Abstract
Hydrogen was produced by steam reforming of kapok seed oil. CuZn as catalyst
helps accelerate separation and increase production of hydrogen gas. This catalyst is
viable and has high stability. Hydrogen gas was produced through 3 steps of
catalyzing by mixed kapok seed oil and water with ratio of 1:1, 1:3 and 3:1. Heating
temperature of catalyst at 2500C was selected. The rate and efficiency in forming of
hydrogen gas were evaluated. From present investigation show that the more steps of
catalyzing resulted in higher products, production rate, and efficiency in forming of
hydrogen gas. Using 3 steps of catalyzing has promoted higher products, production
rate, and efficiency in forming of hydrogen gas compared to 1 step and 2 step of
catalyzing.
Keywords : steam reforming, hydrogen, kapok seed oil, catalyst.
51
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
52
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
Tabel 2. Komposisi Minyak Biji Kapuk Randu sebagai bahan dasar karena banyaknya
Jenis Asam unsur hidrogen yang dikandung rantai
No Retensi
Persen Lemak hidrokarbonnya dan renewable (mudah
. Waktu
(Trigliserida) diperbarui). Sebagai penunjang sel bahan
1 0.176 44.669 Asam 9- bakar, untuk produksi hidrogen dibuat sebuah
heksadekanoat modul dengan prinsip mengikat asam lemak
2 24.765 45.112 Asam palmitat dari bahan dasar minyak nabati
3 0.556 46.553 Asam 2-heksil menggunakan katalis dan dipanaskan. Pada
siklopropanokt saat ini modul ini kerap disebut steam
anoat reformer. Disebut demikian karena hidrogen
4 0.611 47.328 Asam dekstro yang dihasilkan berupa uap hasil pemanasan
kamforat bahan dasar dan reaktan yang ditentukan [5].
5 35.107 48.283 Asam 8,11-
oktadekadieno
at
6 21.623 48.398 Asam elaidat
7 0.649 48.864 Asam stearate
8 1.005 49.659 Asam malvalat
9 2.078 50.316 Asam 2-oktil
siklopropanokt
anoat
10 0.334 51.386 Asam 2-
oktilsiklopropen Gambar 3. Proses steam reforming
a-1-oktanoat
11 0.805 52.303 Asam arakhidat Laju Reaksi
12 0.529 55.482 Asam behenat Laju reaksi adalah menyatakan
/ asam banyaknya reaksi kimia yang berlangsung
dokosanoat per satuan waktu. Laju reaksi
menyatakan molaritas zat terlarut dalam
Steam reforming reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi
Steam reforming adalah metode untuk seperti pada Persamaan 1.
menghasilkan hidrogen, karbon monoksida
atau produk lain yang berguna dari bahan aA+bBcAB (1)
bakar hidrokarbon seperti gas alam. Hal ini
dicapai dalam perangkat pengolahan yang Maka laju reaksinya dapat dihitung
disebut reformer yang bereaksi dengan uap menggunakan Persamaan 2,3 dan 4.
pada suhu tinggi dengan suatu bahan alam.
Pembaharuan uap metana secara luas Berkurangnya kosentrasi A tiap satuan
digunakan dalam industri untuk membuat waktu,
hidrogen. Berawal dari evolusi energi listrik [ A]
penelitian mengenai fuellcell (sel bahan VA= (2)
t
bakar) pada 1839 yang dilakukan oleh Sir
Berkurangnya kosentrasi B tiap satuan
William Robert Grove menghasilkan voltaic
waktu,
battery, namun karena listrik yang dihasilkan
hanya sebesar 12 ampere dan tegangan 1,8 [ B ]
VB= (3)
volt Groves Battery ini mulai ditingalkan t
karena sudah tidak mencukupi kebutuhan Bertambahnya kosentrasi AB tiap satuan
listrik lagi pada saat itu tetapi batere Grove waktu,
menjadi dasar acuan pengembangan fuel cell [ AB ]
selanjutnya. Pada 1960 an salah satu V (4)
perkembangan fuellcell saat ini telah t
memakai biooil (minyak nabati) dan bahan
baku renewable [4]. Pemilihan minyak nabati Faktor- faktor yang berpengaruh pada laju
53
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
reaksi antara lain: luas permukaan sentuh, senyawa yang tidak diinginkan sehingga
temperatur, katalis, molaritas, dan reaksi tidak berlangsung secara sempurna
konsentrasi [6].
CnHmOk+ (2n - k) H2O nCO2 + (2n+ k) Heat fluks=
2
H2 (7)
Dalam perhitungan Heat flux berguna
Teori perbandingan pencampuran dapat untuk menghitung nilai efisiensi dari produksi
dihitung dari rumus kimia minyak randu dan hidrogen yang dihasilkan dalam proses
air. Karena kandungan minyak randu terdiri steam reforming. Nilai efisiensi didapatkan
dari bermacam-macam asam yang dari rumusan dibawah ini
menyusunnya. Maka secara teori pendekatan
yang dipakai adalah menggunakan rumus Efisiensi =
kimia kandungan asam terbesar yang
menyusun minyak randu.
Qtotal = Qminyak randu + daya total (13)
Pada komposisi asam lemak minyak
randu diketahui terdapat 35.107 % Asam
Keterangan :
Linoleat. Secara teori pendekatan yang dipai
Qhidrogen : kalor hidrogen yang
adalah menggunakan rumus kimia dengan
dihasilkan
kandungan asam lemak terbesar dengan
Qminyak randu : kalor minyak randu yang
penjabaran reaksi pencampuran seperti pada
dihasilkan
Persamaan 8, 9 dan 10.
Katalis
C18H30O2 + 16H2O 18CO +
Katalis adalah suatu zat yang
31H2 (8)
mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada
Reaksi Pergeseran gas dan air
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan
18CO+8H2O 18CO2+8H2 (9)
atau terpakai oleh reaksi itu sendiri . Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
C18H30O2 + 34H2O 18CO2 + 49H2
sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
(10)
memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
Dari reaksi diatas maka bisa dihitung
lebih rendah akibat perubahan yang
perbandingan berat minyak randu dan air
dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
adalah 278 : 612 (Mr C18H30O2 = 278 dan Mr
menyediakan suatu jalur pilihan
34 H2O = 612). Jika disederhanakan menjadi
dengan energi aktivasi yang lebih rendah.
1: 2.2 merupakan perbandingan massa
Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan
dengan kesetimbangan reaksi yang
untuk berlangsungnya reaksi.
menghasilkan hidrogen paling maksimal.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua
Pada peneliti terdahulubahwa reaksi
golongan utama: katalis homogen dan katalis
pencampuran bio oil dan air menggunakan
heterogen. Katalis heterogen adalah katalis
pemanas dan katalis terdapat gas atau
yang ada dalam fase berbeda dengan
54
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
55
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
Hidrogen (ppm)
temperatur tinggi.
1000 katalis 1
Tabel 3. Hasil Qhidrogen pada laju produksi rata tahapan
500
- rata katalis 2
Qhidrogen pada Rasio Massa Minyak : Air
0 tahapan
Katalis (ppm/s) 0 200 400 600
1:1 1:3 3:1
waktu (s)
1 Tahapan (a)
7.50x10-06 9.87 x10-06 3.34 x10-05
2 Tahapan 2500
7.81 x10-06 2.55 x10-05 4.25 x10-05
Hidrogen (ppm)
3 Tahapan 1.13 x10-05 3.38 x10-05 4.10 x10-05 2000 katalis 1
1500
tahapan
Tabel 4. Hasil hydrogen proses steam 1000 katalis 2
reforming tahapan
500
Efisiensi Hidrogen pada Rasio Massa Minyak : katalis 3
Air (%) 0
Katalis tahapan
1:1 1:3 3:1 0 200 400 600
1 Tahapan
11.509983 15.135 51.2936
waktu (s)
2 Tahapan (b)
11.972884 39.092 65.1688
3 Tahapan
17.338782 51.835 62.8187 2500
2000
Sedangkan hubungan antara produksi katalis 1
Hidrogen (ppm)
56
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
ppm/detik, laju produksi dengan katalis 2 tersebut terjadi karena semakin banyak
tahapan memiliki nilai rata rata 0.73135 jumlah tahapan katalis maka luas
ppm/detik, dan laju produksi dengan katalis 3 penampang permukaan kontak katalis akan
tahapan memiliki nilai rata rata 0.993705 semakin banyak dan waktu yang dibutuhkan
ppm/detik. Dari produksi hidrogen yang juga semakin panjang sehingga akan
dihasilkan tiap detiknya yang memiliki nilai menghasilkan hidrogen yang lebih banyak.
tertinggi ialah variasi katalis 3 tahapan. Hal
tersebut terjadi karena semakin banyak 3.5
Produksi Hidrogen
jumlah tahapan katalis maka luas 3
penampang permukaan kontak katalis akan 2.5 laju
(ppm/s)
semakin banyak dan waktu yang dibutuhkan 2 produksi
juga semakin panjang sehingga akan katalis 1
1.5
tahapan
menghasilkan hidrogen yang lebih banyak. 1 laju
Sedangkan hubungan antara Laju 0.5 produksi
katalis 2
Produksi Hidrogen pada setiap tahapan 0 tahapan
katalis terhadap waktu pemanasan dengan -100
-0.5 100 300 500
Perbandingan Massa Minyak : Air 1:3 -1
Gambar 4b menunjukkan hubungan antara
waktu (s)
laju produksi hidrogen pada setiap tahapan
katalis terhadap waktu pemanasan dengan
(a)
perbandingan massa minyak dan air 1:3.
Dapat dilihat pada grafik produksi hidrogen
yang dihasilkan tiap detik tidak jauh berbeda
Produksi Hidrogen (ppm/s)
laju
Hubungan antara Laju Produksi 15 produksi
Hidrogen pada setiap tahapan katalis
(ppm/s)
katalis 1
terhadap waktu pemanasan dengan 10 tahapan
laju
Perbandingan Massa Minyak : Air 3:1 dapat produksi
dilihat pada Gambar 4c. Produksi hidrogen 5
katalis 2
yang dihasilkan tiap detik tidak jauh berbeda 0 tahapan
laju
antar tiap variasi tahapan katalis. Dari data -100 100 300 500 produksi
yang diperoleh laju produksi dengan katalis 1 katalis 3
tahapan memiliki nilai rata rata 2.7665755 waktu (s) tahapan
ppm/detik, katalis 2 tahapan memiliki nilai (c)
rata rata 3.482561 ppm/detik, dan katalis 3 Gambar 4. Hubungan antara Laju Produksi
tahapan memiliki nilai rata rata 3.311645 Hidrogen pada setiap tahapan katalis
ppm/detik. Dari produksi hidrogen yang terhadap waktu pemanasan dengan
dihasilkan tiap detiknya yang memiliki nilai Perbandingan Massa Minyak : Air (a) 1:1 (b)
tertinggi ialah variasi katalis 3 tahapan. Hal 1:3 dan (c) 3:1
57
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
Efisiensi Hasil Produksi Hidrogen dapat Pada perbandingan massa 3:1 tahapan
dilihat pada Gambar 5 menunjukkan efisiensi katalis tidak berpengaruh besar terhadap
kalor dari proses produksi hidrogen hasil hidrogen dari setiap tahapan katalis. Hal
menggunakan metode steam reforming. tersebut dikarenakan hasil hidrogen sudah
Efisiensi dihitung dari nilai laju produksi rata maksimal menurut kesetimbangan kimianya
rata. Dapat dilihat dari diagram batang diatas itu sebabnya efisiensi dari 2 tahapan ke 3
bahwa efisiensi akan semakin meningkat tahapan. Sehingga gas hidrogen pada
setiap bertambahnya jumlah tahapan katalis. perbandingan massa 3:1 setiap variasi katalis
Pada kondisi keseimbangan reaksi 278 tidak menghasilkan kenaikan yang signifikan.
gram C18H30O2 memiliki kalor sebesar 2589.5
Kcal menjadi 98 gram H2 dengan nilai kalor KESIMPULAN
2807.798 Kcal. Dalam kondisi stokiometri Semakin banyak tahapan katalis maka
tersebut dihasilkan efisiensi sebesar 108.4 % hasil produksi, laju produksi, dan efisiensi
.Dari nilai rata rata hasil laju produksi hidrogen semakin besar. Hal ini terjadi
hidrogen pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karena dengan bertambahnya jumlah
nilai efisiensi paling tinggi pada setiap tahapan katalis maka luas bidang kontak
perbandingan massa terletak pada katalis katalis semakin besar, sehingga reaksi
dengan 3 tahapan dengan nilai 17.3 % ; 51.8 penguraian minyak nabati oleh uap menjadi
% ; 62.8 %. Semakin banyak tahapan katalis hidrogen semakin banyak. Katalis dengan 3
laju produksi dan efisiensi semakin besar. Hal tahapan memiliki hasil produksi, laju
ini disebabkan oleh bertambah banyaknya produksi, dan efisiensi yang cenderung lebih
jumlah tahapan katalis yang mengakibatkan tinggi daripada dengan menggunakan variasi
luas bidang kontak katalis semakin besar, katalis 1 tahapan dan 2 tahapan.
akibatnya reaksi penguraian minyak nabati Banyaknya hidrogen yang dihasilkan
oleh uap menjadi hidrogen semakin banyak. berbanding lurus dengan jumlah massa
minyak randu yang digunakan. Semakin
100 banyak perbandingan massa minyak randu
Stokiometri akan menghasilkan jumlah produksi hidrogen
Efisiensi (%)
80
yang tinggi. Perbandingan massa 3:1
60 memiliki hasil produksi hidrogen yang lebih
40 massa rasio tinggi dibandingkan dengan massa
20 1:1 perbandingan minyak randu dan air 1:1 dan
0 1:3. Akan tetapi pada perbandingan massa
massa rasio
3:1 tahapan katalis tidak berpengaruh besar
1:3 terhadap hasil hidrogen dari setiap tahapan
massa rasio katalis. Hal tersebut dikarenakan kalor yang
diserap oleh katalis dari uap yang dihasilkan
Perbandingan Massa 3:1
minyak randu dan dari panas yang diberikan
untuk katalis itu sendiri sudah maksimal.
Sehingga gas hidrogen pada perbandingan
Gambar 5 Grafik Efisiensi Hasil Produksi massa 3:1 setiap variasi katalis tidak
Hidrogen menghasilkan kenaikan yang signifikan.
58
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041
[3] Wardana,I.N.G. 2008 Bahan bakar dan [5] SALIMY, D. H. 2010. Produksi Hidrogen
Teknologi Pembakaran, PT.Danar Proses Steam Reforming Dimethyl Ether
Wijaya- Brawijaya University Press, (DME) dengan Reaktor Nuklir
Malang Temperatur Rendah, Jurnal
[4] Bailey. (1996). Baileys Industrial Oil and Pengembangan Energi Nuklir.
Fat Product, 5th edition, Edited by Y.H. [6] Adityo. 2011. Pengaruh Temperatur Dan
Hui, Wiley-Interscience Publication, Waktu Pemanasan Terhadap
USA. Konsentrasi Hidrogen Pada Hydrogen
Reformer. Malang:Teknik Mesin
Universitas Brawijaya
59