Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“TEORI-TEORI ATOM”
MATKUL : KONSEP DASAR IPA

Dosen Pengampu:
Samsul Bahri, S.Si., M.Pd

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 :

1. FRANSISKA SELVI SUSANTI


2. APOLONIA DOLA
3. MELIS PREGA
4. WARNIK

SEKOLAH TINGGI ILMU PENDIDIKAN MELAWI (S T K I P)


KAMPUS WILAYAH PERBATASAN ENTIKONG
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, 
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “Atom dan Teori-teori Atom”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Kimia yang diberikan oleh sekolah
sebagai sarana mempermudah pemahaman tentang sejarah perkembangan atom itu sendiri.
Dalam  proses pendalaman materi perkembangan atom ini,  tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-
dalamnya  kepada Dosen Konsep Dasar IPA Bapak Samsul Bahri, S.Si., M.Pd.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ada dalam penyusunan dan
pembuatan makalah ini namun dalam hal ini kami sudah berusaha memenuhi kewajiban
mengerjakan tugas makalah ini.Sekian terima kasih.

Entikong,  Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 3
BAB I. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang ..........……………………………………………. 4
II. Rumusan Masalah ………………..……………………………… 4
III. Tujuan ……………………………………………………..……. 4

BAB II. PEMBAHASAN


I. Analisis Sejarah Perkembangan Model Atom …………...……... 5

II. Macam-macam Model Atom ……………………………............ 7

BAB III. PENUTUP


I. Kesimpulan ……………………………………………………… 14

II. Saran …………………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar
tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan
sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan penyusun
materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat mempelajari bagaimana
satu atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga
kita dapat memanfaatkan aam semesta untuk kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan oleh
Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain terkecil dari materi yang tidak
dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi
pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18 dimana saat itu ilmu
kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai menggunakan teknik menimbang untuk
mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung
perkembangan teori atom.

II. Rumusan Masalah

1. bagaimanakah  perkembangan sejarah  teori atom.


2. Siapakah penemu-penemu atom
3. Kapankah terjadi revolusi pemikiran konsep atom?

III.Tujuan

1. Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sejarah fisika.
2. Supaya kita tahu perkembangan sejarah teori atom beserta siapa sajakah yang
menemukan teori atom tersebut

