Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KIMIA ORGANIK II

“ASAM-ASAM DIKARBOKSILAT”

Dosen Pengampu:
Drs. Jukwati, M.S
Dolfina C. Koirewoa,S.Pd, M.Pd

Kelompok 1

MENTINA MANIK

(20170111054001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2019

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya boleh menyelesaikan Makalah Kimia Organik II dengan topik
“ASAM-ASAM DIKARBOKSILAT”.
Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia
Organik II Bapak Drs. Jukwati, M.S dan Ibu Dolfina C. Koirewoa,S.Pd, M.Pd serta pihak
yang turut memberikan masukan yang sangat membantu terselesainya penyusunan makalah
ini. Makalah ini disusun berdasarkan pengumpulan informasi baik dari buku dan media
elektronik.
Saya sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan sehingga
saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan semua demi penyempurnaan
makalah ini, agar menjadi bahan diskusi yang menarik dan dapat memberi manfaat bagi
kita semua.

Jayapura, 25 Februari 2019

Kelompok 1

DAFTAR ISI

1
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah....................................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Struktur Asam Dikarboksilat.....................................................................................................5

B. Tatanama Dan Isomer Asam Dikarboksilat..............................................................................8


1. Tatanama IUPAC Asam Dikarboksilat...................................................................................8
2. Tatanama Trivial Asam Dikarboksilat...................................................................................9
3. Isomer Asam Dikarboksilat.................................................................................................10

C. Sifat Fisik Dan Kimia Asam Dikarboksilat...............................................................................11


1. Sifat Fisik.............................................................................................................................11
2. Sifat kimia...........................................................................................................................12

D. Pembuatan Asam Dikarboksilat.............................................................................................17


1. Oksidasi Alkena...................................................................................................................17
2. Oksidasi Rantai Samping Aromatik.....................................................................................17
3. Hidrolisis Sianida (Nitril).....................................................................................................18
4. Reaksi Grignard...................................................................................................................18
5. Ester Malonat.....................................................................................................................19

E. Kegunaan Asam Dikarboksilat................................................................................................19

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................................21

B. Kritik dan saran.......................................................................................................................22

BAB I

2
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Senyawa organik banyak yang mengandung beberapa macam gugus fungsi dalam
satu molekul. Senyawa organik yang memiliki dua gugus fungsi disebur dwifungsi,
misalnya asam dikarboksilat, asam hidroksi atau keto. Namun dalam pembahasan ini
hanya membahas tentang asam dikarboksilat.

Asam dikarboksilat merupakan senyawa yang mempunyai dua gugus karboksil


dalam struktur kimianya. Asam karboksilat sederhana banyak kita temukan di alam yang
memiliki nama sesuai dengan sumber asalnya. Contohnya, asam oksalat yang merupakan
asam dikarboksilat yang paling sederhana yang strukturnya terdiri dari dua gugus
karboksil. Asam oksalat banyak terdapat pada tanaman dari family oxalis.

Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang asam dikarboksilat, yaitu struktur
kimia asam dikarboksilat, sifat fisik dan kimia asam dikarboksil, isomer dari asam
dikarboksilat dan tatanama IUPAC dan nama lazim atau trivial asam dikarboksilat.
Pembuatan asam dikarboksilat serta kegunaan asam dikarboksilat dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini:

1. Bagaimanakah struktur kimia dari asam dikarboksilat?


2. Bagaimanakah sifat fisik dan kimia dari asam dikarboksilat?
3. Bagaimanakah isomer dari asam dikarboksilat?
4. Bagaimanakah penamaan dari asam dikarboksilat?
5. Bagaimanakah reaksi pembuatan asam dikarboksilat?
6. Apa saja kegunaan asam dikarboksilat dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, antara lain:

3
1. Untuk mengetahui bagaimana struktur kimia dari asam dikarboksilat, sifat fisik dan
kimia asam dikarboksilat, isomer dari asam dikarboksilat dan tatanama IUPAC dan
nama lazim atau trivial asam dikarboksilat. Pembuatan asam dikarboksilat serta
kegunaan asam dikarboksilat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Untuk memenuhi tugas makalah dari dosen pengampu mata kuliah.

