Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SEJARAH FISIKA

TENTANG
TEORI ATOM DAN MEKANIKA KUANTUM

OLEH :
KELOMPOK 1
EDRIGON (1830107007)
ISRA AZHARIA (1830107014)

DOSEN PEMBIMBING
SRI MAIYENA,M.SC

JURUSAN TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
BATUSANGKAR
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,Alhamdulillah rabbil ‘alamin. Segala puji


syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sejarah
Fisika tentang “ Teori atom dan mekanika kuantum”.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,


penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami ilmu dan manfaatnya. Merupakan
suatu harapan pula semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari makalah dan akan diterima dengan
senang hati serta makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan
makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Barakallahu fiikum.

Batusangkar, 23 Mei 2021

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..............................................
....................................................................i

DAFTAR
ISI……………………………....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan
……………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi Ilmu
B. Manfaat Ilmu
C. Cara Ilmuwan Bekerja
D. Sikap Ilmiah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar
tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron
dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan
penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat
mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-sifat
atom, dan sebagainya sehigga kita dapat memanfaatkan aam semesta untuk kepentingan
umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan oleh
Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain terkecil dari materi yang
tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun materi yang tidak
dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Dasar dimulaianya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika klasik
tidak bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis dan bergerak
dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh karena itu, diperlukan cara
pandang yang berbeda dengan sebelumnya dalam menjelaskan gejala fisika tersebut.
Teori atom mengalami perkembangan mulai dari teori atom John Dalton, Joseph
John Thomson, Ernest Rutherford, dan Niels Henrik David Bohr. Perkembangan teori
atom menunjukkan adanya perubahan konsep susunan atom dan reaksi kimia
antaratom.
Kelemahan model atom yang dikemukakan Rutherford disempurnakan olehNiels
Henrik David Bohr. Bohr mengemukakan gagasannya tentang penggunaan tingkat
energi elektron pada struktur atom. Model ini kemudian dikenal dengan model atom
Rutherford-Bohr. Tingkat energy elektron digunakan untuk menerangkan terjadinya
spektrum atom yang dihasilkan oleh atom yang mengeluarkan energi berupa radiasi
cahaya.

1.2 Tujuan Makalah


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang sejarah teori atom
2. Menjelaskan perkembangan teori mekanika kuantum
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan atom


