Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.

1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

Pengaruh Pengunaan Katalis Terhadap Laju Dan Efisiensi


Pembentukan Hidrogen

Purnami* , ING Wardana, Veronika K


Teknik Mesin Universitas Brawijaya Indonesia
Jl. MT Haryono, 167 Malang (65145) Indonesia
E-mail : purnami@ub.ac.id

Abstract
Hydrogen was produced by steam reforming of kapok seed oil. CuZn as catalyst
helps accelerate separation and increase production of hydrogen gas. This catalyst is
viable and has high stability. Hydrogen gas was produced through 3 steps of
catalyzing by mixed kapok seed oil and water with ratio of 1:1, 1:3 and 3:1. Heating
temperature of catalyst at 2500C was selected. The rate and efficiency in forming of
hydrogen gas were evaluated. From present investigation show that the more steps of
catalyzing resulted in higher products, production rate, and efficiency in forming of
hydrogen gas. Using 3 steps of catalyzing has promoted higher products, production
rate, and efficiency in forming of hydrogen gas compared to 1 step and 2 step of
catalyzing.
Keywords : steam reforming, hydrogen, kapok seed oil, catalyst.

PENDAHULUAN Minyak biji randu selama ini hanya digunakan


Diperkirakan kebutuhan Hidrogen pada sebagai bahan baku alat peneran, minyak
masa yang akan datang akan terus pelumas, campuran coating pada genting,
meningkat. Untuk mengantisipasi lonjakan campuran pada kain batik, serta sumber
permintaan hidrogen berbagai teknologi protein untuk sapi dan domba.
produksi terus dikembangkan. Gas Hidrogen Dengan semakin berkembangnya
(H2) biasanya dihasilkan secara industri dari penggunaan hidrogen sebagai energi
berbagai senyawa hidrokarbon seperti alternatif maka penelitian tentang produksi
metana melalui steam reforming. Gas hidrogen menjadi sangat berkembang. Salah
hidrogen juga dapat dihasilkan dari air satu cara produksi hidrogen adalah dengan
melalui proses elektrolisis, namun proses ini memecah hidrogen dari bahan dasarnya.
secara komersial lebih mahal daripada Produksi hidrogen dilakukan dengan proses
produksi hidrogen dari gas alam. Salah satu steam reforming pada minyak biji randu,
bahan alami yang dapat digunakan sebagai dengan bantuan katalis CuZn untuk
material penghasil gas hidrogen adalah mempercepat pemisahan gas hidrogen dan
minyak biji randu. Biji randu mengandung banyaknya gas yang dihasilkan dari proses
24%-40% minyak. Dengan proses steam steam reforming ini. Katalis yang digunakan
reforming minyak biji randu dapat dalam hal ini adalah katalis yang memiliki
menghasilkan gas Hidrogen yang nantinya keaktifan dan stabilitas yang tinggi. Pada
akan bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar penelitian pada umumnya menyarankan agar
gas Hidrogen (H2). menggunakan Cu sebagai logam aktif untuk
Keberadaan bahan baku yang cukup menghasilkan katalis yang diinginkan karena
melimpah merupakan kesempatan besar Cu mudah terdeaktivasi pada suhu tinggi.
untuk bisa dikembangkan menjadi pilihan Dan dalam penelitian kali ini akan
energi alternatif yang di produksi dalam skala mengembangkan penggunaan minyak biji
komersial. Di kabupaten Pasuruan terdapat randu sebagai bahan bakar energi alternatif
perkebunan kapuk randu seluas 12.604 yang digunakan secara masal sebagai bahan
hektar, dengan jumlah 2.048.757 pohon baku utama penghasil gas hidrogen dengan
randu dan dapat menghasilkan lebih dari pengujian pengaruh tahapan katalis terhadap
7900 ton biji randu (Pasuruankab, 2011). produk gas hidrogen yang dihasilkan. Pada

