Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR ATOM

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Kelas A3 Malam

Achmad Jaelany 2307210230P


Aldi Julvia Amanda 2307210219P
Ammar Musaddiq Djarens 2307210229P
Rozan Diaz Fadhilla Tanjung 2307210136
Ryanizard Indafri Mochamad 2307210227P
Salsabila Ayu Shinta 2307210225P

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “STRUKTUR ATOM”
ini dengan baik. Makalah ini dibuat untuk melengkapi salah satu tugas mata
kuliah Kimia Dasar.
Dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.
Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih karena telah memberikan
dukungan atas terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan sehingga
dengan itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perkembangan dan perbaikan karya penulis kedepannya. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 6 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1 Pengertian Atom..................................................................................... 2
2.2 Perkembangan Teori Atom..................................................................... 2
2.3 Partikel Dasar.......................................................................................... 12
2.3.1 Sifat-sifat Partikel Dasar............................................................... 12
2.3.2 Susunan Atom............................................................................... 12
2.4 Isotop, Isobar, dan Isoton........................................................................ 13
2.4.1 Isotop............................................................................................ 13
2.4.2 Isobar............................................................................................ 13
2.4.3 Isoton............................................................................................ 13
BAB III SIMPULAN DAN SARAN............................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-
sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari
proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom
merupakan penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami
atom kita dapat mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain
berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga kita dapat
memanfaatkan alam semesta untuk kepentingan umat manusia.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abad ke-17 dan 18
dimana saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai
menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang lebih
tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung perkembangan teori
atom.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari atom?
2. Siapa ilmuwan yang mengemukakan teori atom?
3. Bagaimanakah perkembangan teori atom?

1.3 Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Dasar;
2. Mengetahui perkembangan teori atom beserta tokoh-tokoh yang berperan;
3. Mengetahui sifat dan susunan atom.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atom

Istilah atom berasal dari bahasa Yunani yaitu “Atomos”, yang artinya
tidak dapat dibagi-bagi lagi. Seorang ilmuwan asal Yunani pulalah yang
mencetuskan teori atom pada abad ke-4 masehi. Sosok ilmuwan itu adalah
Democritus, baginya atom merupakan benda yang sangat kecil dan tidak
dapat dibagi-bagi lagi.
Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan
neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Sekumpulan atom
demikian juga bisa berikatan satu sama lainnya dan membangun sebuah
molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron
yang tidak sinkron bersifat positif atau negatif dan diklaim menjadi ion.
Atom dikelompokkan menurut jumlah proton dan neutron yang masih ada
dalam inti atom.
Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil
menemukan struktur dan komponen-komponen sub atom di dalam atom,
menunjukkan bahwa ‘atom’ tidaklah bisa dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip
mekanika kuantum yang dipakai para fisikawan yang lalu berhasil
memodelkan atom.

2.2 Perkembangan Teori Atom

Perkembangan teori atom dilakukan untuk menyempurnakan teori


sebelumnya. Pada tahun 1800 mulai ditemukan beberapa penemuan yang
terkait dengan teori atom yang baru. Terdapat beberapa perkembangan yang
berhubungan dengan teori ini, salah satunya adalah teori ini dikembangkan
oleh beberapa tokoh yang berbeda.

Tokoh-tokoh pada perkembangan teori atom memiliki pemikiran yang


berbeda-beda. Berikut tokoh-tokoh yang ada dalam perkembangan teori atom.

2
1) Teori Atom Dalton (John Dalton)

Gambar 2. 1 Model atom Dalton

Tokoh pertama yang mengawali perkembangan teori atom ialah John


dalton. Ia menyatakan pendapatnya tentang atom pada tahun 1803. Teori
atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum Lavoisier atau
hukum kekekalan massa dan hukum Proust atau hukum susunan tetap.

Isi teori atom John Dalton adalah seperti berikut ini:

a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur-unsur dan tidak dapat
dibagi lagi.
b. Atom-atom sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom-
atom dengan unsur tidak sejenis memiliki sifat yang berbeda.
c. Dalam reaksi kimia, terjadi penggabungan atau pemisahan atom.
d. Atom dapat bergabung dengan atom lainnya untuk membentuk
molekul dengan perbandingan bulat dan sederhana.