Gagasan konsep atom yang dikemukakan Dalton dipandang sebagai kelanjutan
pandangan filosof atomik, meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam landasan
berpikirnya. Beberapa gagasan yang dituangkan Dalton dilandasi oleh fakta-fakta
empiris berlandaskan eksperimen yang dilakukan oleh ilmuwan lain sedangkan
pandangan filosof tentang atom seluruhnya berupa refleksi kritis terhadap fenomena
alam. Revolusi pemikiran konsep atom, terjadi karena teori atom Dalton tidak dapat
diverifikasi, banyak anomali yang berkenaan dengan hal itu, sehingga menimbulkan
serangkaian krisis, terutama akibat penemuan-penemuan di bidang kelistrikan dan gejala
radioktivitas.
Penemuan gejala kelistrikan mengubah pandangan bahwa atom merupakan
partikel bagian terkecil dari materi, karena telah dapat dibuktikan adanya partikel sub
atom seperti proton, elektron dan netron. Beberapa studi yang intensif yang dilakukan
membawa ke dalam suatu babak baru penyelidikan mengenai atom yang membawa
pemahaman yang sangat berbeda dengan pandangan filosofi Dalton
Dari rangkaian penemuan gejala kelistrikan dan radioaktivitas, terdapat dua
ilmuwan yang mengemukakan model atom, yaitu model atom Thomson dan model atom
Rutherford. Kedua model ini tidak dapat diterima sebagai paradigma baru, karena secara
internal konsepnya sendiri mengandung hal yang tidak logis dipandang dari aturan-
aturan fisika yang berlaku serta tidak dapat menerangkan fenomena-fenomena yang
diamati, seperti fenomena spektrum.
Paradigma baru dianggap terjadi ketika Bohr mengemukakan teori atom atau
model atomnya sebagai perbaikan terhadap model atom Rutherford. Anggapan ini
berdasarkan dari adanya perubahan paradigma dalam ilmu fisika yaitu dari paradigma
Newtonian (fisika klasik) ke paradigma teori kuantum (fisika modern) yang dirintis oleh
Max Plank pada tahun 1900. Namun apabila merujuk pada kenyataan, bahwa Bohr
sebenarnya bekerja atas dasar teori planet elektronnya Rutherford yang banyak ditolak
ilmuwan fisika masa itu (–bahkan ia bekerja sama dengan Rutherford untuk
memperbaiki teorinya–), maka dianggap teori atom Bohr dianggap sebagai
penyempurnaan terhadap teori atom Rutherford. Hal itu karena masalah yang
dihadapi adalah bagaimana sebenarnya posisi elektron di dalam atom. Sedangkan
adanya partikel sub-atom yang mendasari teori atom Rutherford sudah dapat diterima
secara luas.
Dengan terjadinya revolusi dari fisika klasik ke fisika modern, yaitu berubahnya
pandangan mekanika Newtonian dan teori gelombang Maxwell menjadi paradigma teori
kuantum Max Planck, memberikan sumbangan pemikiran yang menghasilkan paradigma
baru teori atom, yaitu teori atom Bohr. Teori ini mendapat perluasan pemikiran dari
Sommerfield untuk menerangkan fakta-fakta yang tidak dapat dijelaskan dengan baik
oleh Bohr.
Keberatan terhadap model atom Bohr-Sommerfield lebih banyak dilakukan oleh
ilmuwan fisika, bagi kebanyakan ilmuwan kimia model atom ini cukup handal untuk
menerangkan gejala-gejala kimiawi, seperti sifat-sifat ikatan kimia, penggabungan atom-atom
dan sistem periodik unsur. Yang menjadi keberatan, sehingga timbul baru teori atom
mekanika kuantum (mekanika gelombang) adalah faham determinisme yang melandasi
pemikiran model atom Bohr dan juga perluasannya oleh Sommerfield (Teori atom Bohr-
Sommerfield).
Secara esensi bagaimana kedudukan elektron di dalam atom yang digambarkan
dengan keempat bilangan kuantum dapat diterima, namun yang harus digaris bawahi untuk
mendapatkan koreksi dari model itu adalah bahwa konsep orbit yang dikemukakan Bohr
diganti menjadi orbital dengan pengertian yang sesuai dengan Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg.
Dengan demikian apabila ditinjau dari konsep atom sendiri yang sampai saat ini
dianut, terutama oleh ilmuwan kimia, maka pemaparan teori atom berdasarkan mekanika
kuantum bukan suatu revolusi, tetapi rangkaian penemuan yang sifatnya akumulatif dalam
kajian sains yang normal. Hal ini mengingat paradigma teori Bohr dan perluasannya oleh
Sommerfield hingga sekarang tetap dipergunakan. Jadi paradigma mekanika kuantum
memberikan sumbangan terhadap penyempurnaan teori atom Bohr dan bukan merupakan
penolakan, karena dalam hal ini digunakan prinsip korespondensi.
Yang dianggap sebagai paradigma baru alasannya lebih bersifat filosofis, karena
berkaitan dengan perubahan faham dari determinisme menjadi indeterminisme dalam
memandang dunia mikroskopik yang terletak di luar jangkauan indera kita. Secara
keseluruhan hal ini memberi gambaran, bahwa ilmu pengetahuan alam , khususnya fisika
tidak lagi dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran yang mutlak dan
dapat menetapkan suatu kejadian dengan pasti (eksak). Faham indeterministik ini pun
diungkap pula dalam teori relativitasnya Einstein.
Penemuan-penemuan partikel dasar quark mengubah pandangan mengenai inti atom
yang hanya terdiri dari partikel dasar proton dan neutron sehingga menghantarkan pada
penggambaran struktur atom yang sangat kompleks dan sangat jauh dari konseptualisasi
Daltonian. Manfaat yang diperoleh dari model quark adalah dapat menggambarkan bahwa
struktur inti atom begitu rumit dan dinamis dimana proton dan neutron tidak begitu saja
bertumpuk dalam inti atom - seperti jeruk dalam peti. Oleh karena itu model atom Murray -
Zweig menjadi paradigma baru dalam menerangkan struktur atom, terutama dalam kaitannya
dengan susunan inti atom. Namun bukan berarti paradigma sebelumnya tidak berlaku, karena
untuk menerangkan bagaimana kedudukan elektron serta gerakan elektron sampai saat ini
masih digunakan paradigma teori atom mekanika gelombang.

I. Macam-macam Model Atom

1. Model Atom John Dalton


Pada tahun 1808, John Dalton yang
merupakan seorang guru di Inggris, melakukan
perenungan tentang atom. Hasil perenungan
Dalton menyempurnakan teori atom
Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus
adalah bahwa atom berbentuk pejal.
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan
ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang
berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang
bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang
bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.

 Kelemahan teori atom Dalton


Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan
oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu
dengan unsur yang lain.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan beberapa partikel
penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900,
penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.
 Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

2. Model Atom J.J. Thomson

Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton


maka banyak sekali para ilmuwan yang ingin menyelidiki tentang
atom. Mereka penasaran tentang apa itu atom dan apa penyusunnya?
Salah satunya adalah J.J Thompson, dia melakukan percobaan
dengan menggunakan tabung katoda. Dia menemukan bahwa apabila
tabung katoda di beri tegangan tinggi maka suatu “sinar” yang dia
sebut sebagai “sinar katoda” akan dihasilkan.
Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negative dan
sinar ini enolak kutub negative dari medan listrik yang diaplikasikan ke tabung katoda maka
Thompson menyatakan bahwa sinar katoda tersebut tak lain adalah aliran partikel bermuatan
negative yang dikemudian hari disebut sebagai electron. Dengan mengganti katoda
menggunakan berbagai macam logam maka Thompson tetap menghasilkan jenis sinar yang
sama.
Berdasarkan hal ini maka Thompson menyatakan bahwa setiap atom pasti memiliki
electron, disebabkan atom bersifat netral maka dalam
atom juga harus megandung sejumlah muatan positif.
Sehingga dia meyataan bahwa:
“Atom terdiri dari awan bermuatan positif
yang terdistribusi sedemikian rupa dengan muatan
negative tersebar secara random di dalamnya”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang di Indonesai
lebih dikenal sebagai model roti kismis.

