FISIKA DASAR
DOSEN PENGAMPU:
IMROATUL MUNAWAROH,M.Pd.
DISUSUN OLEH:
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadiran allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam saya haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW.
Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Imroatul Munawaroh, M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah Fisika Dasar. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Fisika Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Konsep dasar fisika modern” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
kita semua. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Penyusun,
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
C.Tujuan penulis.......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................... 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
1
berhasil menerangkan fenomena-fenomena tersebut. Karena itu para ahli fisika mencari
ilmu dan model-model lain yang baru. Dengan didapatnya teori-teori baru yang daat
menerangkan fenomena-fenomena mikroskopis itu, maka fisika telah memperluas ilmu ke
arah yang lebih jauh lagi.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENULIS
2
BAB 11
PEMBAHASAN
Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan Swedia, mengikuti jejakEinstein
menerapkan teori kuantum untuk menerangkan hasil studinya mengenai spektrumatom
hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom.
Teoriatom Bohr ini pada prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom
dariErnest Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa
apabilaelektron dalam orbit atom menyerap suatu kuantum energi, elektron akan meloncat
keluarmenuju orbit yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu memancarkan suatu
kuantumenergi, elektron akan jatuh ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom. Model
atom Bohrdikemukakan oleh Niels Bohr yang berusaha menjelaskan kestabilan atom dan
spektrumgaris atom hidrogen yang tidak dapat dijelaskan oleh model atom Rutherford.
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford,antara lain :
1.Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar
berbentuklingkaran mengelilingi inti atom, gerak elektron tersebut dipengaruhi oleh gaya
coulombsesuai dengan kaidah mekanika klasik.
2.Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga
momentumangular L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck dibagi dengan 2π.
Dimana n
= 1,2,3,… dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h adalahkonstanta Planck.
3
3.Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak
memancarkanenergi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E tidak berubah.
4.Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi Eu ke keadaan energi
lebihrendah EI
sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI diemisikan. Jika sebuah foton diserap,
atomtersebut akan bertransisi ke keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.
” Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu elektron dalamtiap
orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam orbit terdekat dari inti. (John
Gribbin,2005)”
4
Bohr memperbaiki gagasan Rutherford dengan menambahkan bahwa elektron elektron
berada pada orbit orbitnya. Seperti planet planet mengorbit matahari. Dimana tiap orbit
hanyamungkin diisi oleh sejumlah elektron.Kunci sukses model ini adalah dalam
menjelaskanformula Rydbergmengenai garis-garis emisispektral atomhidrogen, walaupun
formulaRydberg sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan
landasanteoritis sebelum model Bohr diperkenalkan.
Tidak hanya karena model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia
juga memberikan justifikasi hasil empirisnyadalam hal suku-suku konstanta fisika
fundamental.Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai
sebuahteori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama dari
atomhidrogen menggunakanmekanika kuantumyang lebih umum dan akurat, dan
dengandemikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang. Namun demikian,
karenakesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr
tetapdiajarkan sebagai pengenalan pada mekanika kuantum.
5
B. DUALISME CAHAYA
Apa itu dualisme cahaya? Dualisme cahaya adalah suatu cahaya yang memiliki dua
sifat, yakni sebagai gelombang dan partikel (dualisme gelombang partikel). Nah, itu
adalah pengertian dari dualisme cahaya.
Di bawah ini merupakan beberapa teori mengenai dualisme cahaya yang dikemukakan
oleh beberapa tokoh-tokoh fisikawan.
Energi Foton
Menurut Planck, energi yang dimiliki oleh foton bisa dirumuskan seperti :
E = N . h . f = (N . h . c)/λ
Keterangan :
N = jumlah foton
Beberapa penjelasan mengenai sifat partikel pada cahaya ialah seperti di bawah ini :
1. Efek Fotolistrik
Seorang bernama Einsten mengemukakan sebuah ide mengenai efek fotolistrik. Efek
fotolistrik ialah peristiwa terlepasnya elektron-elektron dari permukaan logam saat
logam disinari cahaya.Rumus efek fotolistrik secara sederhana bisa dituliskan :
6
E = W₀ + Ek
h . f = W₀ + (me . v2)/2
W₀ = h . f₀ = h . c/ λ₀
Keterangan :
2. Efek Compton
Tokoh bernama Compton melakukan penelitian bahwa saat foton dengan panjang
grelombang (λ) menumbuk suatu elektron yang diam, ternyata elektron tersebut
bergerak menggunakan energi kinetik dan foton mengalami penghamburan dengan
panjang gelombang (λ’) yang membentuk sudut q terhadap arah gerak semula.
Keterangan :
θ = sudut
7
Besaran h/(me . c) disebut sebagai panjang gelombang Compton.
Suatu benda yang mempunyai sifat gelombang pasti mempunyai panjang gelombang
tertentu.
