Disusun Oleh :
Kelompok 4 Palembang
Dosen Pengampu :
1. Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Sc.Ed. Ph.D
2. Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022/2023
A. DASAR TEORI
Penilaian risiko untuk racun biologis sama dengan penilaian risiko untuk bahan kimia.
Penilaian didasarkan utamanya pada potensi racun, jumlah yang digunakan, dan prosedur
penggunaan racun. Gunakan bahan biologis dengan tindakan pencegahan umum yang sama
dengan bahan kimia berbahaya. Lakukan tindakan tambahan berikut untuk mengurangi risiko
saat menangani agen penular.
1. Hilangkan atau bekerjalah sangat hati-hati dengan benda tajam (seperti jarum, pisau
bedah, pipet Pasteur, dan tabung kapiler).
2. Bekerjalan dengan hati-hati untuk mengurangi potensi pembentukan Aerosol. Batasi
aerosol sedekat mungkin ke sumbernya dengan lemari biokeselamatan.
3. Bebaskan permukaan dan peralatan kerja dari infeksi setelah digunakan.
4. Cuci tangan setelah melepas pakaian pelindung, setelah kontak dengan Bahan yang
terkontaminasi, dan sebelum meninggalkan laboratorium.
Praktik lainnya yang paling bermanfaat untuk mencegah infeksi atau yang didapat di
laboratorium atau keracunan sebagi berikut:
Zat kimia yang mudah terbakar adalah zat yang siap memantik api dan terbakar di udara,
seperti bensin. Zat kimia reaktif adalah zat-zat yang bereaksi secara liar jika dicampurkan dengan
zat lain, seperti logam alkali yang reaktif terhadap air atau campuran asam kuat dan basa yang
tidak cocok. Zat kimia mudah meledak meliputi berbagai zat yang bisa meledak pada kondisi
tertentu, seperti zat pengoksidasi serta bubuk dan debu tertentu.
Bahan Mudah Terbakar adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
menimbulkan kebakaran. Tingkat bahaya ditentukan oleh titik bakarnya (titik nyala). Makin
rendah titik bakarnya justru makin berbahaya. Reaksi pembakaran yang berlangsung sangat cepat
dan juga dapat menghasilkan ledakan. Dilihat dari wujudnya, bahan ini dapat berupa:
Face-Shield Masker
Di laboratorium ini sudah tersedia wastafel pada bagian dalam dan luar ruangan dengan
air yang mengalir serta tersedia kotak P3K dan pemadam api untuk mengantisipasi apabila
terjadi kecelakaan kerja di laboratorium. Bahan kimia di laboratorium ini sudah dilengkapi
dengan simbol berbahaya pada wadah/botol setiap bahan kimia sehingga siswa dapat mengetahui
kandungan dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut. Pada laboratorium
tersebut juga terdapat poster dan peraturan atau tata tertib yang sangat penting untuk menjaga
kelancaran dan keselamatan percobaan.
C. KESIMPULAN
Dalam bekerja di laboratorium kimia, hal yang perlu di perhatikan yaitu keselamatan
kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan bagi praktikan
dengan memperhatikan prosedur umum saat bekerja dengan bahan kimia berbahaya hayati dan
mudah terbakar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium. Berdasarkan
hasil observasi di laboratorium kimia SMAN 3 Palembang praktikum yang dilakukan sudah
memenuhi prosedur umum bekerja dengan bahan kimia mudah terbakar karena terdapat
beberapa bahan kimia mudah terbakar di laboratorium SMAN 3 Palembang antara lain seperti
alkohol, aseton, spiritus, dan lain-lain. Selama praktikum siswa wajib memakai APD lengkap
seperti yang tertera pada tata tertib laboratorium. Di laboratorium ini sudah tersedia wastafel,
kotak P3K dan pemadam api untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan kerja di
laboratorium. Selanjutnya di SMAN 3 Palembang belum pernah menggunakan bahan kimia yang
berbahaya hayati karena praktikum yang dilakukan hanya sebatas percobaan sederhana saja.
D. SARAN
Pada laboratorium kimia di SMAN 3 Palembang bahan kimia yang ada di laboratorium
jumlahnya relatif banyak yang dapat menimbulkan resiko bahaya cukup tinggi, oleh karena itu
dalam pengelolaan laboratorium aspek penyimpanan, penataan dan pemeliharaan bahan kimia
merupakan bagian penting yang harus diperhatikan. Selain itu beberapa poster yang ada di
laboratorium jumlahnya sangat minim dan beberapa kurang tepat penempatannya sehingga perlu
diperhatikan dan ditambah seperti poster prosedur umum saat bekerja dengan bahan kimia
berbahaya hayati dan mudah terbakar agar meminimalisisr terjadinya kecelakaan kerja.
E. DAFTAR PUSTAKA
Adriani, N. 2015. Analisis Risiko Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Dan Tata Kelola
Laboratorium Kimia Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal Zarah, 3(1), 1-10.
DOI: 10.31629/zarah.v3i1.28.
Lisa Moran dan Tina Masciangoli. (2010). Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Kimia: Panduan Pengelolaan Kimia dengan Bijak. Washington DC: The National
Academies Press. Hal:18.
National Research Council, 1983. Praktik Bijak untuk Pembuangan Bahan Kimia dari
Laboratorium, National Academy Press, Washington D.C.
Moran Lisa. Dkk, 2010. Panduan Pengelolaan Bahan Kimia dengan Bijak, National
Academy Press, Washington DC.