Dalam praktiknya, teori atom Dalton memiliki beberapa kekurangan


di antaranya:

a. Tidak bisa menggambarkan bagaimana cara atom saling bergabung.


b. Atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya tidak bisa
dideskripsikan.
c. Hubungan senyawa antara larutan senyawa dengan daya hantar arus
listrik tidak bisa dideskripsikan.
d. Sifat listrik materi tidak bisa dideskripsikan.

Teori atom Dalton hanya mampu bertahan selama 90 tahun. Hal itu
dikarenakan pada tahun 1886, Eugene Goldstein telah menemukan partikel

3
listrik yang memiliki muatan positif dan yang sekarang dikenal dengan
nama proton. Setelah itu, pada tahun 1897 Thomson mendapatkan
penemuan berupa partikel bermuatan negatif yang diberi nama elektron.

Meskipun teori atom milik John Dalton masih mempunyai


kekurangan, tetapi Dalton merupakan bapak pencetus teori atom modern.
Dan yang lebih penting lagi, teori atom Dalton mampu menjelaskan
hukum kekekalan massa Lavoisier (massa zat sebelum dan sesudah reaksi
sama) dan hukum perbandingan tetap Proust (perbandingan massa unsur-
unsur dalam suatu senyawa adalah tetap dan tertentu).

2) Teori Atom Thomson (Sir Joseph John Thomson)

Gambar 2. 2 Model atom Thompson

Thomson memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada teori


atom Dalton sebleumnya. Pada tahun 1897, Thomson menemukan partikel
yang bermuatan negatif dan disebut dengan elektron.

Elektron merupakan penemuan yang bertujuan untuk memperbaiki


kekurangan teori atom sebelumnya. Teori atom Thomson berawal dari
penemuan tabung katode oleh William Crookes. Dari penelitian yang
sudah dilakukan Crookes, Thomson mengembangkan penelitiannya
tentang sinar katode di Laboratorium Cavendish.

Setelah selesai dan mendapatkan hasil dari penelitian yang dilakukan,


Thomson menemukan bahwa sinar katode adalah sebuah partikel. Hal ini
disebabkan karena sinar katode mampu memutar baling-baling yang
diletakkan antara katode dan anode. Setelah mengetahui hal itu, Thomson
menyatakan bahwa sinar katode termasuk ke dalam partikel penyusun

4
atom (partikel subatom) yang memiliki muatan negatif dan sekarang
disebut dengan elektron.

Partikel yang bermuatan negatif atau elektron inilah yang akan


memuat isi dari teori atom Thomson. Isi dari teori atom yang dimiliki oleh
Thomson adalah sebuah bola pejal atau bola biliar yang bermuatan positif
yang memuat beberapa partikel bermuatan negatif atau elektron. Elektron-
elektron ini akan tersebar pada bola seperti kismis pada roti.

Teori atom Thomson bisa disebut dengan sebutan teori roti kismis.
Dinamakan teori roti kismis karena muatan negatifnya atau elektron
(kismis) mengelilingi atom yang bermuatan positif (roti). Secara garis
besar teori atom J.J Thomson dapat disimpulkan menjadi beberapa garis
besar. Berikut inti dari teori atom Thomson.

a. Atom bukanlah bagian terkecil dari suatu zat.


b. Massa elektron atom lebih kecil dari massa atom.
c. Secara keseluruhan atom bersifat netral. Hal ini dikarenakan muatan
atom positif dan negatif yang ada pada atom sama dan suatu atom
tidak memiliki muatan positif dan negatif yang berlebihan.
d. Atom dengan muatan positif akan tersebar secara merata ke seluruh
bagian atom, kemudian atom itu dinetralkan oleh elektron-elektron
yang tersebar diantara muatan positif.
Sama seperti teori atom Dalton, teori atom Thomson juga memiliki
kekurangan. Berikut beberapa kekurangan teori atom Thomson.

a. Teori atom Thomson tidak bisa menjelaskan bagaimana susunan


muatan positif dan jumlah elektron yang ada di dalam bola.
b. Inti atom tidak dapat dijelaskan.

Teori yang dikembangkan oleh Thomson sayangnya tidak


dikembangkan lagi. Penyebab tidak dikembangkan teori ini adalah di
kemudian hari teori atom ini ditemukan ketidakcocokkan dengan hasil
percobaan Ernest Rutehrfood. Penelitian yang dilakukan Rutherford dapat
membuktikan bahwa pada seluruh bagian atom, muatan positif atom tidak
tersebar secara merata. Penelitian Rutherford mengungkapkan bahwa atom

5
muatan positif yang tidak tersebar merata berpusat di bagian tengah atom
yang sekarang disebut dengan inti atom.

3) Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)

Gambar 2. 3 Model atom Rutherford

Teori atom selanjutnya adalah teori dari Ernest Rutherford.


Rutherford lahir di Selandia Baru dan berkebangsaan Inggris. Ia adalah
murid sekaligus partner dari Thomson. Meskipun Rutherford seorang
murid dari Thomson, tetapi ia mengembangkan teori atom dan
memperbaiki teori milik gurunya yaitu Thomson.

Rutherford dan kedua asistennya menemukan inti atom pada tahun


1910. Inti atom memiliki jari-jari yang lebih kecil dari jari-jari atomnya.
Teori yang ditemukan oleh Rutherford berasal dari eksperimen
penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa (sebuah
partikel dengan massa empat kali massa atom hidrogen dan muatan positif
sebesar dua kali muatan elektron). Eksperimen ini dinamakan Geiger-
Marsden. Penamaan eksperimen ini diambil dari dua murid Rutherford
yaitu Hans Geiger dan Ernest Marsden).

Ketika melakukan eksperimen, Rutherford membuat rancangan


percobaan penembakan atom emas dengan partikel alfa yang dipancarkan
unsur radioaktif. Setelah dipancarkan maka hasilnya adalah radioaktif itu
ada yang dipantulkan, diteruskan, dan dibelokkan.

Dari hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford berharap semua


partikel alfa menembus lurus lempengan emas. Namun, harapan itu tidak

6
sesuai dengan kenyataan sehingga fakta yang diperoleh bahwa ada partikel
alfa yang dibelokkan antara 900 sampai 1800.

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, Rutherford memiliki


kesimpulan bahwa inti atom yang terkena partikel alfa maka akan terjadi
tumbukan yang menyebabkan pembelokan atau pemantulan partikel alfa.
Penyebab terjadinya hal itu adalah massa dan muatan atom terpusat pada
inti (nukleus). Dengan demikian, Rutherford berpendapat bahwa muatan
inti atom sama dengan massa atom dalam sma (satuan massa atom).

Dari hasil percobaan ini, maka dapat dipastikan teori atom Rutherford
menggugurkan teori atom Thomson. Hal yang menyebabkan gugurnya
teori atom Thomson gugur adalah Rutherford menemukan inti atom yang
ada di dalam atom, inti atom ini memiliki muatan positif yang menjadi
pusat, massa, dan dikelilingi oleh awan elektron bermuatan negatif atau
bisa dikatakan seperti bentuk tata surya.

Berikut beberapa inti atau garis besar dari teori atom Rutherford.

a. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi
elektron-elektron yang bermuatan nehatif seperti model tata surya.
b. Atom bersifat netral karena muatan positif sebanding dengan muatan
negatif.
c. Selama mengitari inti, gaya sentripetal pada elektron terbentuk oleh
gaya tarik menarik antara elektron dengan gaya inti atom (gaya
Coulomb).
d. Sebagian besar volume atom adalah ruang kosong (bukan pejal). Hal
itu disebabkan oleh Jari-jari inti atom jauh lebih kecil dari jari-jari
atom.
Meskipun teori atom Rutherford sudah menggugurkan gagasan teori
atom Thomson, tetapi teori Rutherford masih memiliki kekurangan, yaitu.

a. Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan cara rotasi dari inti atom
dan letak dari elektron.
b. Teori atom ini tidak bisa mendeskripsikan spektrum garis yang ada
pada atom hidrogen.

7
c. Energi atom menjadi tidak stabil karena elektron yang bergerak akan
memancarkan energi.

4) Teori Atom Bohr (Niels Bohr)

Gambar 2. 4 Model atom Bohr

Niels Bohr merupakan fisikawan asal Denmark dan peraih Nobel


Fisika pada tahun 1922. Bohr memulai penelitian tentang atom pada tahun
1913 dan nama dari hasil penelitian itu adalah spektrum atom hidrogen.

Setelah teori Rutherford sudah mulai tersebar dan digunakan, para


ilmuwan sepakat bahwa sebuah atom terdiri dari elektron dan inti atom.
Teori atom Bohr berawal dari kelemahan teori atom Rutherford.
Kelemahan itu adalah lintasan elektron yang disampaikan Rutherford
belum sempurna untuk menjelaskan struktur suatu atom karena dianggap
bertentangan dengan teori elektrodinamika klasik Maxwell.

