Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KIMIA DASAR (Teori Atom)”

OLEH:

Disusun oleh:

NAMA : RAHMAT

NIM : D0122021

KELAS : SIPIL C

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN AJARAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta
dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat
Allah SWT. Karena limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga Saya diberi
kekuatan dan kesempatan dalam menyelesaikan Makalah Lengkap Kimia Dasar
dengan judul “Teori Atom”. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus kepermukaan bumi ini menuntun
manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti sekarang
ini.
Saya sebagai penyusun menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah
ini tidak lepas dari hambatan dan tantangan. Namun berkat kerja keras dan
motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar
jalannya penyusunan makalah ini.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati saya menyadari bahwa hanya
kepada Allah SWT kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat
curahan rahmat dan ridho dari-Nya, amin.

Majene, 25 September 2022

Rahmat

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Teori Atom ..................................................... 2
B. Macam-macam Model Atom ............................................................... 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-
sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari
proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan
penyusun materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat
mempelajari bagaimana satu atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui
sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga kita dapat memanfaatkan aam semesta
untuk kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan
oleh Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain terkecil dari
materi yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun
materi yang tidak dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat
Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18 dimana
saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai menggunakan
teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan
menggunakan ilmu fisika untuk mendukung perkembangan teori atom.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan teori atom?
2. Apa saja macam-macam model atom
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan teori atom
2. Untuk mengetahui macam-macam model atom

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Teori Atom


Gagasan konsep atom yang dikemukakan Dalton dipandang sebagai
kelanjutan pandangan filosof atomik, meskipun terdapat sedikit perbedaan
dalam landasan berpikirnya. Beberapa gagasan yang dituangkan  Dalton
dilandasi oleh fakta-fakta empiris  berlandaskan eksperimen yang dilakukan
oleh ilmuwan lain sedangkan pandangan filosof tentang atom seluruhnya
berupa refleksi kritis terhadap fenomena alam. Revolusi pemikiran konsep
atom, terjadi karena teori atom Dalton tidak dapat diverifikasi, banyak
anomali yang berkenaan dengan hal itu, sehingga menimbulkan serangkaian
krisis, terutama akibat penemuan-penemuan di bidang kelistrikan dan gejala
radioktivitas.
Penemuan gejala kelistrikan mengubah pandangan bahwa atom merupakan
partikel  bagian terkecil dari materi, karena telah dapat dibuktikan adanya
partikel sub atom seperti proton, elektron dan netron. Beberapa studi yang
intensif yang dilakukan membawa ke dalam suatu babak baru penyelidikan
mengenai atom yang membawa pemahaman yang sangat berbeda dengan
pandangan filosofi Dalton
Dari rangkaian penemuan gejala kelistrikan dan radioaktivitas, terdapat
dua ilmuwan yang mengemukakan  model atom, yaitu model atom Thomson
dan model atom Rutherford. Kedua model ini tidak dapat diterima sebagai
paradigma baru, karena secara internal konsepnya sendiri mengandung hal
yang tidak logis dipandang dari aturan-aturan fisika yang berlaku serta tidak
dapat menerangkan fenomena-fenomena yang diamati, seperti fenomena
spektrum.
Paradigma baru dianggap terjadi  ketika Bohr mengemukakan teori atom
atau model atomnya sebagai perbaikan terhadap model atom Rutherford.
Anggapan ini berdasarkan dari adanya perubahan paradigma dalam ilmu
fisika yaitu dari paradigma Newtonian (fisika klasik) ke paradigma teori

2
kuantum (fisika modern) yang dirintis oleh Max Plank pada tahun 1900.
Namun apabila merujuk pada kenyataan, bahwa Bohr sebenarnya bekerja atas
dasar teori planet elektronnya Rutherford yang banyak ditolak ilmuwan fisika
masa itu (–bahkan ia bekerja sama dengan Rutherford untuk memperbaiki
teorinya–), maka dianggap teori atom Bohr dianggap sebagai penyempurnaan
terhadap teori atom Rutherford.  Hal itu karena masalah yang dihadapi 
adalah bagaimana sebenarnya posisi elektron di dalam atom. Sedangkan
adanya partikel sub-atom yang mendasari teori atom Rutherford sudah dapat
diterima secara luas.
Dengan terjadinya revolusi dari fisika klasik ke fisika modern, yaitu
berubahnya pandangan mekanika Newtonian dan teori gelombang Maxwell
menjadi paradigma teori kuantum Max Planck, memberikan sumbangan
pemikiran yang menghasilkan paradigma baru  teori atom, yaitu teori atom
Bohr. Teori ini mendapat perluasan pemikiran dari Sommerfield untuk
menerangkan fakta-fakta yang tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh Bohr.
Keberatan  terhadap model atom Bohr-Sommerfield lebih banyak
dilakukan oleh ilmuwan fisika, bagi kebanyakan ilmuwan kimia model atom
ini cukup handal untuk menerangkan gejala-gejala kimiawi, seperti sifat-sifat
ikatan kimia, penggabungan atom-atom dan sistem periodik unsur. Yang
menjadi keberatan, sehingga timbul baru teori atom mekanika kuantum
(mekanika gelombang) adalah faham determinisme yang melandasi
pemikiran model  atom Bohr dan juga perluasannya oleh Sommerfield (Teori
atom Bohr-Sommerfield).
Secara esensi bagaimana kedudukan elektron di dalam atom yang
digambarkan dengan keempat bilangan kuantum dapat diterima, namun yang
harus digaris bawahi untuk mendapatkan koreksi dari model itu adalah bahwa
konsep orbit yang dikemukakan Bohr diganti menjadi orbital dengan
pengertian yang sesuai dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg.
Dengan demikian apabila ditinjau dari konsep atom sendiri yang sampai
saat ini dianut, terutama  oleh ilmuwan kimia, maka  pemaparan teori atom
berdasarkan mekanika kuantum bukan suatu revolusi, tetapi rangkaian

3
penemuan yang sifatnya akumulatif dalam kajian sains yang normal. Hal ini
mengingat paradigma teori Bohr dan perluasannya oleh Sommerfield  hingga
sekarang tetap dipergunakan. Jadi paradigma mekanika kuantum memberikan
sumbangan terhadap penyempurnaan teori atom Bohr dan bukan merupakan
penolakan, karena dalam hal ini digunakan prinsip korespondensi.
Yang dianggap sebagai  paradigma baru alasannya  lebih bersifat filosofis,
karena berkaitan dengan perubahan faham dari determinisme menjadi
indeterminisme dalam memandang dunia mikroskopik yang terletak di luar
jangkauan indera kita. Secara keseluruhan hal ini memberi gambaran, bahwa
ilmu pengetahuan alam , khususnya fisika tidak lagi dianggap sebagai ilmu
pengetahuan yang mengandung kebenaran yang mutlak dan dapat
menetapkan suatu kejadian dengan pasti (eksak).  Faham indeterministik ini
pun diungkap pula dalam teori relativitasnya Einstein.
Penemuan-penemuan partikel dasar quark mengubah pandangan mengenai
inti atom yang hanya terdiri dari partikel dasar proton dan neutron sehingga
menghantarkan pada penggambaran struktur atom yang sangat kompleks dan
sangat jauh dari konseptualisasi Daltonian.  Manfaat yang diperoleh dari
model quark adalah dapat menggambarkan bahwa struktur inti atom begitu
rumit dan dinamis dimana  proton dan neutron tidak begitu saja bertumpuk
dalam inti atom seperti jeruk dalam peti. Oleh karena itu model atom Murray
- Zweig menjadi paradigma baru dalam menerangkan struktur atom, terutama
dalam kaitannya dengan susunan inti atom. Namun bukan berarti paradigma
sebelumnya tidak berlaku, karena untuk menerangkan bagaimana kedudukan
elektron serta gerakan elektron sampai saat ini masih digunakan paradigma
teori atom mekanika gelombang.

4
B. Macam-macam Model Atom
1. Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang
merupakan seorang guru di Inggris,
melakukan perenungan tentang atom.
Hasil perenungan Dalton
menyempurnakan teori atom
Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah
bahwa atom berbentuk pejal. 
John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah,
diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom
yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-
atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom
yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-
atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
 Kelemahan teori atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak
dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom  Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur
yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan
beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph

5
John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun
1886.
 Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

2. Model Atom J.J. Thomson

Dengan adanya teori atom yang dikemukakan


oleh Dalton maka banyak sekali para ilmuwan
yang ingin menyelidiki tentang atom. Mereka
penasaran tentang apa itu atom dan apa
penyusunnya? Salah satunya adalah J.J Thomson,
dia melakukan percobaan dengan menggunakan
tabung katoda. Dia menemukan bahwa apabila
tabung katoda di beri tegangan tinggi maka suatu
“sinar” yang dia sebut sebagai “sinar katoda” akan dihasilkan.
Disebabkan sinar ini muncul pada elektroda negative dan sinar ini
menolak kutub negative dari medan listrik yang diaplikasikan ke tabung
katoda maka Thompson menyatakan bahwa sinar katoda tersebut tak lain
adalah aliran partikel bermuatan negative yang dikemudian hari disebut
sebagai electron. Dengan mengganti katoda menggunakan berbagai
macam logam maka Thompson tetap menghasilkan jenis sinar yang sama.

Berdasarkan hal ini maka Thomson menyatakan bahwa setiap atom


pasti memiliki electron, disebabkan atom bersifat netral maka dalam atom

6
juga harus megandung sejumlah muatan positif. Sehingga dia meyataan
bahwa:
“Atom terdiri dari awan bermuatan positif yang terdistribusi
sedemikian rupa dengan muatan negative tersebar secara random di
dalamnya” Model atom ini kemudian disebut sebagai “plum pudding
model” yang di Indonesai lebih dikenal sebagai model roti kismis.
 Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson
 Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
 Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans


Geigerdan Erners Masreden)melakukan percobaan yang
dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya
partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan
bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat
menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut
sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom
itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel
alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan
fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang
sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan
sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa
satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.

7
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesmipulan
beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua
partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu
lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat
partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu
inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan
dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter,
maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran
atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford
mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang
menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan
positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga
bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-
partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
 Kelemahan Model Atom Rutherford
 Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron
yang mengelilingi inti
 Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama-kelamaan energi elektron akan
berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke
dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan
sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali
tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan
putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya

8
lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah
telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan
kulit.

4. Model Atom Bohr


Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya
tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam
menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr
tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori
klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck,
diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu
yang diperbolehkan bagi satu
elektron dalam atom hidrogen. Orbit
ini dikenal sebagai keadaan gerak
stasioner (menetap) elektron dan
merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun
diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya
sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum
sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan
bulat dan h tetapan planck.

9
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-
lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi
paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar
semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
 Kelebihan dan Kelemahan
 Kelebihan
Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk
tempat berpindahnya elektron.
 Kelemahan
Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek
Strack.

5. Model Atom Modern


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner
Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan
prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan
momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat
ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari
inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh
Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan
elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh
Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk
mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan
ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

10
 Persamaan Schrodinger
x,y = Posisi dalam tiga dimensi
dan = Fungsi gelombang
z = massa
Y = h/2p dimana h = konstanta plank dan p =
m 3,14
ђ = Energi total
E = Energi potensial
V

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom
modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron.
Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat
energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub
kulit bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya
sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
 Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang
 Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya
(orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti
penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga
dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan
keadaan tertentu dalam suatu atom)
 Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan
kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan
kuantum tersebut)
 Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya
sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar
ditemukannya el
 Kelebihan

11
1. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit
2. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
3. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian
dikelilingi oleh elektron yang berputar diporosnya/ di orbitalnya
 Kelemahan Model Atom Modern
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak
untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.

BAB III

12
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebelum permulaan abad 19, konsep atom dianggap sebagai ‘mitos’,
karena gagasan yang diajukan oleh para filosof Yunani hanya dilandasi
pemikiran tentang fenomena alam. Perkembangannya menjadi ‘sains’
normal’ setelah Dalton mengkonseptualisasikan kembali berdasarkan
kajian-kajian empirik. Periode ‘sains normal’ di bawah paradigma Dalton
berlangsung hampir satu abad lamanya (ahir abad 19).
2. Akumulasi anomali yang menggugurkan paradigma Dalton antara lain
gejala kelistrikan dan radoaktifitas.
3. Perubahan model atom Thompson, Rutherford, Bohr hingga model atom
mekanika kuantum masih berada dalam satu paradigma yang meyakini
bahwa atom memiliki sub partikel ; inti atom dan elektron. Perubahan
model difokuskan pada penentuan susunan elektron dalam atom
4. Namun ditinjau dari landasan filosofisnya, perubahan Model Atom Bohr
ke Model atom mekanika Kuantum dianggap sebagai perubahan
paradigma deterministik menjadi Uncertainity Principle (prinsip
ketikpastian)
5. Penemuan partikel elementer quark , belum dapat dianggap suatu anomali ,
karena model quark tidak mengubah paradigma namun melengkapinya
B. Saran
Sebuah ilmu di dunia tidak ada yang tidak mungkin. Untuk
mempertahankan sebuah pendapat kita dalam ilmu pengetahuan tidak bisa
hanya dengan dengan duduk diam saja. Tetapi buktikan ilmu tersebut supaya
kita tidak dianggap sebagai pengecut. Suatu konsep sains bisa saja berubah
ketika ada penemuan baru dengan dasar bahwa konsep yang telah ditemukan
sebelumnya harus tetap berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

13
Anna Poedjiadi. 1987. Sejarah Dan Filsafat Sains. Bandung. Yayasan
Cendrawasih.

Bernal.J.D. 1981.The Natural Sciences In Our Time. Vol : 3. Massachusets. The


MIT Press Cambridge.

Bruton, J.G. 1966. The Story of Western Science. New York Cambridge.
University Press.

Dampier,W.C. 1984. A History of  Science. 4 th .ed. Cambridge. University Press.


Feinberg, Gerald. 1990. Partikel Elementer. Ilmu pengetahuan Populer Vol.5.
Jakarta. PT Widya Dara. Hal 116-125.

Hodeson, Lilian.  1990. Teori Kuantum. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta.
PT. Widya Dara. Hal. 136-148.

Keenan, Charles W. et all. 1980. General College Chemistry. Sixth Ed. NY.
Harper & Row Publishers, Inc.

Kuhn, Thomas.S. 1993. Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains. Ed. Kedua. (terj.
Tjun Surjaman). Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.

Mason, Stephen F. 1962. A History of  The Sciences. New Revised Ediion.
Abelard-Schuman Ltd.

Mc Avoy, J.P dan Zarate Oscar. 1996. Mengenal Teori Kuantum Untuk Pemula.
(Terj. Ahmad Baiquni). Jakarta.

Petrucci, Ralph. H.1985.  General Chemistry. Principles And Modern


Applications. Fourth Ed. NY. Collier Nac millan.Inc.

Trefil, James. 1990. Kuarka. Ilmu Pengetahuan Populer Vol.5. Jakarta. Pt. Widya
Dara. Hal 126-130

14

Anda mungkin juga menyukai