4
BAB II

Pembahasan

A. Struktur Asam Dikarboksilat


Asam dikarboksilat atau asam alkadionat memiliki dua gugus karboksil di dalam
struktur kimianya. Asam dikarboksilat ini memiliki rumus umum, yaitu CnH2n(COOH)2.
Berdasarkan jenis ikatannya, asam dikarboksilat terbagi menjadi dua yaitu asam
dikarboksilat jenuh dan asam dikarboksilat tak jenuh. Asam dikarboksilat jenuh yaitu
asam-asam dikarboksilat yang memiliki deretan sejenis dari rumus umum C nH2n(COOH)2
seperti asam oksalat dan lainnya. Sedangksan asam dikarboksilat tak jenuh yakni asam
maleat dan asam asam fumarat.

Adapun macam-macam struktur dari asam dikarboksilat, yaitu:

1. Struktur umum
Asam dikarboksilat mempunyai struktur umum, yaitu:
(CH2)n-(COOH)2 atau HOOC-R-COOH
Contohnya:
a) Asam oksalat, merupakan asam dikarboksilat yang paling sederhana.

b) Asam propadionat

2. Stuktur garis
a) Asam etanadioat (asam oksalat)
b) Asam butanadioat (asam suksinat)

5
c) Asam pentanadioat (asam glutarat)

d) Asam 3-etil heptanadioat

e) Asam cis-2-pentanadioat

3. Struktur termampatkan
a) HO2C(CH2)5CO2H : asam heptanadioat (asam pimelat)
b) HO2C(CHOH)2CO2H : Asam 2,3-dihidroksipentanadioat
c) HO2CCH2=C(CH3)CH2CO2H : asam 3-metil-2-pentenadioat
d) HO2CCHBr(CH2)3CHBrCO2H: asam 2,6-dibromoheptanadioat
e) HO2CCH(OH)CH(OH)CO2H : asam tartarat
4. Struktur polygon
a) Asam O-ftalat (asam ftalat)

6
b) Asam m-ftalat (asam isoftalat)
c) Asam p-ftalat (asam tereftalat)

d) Asam difenat (asam2,2’-bifenildikarboksilat)

B. Tatanama Dan Isomer Asam Dikarboksilat

1. Tatanama IUPAC Asam Dikarboksilat


Penamaan asam dikarboksilat menurut aturan IUPAC sama halnya dengan
penamaan asam dikarboksilat. Akan tetapi, akhiran dari asam dikarboksilat dengan
asam karboksilat berbeda. Dimana, asam dikarboksilat dibubuhi awalan asam dan
ditambah akhiran –dioat (tambahan –di menunjukkan adanya dua gugus karboksil).
Huruf –a dari alkana tetap ada didepan huruf mati.

7
Penamaan asam dikarboksilat bercabang, rantai terpanjang asam dikarboksilat
yang mengandung dua gugus karboksil digunakan sebagai dasar nama atau rantai
utama. Pemberian nomor dimulai dari atom karbon karboksil ujung yang satu ke atom
karbon karboksil ujung yang lain. Atom karbon karboksil yang paling dekat dengan
rantai cabang atau subtituen dan ikatan rangkap atau ikatan rangkap tiga harus
mendapat nomor terendah.
Contoh :
a) Nama IUPAC : Asam 3-metil pentanadioat
O H H H O
|| | | | ||
HO–C5–C4–C3–C2 –C1 –OH
| | |
H CH3 H

b) Nama IUPAC : Asam 2-hidroksi-4-pentil-3-eksenadioat


O OH H H O
|| | | | ||
HO–C1–C2–C3 =C4 –C5 –C6–OH
| | |
H C5H9 H

c) Nama IUPAC : Asam 2-isoprofiltereftalat

2. Tatanama Trivial Asam Dikarboksilat


Nama trivial dari senyawa-senyawa asam dikarboksilat lebih sering digunakan
dari pada nama IUPAC. Nama-nama trivial atau nama umum dari asam dikarboksilat
ini biasanya berasal dari kata latin atau yunani yang menyatakan sumber asal
diperoleh asamnya. Contohnya, asam malonat yang ditemukan pada apel
( yunani,malon), asam suksinat yang mula-mula diperoleh dari tengguli atau kuning

8
sawo ( Latin,succinum ), asam adipat dan pimelat yang terdapat pada lemak
( latin,adeps ) dan ( yunani,timele) serta asam-asam dikarboksilat lainnya.

Penamaan trivial untuk asam dikarboksilat bercabang menggunakan huruf yunani


( α, β, γ dan seterusnya) . Dimana huruf yunani tersebut menunjukkan atau menandai
posisi subtituen dalam hubungannya dengan gugus karboksil. Penamaan tersebut
dimulai dengan atom karbon α .

Contohnya :

a) α β γ
O H Cl H O
|| | | | ||
HO –C–C – C – C –C –OH nama trivial: asam α, β-dikloropentanadioat
| | |
Cl H H

b) α β γ δ
O H H H H O
|| | | | | ||
HO –C–C – C – C –C – C –OH nama trivial: α,γ-dihidroksiheksanadioat
| | | |
OH H OH H

Tabel beberapa contoh asam dikarboksilat alifatik

Rumus Molekul Nama IUPAC Nama Trivial


HOOC-COOH Asam etanadioat Asam oksalat
HOOC-CH2-COOH Asam propanadioat Asam malonat
HOOC(CH2)2-COOH Asam butanadioat Asam suksinat
HOOC(CH2)3-COOH Asam pentanadioat Asam glutarat
HOOC(CH2)4-COOH Asam heksanadioat Asam adipat
HOOC(CH2)5-COOH Asam heptanadioat Asam pimelat
HOOC(CH2)6-COOH Asam oktanadioat Asam suberat
HOOC(CH2)7-COOH Asam nonanadioat Asam azelat
HOOC(CH2)8-COOH Asam dekanadioat Asam sebakat

9
3. Isomer Asam Dikarboksilat
Isomer yang terjadi padaasam dikarboksilat ialah isomer giometri (cis-trans) dan
isomer posisi. Isomer geometri yang biasa terjadi pada asam dikarboksilat dan banyak
ditemukan dalam berbagai literatur yaitu asam maleat dan asam fumarat yang
merupakan isomer dari asam 2-butenadioat.

a) Isomer geometri (cis-trans).


Contohnya :

1) Pada asam 2-butenadioat

2) Pada asam 2-pentenadioat (asam glutakonat)

3) Pada asam 2-metil-2-butenadioat


b) Isomer posisi

10
Asam ftalat atau asam benjena dikarboksilat memiliki tiga bentuk isomer
posisi ,yaitu asam o-ftalat atau dikenal dengan nama umumnya asam ftalat , asam
m-ftalat yang dikenal sebagai asam isoftalat dan asam p-ftalat yang dikenal
dengan asam tereftalat. Ketiga isomer tersebut memiliki posisi atau letak
karboksilnya yang berbeda-beda. Struktur ketiga asam benjena dikarboksilat
tersebut sebagai berikut : Rumus molekul : C6H4(COOH)2

C. Sifat Fisik Dan Kimia Asam Dikarboksilat

1. Sifat Fisik
Sifat fisik dari asam karboksilat umumnya berwujud padatan yang berupa Kristal
ataupun bubuk. Kebanyakan senyawa asam dikarboksilat,seperti asam oksalat berupa
padatan tak berwarna. Kecuali,etil malonat yang berwujud cairan tak berwarna
dengan bau buah yang sedap.

Asam dikarboksilat yang mengandung atom karbon yang berjumlah genap


memiliki titik leleh yang sangat tinggi dan kelarutan dalam air rendah dibandingkan
dengan atom karbon yang ganjil.

Tabel.Sifat fisik asam dikarboksilat

Nama Rumus Titik leleh ( ⁰C. t) Kelarutan dalam


(d)=dengan dekomposisi 100 g air (g)
Asam oksalat (COOH)2 186-187(d) 10 pada 20⁰
Asam malonat CH2(COOH)2 130-135 (d) 138 pada 60⁰
Asam suksinat (CH2)2(COOH)2 189-190 6,8 pada 20⁰

11
Asam glutarat (CH2)3(COOH)2 97,5 63,9 pada 20⁰
Asam adipat (CH2)4(COOH)2 151-153 1,4 pada 15⁰

2. Sifat kimia
Asam-asam dikaboksilat mempunyai gugus fungsional yang berbeda dengan
asam-asam karboksilat. Dimana asam-asam dikarboksilat tersebut sering
menunjukkan sifat kimia yang unik. Pada umumnya, sifat kimia dari asam karboksilat
dengan asam dikarboksilat sama namun ada beberapa yang berbeda.