Dari kelemahan itulah maka Bohr berusaha mengembangkan dan


menyempurnakan teori atom Rutherford dengan menggunakan model
atom nuklir Rutherford dan teori kuantum Planck dan mengajukan teori
atom yang saat ini dikenal dengan sebutan Teori Atom Bohr.

Bentuk dari teori atom Bohr bisa dikatakan seperti peredaran planet
saat mengitari tata surya. Eksperimen yang dilakukan Bohr menghasilkan
elektron-elektron yang mengelilingi inti atom yang terdiri dari Proton dan
Neutron dan di lintasan-lintasan tertentu disebut dengan kulit elektron
atau tingkat energi. Setelah mengelilingi inti atom, elektron itu bisa

8
berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan penyerapan atau
pemancaran dari beberapa energi tertentu.

Beberapa ahli mengatakan teori ini dengan sebutan Teori Atom


Rutherford-Bohr. Penamaan ini terjadi karena model atom Bohr
merupakan modifikasi dari model atom Rutherford.
Inti dari teori atom Bohr dapat disimpulkan menjadi empat inti, yaitu:

a. Elektron mengelilingi atom pada orbit tertentu.


b. Selama berada dalam lintasan, energi elektron tetap sehingga tidak
ada energi yang diserap atau dipancarkan.
c. Elektron hanya bisa berpindah dari satu kulit ke kulit lainnya dengan
menyerap atau memancarkan energi.
d. Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-
lintasan yang mempunyai momentum sudut kelipatan bulat dari h2π
(π=3,14)

Dalam parktiknya, teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan yaitu:

a. Teori atom ini tidak dapat menerangkan spektrum atom yang lebih
besar daripada hidrogen.
b. Teori atom ini tidak bisa menjelaskan efek Zeeman.

5) Teori Atom Mekanika Kuantum (Teori atom Modern)


Setelah setidaknya ada empat ilmuwan yang berusaha menjelaskan
soal atom, akhirnya munculah sebuah model yang dinamakan model
mekanika kuantum atau teori mekanika kuantum. Teori ini juga disebut
dengan teori atom modern karena memang teori ini yang paling baru di
antara teori-teori sebelumnya.

a. Model atom mekanika kuantum

Model ini menyatakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh awan-awan elektron. Dari teori
inilah ditemukan empat jenis orbital, yaitu s, p, d, f. Berikut gambaran
modelnya:

9
Gambar 2. 5 Model atom mekanika kuantum

b. Bilangan Kuantum

1. Bilangan Kuantum Utama (n)

Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi utama


elektron yang dimiliki dari suatu atom. Bilangan ini dilambangkan
dengan n yang melambangkan kulit atom pada model atom Bohr.

Kita review kembali bahwa pada model atom Bohr terdapat jenis
kulit K (n=1), L (n=2), M (n=3), N (n=4), O (n=5), dst. Semakin
besar nilai n, maka akan semakin besar juga ukuran orbital dan
tingkat energinya.

2. Bilangan Kuantum Azimut (l)

Bilangan azimuth ini menyatakan suatu bentuk orbital atau sub-


kulit atom. Lalu, banyaknya sub kulit ini tergantung pada banyaknya
tingkat energi utama (kulit). Jika jumlah kulit (n) adalah 1, maka sub
kulit (l) yang diperbolehkan hanya 1.

Gambar 2. 6 Bilangan kuantum azimuth

10
Begitu seterusnya, tapi untuk saat ini belum ditemukan atom
yang elektronnya mengisi sub kulit 5g, sehingga hanya dibahas
sampai sub kulit s, p, d, dan f.

3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)

Selanjutnya adalah bilangan kuantum magnetik yang


dilambangkan dengan m. Bilangan ini menyatakan orientasi dari
orbital, bentuk khusus orbital, atau ukuran orbital. Dimana
nilai m yang diperbolehkan yaitu m = –l sampai +l.

Gambar 2. 7 Bilangan kuantum magnetic

Dari gambar di atas, sub kulit s (l=0) memiliki harga m=0 yang
artinya dia hanya punya 1 buah orbital. Kemudian, sub kulit p (l=1)
memiliki harga m=-1, 0, 1 yang artinya dia memiliki 3 buah orbital.
Begitu deh seterusnya.