 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson


 Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom
bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
 Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.
3. Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan


Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan
sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan
adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak
lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis
kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji
pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola
pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari
pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng
emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan
sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara
20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesmipulan beberapa
berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel
alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-
atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang
sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti
atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti
atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan
bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat
partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak
menolak.
 Kelemahan Model Atom Rutherford
 Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi
inti
 Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan
salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain
Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi?
Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda
karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena
Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti
disebut dengan kulit.

4. Model Atom Bohr

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr


memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya
tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah
disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan
gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari
Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu
yang diperbolehkan bagi satu elektron
dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal
sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan
lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner
lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan
persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut
merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h
tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat
energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin
keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
 Kelebihan dan Kelemahan
 Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya
elektron.
 Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack

5. Model Atom Modern

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger


(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian
yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger
x,y = Posisi dalam tiga dimensi
dan z = Fungsi gelombang
Y = massa
m = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
ђ = Energi total
E = Energi potensial
V

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern
atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan elektron
disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan
tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir
sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.
Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari
beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu
sama.

Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang


i. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang
yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar
ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
ii. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
iii. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu
yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya el
 Kelebihan
1. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit
2. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
3. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian dikelilingi oleh
elektron yang berputar diporosnya/ di orbitalnya
 Kelemahan Model Atom Modern
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk
partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.

B. Sejarah Mekanika Kuantum


Setiap memasuki pemahaman dunia atom, ilmuan mengalami kesulitan yang luar
biasa. Teori-teori mapan tidak berdaya, bahasa yang digunakan mengalami
kebuntuan, bahkan imajinasi terhadap dunia atom dipengaruhi pandangan emosional.
Pengalaman ini dilukiskan Heisenberg: “Saya ingat pembicaraan saya dengan Bohr
yang berlangsung selama berjam-jam hingga larut malam dan mengakhirinya dengan
putus asa; dan ketika perbincangan itu berakhir saya berjalan-jalan sendirian di taman
terdekat dan mengulangi pertanyaan pada diri saya sendiri berkali-kali: Mungkinkah
alam itu absurd sebagaimana yang tampak pada kita dalam eksperimen-eksperimen
atom ini?” (Fritjof Capra, 2000:86).
Situasi psikologis Heisenberg, pada akhirnya merupakan salah satu kata kunci dalam
perkembangan revolusioner dunia atom. Benda/materi yang diamati tidak terlepas dari
pengalaman pengamat, benda/materi bukan lagi sebagai objek penderita yang dapat
diotak-atik sesuai keinginan pengamat. Lebih jauhnya, benda/materi sendiri yang
berbicara dan mempunyai keinginan sesuai fungsi dan kedudukannya dalam suatu
fenomena. Absurditas subatom terlihat ketika dipandang sebagai benda/materi tidak
memadai lagi, subatom bukan „benda‟. Tetapi, merupakan kesalinghubungan dalam
membentuk jaringan dinamis yang terpola. Sub-subatom merupakan jaring-jaring
pembentuk dasar materi yang merubah pandangan manusia selama ini yang memandang
sub atom sebagai blok-blok bangunan dasar pembentuk materi.
Meminjam istilah Kuhn, mekanika kuantum merupakan paradigma sains revolusioner
pada awal abad 20. Lahirnya mekanika kuantum, tidak terlepas dari perkembangan-
perkembangan teori, terutama teori atom. Mekanika kuantum, bukan untuk menghapus
teori dan hukum sebelumnya. Mekanika kuantum tidak lebih untuk merevisi dan
menambal pandangan manusia terhadap dunia, terutama dunia mikrokosmik. Bisa jadi,
sebenarnya hukum-hukum yang berlaku bagi dunia [sunnatullah] telah tersedia dan
berlaku bagi setiap fenomena alam, tetapi pengalaman manusialah yang terbatas. Oleh
sebab itu, sampai di sini kita harus sadar dan meyakini bahwa sifat sains itu sangat
tentatif.
Mengapa teori kuantum merupakan babak baru cara memandang alam? Vladimir
Horowitz pernah mengatakan bahwa mozart terlalu mudah untuk pemula, tetapi terlalu
sulit untuk para ahli. Hal yang sama juga berlaku untuk teori kuantum. Secara sederhana
teori kuantum menyatakan bahwa partikel pada tingkat sub atomik tidak tunduk pada
hukum fisika klasik. Entitas seperti elektron dapat berwujud [exist] sebagai dua benda
berbeda secara simultan—materi atau energi, tergantung pada cara pengukurannya
(Paul Strathern, 2002:viii). Kerangka mendasar melakukan penalaran dalam sains adalah
berpikir dengan metoda induksi. Apabila melakukan penalaran dengan metoda ini, maka
pengamatan terhadap wajah alam fisik dilakukan melalui premis-premis yang khusus
tentang materi-materi kecil [mikro] bahan alam fisik yang kasat mata. Hukum-hukum
sains klasik yang telah terpancang lama, ternyata terlihat kelemahannya ketika
berhadapan dengan fenomena mikrokosmik.
Gary Zukaf (2003:22) memberikan pengertian secara etimologis dari mekanika kuantum.
„Kuantum‟ merupakan ukuran kuantitas sesuatu, besarnya tertentu. „Mekanika‟ adalah
kajian atau ilmu tentang gerak. Jadi, mekanika kuantum adalah kajian atau ilmu tentang
gerak kuantum. Teori kuantum mengatakan bahwa alam semesta terdiri atas bagian-
bagian yang sangat kecil yang disebut kuanta [quanta, bentuk jamak dari quantum], dan
mekanika kuantum adalah kajian atau ilmu yang mempelajari fenomena ini.

