Oleh:
NI NYOMAN DITA TRI PRAMIDA (1313021022)
DESAK MADE MELAWATI (1313021041)
NI LUH HENY AGUSTYARI (1313021042)
i
PRAKATA
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat beliaulah makalah yang berjudul
“Teori Atom Bohr”dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Drs. IBP.
Mardana, Msi selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Modern, atas arahan
dan bimbingan yang diberikan kepada penulis. Tidak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang ikut andil dalam penyusunan
makalah ini dan berbagai sumber yang penulis dapatkan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis senantiasa membuka diri terhadap kritik dan saran yang
membangun, untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Om Santih, Santih, Santih, Om.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PRAKATA.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Atom Bohr.........................................................................................4
2.2 Tingkat Energi Atom Hidrogen...................................................................8
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Teori Atom Bohr............................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah atom berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak dapat dipotong
ataupun tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak
dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani.
Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini
dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh
lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen
subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi
lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian
berhasil memodelkan atom.
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat
dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton
dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Dalam kehidupan sehari-
hari misalnya kita melihat rumah boneka terdiri atas beberapa tingkat dan tiap
tingkat terdiri atas beberapa kamar. Energi elektron dalam atom pun bertingkat-
tingkat. Untuk menempatkan elektron kesetiap ‘Kamar’, harus memenuhi aturan
tertentu.
Jika suatu batuan dihancurkan, batuan itu terpecah-pecah menjadi partikel-
partikel kecil. Sesungguhnya setiap itu tersusun atas bagian-bagian kecil materi.
Sejak zaman purba, orang telah mencari satuan dasar dari materi. Pada zaman
dahulu,orang-orang Yunani menganggap bahwa materi tersusun dari berbagai
gabungan dari empat unsur dasar, yaitu tanah, api, udara, dan air. Akan tetapi,
Filsuf Yunani Democritus memiliki teori lain mengemukakan bahwa materi
tersusun dari partikel kecil yang disebut dengan atom, yang berarti tidak dapat
dibagi-bagi. Selama hampir 2000 tahun, teori Democritus diabaikan. Baru pada
tahun 1802, seorang kimiawan-fisikawan Inggris John Dalton, menghidupkan
kembali teori atom itu.
4
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek
yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom
hanya dapat dipantau dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop
gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan proton
dan neutron yang bermassa hampir sama. Elektron yang terikat pada atom
mengandung sejumlah orbital, yang stabil dan dapat menyerap ataupun
memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara pada setiap
lintasan. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan
memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka
pada kesempatan ini penulis tertarik mengkaji permasalahan ini melalui sebuah
makalah yang berjudul “Teori Atom Bohr”.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.4.1 Bagi Penulis
5
Melalui penulisan makalah yang berjudul “Teori Atom Bohr”, penulis
mendapatkan manfaat berupa pengalaman tambahan seperti pengalaman dalam
mengumpulkan bahan, memahami dan menganilisis materi-materi dalam
makalah ini serta mendapat pengalaman mengenai teknik penulisan makalah,
penggabungan materi dari berbagai sumber.
1.4.2 Bagi Pembaca
Melalui penulisan makalah yang berjudul “Teori Atom Bohr”, penulis
mengharapkan makalah ini dapat menambah bahan kajian mengenai model-
model atom khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas
Pendidikan Ganesha sehingga mahasiswa lebih dapat memahami materi
mengenai Teori Atom Bohr.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momentum
yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini
berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang
dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil
di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
Postulat Dasar Model Atom Bohr
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, antara lain :
1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu
lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron
tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah mekanika
klasik.
2. Lintasan-lintasan yang diperkenankan elektron adalah lintasan-lintasan
h
yang mempunyai momentum sudut kelipatan bulat dari .
2
h .…................……................. 1
L mvrn n
2
Keterangan:
L : Momentum sudut (Ns)
m: massa electron (9,1 x 10-31kg)
rn : jari-jari orbit ke-n
n : bilangan kuantum (1,2,3,…)
bilangan kuantum n = 1,2,3,… berkaitan dengan kulit atom K,L,M,N,…
8
e2
keseimbangan antara gaya Coulomb dengan persamaan F k dan gaya
r2
v2
sentripetal dengan persamaan F m
r
FC FS
e2 v2
k m
r2 r
2
e
v2 k ............................………........ 4
m.r
Dari persamaan tersebut maka akan diperoleh jari-jari lintasan electron
yang besarnya yaitu:
n 2 .h 2
r ............................………........ 5
4. 2 .e 2 .k .m
Untuk n = 1 diperoleh nilai r = 5,3 x 10-9 cm = 0,53 Å yang disebut dengan
jari-jari Bohr (Born Radius)
3. Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak
memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E tidak
berubah.
4. Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi EU ke
keadaan energi lebih rendah EI, sebuah foton dengan energi hυ=EU-EI
diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke
keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.
9
Menurut Bohr : “Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah
tertentu elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam
orbit terdekat dari inti. (Gribbin, 2003)”
10
untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan
pada mekanika
kuantum.
Keterangan
Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3 dst.
Bilangan ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga
digunakan untuk menamakan lintasan
Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit tertentu
dengan jari-jari minimum a0 = 0,53 Å
4 0 2
a0
me 2
11
Jika elektron tertarik ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi dipancarkan
dan energi elektron menjadi lebih rendah sebesar
B
En ,
n2
B : konstanta numerik dengan nilai 2,179 x 10 -18 J 13.6eV
Planck, dan .