Apabila benda bergerak dengan kecepatan v, maka benda itu akan mmepuntai panjang
gelombang de Broglie, rumusnya bisa ditulis :
λ = h/p = h/(m . v)
Keterangan :
p = momentum (Ns)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Dari rumus tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa setiap benda yang mempunyai
momentum (berarti mempunyai massa dan kecepatan) bisa memiliki sifat gelombang.
2. Panjang gelombang (λ) de Broglie elektron yang dipercepat dengan beda potensial
Apabila suatu tabung sinar katoda, sebuah elektron diam kemudian dipercepat engan
beda potensial tertentu, maka elektron kan bergerak dengan panjang gelombang de
Broglie. Bisa ditulis rumus :
λ = h/√(2qe . V . me)
Keterangan :
8
V = beda potensial (V)
C. KONSEP FOTOLISTRIK
Efek fotolistrik adalah fenomena terlepasnya elektron logam akibat disinari cahaya.
Ditinjau dari perspektif sejarah, penemuan efek fotolistrik merupakan salah satu tonggak
sejarah kelahiran fisika kuantum. Untuk merumuskan teori yang cocok dengan eksperimen,
kita dihadapkan pada situasi dimana paham klasik yang selama puluhan tahun diyakini
sebagai paham yang benar, terpaksa harus dirombak.
Paham yang dimaksud adalah konsep cahaya sebagai gelombang tidak dirombak,
fenomena efek fotolistrik tidak dapat dijelaskan secara baik. Paham yang baru yang
mampu menjelaskan secara teoritis fenomena efek fotolistrik adalah bahwa cahaya sebagai
partikel namun demikian, munculnya paham baru ini menimbulkan polemik baru.
Untuk logam dan radiasi tertentu, jumlah fotoelektro yang dikeluarkan berbanding lurus
dengan intensitas cahaya yg digunakan.
Untuk logam tertentu, terdapat frekuensi minimum radiasi. di bawah frekuensi ini
fotoelektron tidak bisa dipancarkan. Di atas frekuensi tersebut, energi kinetik yang
dipancarkan fotoelektron tidak bergantung pada intensitas cahaya, namun bergantung pada
frekuensi cahaya.Perbedaan waktu dari radiasi dan pemancaran fotoelektron sangat kecil,
kurang dari 10-9 detik.
Efek Fotolistrik
Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan
logam. Gejala ini disebut efek fotolistrik. Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai
berikut. Dua buah pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di
dalam tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain
dengan kawat. Mula-mula tidak ada arus yang mengalir karena kedua plat terpisah.
9
Ketika cahaya yang sesuai dikenakan kepada salah satu pelat, arus listrik terdeteksi pada
kawat. Ini terjadi akibat adanya elektron-elektron yang lepas dari satu pelat dan menuju ke
pelat lain secara bersama-sama membentuk arus listrik.
Syarat Fotolistrik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan efek fotolistrik adalah:
Prosedur Percobaan
1. Setelah system peralatan disusun seperti gambar dalam teori, kemudian dinyalakan.
2. Mengatur diafragma pada lampu sumber cahaya.
3. Memasang filter pada sumber cahaya dengan λ= 5460,74 Aº
4. Mengeset bahwa saat belum ada cahaya yang masuk galvanometer dan voltmeter
harus menunjukkan angka nol, membuka lubang penutup sehingga cahaya bias
masuk ke fotosel kemudian mengatur galvanometer agar menunjukkan angka yang
sama dengan angka nol, kemudian mencatat tegangan yang ditunjukkan oleh
multimeter.
5. Mengulangi langkah 3 dan 4 dengan mengganti filter yang lain untuk panjang
gelombang berturut-turut secara bargantian dengan λ = 4347,50 dan 4046,56 Aº
Contoh Efekfotolistrik
Penerapan fotolistrik dalam kehidupan adalah dalam dunia hiburan. dengan bantuan
peralatan elektronika saat itu, suara dubbing film direkam dalam bentuk sinyal optik di
sepanjang pinggir keping film. pada saat film diputas, sinyal ini dibaca kembali melalui
10
proses efek fotolistrik dan sinyal listriknya di perkuat dengan menggunakan amplifier
tabung sehingga menghasilkan film bersuara
Efek fotolistrik ini ditemukan oleh Albert Einstein, yang menganggap bahwa cahaya
(foton) yang mengenai logam bersifat sebagai partikel
Ek = h f – h fo
Vo = potensial penghenti
Ek maks = e Vo
Proses kebalikan foto listrik adalah proses pembentukan sinar X yaitu proses perubahan
energi kinetik elektron yang bergerak menjadi gelombang elektromagnetik (disebut juga
proses Bremmsstrahlung).
11
BAB III PENUTUP
12
DAFTAR ISI
13