1. Perkembangan Mekanika Kuantum


Pada tahun 1905, Albert Einstein berhasil menjelaskan efek foto listrik dengan
didasari oleh pendapat Planck lima tahun sebelumnya dengan mempostulatkan bahwa
cahaya atau lebih khususnya radiasi elektromagenetik dapat dibagi dalam paket-paket
tertentu yang disebut kuanta dan berada dalam ruang. Energi berhasil menjelaskan
bahwa untuk membuat electron terpancar dari permukaan logam diperlukan cahaya
yang menumbuk. Cahaya tersebut harus memiliki frekuensi melebih frekuensi ambang
dari logam tersebut. Efek foto listrik ini tidak bergantung pada intensitas cahaya yang
ditembakan seperti pandangan mekanika klasik tetapi hanya bergantung pada
frekuensinya saja. Walaupun cahaya lemah ditembakan tetapi memiliki frekuensi yang
melebihi frekuensi ambang ternyata ada electron yang dipancarkan.
Pernyataan Einstein bahwa cahaya teradiasikan dalam bentuk paket-paket energi
yang kemudian disebut kuanta dinyatakan dalam jurnal kuantum yang berjudul "On a
heuristic viewpoint concerning the emission and transformation of light" pada bulan
Maret 1905. Pernyataan tersebut disebut-sebut sebagai pernyataan yang paling
revolusioner yang ditulis oleh fisikawan pada abad ke-20.
Paket-paket energi yang pada masa itu disebut dengan kuanta kemudian disebut
oleh foton, sebuah istilah yang dikemukakan oleh Gilbert & Lewis pada tahun 1926.
Ide bahwa tiap foton harus terdiri dari energi dalam bentuk kuanta merupakan sebuah
kemajuan. Hal tersebut dengan efektif merubah paradigma ilmuwan fisika pada saat itu
yang sebelumnya menjelaskan teori gelombang. Ide tersebut telah mampu menjelaskan
banyak gejala fisika pada waktu itu.
2. Eksperimen-Eksperimen Yang Mendasari Perkembangan Mekanika
Kuantum
Berikut ini adalah eksperimen – eksperimen yang mendasari perkembangan mekanika
kuantum:
1) Thomas Young dengan eksperimen celah ganda mendemonstrasikan sifat gelombang
cahaya pada tahun 1805,
2) Henri Becquerel menemukan radioaktivitas pada tahun 1896,
3) J.J. Thompson dengan eksperimen sinar katoda menemuka electron pada tahun 1897,
4) Studi radiasi benda hitam antara 1850 sampai 1900 yang dijelaskan tanpa
menggunakan konsep mekanika kuantum,
5) Einstein menjelaskan efek foto listrik pada tahun 1905 dengan menggunakan konsep
foton dan partikel cahaya dengan energi terkuantisasi,
6) Robert Milikan menunjukan bahwa arus listrik bersifat seperti kuanta dengan
menggunakan eksperimen tetes minyak pada tahun 1909,
7) Ernest Rutherford mengungkapkan model atom pudding yaitu massa dan muatan
postif dari atom terdistribusi merata dengan percobaan lempengan emas pada tahun
1911,
8) Otti Stern dan Walther Gerlach mendemonstrasikan sifat terkuantisasinya spin
partikel yang dikenal dengan eksperimen Stern-Gerlach pada tahun 1920,
9) Clinton Davisson dan Lester Germer mendemondtrasikan sifat gelombang dari
electron melalui percobaan difraksi electron pada tahun 1927,
10) Clyde L. Cowan dan Frederick Reines menjelaskan keberadaan neutrino pada tahun
1955,