Keasaman pada asam dikarboksilat lebih besar dibandingkan asam karboksilat.


Hal tersebut dikarenakan asam dikarboksilat memiliki dua gugus karboksil dimana
keasamannya akan bertambah menjadi sangat asam. Asam dikarboksilat mempunyai
dua tetapan keasaman ionisasi :

Tetapan keasaman ionisasi pertama ( K1) lebih besar daripada tetapan keasaman
ionisasi kedua ( K2) , dan harga pK1 lebih kecil dibandingkan dengan harga pK2.

Tabel.Tetapan keasaman beberapa asam dikarboksilat

Nama senyawa Tetapan kesetimbangan


K1 K2
Asam oksalat 5,4 x 10-2 5,4 x 10-5
Asam malonat 1,4 x 10-3 0,2 x 10-5
Asam suksinat 6,2 x 10-5 0,2 x 10-5
Asam glutarat 4,6 x 10-5 0,4 x 10-5
Asam adipat 3,7 x 10-5 0,4 x 10-5

12
Dapat dilihat dari tabel diatas, K1 dari asam-asam dikarboksilat lebih besar
dibandingkan dengan Ka dari asam asetat (1,8 x 10-5) . Hal tersebut disebabkan oleh
adanya gugus karboksil yang bersifat sebagai gugugs penarik electron sehingga
membantu pemantapan muatan negative yang terdapat pada ion monokarboksilat.

Makin dekat jarak antara dua gugus fungsi maka akan semakin kuat pengarub
keasamannya. Jadi, asam oksalat mempunyai K1 yang paling besar . Oleh sebab itu,
asam oksalat merupakan asam yang cukup kuat dibandingkan asam dikarboksilat
lainnya. Sebaliknya, nilai K2 lebih kecil dibandingkan Ka dari asam asetat
dikarenakan tolakan diantara muatan negative yang terbentuk menggoyahkan dianion
dari dikarboksilat.

Asam-asam dikarboksilat dapat mengalami dekarboksilasi bila dipanaskan.


Contohnya, asam oksalat jika dipanaskan akan mengurai menjadi CO2 dan asam
format. Selanjutnya akan mengurai menjadi CO dan H2O. Dengan reaksinya:

Asam malonat mengalami dekarboksilasi bila dipanaskan akan melepaskan CO2


denagn lebih mudah. Reaksi ini diperkirakan berlangsung melalui keadaan transisi
siklik, dimana menghasilkan enol asam asetat yang yang kemudian bertautometri.

Reaksinya yaitu:

13
Reaksi sederhananya:

Asam-asam dikarboksilat dapat diubah menjadi esternya. Misalnya, anhidrida


ftalat dapat diubah menjadi berbagai macam dialkil ftalat:

Ester dari asam –asam dikarboksilat dapat bereaknsi dengan alcohol berdwifungsi
membentuk polyester. Polyester yang paling terkenal adalah serat sintetik Dacron.
Dacron dibuat dari dimetil tereftalat denagn etilena glikol(1,2-etanadiol).

Reaksi:

14
Ester dari asam dikarboksilat juga dapat mengalami reduksi dengan
hidrogenase katalitik atau yang disebut hidrogenolisis ester. Contohnya, ester dari
asam adi[pat yaitu dietil adipat dengan penambahan katalis tembaga kromat
menghasilkan sepasang alcohol.

Reaksinya:

15
Asam-asam dikarboksilat dengan dua atau tiga atom karbon di antara dua gugus
karboksil jika dipanaskan akan melepaskanair, dimana membentuk anhidrida siklik
dengan cincin yang beranggota lima atau enam.

Penambahan anhidrida asetat untuk kondisi yang lebih lembut menghasilkan

anhidrida siklik dan asam asetat. Salah satu reaksinya adalah sebagai berikut.

Reaksi antara asam dikarboksilat dengan ditambahlkan basa akan menghasilkan


garam sama halnya pada asam karboksilat. Salah satu contoh reaksi asam
dikarboksilat dengan penambahan natrium hidroksida yang akan menghasilkan garam
dari asam dikarboksilat seperti dibawah ini.