3) Elektron berada dalam orbit diatur oleh gaya coulomb. Ini berarti gaya
coulomb sama dengan gaya sentripetal:
Suku di sisi kiri menyatakan energi potensial, sehingga persamaan untuk energi
menjadi:
12
Dengan menyelesaikan persamaan (2) untuk r, didapatkan harga jari-jari yang
diperkenankan:
13
Dengan teori kuantum, Bohr juga menemukan rumus matematika yang
dapat dipergunakan untuk menghitung panjang gelombang dari semua garis yang
muncul dalam spektrum atom hidrogen. Nilai hasil perhitungan ternyata sangat
cocok dengan yang diperoleh dari percobaan langsung. Namun untuk unsur yang
lebih rumit dari hidrogen, teori Bohr ini ternyata tidak cocok dalam meramalkan
panjang gelombang garis spektrum. Meskipun demikian, teori ini diakui sebagai
langkah maju dalam menjelaskan fenomena-fenomena fisika yang terjadi dalam
tingkatan atomik. Teori kuantum dari Planck diakui kebenarannya karena dapat
dipakai untuk menjelaskan berbagai fenomena fisika yang saat itu tidak bisa
diterangkan dengan teori klasik (Susanto, 2007).
14
hf E2 E1 Ek 1 Ek
2
Ze 2
1
hf 2 2
k 2
m
h n1
f
2 2
k 2
mZ 2
e 4
1
2
h 3 n1
c 2 2
k 2
mZ 2
e4 1
2
h3 n1
1 2 2
k 2 mZ 2
e4 1
2
ch 3 n1
2 2 k 2 mZ 2 e 4 -3
Di mana = konstanta ryberg (R) = 1.097 x 10 amstrong
ch 3
-1
1 1 1 ........………...................3
R 2 2
n1 n2
Beberapa garis spektrum atom hidrogen diperlihatkan pada gambar 4,
sedangkan spectrum selengkapnya dapat di lihat melalui tabel 1.
15
1 1 1
5. Deret Pfund : R( 2 2 ) n=
5 n
2 2
m 2 kZe Dari sini kita dapatkan r kZe . Akan tetapi kecepatan
r m 2
elektron tidak diketahui (Atika, 2015). Oleh karena itu kita menggunakan
momentum dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan m sehingga
kita peroleh
m kZe 2
r ………….... 21
( m ) 2
p
Maka p m r 2 m r atau m …………........ 22
r r r
Karena momentum sudut adalah diskrit maka dari (20 ) dan ( 22 ) kita peroleh
nh …………..... 23
m
2
Substitusi ( 23 ) ke ( 21 ) memberikan
mkZe 2 ( 2 r ) 2 n2h2 …………...... 24
r sehingga r
n2h2 4 2 k mZe 2
16
Inilah formulasi untuk jari-jari atom Bohr, yang dapat pula dituliskan Sebagai
n2 ………......... 25
r k1
Z
Kecepatan electron dapat di hitung dari formula energi kinetic dan momentum
m 2 kZe 2 nh
Ek dan mv
2 2r 2r
Ek kZe 2
4r 2 kZe 2 .………..........27
x
mv / 2 2r nh nh
17
Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan terjadinya ikatan kimia dengan
baik.
Tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap spektrum
atom.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Teori atom Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di
sekeliling inti seperti planet mengorbit Matahari. Model Bohr disambut
sebagai langkah maju yang penting karena dengan cara memberi jarak
pada orbit elektron,dapat menjelaskan spektrum cahaya dari sebuah
atom. Elektron dapat berpindah dari satu orbit ke orbit lain dengan cara
lompatan kuantum, dan lompatannya selalu melibatkan emisi atau
absorpsi kuantum utuh dengan jumlah energi ekuivalen dengan hf atau
kelipatannya,tapi tidak pernah ada nilai diantaranya. Bohr masih
memakai hukum newton disamping beberapa postulat lain, nilai teori
bohr tidaklah pada prediksi yang dapat dihasilkan tetapi pada
pengertian dan hukum yang baru di ungkapkan.
3.1.2 Tingkat energi terendah untuk atom hidrogen (n = 1) adalah -13.6 eV.
Tingkat energi berikutnya (n = 2) adalah -3.4 eV. Tingkat energi ketiga
(n = 3) adalah -1.51 eV, dan seterusnya. Harga-harga energi ini adalah
negatif, yang menyatakan bahwa elektron berada dalam keadaan terikat
dengan proton. Harga energi yang positif berhubungan dengan atom
yang berada dalam keadaan terionisasi yaitu ketika elektron tidak lagi
terikat, tetapi dalam keadaan tersebar.
3.1.3 Kelebihan Teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk
meeramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen. Kelemahan
model atom Bohr hanya dapat menjelaskan dengan baik untuk atom
hidrogen, akan tetapi tidak dapat menjelaskan dengan baik untuk atom-
atom berelektron banyak (atom kompleks) karena sulit perhitungannya.
Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan tentang terjadinya efek
Zeeman, yaitu terpecahnya spectrum cahaya jika dilewatkan pada
medan magnet yang kuat.
19
3.2 Saran
Dalam penuliasan makalah ini, penulis menyampaikan saran yaitu
mahasiswa hendaknya menguasai dan memahami materi tentang Model Atom
dan nantinya mampu menerapkan hal-hal yang berhubungan tentang Model –
model Atom terutama model atom menurut Teori Bohr dalam proses
pembelajaran dan kehidupn sehari-hari.
20
DAFTAR PUSTAKA
21