3. Tokoh-Tokoh Mekanika Kuantum


a. Max Planck
Dilahirkan tahun 1858 di kota Kiel, Jerman, dia belajar di Universitas Berlin dan
Munich, peroleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum laude dari
Universitas Munich selagi berumur baru dua puluh satu tahun. Sebentar dia
mengajar di Universitas Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia
jadi mahaguru Univeristas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai
tujuh puluh. Itu tahun 1928.

b. Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955)


Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai
ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga
banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik,
dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921
untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika
Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh
dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya,
keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam
budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan
jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time.
Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan
dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk
dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein,
sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur
Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang
kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka
menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert
disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran
biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein
menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di
kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu
saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan
alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan
disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak
biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Niels Bohr
Teori struktur atom mempunyai seorang bapak. Dia itu Niels Henrik David Bohr
yang lahir tahun 1885 di Kopenhagen. Di tahun 1911 dia raih gelar doktor fisika dari
Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu dia pergi ke Cambridge, Inggris. Di
situ dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan yang
menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke
Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya
menemukan nucleus (bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan
(berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong,
dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya. Tak
lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta
radikal tentang struktur atom.
Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuai sejarah "On the Constitution of Atoms
and Molecules," diterbitkan dalam Philosophical Magazine tahun 1933.

Louis de Broglie
Louis Victor Pierre Raymon de Broglie lahir pada 15 Agustus 1892 di Dieppe,
Perancis. Keturunan de Broglie, yang berasal dari Piedmont, Italia barat laut cukup
dikenal dalam sejarah Perancis karena mereka telah melayani raja-raja Perancis baik
dalam perang dan jabatan diplomatik selama beratus tahun.
Pada 1740, Raja Louis XI mengangkat salah satu anggota keluarga de Broglie,
Francois Marie (1671-1745) sebagai Duc (seperti Duke di Inggris), suatu gelar
keturunan yang hanya disandang oleh anggota keluarga tertua. Putra Duc pertama ini
ternyata membantu Austria dalam Perang Tujuh Tahun (1756-1763). Karena itu,
Kaisar Perancis I dari Austria menganugerahkan gelar Prinz yang berhak disandang
seluruh anggota keluarga de Broglie.
Dengan meninggalnya saudara tertua Louis, Maurice, juga fisikawan (eksperimen),
pada 1960, maka Louis serempak menjadi Duc Perancis (ke-7) dan Prinz Austria.
Louis mulanya belajar pada Lycee Janson de Sailly di Paris dan memperoleh gelar
dalam sejarah pada 1909. Ia menjadi tertarik pada ilmu pengetahuan alam karena
katanya, "terpengaruh oleh filsafat dan buku-buku Henry Poincare (1854-1912)",
matematikawan besar Perancis.

c. Werner Karl Heisenberg


Di tahun 1925 Werner Heisenberg mengajukan rumus baru di bidang fisika, suatu
rumus yang teramat sangat radikal, jauh berbeda dalam pokok konsep dengan rumus
klasik Newton. Teori rumus baru ini --sesudah mengalami beberapa perbaikan oleh
orang-orang sesudah Heisenberg--sungguh-sungguh berhasil dan cemerlang. Rumus
itu hingga kini bukan cuma diterima melainkan digunakan terhadap semua sistem
fisika, tak peduli yang macam apa dan dari yang ukuran bagaimanapun.
Dapat dibuktikan secara matematik, sepanjang pengamatan hanya dengan
menggunakan sistem makroskopik melulu, perkiraan kuantum mekanika berbeda
dengan mekanika klasik dalam jumlah yang terlampau kecil untuk diukur. (Atas
dasar alasan ini, mekanika klasik --yang secara matematik lebih sederhana daripada
kuanturn mekanika-- masih dapat dipakai untuk kebanyakan perhitungan ilmiah).
Tetapi, bilamana berurusan dengan sistem dimensi atom, perkiraan tentang kuantum
mekanika berbeda besar dengan mekanika klasik. Percobaan-percobaan
membuktikan bahwa perkiraan mengenai kuantum mekanika adalah benar

d. Erwin Schrodinger
Erwin Rudolf Josef Alexander Schrödinger (1887-1961) ialah fisikawan Austria.
Dilahirkan di Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya
berasal dari Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di bawah bimbingan
mantan murid Ludwig Boltzmann.
Selama PD I, ia menjadi perwira artileri. Setelah perang ia mengajar di Zurich,
Swiss. Di sana, ia menangkap pengertian Louis Victor de Broglie yang menyatakan
bahwa partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang dan mengembangkan
pengertian itu menjadi suatu teori yang terperinci dengan baik. Setelah ia
menemukan persamaannya yang terkenal, ia dan ilmuwan lainnya memecahkan
persamaan itu untuk berbagai masalah; di sini kuantisasi muncul secara alamiah,
misalnya dalam masalah tali yang bergetar. Setahun sebelumnya Werner Karl
Heisenberg telah mengemukakan formulasi mekanika kuantum, namun
perumusannya agak sulit dipahami ilmuwan masa itu. Schrödinger memperlihatkan
bahwa kedua formulasi itu setara secara matematis.

