sisanya jadi energi kinetik elektron sebagai partikel bebas.Gak ada
elektron yang dilepaskan oleh radiasi dibawah frekuensi ambang, karena
elektron gak dapat energi yang cukup buat mengatasi ikatan atom.
Elektron yang dipancarkan biasanya disebut fotoelektron dalam banyak
buku pelajaran.
Efek fotolistrik banyak membantu panduan gelombang-partikel, dimana
sistem fisika (seperti foton dalam kasus ini) bisa menunjukkan kedua sifat dan
kelakuan seperti-gelombang dan seperti-partikel, sebuah konsep yang banyak
dipakai oleh pencipta mekanika kuantum.Efek fotolistrik dijelaskan secara
matematis oleh Albert Einstein yang memperluas kuanta yang dikembangkan
oleh Max Planck.
Berikut ini, ada beberapa hukum dari emisi fotolistrik:
 Buat logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan
berbanding lurus dengan intensitas cahaya yang dipakai.
 Buat logam tertentu, ada frekuensi minimum radiasi, dibawah frekuensi
ini fotoelektron gak bisa dipancarkan.
 Diatas frekuensi tersebut, energi kinetik yang dipancarkan fotoelektron
gak bergantung pada intensitas cahaya, tapi bergantung pada frekuensi
cahaya.
 Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil,
kurang dari 10−9 detik.

Kegunaan Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik yaitu dasar dari produksi energi listrik oleh radiasi matahari
dan penggunaan energi – energi matahari.Efek fotolistrik juga dipakai untuk
pembuatan sel yang dipakai dalam pendeteksi nyala boiler dari pabrik
termoelektrik besar.Efek tersebut juga merupakan prinsip pengoperasian
sensor yang dipakai dalam kamera digital dan dipakai dalam dioda fotosensitif
seperti yang dipakai dalam sel fotovoltaik dan dalam elektroskop atau
elektrometer.Sekarang, bahan fotosensitif yang umum dipakai yaitu selain
berasal dari tembaga (sekarang dipakai lebih sedikit), silikon, yang
menghasilkan arus listrik yang lebih besar.

Rumus Efek Fotolistrik


Pada peristiwa efek fotolistrik kita dapat mengetahui beberapa hal
antara lain:
1. Rumus Energi Kinetik (Efek Fotolistrik)
Ek = e V0
Dimana:
 e = muatan electron (C)
 V0 = potensial henti (V)
2. Rumus Frekuensi Ambang
f0 = ∅/h
Dimana:
 h = konstanta planck (Js)
 ∅ = fungsi kerja (eV)

3. Rumus Energi Kinetik (Teori Kuantum)


Ek = hf – ∅
Ek = hf – hf0
Ek = h (f-f0)
Dimana:
 h = konstanta planck (Js)
 f = frekuensi foton (Hz)
 ∅ = fungsi kerja (eV)
 fo =frekuensi ambang (Hz)

4. Rumus Panjang Gelombang


λ0 =c/f0 = hc/∅
Dimana:
 λ0 = panjang gelombang (m)
 c = kecepatan cahaya (3 108 m/s)
 hc = 1240 eV nm
1.3. EFEK COMPTON
Efek Compton merupakan peristiwa terhamburnya sinar X atau foton saat
menumbuk electron diam menjadi foton terhambur dan elektron.

Efek compton ini di ungkapkan ilmuan yang bernama Compton pada


tahun 1923 dengan eksperimennya.

  Saat itu dia melakukan eksperimen penembakan sinar X yang


dikeluarkan dari  bahan radioaktif lempengan tipis.Hasil eksperimen tersebut
menunjukan bahwa setelah keluar dari lempengan tersebut, gelombang
elektromagnetik akan mengalami hamburan seperti gambar dibawah ini.

Pada percobaan ini kita dapat melihat bahwa panjang gelombang foton dating
lebih pendek daripada foton yang terhambur.

Kejadian ini merupakan suatu keanehan dimana seharusnya panjang


gelombang datang dan yang terhambur sama.
Di sini Compton beranggapan bahwa foton tersebut dianggap sebagai
gelombang elektromagnetik yaitu sebagai bentuk materi.

Rumus Efek Compton

Persamaan Einstein

E = mc2
E=mcc=pc

Dimana

 E = Energi (J)
 m= massa (kg)
 c = kecepatan cahaya (m/s)

Rumus Energi Foton Planck

E = hf

p = hf

p = h/λ

Dimana:

 p = momentum foton (Ns)


 h = tetapan Planck (Js)
 f = frekuensi gelombang elektromagnetik (Hz)
 c = laju cahaya (m/s)
 λ = panjang gelombang foton (m)
Selanjutnya kita akan aplikasikan ke beberapa soal dibawah ini.
1.4. Sinar X Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Bidang Kesehatan
a)       Sinar-X energi rendah digunakan untuk mengambil gambar foto yang
dikenal sebagai radiograf. Sinar-X bisa menembus tubuh manusia tetapi
diserap oleh bagian yang lebih padat seperti tulang. Gambar foto sinar-X
digunakan untuk memperlihatkan kecacatan tulang, mengdeteksi tulang yang
patah dan memperlihatkan keadaan organ-organ dalam tubuh.
b)      Sinar-X energi tinggi digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Cara ini
dikenal sebagai radioterapi.
2.  Dalam Bidang Perindustrian
a)       Mengetahui kecacatan dalam struktur alat atau bagian-bagian dalam mesin.
b)      Memperbaiki gambaran dalam pipa logam, dinding dan tekanan pipa logam.
c)       Memeriksa retakan dalam struktur plastik
3.       Kegunaan lainnya
a)       Sinar-X digunakan untuk membuktikan suatu objek purba itu benar atau
tiruan.
b)      · Di lapangan kapal terbang, sinar-X energi rendah digunakan untuk
memeriksa barang-barang dan tas bagasi penumpang.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peristiwa pelepasan elektron dari logam oleh radiasi disebut
efek fotolistrik, diamati pertama kali oleh Heinrich Hertz(1887). El
ektron yang terlepas dari logam disebut
fotoelektron.H a m b u r a n   C o m p t o n   a d a l a h   s u a t u   e f e k   y a n g   m
e r u p a k a n   b a g i a n   i n t er a k s i   s e b u a h  penyinaran terhadap
suatu materi. Efek Compton adalah salah satu dari tiga proses yang
melemahkan energi suatu sinar ionisasi. Bila suatu sinar jatuh pada
permukaan suatu materi
s e b a g i a n   d a r i p a d a   e n e r g i n y a   a k a n   d i b er i k a n   k e p a d a
m a t e r i   t er s e b u t ,   s e d a n g k a n   s i n a r   i t u sendiri akan di
sebarkan.F o t o n   a d a l a h   p a r t i k e l   e l e m e n t e r   d a l a m  
fenomena elektromagnetik. Sebagai
gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang 
dan menunjukkan fenomena gelombang seperti
pembiasan oleh lensa dan interferensi destruktif ketika 
g e l o m b a n g terpantulkan saling memusnahkan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai