Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

ALDEHID DAN KETON

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

2 EGD

1. FAISAL Z (061840411731)

2. RARA HARLIVIA (061840411738)

3. SANIA OKTA NAREGA (061840411744)

4. SHELA DILLEN PUTRI (061840411745)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PRODI DIV TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2019


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr,Wb

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Aldehid dan Keton”. Dan tak lupa shalawat beserta salam tetap
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat perjuangannya
kami bisa berada dalam zaman yang penuh ilmu pengetahuan ini.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


terselesaikannya makalah ini. Diantaranya ucapan terima kasih kepada Dosen
mata kuliah Kimia Anorganik dan juga rekan-rekan yang telah menyusun makalah
ini. Dan kami berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca demi kemajuan dimasa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr,Wb

Palembang, Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................iii

Pendahuluan

1. Latar Belakang........................................................1

2. Rumusan Masalah...................................................1

3. Tujuan.....................................................................2

Pembahasan

1. Aldehid..................................................................3

2. Keton.....................................................................8

3. Isomer...................................................................11

4. Kegunaan..............................................................12

Penutup

1. Kesimpulan..........................................................14

Daftar Pustaka....................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya gugus fungsi dalam suatu senyawa dapat diperkirakan dari hasil
analisa unsur senyawa tersebut. Aldehid berasal dari alkohol primer yang
teroksidasi, sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi.

Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak


ditemukan di alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon
karbonilnya selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen.
Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan
dengan 2 karbon lain.

Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid


adalah formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik.
Sedangkan contoh senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk
pembersih kuteks.

Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang
dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus
fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein,
dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari senyawa aldehid dan keton?


2. Bagaimana struktur dari senyawa aldehid dan keton?
3. Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?
4. Bagaimana isomer dari senyawa aldehid dan keton?
5. Apa saja kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

1
1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton
2. Untuk mengetahui struktur dari senyawa aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui tata nama dari senyawa aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui isomer dari senyawa aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-
hari

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aldehida (Alkanal)

Nama aldehida merupakan singkatan dari alkoholdehidrogeneratus,yang


berasal dari bahasa latin yang berarti alkohol yang kehilangan hidrogen. Senyawa
yang mengandung gugus aldehida disebut golongan alkanal. Aldehida atau
alkanal merupakan senyawa karbon turunan alkana dari keluarga aldehida yang

memiliki gugus fungsi (-CHO). Rumus struktur aldehida adalah


(RCHO).

a. Rumus Umum Aldehida


Contoh senyawa aldehida pada tabel

Dari contoh – contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus


umum aldehida / alkanal adalah CnH2nO . Pada aldehid gugus fungsi
selalu terletak di salah satu ujung rantai C.

b. Tata nama Aldehida


- Sistem IUPAC

3
Nama IUPAC untuk aldehida adalah alkanal. Adapun tata nama
aldehida menurut sistem IUPAC adalah sebagai berikut:

1. Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama


alkana dengan mengganti akhiran -a dengan -al.Contoh:

CH4 (metana) dan metanal


2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
3. Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
4. Pemberian nama dimulai dari nama cabang – cabang yang disusun
menurut abjad, kemudian nama rantai induk. Posisi gugus fungsi tidak
perlu disebutkan karena selalu terletak pada atom C nomor 1.
Contoh :

3-metil pentanal 2,4-dimetil heksanal


- Sistem Trivial
Nama lazim (trivial) aldehid diturunkan dari nama asam
karboksilat induk dengan mengubah asam oat / asam –at menjadi
aldehid. Contoh penamaan aldehida secara trivial diperlihatkan dalam
tabel berikut:

No Rumus Struktur Nama Lazim (Trivial)


1 Formaldehida

2 Asetaldehida

3 Propionaldehida

4 Butiraldehida

4
c. Sifat-sifat pada aldehida

- Sifat fisis aldehida


Aldehida mempunyai molekul-molekul yang bersifat polar karena
adanya gugus karbonil Cδ+  = Oδ-dengan dipol-dipol δ+ dan δ-. Oleh karena
itu, jenis gaya antar molekulnya adalah gaya tarik menarik dipol-dipol.
Selain itu, aldehida juga memiliki gaya London (gaya tarik-menarik dipole
sesaat dipol terimbas). Sebagai catatan, aldehida tidak memiliki ikatan
hydrogen seperti halnya alkohol, karena atom H-nya yang bersifat asam
yang terikat ke atom O. H-nya yang bersifat asam yang terikat ke atom O.
Adanya gaya tarik-menarik dipol-dipol menyebabkan titik didih
aldehida lebih tinggi dibandingkan alkana yang tidak memiliki gaya ini.
Namun, tidak adanya ikatan hydrogen pada aldehida menyebabkan titik
didih aldehida masih rendah dibandingkan alkohol. Namun, dengan
pertambahan panjang rantai karbon, gaya antar molekul yang lebih
berperan adalah gaya London. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan titik
didih dari metanal ke butanal.

Untuk isomer-isomer aldehida, sifat fisis seperti titik didih dari isomer
rantai lurus lebih tinggi dibanding isomer rantai bercabang. Hal ini
dikarenakan molekul-molekul dengan rantai lurus dapat mendekat dengan
mudah. Dengan demikian, gaya antar molekul dari isomer rantai lurus
lebih kuat dan lebih banyak dibandingkan gaya serupa dari isomer rantai
bercabang.
Kelarutan aldehida
Aldehida memiliki gugus –CO– yang bersifat polar dan rantai alkyl (R-)
yang bersifat non polar. Jadi, aldehida dapat bercampur dengan senyawa
ion, senyawa kovalen polar, dan non polar. Kelarutan aldehida dalam

5
pelarut polar seperti air akan berkurang dengan pertambahan panjang
rantai karbon karena aldehida semakin bersifat non polar.
- Sifat Kimia aldehida

Beberapa reaksi dari aldehida dapat disimak berikut ini.

Reaksi Identifikasi Aldehida


Reaksi oksidasi dapat digunakan sebagai reaksi identifikasi untuk
membedakan gugus aldehida (-CHO) dan keton (-CO). Aldehida adalah
reduktor kuat yang dapat bereaksi dengan oksidator lemah seperti lariutan
fehling dan larutan Tollens. Sedangkan keton adalah reduktor lemah yang
tidak dapat mengoksidasi kedua larutan tersebut.

6
Pembuatan aldehida
Aldehida dapat dibuat dari reaksi oksidasi alkohol primer dengan suatu
oksidator. Simak mekanisme reaksinya berikut ini.

7
2.2 Keton (Alkanon)

Keton atau alkanon adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus
fungsi –C=O- yang terikat pada dua gugus alkil R dan R’. Rumus struktur keton

a. Rumus Umum Keton


Contoh senyawa keton pada tabel

Dari contoh – contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum


keton / alkanon adalah CnH2nO.

b. Tata nama Keton


- Sistem IUPAC
Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a diubah
menjadi –on. Bila perlu digunakan nomor. Penomoran dilakukan
sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil.
Contoh :

Propanon Butanon
- Sistem Trivial
Gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai, kemudian
ditambah kata keton. Kecuali: aseton

8
Rumus
No Rumus Struktur Nama Trivial
Molekul

1 C3H6O Aseton (dimetil keton)

2 C4H8O Etil metil keton

3 C5H10O Dietil keton

c. Sifat-sifat keton
-        Sifat  fisis keton

Keton mengandung gugus karbonil Cδ = Cδ yang sangat polar


seperti halnya aldehida. Dengan demikian, jenis gaya antar molekul keton
juga sama dengan aldehida, yakni gaya tarik menarikdipol-
dipol disamping gaya London. Tidak mengherankan apabila sifat fisis
keton, seperti titik didihnya mirip dengan aldehida. Juga, bahwa titik
dididh keton lebih tinggi dari alkana, tetapi masih lebh rendah dari
alkohol.

Dengan pertambahan panjang rantai karbon, gaya antar molekul


yang lebih berperan adalahgaya London. Hal ini ditunjukkan oleh
kenaikan titik didih dari propanon ke 2-pentanon pada tabel 

9
Disamping itu, untuk menunjukkan isomer-isomer keton, sifat fisis
seperti titik didih dari isomer rantai lurus lebih tinggi dibanding isomer rantai
bercabang. Untuk jelasnya, bandingkan titik didih 2-pentanon dan 3-metil2-
butanon, seperti tampak pada tabel

Kelarutan keton

Keton memiliki gugus karbonil –CO- yang bersifat polar dan


rantai alkyl (R-) yang bersifat non polar. Jadi, keton dapat bercampur dengan
senyawa ion, senyawa kovalen polar, dan non polar. Kelarutan keton dalam
pelarut polar seperti air akan berkurang dengan pertambahan panjang rantai
karbon karena keton semakin bersifat non-polar.