BAB II

4
PEMBAHASAN

I. ANALISIS SEJARAH PERKEMBANGAN MODEL ATOM

Gagasan konsep atom yang dikemukakan Dalton dipandang sebagai kelanjutan


pandangan filosof atomik, meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam landasan berpikirnya.
Beberapa gagasan yang dituangkan  Dalton dilandasi oleh fakta-fakta empiris  berlandaskan
eksperimen yang dilakukan oleh ilmuwan lain sedangkan pandangan filosof tentang atom
seluruhnya berupa refleksi kritis terhadap fenomena alam. Revolusi pemikiran konsep atom,
terjadi karena teori atom Dalton tidak dapat diverifikasi, banyak anomali yang berkenaan
dengan hal itu, sehingga menimbulkan serangkaian krisis, terutama akibat penemuan-
penemuan di bidang kelistrikan dan gejala radioktivitas.
Penemuan gejala kelistrikan mengubah pandangan bahwa atom merupakan partikel 
bagian terkecil dari materi, karena telah dapat dibuktikan adanya partikel sub atom seperti
proton, elektron dan netron. Beberapa studi yang intensif yang dilakukan membawa ke dalam
suatu babak baru penyelidikan mengenai atom yang membawa pemahaman yang sangat
berbeda dengan pandangan filosofi Dalton
Dari rangkaian penemuan gejala kelistrikan dan radioaktivitas, terdapat dua ilmuwan
yang mengemukakan  model atom, yaitu model atom Thomson dan model atom Rutherford.
Kedua model ini tidak dapat diterima sebagai paradigma baru, karena secara internal
konsepnya sendiri mengandung hal yang tidak logis dipandang dari aturan-aturan fisika yang
berlaku serta tidak dapat menerangkan fenomena-fenomena yang diamati, seperti fenomena
spektrum.
Paradigma baru dianggap terjadi  ketika Bohr mengemukakan teori atom atau model
atomnya sebagai perbaikan terhadap model atom Rutherford. Anggapan ini berdasarkan dari
adanya perubahan paradigma dalam ilmu fisika yaitu dari paradigma Newtonian (fisika
klasik) ke paradigma teori kuantum (fisika modern) yang dirintis oleh Max Plank pada tahun
1900. Namun apabila merujuk pada kenyataan, bahwa Bohr sebenarnya bekerja atas dasar
teori planet elektronnya Rutherford yang banyak ditolak ilmuwan fisika masa itu (–bahkan ia
bekerja sama dengan Rutherford untuk memperbaiki teorinya–), maka dianggap teori atom
Bohr dianggap sebagai penyempurnaan terhadap teori atom Rutherford.  Hal itu karena
masalah yang dihadapi  adalah bagaimana sebenarnya posisi elektron di dalam atom.
Sedangkan adanya partikel sub-atom yang mendasari teori atom Rutherford sudah dapat
diterima secara luas.
5
Dengan terjadinya revolusi dari fisika klasik ke fisika modern, yaitu berubahnya
pandangan mekanika Newtonian dan teori gelombang Maxwell menjadi paradigma teori
kuantum Max Planck, memberikan sumbangan pemikiran yang menghasilkan paradigma
baru  teori atom, yaitu teori atom Bohr. Teori ini mendapat perluasan pemikiran dari
Sommerfield untuk menerangkan fakta-fakta yang tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh
Bohr.
Keberatan  terhadap model atom Bohr-Sommerfield lebih banyak dilakukan oleh
ilmuwan fisika, bagi kebanyakan ilmuwan kimia model atom ini cukup handal untuk
menerangkan gejala-gejala kimiawi, seperti sifat-sifat ikatan kimia, penggabungan atom-atom
dan sistem periodik unsur. Yang menjadi keberatan, sehingga timbul baru teori atom
mekanika kuantum (mekanika gelombang) adalah faham determinisme yang melandasi
pemikiran model  atom Bohr dan juga perluasannya oleh Sommerfield (Teori atom Bohr-
Sommerfield).
Secara esensi bagaimana kedudukan elektron di dalam atom yang digambarkan
dengan keempat bilangan kuantum dapat diterima, namun yang harus digaris bawahi untuk
mendapatkan koreksi dari model itu adalah bahwa konsep orbit yang dikemukakan Bohr
diganti menjadi orbital dengan pengertian yang sesuai dengan Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg.
Dengan demikian apabila ditinjau dari konsep atom sendiri yang sampai saat ini
dianut, terutama  oleh ilmuwan kimia, maka  pemaparan teori atom berdasarkan mekanika
kuantum bukan suatu revolusi, tetapi rangkaian penemuan yang sifatnya akumulatif dalam
kajian sains yang normal. Hal ini mengingat paradigma teori Bohr dan perluasannya oleh
Sommerfield  hingga sekarang tetap dipergunakan. Jadi paradigma mekanika kuantum
memberikan sumbangan terhadap penyempurnaan teori atom Bohr dan bukan merupakan
penolakan, karena dalam hal ini digunakan prinsip korespondensi.
Yang dianggap sebagai  paradigma baru alasannya  lebih bersifat filosofis, karena
berkaitan dengan perubahan faham dari determinisme menjadi indeterminisme dalam
memandang dunia mikroskopik yang terletak di luar jangkauan indera kita. Secara
keseluruhan hal ini memberi gambaran, bahwa ilmu pengetahuan alam , khususnya fisika
tidak lagi dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang mengandung kebenaran yang mutlak dan
dapat menetapkan suatu kejadian dengan pasti (eksak).  Faham indeterministik ini pun
diungkap pula dalam teori relativitasnya Einstein.
Penemuan-penemuan partikel dasar quark mengubah pandangan mengenai inti atom
yang hanya terdiri dari partikel dasar proton dan neutron sehingga menghantarkan pada
6
penggambaran struktur atom yang sangat kompleks dan sangat jauh dari konseptualisasi
Daltonian.  Manfaat yang diperoleh dari model quark adalah dapat menggambarkan bahwa
struktur inti atom begitu rumit dan dinamis dimana  proton dan neutron tidak begitu saja
bertumpuk dalam inti atom - seperti jeruk dalam peti. Oleh karena itu model atom Murray -
Zweig menjadi paradigma baru dalam menerangkan struktur atom, terutama dalam kaitannya
dengan susunan inti atom. Namun bukan berarti paradigma sebelumnya tidak berlaku, karena
untuk menerangkan bagaimana kedudukan elektron serta gerakan elektron sampai saat ini
masih digunakan paradigma teori atom mekanika gelombang.

