Anda di halaman 1dari 10

PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH

Disusun Oleh:

Kelompok 10

1. Amara Dewanti (06101381823046)

2. Fadilah Khoirunnisa (06101381823054)

3. Maftuh Gozali (06101381823051)

4. Ressa Maria Lestari (06101381823041)

5. Windi Ning Tias (06101381823043)

Dosen Pengampu:

Dra. Bety Lesmini, M.Sc

Maefa Eka Hryani, S.Pd, M.Pd

Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu


PendidikanUniversitas Sriwijaya
INVENTARIS ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan perlakuan
khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa,
menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan
alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara
memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan
dan kelancaran kegiatan.

Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan asset
pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Peralatan sangat
mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan,
pencurian dan kebakaran.

Adapun tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah :

1. memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium

2. memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium

3. mengenal dan mengisi perangkat Administrasi

4. menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan

5. bahan di Laboratorium

Perlu inventaris yang baik untuk memudahkan pengelolaan, penggunaan , dan pendataan
asset Laboratorium.

Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:

1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan

2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.

3. Menjaga kebersihan alat

4. Menyimpan alat

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium:

a. Aman

Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa
dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga
berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.

b. Mudah dicari

Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu
dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
c. Mudah diambil

Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan
laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan
percobaan dan bahan pembuat alat:

1. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya dan


Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat
reparasi.

2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti: Anatomi,


Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.

3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti:


logam, kaca, porselen, plastik dan karet.

Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok
bahan yang banyak digunakan. Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang
lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya
jamur.

2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.

3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker
glass

4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak
melebihi tinggi bahu.

5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.

6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang
mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering
dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat–alat yang boleh
diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada
meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh
alat yangdapat diletakkan di meja demonstrasi adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan
tabung reaksi.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat
dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut:
1. Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini
memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti
tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas
seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel.
Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan
kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas.
Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan
dan keracunan.

2. Air dan asam – basa

Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam
dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat,
korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya
menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan,
panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.

3. Suhu

Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu
terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.

4. Mekanis

Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan
mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.

5. Cahaya

Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara
langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari
langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan
dalam botol yang berwarna gelap.

6. Api

Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api.
Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya
oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan
komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.

CARA MENYIMPAN ALAT LABORATORIUM

Cara menyimpan alat Laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut,
bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut
aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna
/praktikan.

Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium,


maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah
masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri,
dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris Laboratorium.

CARA MENYIMPAN BAHAN LABORATORIUM

Cara menyimpan bahan Laboratorium dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti


halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui
sebelum melakukan penyimpanan, seperti:

1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.

2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.

3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan
dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah
rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening.

4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.

5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat
pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya
saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam botol
kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan
dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi.

6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan

PENATAAN DAN PENYIMPANAN ALAT / BAHAN

Penataan dan penyimpanan alat dan bahan didasarkan pada Keadaan laboratorium yang
ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan. Kepentingan
pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam
penyimpanan dan pengambilannya.

Gambar. Penataan alat dan bahan yang baik dengan yang tidak baik di Laboratorium
1. Keadaan Alat dan Bahan Berdasarkan Kondisi :

a. Alat .

Alat dapat dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat
tersebut digunakan, atau jenis percobaan.

b. Bahan/Zat .

• Bahan dapat dikelompokkan pada jenis bahan ( fasa/wujud zat, sifat asam basa dari zat),
seberapa bahaya bahan tersebut, dan seberapa sering bahan tersebut digunakan.

• Dasar dari Penyimpanan Alat yaitu : Jenis Alat Misalnya Gelas Kimia, Corong, Cawan
Petri, Lumpang dan Alu Jenis Bahan Pembuat Misalnya Kaca, Porselin, Logam dan Kayu
Percobaan Misalnya Laju Reaksi, Kesetimbangan, Anatomi, Ekologi Seberapa sering alat
digunakan Yang sering digunakan : Gelas kimia Yang jarang digunakan : lumpang & Alu
Dasar Penyimpanan Bahan Wujud Bahan : Padat dan Cair Sifat Bahan : Asam dan Basa Sifat
Bahaya : Korosif, Racun, Mudah Terbakar dll Seberapa sering digunakan.

2. Sistem dalam penyimpanan alat dan bahan dapat didasarkan beberapa sistem yng dapat
dijadikan pedoman :

a. Sistem I yaitu berdasarkan pada :

• Alat dan bahan praktek yang sering digunakan.