4. Bilangan Kuantum Spin (s)

Bilangan kuantum yang terakhir adalah spin atau dilambangkan


dengan huruf s. Bilangan ini akan mendeskripsikan arah spin elektron
di dalam orbital. Harga s yang diperbolehkan adalah – ½ atau + ½.

Gambar 2. 8 Bilangan kuantum spin

11
2.3 Partikel Dasar

2.3.1 Sifat-sifat Partikel Dasar

Walaupun pada awalnya atom diartikan sebagai partikel terkecil yang


tidak dapat dibagi lagi, tetapi dalam perkembangannya ternyata ditemukan
bahwa atom tersusun atas tiga jenis partikel sub-atom (partikel dasar),
yaitu proton, elektron, dan neutron.

Massa partikel dasar dinyatakan dalam satuan massa atom (sma),


dimana 1 sma = 1,66 × 10–24 gram. Sedangkan muatan partikel dasar
dinyatakan sebagai muatan relatif terhadap muatan elektron (e), di mana
muatan 1 elektron = e = –1,60 × 10–19 coloumb.

Muatan 1 proton sama dengan muatan 1 elektron, tetapi tandanya


berbeda. Massa 1 proton sama dengan massa 1 neutron, masing-masing 1
sma. Massa elektron lebih kecil daripada massa proton atau neutron.

2.3.2 Susunan Atom

Henry Gwyn-Jeffreys Moseley (1887 – 1915) pada tahun 1913


menemukan bahwa jumlah muatan positif dalam inti atom merupakan sifat
khas masing-masing unsur. Atom-atom dari unsur yang sama memiliki
jumlah muatan positif yang sama. Moseley kemudian mengusulkan agar
istilah nomor atom diberi lambang Z, untuk menyebutkan jumlah muatan
positif dalam inti atom.

Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti. Setelah


dilakukan percobaan, diketahui bahwa atom tidak bermuatan listrik yang
berarti dalam atom jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan
negatif, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah elektron dalam
unsur.

Selain nomor atom, ada juga yang disebut dengan nomor massa yang
biasanya diberi lambang A. Nomor massa ini digunakan untuk

12
menentukan jumlah nukleon dalam atom suatu unsur. Nukleon sendiri
adalah partikel penyusun inti atom yang terdiri dari proton dan neutron.

Dalam penulisan atom, nomor massa (A) ditulis di sebelah kiri atas,
sedangkan nomor atom (Z) ditulis di sebelah kiri bawah dari lambang
unsur.

2.4 Isotop, Isobar, dan Isoton


2.4.1 Isotop
Salah satu teori Dalton menyatakan bahwa atom-atom dari unsur
yang sama memiliki massa yang sama. Pendapat Dalton ini tidak
sepenuhnya benar. Kini diketahui bahwa atom-atom dari unsur yang sama
dapat memiliki massa yang berbeda. Fenomena semacam ini disebut
isotop.

Isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama,


tetapi memiliki massa atom berbeda atau unsur-unsur sejenis yang
memiliki jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron berbeda.

2.4.2 Isobar
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda), tetapi mempunyai nomor massa yang sama.

2.4.3 Isoton
Isoton adalah atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron sama.

13
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Adanya perkembangan pemikiran konsep atom menunjukkan bahwa


tiada kebenaran yang mutlak dalam sains, bahkan melalui konsep atom
faham determinisme dapat dibantah dengan argumentasi mekanika kuantum.
Selain itu, pengetahuan tentang atom pun menuntun kita untuk menemukan
prinsip atau pandangan baru, yaitu mekanika kuantum sebagai cara pandang
modern dalam memahami ilmu kimia

3.2 Saran

Untuk mempertahankan sebuah pendapat dalam ilmu pengetahuan kita


dapat melakukannya dengan membuktikan kebenaran dari pengetahuan
tersebut. Suatu konsep sains bisa saja berubah ketika ada penemuan baru
dengan dasar bahwa konsep yang telah ditemukan sebelumnya harus tetap
berlaku.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mulia Rhamadanty, Sabrina. Teori Mekanika Kuantum dan Modelnya. Diakses


pada 5 November 2023, dari https://www.zenius.net/blog/kupas-tuntas-materi-
mekanika-kuantum

Restu, N. 2021. Apa itu Atom? Sejarah dan Komponen-Komponennya. Diakses


pada 5 November 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/apa-itu-atom/

Restu, N. 2021. Perkembangan Teori Atom dan Tokoh-Tokohnya. Diakses pada 5


November 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-teori-
atom/

15

Anda mungkin juga menyukai