II. Macam-macam Model Atom

1. Model Atom John Dalton


Pada tahun 1808, John Dalton
yang merupakan seorang guru di Inggris,
melakukan perenungan tentang atom.
Hasil perenungan Dalton
menyempurnakan teori atom Democritus.
Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. 
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan
ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang
berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang
bergabung sama akan terbentuk molekul unsur,     sedangkan bila atom-atom yang
bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.

 Kelemahan teori atom Dalton

7
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan
oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom  Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu
dengan unsur yang lain.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan beberapa partikel
penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900,
penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.

 Kelebihan teori atom Dalton


a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

2. Model Atom J.J. Thomson

Dengan adanya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton


maka banyak sekali para ilmuwan yang ingin menyelidiki tentang
atom. Mereka penasaran tentang apa itu atom dan apa penyusunnya?
Salah satunya adalah J.J Thompson, dia melakukan percobaan
dengan menggunakan tabung katoda. Dia menemukan bahwa apabila
tabung katoda di beri tegangan tinggi maka suatu “sinar” yang dia
sebut sebagai “sinar katoda” akan dihasilkan.
Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negative dan
sinar ini enolak kutub negative dari medan listrik yang diaplikasikan ke tabung katoda maka
Thompson menyatakan bahwa sinar katoda tersebut tak lain adalah aliran partikel bermuatan
negative yang dikemudian hari disebut sebagai electron. Dengan mengganti katoda
menggunakan berbagai macam logam maka Thompson tetap menghasilkan jenis sinar yang
sama.
Berdasarkan hal ini maka Thompson menyatakan bahwa setiap atom pasti memiliki
electron, disebabkan atom bersifat netral maka dalam
atom juga harus megandung sejumlah muatan positif.
Sehingga dia meyataan bahwa:

8
“Atom terdiri dari awan bermuatan positif yang terdistribusi sedemikian rupa dengan
muatan negative tersebar secara random di dalamnya”
Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding model” yang di Indonesai
lebih dikenal sebagai model roti kismis.

 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson


 Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom
bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
 Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan


Erners Masreden)melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan
sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan
adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak
lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis
kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji
pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola
pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari
pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng
emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan
sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara
20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesmipulan beberapa
berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel
alfa diteruskan

9
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam
atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000
lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan
bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat
partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak
menolak.
 Kelemahan Model Atom Rutherford
 Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi
inti
 Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah
satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang.
Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan
putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan
Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan
lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

4. Model Atom Bohr

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr


memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya
tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah

10
disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori
klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat,
sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom
hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan
gerak stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner,
energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan
maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama
sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan
dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah
kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan
semakin tinggi tingkat energinya.

 Kelebihan dan Kelemahan


 Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya
elektron.
 Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack

5. Model Atom Modern

Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger


(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg

11
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama
pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada
jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin
Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk
menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger
x,y dan z = Posisi dalam tiga dimensi
Y = Fungsi gelombang
m = massa
ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = Energi total
V = Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau
model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini. Awan elektron disekitar inti
menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron.
Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit.
Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi
posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang


i. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang
yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya
elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)

12
ii. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
iii. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya el
 Kelebihan
1. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit
2. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
3. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian dikelilingi oleh
elektron yang berputar diporosnya/ di orbitalnya
 Kelemahan Model Atom Modern
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak untuk
partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.