e. Paul Dirac
Pada tanggal 8 Agustus 1902 lahirlah seorang anak yang diberi nama Paul Andrien
Maurice Dirac di Bristol Inggris. Siapa sangka di kemudian hari anak yang dikenal
sebagai Paul Dirac ini akan menjadi fisikawan besar Inggris yang dapat disejajarkan
dengan Newton, Thomson, dan Maxwell. Melalui teori kuantumnya yang
menjelaskan tentang elektron, Dirac menjelma menjadi fisikawan ternama di dunia
dan namanya kemudian diabadikan bagi persamaan relativistik yang
dikembangkannya, yaitu persamaan Dirac. Tulisan ini dibuat untuk mengenang
kembali perjalanan karirnya yang cemerlang dalam bidang fisika teori. Dirac kecil
tumbuh dan besar di Bristol. Ayahnya yang berasal dari Swiss bernama Charles lahir
di kota Monthey dekat Geneva pada tahun 1866 dan kemudian pindah ke Bristol
Inggris, untuk menjadi guru bahasa Prancis di Akademi Teknik Merchant Venturers.
Ibunya bernama Florence Holten, wanita yang lahir di Liskeard pada tahun 1878 dan
menjadi pustakawan di kota Bristol. Ayah dan Ibu Dirac menikah di Bristol pada
tahun 1899 dan memiliki tiga orang, dua laki-laki (di mana Paul adalah yang lebih
muda) dan seorang perempuan.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dan sekolah teknik, Paul Dirac melanjutkan
studi di Jurusan teknik elektro Universitas Bristol pada tahun 1918. Pilihannya ini
diambil berdasarkan anjuran ayahnya yang menginginkan Paul mendapatkan
pekerjaan yang baik. Dirac menyelesaikan kuliahnya dengan baik, tetapi dia tidak
mendapatkan pekerjaan yang cocok paska berkecamuknya perang dunia pada saat
itu. Keinginannya adalah pergi ke Universitas Cambridge untuk meperdalam
matematika dan fisika. Dia diterima di akademi St John Cambridge pada tahun 1921,
tetapi hanya ditawarkan beasiswa yang tidak memadai untuk menyelesaikan
kuliahnya. Untungnya dia sanggup mengambil kuliah matematika terapan di
Universitas Bristol selama dua tahun tanpa harus membayar uang kuliah dan tetap
dapat tinggal di rumah. Setelah itu pada tahun 1923 dia berhasil mendapatkan
beasiswa penuh di akademi St John dan dana penelitian dari Departemen
perindustrian dan sains, tetapi dana ini pun belum bisa menutupi jumlah biaya yang
diperlukan untuk kuliah di Cambridge. Pada akhirnya Paul Dirac berhasil
mewujudkan keinginannya kuliah di Akademi St John karena adanya permintaan
dari pihak universitas. Di Cambridge Paul Dirac mengerjakan semua pekerjaan
sepanjang hidupnya sejak kuliah paska sarjananya pada tahun 1923 sampai pensiun
sebagai profesor (lucasian professor) pada tahun 1969.

Pada tanggal 20 oktober 1984 Paul Dirac meninggal dunia pada usia 84 tahun,
sebagai peraih hadiah nobel fisika tahun 1933 dan anggota British order of merit
tahun 1973. Paul Dirac merupakan fisikawan teoritis Inggris terbesar di abad ke-20.
Pada tahun 1995 perayaan besar disellenggarakan di London untuk mengenang hasil
karyanya dalam fisika. Sebuah monumen dibuat di Westminster Abbey untuk
mengabadikan namanya dan hasil karyanya, di mana di sini dia bergabung bersama
sejumlah monumen yang sama yang dibuat untuk Newton, Maxwell, Thomson,
Green dan fisikawan-fisikawan besar lainnya. Pada monumen itu disertakan pula
Persamaan Dirac dalam bentuk relativistik yang kompak. Sebenarnya persamaan ini
bukanlah persamaan yang digunakan Dirac pada saat itu, tetapi kemudian persamaan
ini digunakan oleh mahasiswanya. Dirac mengukuhkan teori mekanika kuantum
dalam bentuk yang paling umum dan mengembangkan persamaan relativistik untuk
elektron, yang sekarang dinamakan menggunakan nama beliau yaitu persamaan
Dirac. Persamaan ini juga mengharuskan adanya keberadaan dari pasangan
antipartikel untuk setiap partikel misalnya positron sebagai antipartikel dari elektron.
Dia adalah orang pertama yang mengembangkan teori medan kuantum yang menjadi
landasan bagi pengembangan seluruh teori tentang partikel subatom atau partikel
elementer. Pekerjaan ini memberikan dasar bagi pemahaman kita tentang gaya-gaya
alamiah. Dia mengajukan dan menyelidiki konsep kutub magnet tunggal (magnetic
monopole), sebuah obyek yang masih belum dapat dibuktikan keber-adaannya,
sebagai cara untuk memasukkan simetri yang lebih besar ke dalam persamaan
medan elektromagnetik Maxwell.

