Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 7

LABORATORIUM KIMIA

Dibuat untuk memenuhi tugas Pelatihan Kepala Laboratorium


yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

DIBUAT OLEH :

KELOMPOK A
ANGGOTA
1. ABDULAH
2. AFIT SUTIYAWAN
3. AGUNG RUSIAWATI
4. AGUS SAPUTRA
5. AMALIAH
6. ASEP LISTIYOWATI
7. BUDI BAHTIAR
8. DEDE TARMANA
9. DELSI MAGDALENA

BIMTEK KALAB - ANGKATAN 26


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2021
Materi : Administrasi Laboratorium Sekolah Berdasarkan Permen
Tugas : 1. Petunjuk Penyimpanan Alat Praktikum Pada Lab IPA
2. Petunjuk Penggunaan Dan Penyimpanan Bahan Pada Lab IPA
3. Tata Tertib Laboratorium IPA
Dosen/Pemateri : Drs. Dadang Machmudin, M.Si.
1. Petunjuk Penyimpanan Alat dan Bahan Praktikum Pada Lab. IPA

ALAT PRAKTIKUM
PADA LABORATORIUM IPA

Alat laboratorium IPA merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium
IPA yang dapat dipergunakan berulang–ulang. Contoh alat laboratorium IPA: pinset, pembakar
spiritus, thermometer, stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dan mikroskop. Alat yang
digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti
tang, obeng, pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama.

Alat / Sarana Praktikum pada Lab. IPA dapat dikelompokkan menjadi 6, yaitu sbb:

1. Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur, stopwatch,


mikrometer sekrup, dsb.

2. Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus, dsb.
3. Model, seperti model pencernaan, model pernapasan, model kerangka, model indera
dan organ lainnya.

4. Charta, seperti charta tulang tengkorak manusia, charta metamorfosis pada katak,
charta otot pada manusia, dsb.

5. Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.
6. Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar bunsen/spiritus,
mortar dan alu.

Perlengkapan pendukung (perkakas) yang diperlukan selama bekerja di laboratorium IPA,


seperti :

1. Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung goni basah.
2. Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester, obat luka)
3. Alat kebersihan seperti sapu, pengki/serokan sampah, lap pel, sikat tabung reaksi.
4. Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.

Alat di laboratorium IPA berdasarkan bahan pembuatnya, meliputi kelompok :

1. Alat optik (kaca), seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus.
2. Alat dari logam, seperti kasa asbes, peralatan bedah dsb.
3. Alat dari kayu, seperti rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi dsb
4. Alat dari plastik, seperti botol zat kimia dsb.
5. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksi dari ijuk, sumbat gabus dan mortar
dari porselain.

BAHAN PRAKTIKUM
PADA LABORATORIUM IPA

A. Bahan Praktikum IPA


Bahan di laboratorium IPA merupakan zat kimia yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium IPA yang bersifat habis pakai. Bahan kimia ada yang padat, cair maupun gas.
Contoh bahan di laboratorium yang berbentuk padat: NaOH, Garam dapur (NaCl), amilum,
serbuk besi, kapur (CaCO3) dan organ tumbuh-tumbuhan (daun, bunga, akar, dll).

B. Macam-macam Bahan di Laboratorium IPA

Bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA dapat berupa bahan kimia,
bahan alami (berupa benda dan makhluk hidup). Bahan kimia yang berbahaya dengan ciri
mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti
asam khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti
aquadest, amilum, yodium dan gula. Sedangkan bahan di laboratorium IPA merupakan bahan
praktikum yang bersifat habis pakai, seperti:

1. Bahan kimia di laboratorium IPA berdasarkan sifat zat yang sesuai dengan simbolnya
meliputi kelompok:
2. Bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol (C2H5OH), eter, spiritus dan belerang (sulfur).
3. Bahan yang mudah menguap, seperti eter, alkohol dan spiritus
4. Bahan yang tidak berbahaya, seperti amilum (tepung/pati), glukosa, sukrosa (gula pasir), air
dan minyak.
5. Bahan untuk reaksi kimia, seperti reagen biuret, reagen Fehling A dan Fehling B, larutan
lugol, larutan iodium dan reagen Bennedict.

Bahan dari makhluk hidup yang digunakan di laboratorium IPA, digunakan untuk:

1. Bahan yang diuji, seperti bahan makanan, bagian tumbuhan (bunga, daun, buah, batang dan
akar), bagian hewan (bulu, rambut, tulang, darah dsb), mikroorganisme (bakteri, ganggang,
jamur, kultur Amoeba proteus dsb)
2. Bahan yang digunakan untuk menguji, seperti kunyit, bunga sepatu dan kulit anggur sebagai
bahan indikator asam-basa.
PETUNJUK PENYIMPANAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

PADA LABORATORIUM IPA

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan
khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa,
menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium IPA dapat menyebabkan kerusakan
alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit.

Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat menentukan
keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:

1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan


2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
3. Menjaga kebersihan alat
4. Menyimpan alat
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium:

a. Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan
mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak
menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.

b. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu
dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).

c. Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci
yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan
percobaan dan bahan pembuat alat:

a. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya dan Usaha
(Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
b. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti: Anatomi, Fisiologi,
Ekologi dan Morfologi.
c. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti: logam, kaca,
porselen, plastik dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok
bahan yang banyak digunakan.

Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu:

1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang
selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi
tinggi bahu.
5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah
menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering
dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat–alat yang boleh
diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja
demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat
yangdapat diletakkan di meja demonstrasi adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung
reaksi.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan


alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut:

1. Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti
tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas
seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel.
Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan
kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas.
Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan
dan keracunan.
2. Air dan asam - basa

Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari
air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti
berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia
lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas,
endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.

3. Suhu

Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut,
memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.

4. Mekanis

Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar.
Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.

5. Cahaya

Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari
secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya
matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya
disimpan dalam botol yang berwarna gelap.

6. Api

Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api.
Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya
oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan
komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.

Cara menyimpan alat laboratorium IPA

Cara menyimpan alat laboratorium IPA dengan memperhatikan bahan pembuat alat
tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat
menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh
pengguna /praktikan.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di
laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode
dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat
tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium IPA.

Cara menyimpan bahan laboratorium IPA

Cara menyimpan bahan laboratorium IPA dengan memperhatikan kaidah


penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing
bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti:

1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.
2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.
3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan
dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak
mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol
berwarna bening.
4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.
5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula
menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya
saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam
botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya
bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak
murni lagi.
6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan.
2. Tata Tertib Laboratorium IPA

TATA TERTIB
LABORATORIUM IPA

KEWAJIBAN PESERTA DIDIK

1. Masuk ruang Laboratorium secara tertib dan teratur.


2. Menggunakan alat dan bahan praktikum harus sesuai petunjuk
3. Jika merusakkan alat-alat, harus segera melapor kepada Laboran/ Guru Pembina Praktikum.
4. Menggunakan bahan praktikum harus hemat.
5. Jika melakukan percobaan harus didampingi Guru Pembina Praktikum.
6. Menggunakan alat dan bahan berbahaya harus hati-hati.
7. Melaksanakan kegiatan praktikum secara tertib dan bertanggung jawab.

LARANGAN-LARANGAN

1. Membawa tas, makanan, minuman ke dalam ruang Laboratorium.


2. Membawa alat atau bahan ke luar ruang Laboratorium tanpa ijin.
3. Bekerja menurut kemauan sendiri
4. Mencicipi, membau bahan-bahan kimia yang berbahaya.
5. Mencoba mengoleskan cairan yang berbahaya pada kulit.
6. Bersendau gurau dan mengganggu teman lain yang sedang bekerja.
7. Mencoba-coba alat atau bahan praktikum yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.

TINDAKAN / SANKSI TERHADAP PELANGGARAN

1. Peserta didik yang tidak mematuhi tata tertib, dilarang mengikuti kegiatan praktikum dan
disuruh keluar ruangan.
2. Peserta didik yang merusakkan alat-alat, harus mengganti sendiri jika ia bekerja sendiri dalam
melaksanakan praktikum.
3. Peserta didik apabila bekerja dalam kelompok merusakkan alat-alat, maka kelompok tersebut
harus mengganti alat yang dirusakkan.
4. Sekolah tidak bertanggung jawab, jika seorang peserta didik mengalami cedera atas kelalaian /
kesalahan sendiri dalam bekerja.

……., 2021
Kepala Laboratorium

( )
NIP.
TATA TERTIB
LABORATORIUM IPA

1. Sebelum Praktikum
• Buku dan tas harus diletakkan di atas meja keramik dekat dinding
• Setiap siswa harus duduk teratur sesuai kelompoknya
• Jangan menduduki kursi dalam keadaan bersusun
• Siswa tidak boleh keluar masuk laboratorium tanpa seijin guru pembimbing

2. Pada Saat Praktikum


• Gunakan alat dan bahan sesuai petunjuk guru pembimbing
• Tidak boleh mengambil / menggunakan alat dan bahan berlebihan
• Jangan membawa alat/ bahan keluar laboratorium tanpa seijin guru pembimbing
• Jika ada bahan kimia yang hilang atau rusak kodenya, harus segera meplapor pada guru
pembimbing
• Jangan mengangkat botol yang berisi bahan kimia pada leher botol sebab mudah pecah
• Harus segera melapor pada guru pembimbing jika terjadi kecelakaan kerja
• Tidak boleh bermain bahan kimia misalnya : mencium,menjilat,dll karena berbahaya
• Kerjakan pratikum dengan baik dan benar sesuai petunjuk

3. Setelah Kegiatan Praktikum


• Bersihkan alat-alat yang telah digunakan dan kembalikan pada tempatnya semula
• Buanglah sampah pada tempatnya
• Atur dan rapikan meja dan kursi kembali seperti semula
• Tinggalkan ruang laborratorium dengan tertib

………, …… 2021
Kepala Laboratorium

( )
NIP.

Anda mungkin juga menyukai