• Alat dan bahan praktek yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium

• Alat dan bahan praktek yang harganya mahal

b. Sistem II yaitu berdasarkan pada :

• Jenis Alat

• Kelompok Percobaan

• Kelompok Bahan Pembuat Alat

c. Sistem Penyimpanan Bahan Didasarkan pada :

• Bahan yang sering dipakai

• Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium

• Bahan yang berbahaya / racun

• Jumlah bahan yang disimpan


3. Langkah - Langkah Penyimpanan Alat dan Bahan

a. Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan

b. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada

c. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas

d. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium,
keadaan alat dan bahan diatas.

e. Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan dalam menyimpan Alat :

• Bahan Dasar pembuatan alat

• Bobot alat

• Kepekaan alat terhadap lingkungan

• Pengaruh alat yang lain

• Kelengkapan perangkat alat dalam suatu set

f. Hal - Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyimpan Bahan

• Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair

• Konsentrasi Zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan khusus , misalnya HCL
pekat

• Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas ( lebih tinggi dari badan)

• Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi label

• Kepekaan Zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan dalam botol
cokelat

• Kemudahan Menguap : zat yang mudah menguap disimpan ditempat yang dingin dan sejuk
serta hindarkan dari cahaya langsung

• Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet tetes
pada sumbatnya.)

4. Pemeriksaan Alat dan Bahan


a. Bersihkan botol bahan / zat

b. Periksa labelnya dan jika sudah agak rusak segera ganti dengan yang baru

c. Bersihkan alat dan periksa apakah alat ini masih berfungsi/tidak, untuk alat gelas apakah
ada/tidak yang retak.

d. Jika ada yang tidak berfungsi atau retak, pisahkan.

PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN BAHAN

Berguna untuk memudahkan pengecekan, pengadaan, dan pertanggungjawaban. Meliputi


pengadministrasian alat dan Laboratorium yang perlu dicatat dalam pengadministrasian
alat/bahan adalah nama, jumlah, ukuran, merek dan tempat penyimpanan, nomor kode /
katalognya.

1. Perangkat Pengadministrasian Alat dan Bahan

a. Buku inventaris

b. Kartu Stock

c. Bendelan Format permintaan / peminjaman

d. Kartu / buku daftar alat / bahan yang rusak

e. Kartu Reparasi

2. Perangkat Pengadministrasian Laboratorium

a. Program kerja Laboratorium

b. Jadwal kegiatan Laboratorium

c. Daftar alat/bahan sesuai lembar kerja siswa (LKS)

d. Buku catatan harian kegiatan Laboratorium

e. Daftar usulan pengadaan alat/bahan laboratorium


3. Perolehan Alat / Bahan :

Pengadaan alat / bahan dengan cara dibeli sendiri/ instansi atau kiriman atau droping dari
pemerintah, Pemanfaatan alat / bahan bekas misalnya untuk elektrode karbon atau seng dapat
diambil dari bekas batu baterai atau mendaur ulang bahan bekas.

Penghematan Pemakaian alat/Bahan :

Penghematan alat/bahan misalnya dengan : Menggunakan sedikit mungkin zat, misalnya


percobaan viskositas untuk volume yang sekecil mungkin (1 L jangan 5 L)

Penggunaan alat/bahan sesuai keperluan, Contoh: menggunakan 2 alat ukur listrik (jangan
lebih dari 2)

PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA

1. Organisasi Pengelolaan.

a. Membuat organigram Pengelolaan Laboratorium.

b. Penyusun Petugas Laboratorium.

c. Menyediakan format yang diperlukan.

2. Program dan Jadwal Penggunaan.

a. Menyusun jadwal pelaksanaan praktek.

b. Menyusun. program Semester / Tahunan.

c. Mengadakan jadwal pertemuan penggunaan Laboratorium.

3. Aturan Tata Tertib.

a. Tata Tertib Siswa di laboratorium.

b. Tata Tertib menggunakan alat-alat laboratorium.

c. Tata Tertib meminjam / mempergunakan alat-alat laboratorium.

4. Inventarisasi Alat-alat.

a. Menginventarisasi alat-alat IPA.


b. Mengklarifikasi alat-alat yang laik pakai.

c. Mengadakan alai / bahan IPA yang diperlukan.

d. Menyusun laporan.

KESIMPULAN

1. Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium agar
tertata dengan baik sebelum melakukan penatan yang harus diketahui adalah :

a. Mengenali alat dan fungsinya

b. Mengenali sifat bahan

c. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian

d. Keperangkatan

e. Nilai/harga alat

f. Kualitas alat tersebut dan kelangkaannya

g. Bahan dasar penyusun alat

h. Bentuk dan ukuran alat

i. Bobot/berat alat

2. Dalam menata alat / bahan di laboratorium berkaitan erat dengan keteraturan dalam
penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan.

3. Tujuan penataan alat dan bahan kimia adalah:

a. Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium

b. Memahami cara mengadministrasikan alat dan bahan di Laboratorium

c. Mengenal dan mengisi perangkat Administrasi

d. Menerapkan cara menata,menyimpan, dan mengadministrasikan alat dan bahan di


Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai