Anda di halaman 1dari 14

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajae Fisika Kelas C.
Dosen Pengampu Mata Kuliah

MAKALAH

Oleh:
Alivea Pisca Dianty 160210102082
Dya Ayu Safitri 160210102095
Matofee Luedo 160210102116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
Daftar Isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2

Bab 2 Pembahasan 3

1.1 pengertian inkuiri terbimbing....................................................................3

1.2 macam - macam pembelajaran inkuiri terbimbing....................................3

1.3 tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.......................................6

1.4 prinsip dalam pembelajaran inkuiri terbimbing.........................................7

1.5 dampak instruksional dan pengiring.........................................................7

1.6 kelebihan dan kekurangan pembelajarang inkuiri terbimbing...................8

Bab 3 Penutup 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
Daftar Pustaka iii
BAB I

Pendahuluan

1.1.Latar belakang.
Pendekatan inkuiri pada prinsipnya lama digunakan dalam ehidupan manusia. Tidak
sedikit penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat berguna
untuk memperbaiki kehidupan manusia.

Dalam kehidupanya, seseorang dalam keluarga sejak masa kanak-kanak sering


menanyakan sesuatu, mencoba melakukan sesuatu, sehingga ia memperoleh kejelasan
atau menemukan jawabannya dari apa yang ingun diketahuinya. Jadi sebenarnya potensi
untuk menyelidiki dan menemukan sesuatu telah banyak dimiliki seseorang sejak kecil,
namum sering terhambat oleh lingkungan keluarga dan sekolah yang kurang memadai.

Untuk memenuh tujuan nasional, maka permasalahan tersebut harus mencari solusi,
sepaya siswa tidak terhambat dalam mengembangkan potensi diri sendiri. ada beberapa
model pembelajaran dianratanya model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing siswa diprogramkan agar selalu aktif
secara mental maupun fisik. Materi yang disajikan guru bukan begitu saja di berikan dan
diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa seingga mereka
memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka menemukan sendiri konsep konsep
yang direncanakan oleh guru

Pada makalah ini akan dibahas, tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing, macam-macam
model pembelajaran inkuiri terbimbing. kelebihan dan kekurangan inkuiri terbimbing.
1.2.Rumusan masalah:
1. Apakah pengertian inkuiri terbimbing ?
2. Bagaimana macam - macam pembelajaran inkuiri terbimbing ?
3. Bagaimana tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing ?
4. Bagaimana prinsip dalam pembelajaran inkuiri terbimbing ?
5. Bagaimana dampak instruksional dan pengiring ?
6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan pembelajarang inkuiri terbimbing ?
1.3.Tujuan
1. Supaya dapat mengetahui pengertian inkuiri terbimbing.
2. Supaya dapat memahami macam - macam pembelajaran inkuiri terbimbing.
3. Supaya dapat memahami tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
4. Supaya dapat memahami prinsip dalam pembelajaran inkuiri terbimbing.
5. Supaya dapat memahami dampak instruksional dan pengiring.
6. Supaya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajarang inkuiri
terbimbing.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pembelajran inkuiri terbimbing.


Menurut Kuhlthau dalam Dwi, dkk (2012, h. 18) Menyampaikan bahwa inkuiri
adalah pendekatan pembelajaran dimana peserta didik mencari menggunakan macam-
macam sunber informasi dan gagasan untuk meningkatkan pemahaman mereka
terhadap maslah, topik, dan isu.
Menurut Rizal (2014, h.161) mengatakan juga bahwa Proses pembelajaran
inkuiri memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar yang nyata dan aktif srhingga peserta didik terlatih dalam memecahkan
masalah sekaligus membuat keputusan.
Menarik kesimpulan dari pernyataan di atas bahwa, ciri pada pembelajaran
inkuiri yaitu menekankan kepada aktifitas Peserta didik secara maksimal untuk
mencari dan menemukan informasi, aktifitas yang dilakukan oleh seluruh Peserta
didik diarahkan mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang di
pertanyakan sehingga menumbulkan percaya diri terhadap diri Peserta didik, dan
pembelajaran inquiri ini mengembangkan kemampuan Peserta didik untuk berpikir
secar sistematis, logis dan kritis.

2.2 Model Pembelajaran Inkuiri

Terdapat dua macam model yaitu :

1. Inkuiri induktif adalah model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan sendiri
oleh siswa sesuai dengan bahan/materi ajar yang akan dipelajari.

2. Inkuiri deduktif adalah model inkuiri yang permasalahannya berasal dari guru.
Siswa dalam inkuiri deduktif diminta untuk menentukan teori/konsep yang digunakan
dalam proses pemecahan masalah.

Pada dasarnya pembelajaran inkuiri dibedakan atas:

1. inkuiri terbimbing (guided inquiry)


2. inkuiri yang dimodifikasi (modified inquiry)
3. inkuiri bebas (free inquiry)
4. mengundang kedalam inkuiri (invitation into inquiry)
5. inkuiri pendekatan peranan ( inquiry role approach )
6. Teka teki bergambar (pictorial riddle)
7. Pembelajaran sinektig (synetics lesson)
8. Kejelasan nilai nilai (value clarification)

Pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) memiliki 6 karakteristik yaitu:

a. Peserta didik belajar dengan aktif dan memikirkan sesuatu berdasarkan


pengalaman.
b. Peserta didik belajar dengan aktif membangun apa yang telah diketahuinya
c. Peserta didik mengembangkan daya pikir yang lebih tinggi melalui pentunjuk
atau bimbingan pada proses belajar.
d. Perkembangan Peserta didik terjadi pada serangkaian tahap.
e. Peserta didik memiliki cara belajar yang berbeda satu sama lainnya.
f. Peserta didik memiliki cara belajar yang berbeda satu sama lainnya.

Pada model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided Inquiry) ini, guru memberikan
petunjuk-petunjuk kepada peserta didik seperlunya. Petunjuk tersebut dapat berupa
bertanyaan-pertanyaan yang membimbing agar peserta didik mampu menemukan sendiri arah
dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang diberikan
guru. Pengerjaannya dapat dilakukan sendiri atau dapat diatur secara kelompok.

Peranan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Pelaksanaan penggunaan


model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) mempunyai peranan penting baik
bagi guru maupun para peserta didik antara lain sebagai berikut:

a) Menekankan kepada proses perolehan informasi oleh peserta didik

b) Membuat konsep dari peserta didik bertambah dengan penemuan-penemuan yang


di perolehnya

c) Memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan memperluas penguasaan


keterampilan dalam proses memperoleh kognitif para peserta didik

d) Penemuan-penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjamin kepemilikannya


dan sangat sulit melupakannya

e) Tidak menjaminkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar


2.3 Tahapan-tahap pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Langkah langkah dalam pembelajaran inkuiri terbimbing, meliputi :

1. Perumusan Masalah

Langkah awal adalah menentukan masalah yang ingin dipecahkan dengan metode inkuiri.
Persoalan yang diajukan oleh guru. Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat dipikirkan,
didalami, oleh guru. Persoalan sendiri harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, oleh
siswa. Persoalan perlu diidentifikasi dengan jelas tujuan dari seluruh proses pembelajaran
atau penyelidikan. Bila persoalan di tentukan oleh guru perlu diperhatikan bawa persoalan
itu real, dapat dikerjakan oleh siswa, dan sesuai dengan kemampuan siswa. Persoalan yang
terlalu tinggi membuat siswa tidak semangat, sedangkan persoalan yang mudah yang suda
mereka ketaui tidak menarik minat siswa. Sangat baik bila persoalan itu sesuai dengan
tungkat hidup dan keadaan siswa.

2. Menyusun hipotesis

Langkah berikutnya adalah siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara tentang
masalah itu. Inilah yang disebut hipotesis. Hipotesis siswa perlu dikaji apakah jelas atau
tidak. Bila belum jelas, sebaiknya guru mencoba membantu memperjelas maksudnya lebih
dulu. Guru di harapkan tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup
memperjelas maksudnya saja. hipotesis yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya
saja. hipotesis yang salah nantinya akan kelihatan setelah pengambilan data dan analisis data
yang diperoleh .

3. Mengumpulkan data

Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak banyaknya
untuk membuktikan apakahhipotesis mereka benar atau tidak. Dalam bidang biologi, untuk
dapat mengumpulkan data, siswa harus menyiapkan suatu peralatan untuk pengumpulan data.
Maka guru perlu membantu bagaimana siswa mencari peralatan, merangkai peralatan, dan
mengoperasikan peralatan sehingga berfungsi dengan baik.

4. Menganalisis Data

Data yang suda dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat membuktikan hipotesis apakah
benar atau tidak. Untuk memudahkan menganalisis data, data sebaiknya diorganisasikan,
dikelompokkan, diatur sehingga dapat dibaca dan dianalisis dengan mudah. Biasanya disusun
dalam suatu tabel.

5. Menyimpulkan

data yang tela di kelompokan dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan dengan
generalisasi. Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokan dengan hipotesis asal, apakah
hipotesis kita diterima atau tidak. Diantara model model inkuiri yang lebih cocok untuk
siswa adalah inkuiri terbimbing. Dimana siswa terlibat aktif dalam pembelajaran tentang
konsep atau suatu gejala melalui pengamatan,p pengukuran, pengumpulan data untuk ditarik
kesimpulan. Pada inkuiri terbimbing, guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan
siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru membuat rencana pembelajaran atau langkah-
langkah percobaan. Siswa melakukan percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep
yang telah di tetapkan guru.

2.4 Prinsip dalam Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Prinsip merupakan sesuatu yang sangat mendasar yang dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan suatu upaya agar tidak mengalami hambatan. Dalam inkuiri terbimbing proses
pembelajaran harus mengacu pada prinsip prinsip sebagai berikut :

1. Beroientasi pada Pengembangan Intelektual


Pendekatan inkuiri memiliki tujuan utama yaitu mengembangkan kemampuan
berpikir. Oleh karena itu inkuiri terbimbin harus berorientasi pada hasil belajar yang
merupakan bagian dari pengembangan kemampuan berpikir.
2. Prinsip Interaksi
Pada proses pembelajaran terdapat proses interaksi antara siswa dengan lingkungan.
Pembelajaran sebagai proses interaksi mengandung pengertian bahwa penempatan
guru bukan sebagai sumber belajar melainkan sebagai pengatur interaksi, yang artinya
guru mengarahkan siswa agar dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya
melalui interaksi tersebut.
3. Prinsip Bertanya
Kemampuan bertanya ini harus dimiliki oleh guru karena setiap pertanyaan yang
diberikan oleh guru akan merangsang jawaban dari dalam diri siswa sebagai wujud
dari proses berpikir siswa. Prinsip bertanya ada dua macam yaitu priinsip bertanya
dasar dan prinsip bertanya lanjut. Dimana prinsip bertanya dasar bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dasar yang terdiri dari pengetahuan,
pemahaman, dan aplikasi. Sedangkan prinsip bertanya lanjut bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif inovatif yang meliputi analisis sintesis
dan evaluasi.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar merupakan proses berpikir yaitu proses mengembangkan kemampuan seluruh
otak, jadi belajar yang baik harus memperhatikan keseimbangan kemampuan berpikir
otak kanan dan otak kiri.
5. Prinsip Keterbukaan
Belajar sebagai proses untuk mencoba segala kemungkinan. Maka dari itu siswa perlu
diberikan kebebasab untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika
dan penalaranya. Pemebelajaran akan bermakna dalam hal ini seorang guru
menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan hipotesis serta membktikan kebenaranya secara terbuka.

2.5 Dampak Instruksional Dan Pengiring Terhadap Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya
untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan pendidik kepada siswa, sedangkan respon
adalah reaksi atau tanggapan peserta didik terhadap stimulus yang diberikan oleh pendidik.
Menurut Thorndike belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Perubahan
tingkah laku pada proses kegiatan belajar adalah hasil belajar, dan hasil belajar dibedakan
menjadi dampak langsung (dampak instruksional) dan dampak tak langsung (dampak
pengiring). Dampak langsung adalah dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembelajaran
yang telah diprogramkan semula, merupakan hasil yang dapat diukur tertuang dalam angka
rapor, angka dalam ijazah. Sedangkan dampak pengiring adalah dampak yang muncul
sebagai pengaruh dari pengalaman dari lingkungan belajar, bisa kearah positif maupun
negatif.Dampak pengiring pada suatu proses pembelajaran bisa menjadi dampak intruksional
dari proses pembelajaran, oleh karena itu dalam mencapai perilaku dampak instruksional dan
pengiring menjadi suatu keterpaduan. Kondisi ini merupakan gambaran perilaku afektif dari
proses perkembangan peserta didik. Pembelajaran afektif adalah pembelajaran yang tidak
hanya memberikan dampak instruksional (instructional effects), tetapi juga memberikan
dampak pengiring(nurturant effect).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwasanya pembelajaran inkuiri terbimbing
harus ada stimulus dari guru ahar siswa lebih semangat lagi dalam mencari materi dari
berbagai sumber untuk menambah pengetahuannya. Misalnya dengan memberikan tugas
membaca berbagai buku, atau dengan memberikan tugas agar siswa dapat membaca buku dan
menyelesaikan tugas dengan menentukan pilihan dan mengambil keputusannya. Sehingga
siswa dapat merespon apa tugas yang diberikan guru dan pembelajaran inkuiri terbimbing
pun dapat berjalan sesuai harapan.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

Menurut Sanjaya ( 2010 : 208 ), ada beberapa keunggulan strategi pembelajaran inkuiri.
Beberapa keunggulan tersebut adalah:

Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek


kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang, seingga pembelajaran melalui
strategi ini dianggap lebih bermakna.
Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya mereka
Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman
Keuntungan ini adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan diatas rata rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lema dalam belajar.