Paul Dirac melakukan kuantisasi medan gravitasi dan membangun teori medan
kuantum umum dengan konstrain dinamis, yang memberikan landasan bagi
terbentuknya Teori Gauge dan Teori Superstring, sebagai kandidat Teory Of
Everything, yang berkembang sekarang. Teori-teorinya masih berpengaruh dan
penting dalam perkembangan fisika hingga saat ini, dan persamaan dan konsep yang
dikemukakannya menjadi bahan diskusi di kuliah-kuliah fisika teori di seluruh
dunia. Langkah awal menuju teori kuantum baru dimulai oleh Dirac pada akhir
September 1925. Saat itu, R H Fowler, pembimbing risetnya, menerima salinan
makalah dari Werner Heisenberg berisi penjelasan dan pembuktian teori kuantum
lama Bohr dan Sommerfeld, yang masih mengacu pada prinsip korespondensi Bohr
tetapi berubah persamaannya sehingga teori ini mencakup secara langsung kuantitas
observabel. Fowler mengirimkan makalah Heisenberg kepada Dirac yang sedang
berlibur di Bristol dan menyuruhnya untuk mempelajari makalah itu secara teliti.
Perhatian Dirac langsung tertuju pada hubungan matematis yang aneh, pada saat itu,
yang dikemukakan oleh seorang seperti Werner Karl Heisenberg.

Beberapa pekan kemudian setelah kembali ke Cambridge, Dirac tersadar bahwa


bentuk matematika tersebut mempunyai bentuk yang sama dengan kurung poisson
(poisson Bracket) yang terdapat dalam fisika klasik dalam pembahasan tentang
dinamika klasik dari gerak partikel. Didasarkan pada pemikiran ini dengan cepat dia
merumuskan ulang teori kuantum yang didasarkan pada variabel dinamis non-komut
(non-comuting dinamical variables). Cara ini membawanya kepada formulasi
mekanika kuantum yang lebih umum dibandingkan dengan yang telah dirumuskan
oleh fisikawan yang lain. Pekerjaan ini merupakan pencapaian terbaik yang
dilakukan oleh Dirac yang menempatkannya lebih tinggi dari fisikawan lain yang
pada saat itu sama sama mengembangkan teori kuantum. Sebagai fisikawan muda
yang baru berusia 25 tahun, dia cepat diterima oleh komunitas fisikawan teoritis
pada masa itu. Dia diundang untuk berbicara di konferensi-konferensi yang
diselenggarakan oleh komunitas fisika teori, termasuk kongres Solvay pada tahun
1927 dan tergabung sebagai anggota dengan hak-hak yang sama dengan anggota
yang lain yang terdiri dari para pakar fisika ternama dari seluruh dunia.

Formulasi umum tentang teori kuantum yang dikembangkan oleh Dirac


memungkinkannya untuk melangkah lebih jauh. Dengan formulasi ini, dia mampu
mengembangkan teori transformasi yang dapat menghubungkan berbagai formulasi-
formulasi yang berbeda dari teori kuantum. Teori tranformasi menunjukkan bahwa
semua formulasi tersebut pada dasarnya memiliki konsekuensi fisis yang sama, baik
dalam persamaan mekanika gelombang Schrodinger maupun mekanika matriknya
Heisenberg. Ini merupakan pencapaian yang gemilang yang membawa pada
pemahaman dan kegunaan yang lebih luas dari mekanika kuantum. Teori
tranformasi ini merupakan puncak dari pengembangan mekanika kuantum oleh
Dirac karena teori ini menyatukan berbagai versi dari mekanika kuantum, yang juga
memberikan jalan bagi pengembangan mekanika kuantum selanjutnya. Di kemudian
hari rumusan teori transformasi ini menjadi miliknya sebagaimana tidak ada versi
mekanika kuantum yang tidak menyertainya. Bersama dengan teori transformasi,
mekanika kuantum versi Dirac disajikan dalam bentuk yang sederhana dan indah,
dengan struktur yang menunjukkan kepraktisan dan konsep yang elegan, dan
berkaitan erat dengan teori klasik.

Karir cemerlang Dirac sesungguhnya telah tampak ketika dia masih berada di
tingkat sarjana. Pada saat itu Dirac telah menyadari pentingnya teori relatifitas
khusus dalam fisika, suatu teori yang menjadikan Einstein terkenal pada tahun 1905,
yang dipelajari Dirac dari kuliah yang dibawakan oleh C D Broad, seorang profesor
filsafat di Universitas Bristol. Sebagian besar makalah yang dibuat Dirac sebagai
mahasiswa paska sarjana ditujukan untuk menyajikan bentuk baru dari rumusan
yang sudah ada dalam literatur menjadi rumusan yang sesuai (kompatibel) dengan
relatifitas khusus. Pada tahun 1927 Dirac berhasil mengembangkan teori elektron
yang memenuhi kondisi yang disyaratkan oleh teori relatifitas khusus dan
mempublikasikan persamaan relativistik yang invarian untuk elektron pada awal
tahun 1928. Sebagian fisikawan lain sebenarnya memiliki pemikiran yang sama
dengan apa yang dilakukan oleh Dirac, meskipun demikian belum ada yang mampu
menemukan persamaan yang memenuhi seperti apa yang telah dicapai oleh Dirac.
Dia memiliki argumen yang sederhana dan elegan yang didasarkan pada tujuan
bahwa teori tranformasinya dapat berlaku juga dalam mekanika kuantum relativistik
sebuah argumen yang menspesifikasikan bentuk umum dari yang harus dimiliki oleh
persamaan relativistik ini, sebuah argumen yang menjadi bagian yang belum
terpecahkan bagi semua fisikawan.

Dirac menunjukkan kemudian bahwa persamaannya ini mengandung implikasi yang


tidak diharapkan bagi suatu partikel. Persamaannya memperkirakan adanya
antipartikel, seperti positron dan antiproton yang bermuatan negatif, yaitu suatu
obyek yang saat ini sudah sangat dikenal di laboratorium fisika energi tinggi.
Menurut teorinya, semua partikel memiliki antipartikel yang tertentu yang terkait
dengannya

4. Bukti dari Mekanika Kuantum


Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel
subatomik seperti proton, neutron dan elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum
fisika klasik. Atom biasanya digambarkan sebagai sebuah sistem di mana elektron
(yang bermuatan listrik negatif) beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik
positif). Menurut mekanika kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat
energi yang lebih tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom ke-2 ) ke tingkat energi
yang lebih rendah (misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-1), energi berupa sebuah
partikel cahaya yang disebut foton, dilepaskan. Energi yang dilepaskan dapat
dirumuskan sbb:

keterangan:
 adalah energi (J)
 adalah tetapan Planck, (Js), dan
 adalah frekuensi dari cahaya (Hz)
Dalam spektrometer massa, telah dibuktikan bahwa garis-garis spektrum dari atom
yang di-ionisasi tidak kontinyu, hanya pada frekuensi/panjang gelombang tertentu
garis-garis spektrum dapat dilihat. Ini adalah salah satu bukti dari teori mekanika
kuantum.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan pada makalah ini maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Sebelum permulaan abad 19, konsep atom dianggap sebagai „mitos‟ , karena
gagasan yang diajukan oleh para filosof Yunani hanya dilandasi pemikiran
tentang fenomena alam. Perkembangannya menjadi „sains‟ normal‟ setelah
Dalton mengkonseptualisasikan kembali berdasarkan kajian-kajian
empirik. Periode „sains normal‟ di bawah paradigma Dalton berlangsung
hampir satu abad lamanya (ahir abad 19).
b. Akumulasi anomali yang menggugurkan paradigma Dalton antara lain gejala
kelistrikan dan radoaktifitas.
c. Perubahan model atom Thompson, Rutherford, Bohr hingga model atom
mekanika kuantum masih berada dalam satu paradigma yang meyakini bahwa
atom memiliki sub partikel ; inti atom dan elektron. Perubahan model
difokuskan pada penentuan susunan elektron dalam atom
d. Namun ditinjau dari landasan filosofisnya, perubahan Model Atom Bohr ke
Model atom mekanika Kuantum dianggap sebagai perubahan paradigma
deterministik menjadi Uncertainity Principle (prinsip ketikpastian)
e. Penemuan partikel elementer quark , belum dapat dianggap suatu anomali ,
karena model quark tidak mengubah paradigma namun melengkapinya
2. Dasar dimulaianya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika klasik tidak
bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis dan bergerak dengan
kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh karena itu, diperlukan cara
pandang yang berbeda dengan sebelumnya dalam menjelaskan gejala fisika tersebut.
3. Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus digunakan untuk
menjelaskan sebaran intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam.
4. Pada tahun 1905, Albert Einstein menjelaskan efek fotoelektrik dengan
menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton.
5. Pada tahun 1913, Niels Bohr menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen, lagi
dengan menggunakan kuantisasi.
6. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan teorinya tentang gelombang benda.
7. Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl Heisenberg
mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrödinger menemukan mekanika
gelombang dan persamaan Schrödinger. Schrödinger beberapa kali menunjukkan
bahwa kedua pendekatan tersebut sama.

B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung. Yayasan Cendrawasih.

Bernal.J.D. 1981.The Natural Sciences In Our Time. Vol : 3. Massachusets. The MIT Press

Cambridge.

Bruton, J.G. 1966. The Story of Western Science. New York Cambridge. University Press.

Anda mungkin juga menyukai