16
D. Pembuatan Asam Dikarboksilat
Pembuatan dari asam dikarboksilat hampir sama dengan pembuatan asam
karboksilat. Asam-asam dikarboksilat dapat dibuat dengan beberapa metode, yaitu:

1. Oksidasi Alkena
Sikloheksena dapat dioksidasi dengan menggunakan katalis MnO4 dengan
pemanasan akan menghasilkan asam adipat. Reaksi ini memerlukan zat pengoksidasi
yang kuat seperti pada alcohol. Reaksinya:

2. Oksidasi Rantai Samping Aromatik


Asam-asam dikarboksilat aromatic dapat dibuat dengan mengoksidasi
rantaisamping alkil pada cincin aromatic. Reaksi ini menunjukkan sangat stabilnya
cincin aromatik. Dimana, gugus metil yang bersifat seperti alkana yang teroksidasi
bukan cincin aromatiknya.

Asam tereftalat dihasilkan dengan oksidasi ini dengan menggunakan katalis


kobalt dan udara untuk oksidasinya. Reaksi pembuatan asam tereftalat dari asam p-
xilena:

17
Selain asam tereftalat, asam ftalat dapat juga dibuat dari naftalena atau o-xilena
melalui oksidasi yang serupa, denagn menggunakan katalis V2O5 atau kobalt dan
oksigen. Berikut reaksi sintesis asam ftalat melalui oksidasi dari naftalena:

3. Hidrolisis Sianida (Nitril)


Hidrolisis sianida atua nitril ini memerlukan suasana asam atau basa dalam
reaksinya. Pembuatan asam dikarboksilat dari metode ini dapat diperoleh dari alkena
ataupun glikol.

a) Dari Alkena

b) Dari Glikol

18
4. Reaksi Grignard
Sintesis Grignard dapat digunakan dalam pembuatan asam dikarboksilat dari
dibromoalkana yang mana posisi atom bromin terletak dikedua ujung atom karbon.
Contoh reaksi pembuatan asam pimelat dari 1,5-dibromopentana:

5. Ester Malonat
Ester ini dapat digunakan untuk sintesis asam dikarboksilat dengan rumus
umumnya RCH(COOH)2 atau R2C(COOH)2.

E. Kegunaan Asam Dikarboksilat


Kegunaan dari senyawa asam-asam dikarboksilat antara lain :

1. Asam okslat digunakan sebagai penghilang karat , sebagai pereaksi pada pembuatan
zat warna,sebagai bahan pemurni dalam industry farmasi dan keperluan lainnya.
2. Asam suksinat digunakan dalam industry makanan dan minuman,terutama sebagai
pemanis
3. Asam glutarat digunakan dalam produksi poliester poliol, poliamida, peliatester, dan
inhibitorkoirosi, dalam sintesis obat-obatan , surfaktan dan senyawa logam finishing.
4. Asam adipat digunakan sebagai monomer untuk produksi nilon melalui reaksi
polikondensasi dengan heksa metilena diamina, membentuk 6,6-nilon, sebagai

19
reaktan untuk membentuk komponen pemlastis dan pelumas , dalam bumbu masakan
sebagai penyedap rasa
5. Asam suberat digunakan sebagai plasticizer, pelumas , cairan hidrolik, kosmetik, lilin.
Selan itu asam suberat juga digunakan dalam sintesis poliamida dan resin alkid serta
digunkan sebagai perantara untuk aromatic, antiseptic, dan bahan lukisan.
6. Asam tereftalat digunakan sebagai bahan dasar yang diperlukan untuk pembuatan
serat sintetik Dacron
7. Asam ftalat diginakan dalam industry sebagai bahan baku untuk sintesis zat-zat
organic lain, seperti plastic, beberapa zat warna, resin, dan beberapa insektisida
8. Asam dodekanadioat diginakan dalam produksi nilon (nilon-6,12), poliamida, pelapis,
perrekat, gemuk, poliester, zat warna, deterjen, dalam atiseptik, dan wewangian.
Sekarang asam ini diproduksi olehfermentasi alkana rantai panjang dengan strain
tertentu dari Candida tropicalis.

20
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Asam dikarboksilat atau asam alkadionat memiliki dua gugus karboksil di dalam
struktur kimianya. Asam dikarboksilat ini memiliki rumus umum, yaitu
CnH2n(COOH)2. Berdasarkan jenis ikatannya, asam dikarboksilat terbagi menjadi dua
yaitu asam dikarboksilat jenuh dan asam dikarboksilat tak jenuh. Asam dikarboksilat
jenuh yaitu asam-asam dikarboksilat yang memiliki deretan sejenis dari rumus umum
CnH2n(COOH)2 seperti asam oksalat dan lainnya. Sedangksan asam dikarboksilat tak
jenuh yakni asam maleat dan asam asam fumarat. Struktur asam dikarboksilat ada
beberapa macam yaitu struktur umum, struktur garis, struktur termampatkan dan
struktur polygon.

Penamaan asam dikarboksilat menurut aturan IUPAC sama halnya dengan


penamaan asam dikarboksilat. Akan tetapi, akhiran dari asam dikarboksilat dengan
asam karboksilat berbeda. Dimana, asam dikarboksilat dibubuhi awalan asam dan
ditambah akhiran –dioat (tambahan –di menunjukkan adanya dua gugus karboksil).
Huruf –a dari alkana tetap ada didepan huruf mati. Penamaan asam dikarboksilat
bercabang, rantai terpanjang asam dikarboksilat yang mengandung dua gugus
karboksil digunakan sebagai dasar nama atau rantai utama.
Nama trivial dari senyawa-senyawa asam dikarboksilat lebih sering digunakan
dari pada nama IUPAC. Nama-nama trivial atau nama umum dari asam dikarboksilat
ini biasanya berasal dari kata latin atau yunani yang menyatakan sumber asal
diperoleh asamnya. Contohnya, asam malonat yang ditemukan pada apel
( yunani,malon), asam suksinat yang mula-mula diperoleh dari tengguli atau kuning
sawo ( Latin,succinum ), asam adipat dan pimelat yang terdapat pada lemak
( latin,adeps ) dan ( yunani,timele) serta asam-asam dikarboksilat lainnya. Penamaan
trivial untuk asam dikarboksilat bercabang menggunakan huruf yunani ( α, β, γ dan
seterusnya).

21
Isomer yang terjadi padaasam dikarboksilat ialah isomer giometri (cis-trans) dan
isomer posisi. Isomer geometri yang biasa terjadi pada asam dikarboksilat dan banyak
ditemukan dalam berbagai literatur yaitu asam maleat dan asam fumarat yang
merupakan isomer dari asam 2-butenadioat.

Sifat fisik dari asam karboksilat umumnya berwujud padatan yang berupa Kristal
ataupun bubuk. Kebanyakan senyawa asam dikarboksilat,seperti asam oksalat berupa
padatan tak berwarna. Kecuali,etil malonat yang berwujud cairan tak berwarna
dengan bau buah yang sedap. Asam dikarboksilat yang mengandung atom karbon
yang berjumlah genap memiliki titik leleh yang sangat tinggi dan kelarutan dalam air
rendah dibandingkan dengan atom karbon yang ganjil.

Asam-asam dikaboksilat mempunyai gugus fungsional yang berbeda dengan


asam-asam karboksilat. Dimana asam-asam dikarboksilat tersebut sering
menunjukkan sifat kimia yang unik. Pada umumnya, sifat kimia dari asam karboksilat
dengan asam dikarboksilat sama namun ada beberapa yang berbeda. Keasaman pada
asam dikarboksilat lebih besar dibandingkan asam karboksilat. Hal tersebut
dikarenakan asam dikarboksilat memiliki dua gugus karboksil dimana keasamannya
akan bertambah menjadi sangat asam.

Pembuatan dari asam dikarboksilat hampir sama dengan pembuatan asam


karboksilat. Asam-asam dikarboksilat dapat dibuat dengan beberapa metode, yaitu:
oksidasi alkena,oksidasi rantai samping aromatic, hidrolisis sianida, reaksi Grignard,
dan ester malonat.

B. Kritik dan saran

22
Daftar Pustaka

Fessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden. 1991. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Utami, Shinta Dita. 2016. Asam Dikarboksilat. (online). Diakses dari


https://www.scribd.com/doc/306516359 pada tanggal 21 Februari 2019.

23

Anda mungkin juga menyukai