Sedangkan keunggulan model inkuiri menurut Sahrul ( 2009 : 54 )

1. Membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan serta penguasaan


keterampilan dalam proses kognitif.
2. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat
dimengerti dan mengendap dalam pikirannya.
3. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih
giat lagi.
4. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan
minat masing masing
5. Memperkuat dan menamba kepercayaan pada diri sendiri dengan proses
menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta dengan peran guru
yang sangat terbatas. Sebagian perencanaannya dibuat ole guru siswa tidak
merumuskan problem atau masalah jadi kesimpulan dalam pembelajaran inkuiri
terbimbing ini guru tidak melepas begitu saja kgiatan kegiatan yang dilakukan oleh
siswa. Dalam pembelajaran inkuiri diharapkan siswa secara maksimal terlibat
langsung dalam proses kegiatan belajar, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
siswa tersebut dan mengembangkan sikap percaya diri yang dimiliki oleh siswa
tersebut.

Kekurangan
Selain keungulan, pada pembelajaran inkuiri terdapat pula kelemahan yang
pasti di adapi pada proses pembelajaran baik secara proses maupun teknis, kelemahan
pembelajaran inkuiri menurut Prambudi ( 2010 : 43 ) :
a. Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar
b. Kadang kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang seingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang tela di
tentukan.
c. Selama kriteria keberasilan belajara di tentukan ole kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit di implementasikan ole setiap guru.

Menurut Sanjaya ( 2010 : 208 ), disamping keunggulan strategi pembelajaran


inkuiri juga memiliki kelemahan, yaitu :
1. Digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan
dan keberasilan siswa.
2. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran ole karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
3. Kadang kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang seihngga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah di
tentukan.
4. Selama kriteria keberasilan belajar di tentukan oleh kemampuan kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit
diimplementasikan ole setiap guru.
BAB 3
PENUTUP

3.1 kesimpulan

Pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah model pembelajaran yang


dalam pelaksanaannya guru memberikan atau menyediakan petunjuk/bimbingan yang luas
terhadap peserta didik.Terdapat dua macam model pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu
Inkuiri induktif adalah model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan sendiri oleh
siswa sesuai dengan bahan/materi ajar yang akan dipelajari. Inkuiri deduktif adalah model
inkuiri yang permasalahannya berasal dari guru. Langkah langkah dalam pembelajaran
inkuiri terbimbing, meliputi perumusan masalah, penyusunan hipotesis, menganalisis data,
menyimpulkan. Dalam inkuiri terbimbing proses pembelajaran harus mengacu pada prinsip
prinsip yaitu beroientasi pada pengembangan intelektual, prinsip interaksi, prinsip bertanya,
prinsip belajar untuk berpikir, dan prinsip bertanya. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing
ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan dalam setiap aspeknya.

3.3 Saran

Dalam melakukan proses pembelajaran inkuiri terbimbing sebaiknya dalam hal


mempelajarinya bisa praktek secara langsung sehingga dalam hal ini bukan hanya
mengetahui secara teoritis saja akan tetapi bisa mengetahui dan menerapkanya dalam praktek
secara langsung.
Daftar Pustaka

Ambarsari, Wiwin., Santosa, dan Maridi. 2012. Penerapan Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar pada Pelajaran


Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi.
FKIP UNS

Daryanto, 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hamruni, 2012. Strategi
Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani

Irmatalia, Rista. 2011. Peningkatan Aktivitas dan Ketuntasan Hasil Belajar Fisika
Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Training Pada Siswa Kelas VII E SMP
Negeri 2 Genteng. Jember: FKIP Universitas Jember.

Trianto, 2007. Model Pembelajaran dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb.
Puji dan Syukur seraya kita panjatkan kehadirat Alloh SWT tuhan semesta alam,
karena kodrat dan irodatnya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
Perkembangan Kognitif. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad Saw kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita selaku umatnya
hingga akhir zaman. Tidak lupa ucapan rasa terima kasih kami haturkan kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam pembuatan makalah ini.
Sehingga pembuatan makalah ini bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada halangan
suatu apapun .
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis
dalam menganalisis pembelajaran inkuiri terbimbing. Mengingat keterbatasan pengetahuan
dan keterampilan penulis, kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita
semua.
Wassalamualaikum Wr,Wb.

Anda mungkin juga menyukai