- Sifat kimia keton


Beberapa reaksi dari keton dapat disimak berikut ini.

10
Pembuatan keton

Keton dapat dibuat dari reaksi oksidasi alcohol skunder dengan suatu
oksidator. Simak contoh berikut.

Seperti halnya aldehida, pembuatan keton di laboratorium menggunakan


oksidator K2Cr2O7 dalam suasana asam. Sedangkan di industri, digunakan
oksidator O2 dari udara dengan katalis seperti Cu dan Ag.

2.3 Isomer

1. Isomer Struktur pada aldehid

Aldehida tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsi dari


aldehida terletak di ujung rantai C. Isomer pada aldehida terjadi karena
adanya cabang dan letak cabang, jadi aldehida memiliki isomer struktur.

Keisomeran alkanal mulai terdapat pada butanal yang mempunyai


dua isomer, yaitu butanal dan 2–metil–propanal (isobutanal).

Butanal 2–metil–propanal (isobutanal)


2. Isomer posisi pada keton
Isomer posisi yang terjadi pada keton disebabkan oleh adanya
perubahan dalam kedudukan gugus karbonil dalam rantai
Contoh :

11
3. Isomer Fungsi
Keisomeran fungsi, yaitu keisomeran yang terjadi karena
perbedaan gugus fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus
molekul sama. Aldehida dengan rumus struktur R-CHO berisomer fungsi
dengan keton yang memiliki rumus struktur R-O-R`.
Contoh :

2.4 Kegunaan

a. Aldehid

1. Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin


yang digunakan untuk antiseptik dan pengawet mayat.
2. Formaldehida juga dimanfaat sebagai bahan baku untuk industri
plastik melamin dan bakelit.
3. Asetaldehida atau etanal merupakan bahan baku untuk bahan
industri, misalnya polivinilasetat (P VA) yang digunakan sebagai
bahan lem dan paraldehida (Obat penenang).
4. Beberapa jenis aldehida lain, misalnya sinamaldehida merupakan
zat yang memberi aroma khas pada kayu manis, dan vanilin
merupakan senyawa aldehida yang memberi aroma khas pada buah
vanili.

12
b. Keton

1. Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon


atau aseton. Aseton banyak dimanfaatkan sebagai pelarut
(misalnya pelarut cat kuku) dan pembersih kaca. Aseton juga
merupakan bahan baku untuk membuat senyawa bahan industri,
misalnya perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
2. Hormon dalam tubuh manusia, misalnya testosteron,
progesteron, kortikosteron, dan sejenisnya merupakan senyawa
keton.
3. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang
digunakan sebagai obat bius.
4. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau
harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan
kosmetika lainnya.

13
BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Aldehid dan keton merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki


rumus umum CnH2nO

1. Gugu karbonil aldehid terikat pada hidrogen dari satu ujung, tetapi dalam
keton, gugus karbonil terikat pada atom karbon dari kedua belah pihak.

2. Oleh karena itu, gugus fungsional keton selalu terlihat di tengah molekul,
dan gugus aldehid selalu di ujung.

3. Dalam nomenklatur tersebut, aldehid memiliki akhiran -al dan keton


akhiran adalah -on.

4. Dalam molekul dimana aldehid adalah gugus fungsional, karbon karbonil


diberikan nomor satu pada nomenklatur. Dalam keton, rantai diberi nomor
dengan cara memberikan nomor serendah mungkin pada karbon karbonil
(tidak akan mendapatkan nomor satu di setiap kesempatan).

5. Aldehid dapat dengan mudah teroksidasi dibandingkan dengan keton.

3.2 Saran

Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik


kegunaan positif maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang

14
dipergunakan dalam pengawetan mayat. Penggunaan senyawa ini mestinya lebih
diawasi dalam kehidupan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Bredy, E James.2010.Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta:Binarupa


Aksara

15

Anda mungkin juga menyukai