13
14
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan

a. Sebelum permulaan abad 19, konsep atom dianggap sebagai  ‘mitos’ , karena gagasan
yang diajukan oleh  para filosof Yunani hanya dilandasi pemikiran tentang fenomena
alam. Perkembangannya menjadi ‘sains’ normal’ setelah Dalton
mengkonseptualisasikan kembali berdasarkan kajian-kajian empirik.  Periode ‘sains
normal’ di bawah paradigma Dalton berlangsung hampir satu abad lamanya (ahir
abad 19).
b. Akumulasi anomali yang menggugurkan paradigma Dalton  antara lain gejala
kelistrikan dan radoaktifitas.
c. Perubahan model atom Thompson, Rutherford, Bohr hingga model atom mekanika
kuantum masih berada dalam satu paradigma yang meyakini bahwa atom memiliki
sub partikel ; inti atom dan elektron.  Perubahan model difokuskan pada penentuan
susunan elektron dalam atom
d. Namun ditinjau dari landasan filosofisnya, perubahan Model Atom Bohr ke Model
atom mekanika Kuantum dianggap sebagai perubahan paradigma deterministik
menjadi Uncertainity Principle (prinsip ketikpastian)
e. Penemuan partikel elementer quark , belum dapat dianggap suatu anomali , karena
model quark tidak mengubah paradigma namun melengkapinya
f. Adanya perkembangan pemikiran konsep atom menunjukkan bahwa tidak ada
kebenaran yang mutlak dalam IPA, bahkan melalui konsep atom faham determinisme
dapat dibantah dengan argumentasi mekanika kuantum.  Kemunculan model quark
tidak lagi dianggap sesuatu guncangan bagi kebenaran ilmiah, namun dianggap dapat
melengkapi khazanah ilmu pengetahuan. Hal ini karena para ilmuwan kini
mempunyai pandangan bahwa kebenaran sains bersifat tentatif dan relatif.

II. Saran

Sebuah ilmu di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk mempertahankan sebuah
pendapat kita dalam ilmu pengetahuan tidak  bisa hanya dengan dengan duduk diam saja.
Tetapi buktikan ilmu tersebut supaya kita tidak dianggap sebagai pengecut. Suatu konsep
sains bisa saja berubah ketika ada penemuan baru dengan dasar bahwa konsep yang telah
ditemukan sebelumnya harus tetap berlaku.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung. Yayasan Cendrawasih.

Bernal.J.D. 1981.The Natural Sciences In Our Time. Vol : 3. Massachusets. The MIT Press

Cambridge.

Bruton, J.G. 1966. The Story of Western Science. New York Cambridge. University Press.

Dampier,W.C. 1984. A History of  Science. 4 th .ed. Cambridge. University Press.

Feinberg, Gerald. 1990. Partikel Elementer. Ilmu pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta. PT

Widya Dara. Hal 116-125.

Hodeson, Lilian.  1990. Teori Kuantum. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta. PT. Widya

Dara. Hal. 136-148.

Keenan, Charles W. et all. 1980. General College Chemistry. Sixth Ed. NY. Harper & Row

Publishers, Inc.

Kuhn, Thomas.S. 1993. Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains. Ed. Kedua. (terj. Tjun

Surjaman). Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.

Mason, Stephen F. 1962. A History of  The Sciences. New Revised Ediion. Abelard-

Schuman Ltd.

Mc Avoy, J.P dan Zarate Oscar. 1996. Mengenal Teori Kuantum Untuk Pemula. (Terj.

Ahmad Baiquni). Jakarta.

Musthafa,KS. 1980. Alam Semesta Dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’an Dan Ilmu

Pengetahuan. Bandung. Al-Ma’arif.

Petrucci, Ralph. H.1985.  General Chemistry. Principles And Modern Applications. Fourth

Ed. NY. Collier Nac millan.Inc.

Trefil, James. 1990. Kuarka. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta. Pt. Widya Dara. Hal

126-130

16

Anda mungkin juga menyukai