51
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa memasak maupun industri. Minyak nabati


gas hasil penguapan campuran minyak biji merupakan senyawa ester dari gliserin dan
randu dan air melewati katalis yang lebih campuran berbagai jenis asam lemak, tidak
banyak akan menghasilkan gas hidrogen larut dalam air tetapi dalam pelarut organik.
yang banyak pula. Dengan penelitian ini Salah satu jenis minyak nabati yang
diharapkan bisa mengetahui seberapa efektif sedang dikembangkan untuk bahan baku
tahapan katalis yang bisa digunakan untuk bahan bakar adalah minyak biji randu.
menghasilkan kadar gas hidrogen yang Minyak biji randu diperoleh kurang lebih 20%
maksimal. dengan cara pengepresan, ekstraksi pelarut
Sihite melakukan penelitian mengenai atau kombinasi keduanya. Minyak biji randu
pembuatan hidrogen dari minyak jarak hampir menyerupai minyak biji kapas,
dengan metode steam reforming. Metode meskipun warnanya lebih terang.
steam reforming digunakan untuk proses
pembuatan hidrogen dengan cara
menguapkan campuran minyak jarak dan air.
Hasil penguapan yang telah bercampur
dilewatkan melalui katalis sehingga
menghasilkan dan mempercepat produksi
hidrogen. Dari penelitian tersebut diperoleh
bahwa produksi hidrogen terbanyak
didapatkan pada variasi perbandingan
minyak jarak dan air adalah 3:1. Dengan
menggunakan jumlah katalis yang semakin Gambar 1. Buah dan biji tanaman kapuk
banyak, didapatkan produksi hidrogen randu
semakin tinggi [1].
Dhoyfur melakukan penelitian mengenai Minyak biji randu termasuk minyak tidak
pembuatan hidrogen dari minyak kelapa jenuh dengan asam lemak tidak jenuh
dengan teknik yang sama yaitu dengan sebesar 80-85%. Asam lemak penyusun
metode steam reforming. Metode steam terbesar adalah asam oleat. Struktur molekul
reforming digunakan untuk proses lemak nabati dibagi menjadi dua bagian, yaitu
pembuatan hidrogen dengan cara bagian yang pertama disebut gliserol
menguapkan minyak kelapa dan air. Hasil sedangkan bagian yang kedua disebut
penguapan yang telah bercampur dilewatkan trigliserida. Trigliserida adalah susunan
melalui katalis sehingga menghasilkan dan molekul yang tersusun dari tiga cabang asam
mempercepat produksi hidrogen. Dari lemak. Molekul trigliserida banyak
penelitian tersebut diperoleh bahwa produksi mengandung atom karbon dan hidrogen yang
hidrogen terbanyak didapatkan dari variasi hampir mirip dengan hidrokarbon dalam
perbandingan minyak kelapa dan air adalah 3 bahan bakar. Dari hal ini menjelaskan asam
: 1 yaitu 858 ppm (6 katalis). Dan lemak dari minyak nabati dapat dijadikan
perbandingan minyak kelapa dan air 1:2 sebagai bahan bakar. Setiap tumbuhan
mempunyai nilai efisiensi yang paling tinggi menyimpan energi dalam lemak dan minyak
dibanding dengan perbandingan 3:1, karena dan sebagian besar terkandung dalam biji
perbandingan 1:2 menghasilkan hidrogen tumbuhan tersebut sehingga untuk mendapat
lebih baik yang sesuai dengan persamaan minyak dari tumbuhan biasanya diperoleh
reaksi pencampuran [2]. dengan cara memeras bijinya [3].

Minyak Randu Tabel 1. Komposisi Minyak Biji Kapuk


Minyak nabati adalah minyak yang Komposisi % berat
dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan, walaupun Trigliserida 90,5
kebanyakan bagian dari tanaman dapat FFA (Free Fatty Acid) 7,5
menghasilkan minyak, tetapi biji-bijian Fosfatida 1,5
merupakan sumber yang utama. Minyak Material tak tersabunkan 0,5
nabati dapat digunakan baik untuk keperluan

52
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

Tabel 2. Komposisi Minyak Biji Kapuk Randu sebagai bahan dasar karena banyaknya
Jenis Asam unsur hidrogen yang dikandung rantai
No Retensi
Persen Lemak hidrokarbonnya dan renewable (mudah
. Waktu
(Trigliserida) diperbarui). Sebagai penunjang sel bahan
1 0.176 44.669 Asam 9- bakar, untuk produksi hidrogen dibuat sebuah
heksadekanoat modul dengan prinsip mengikat asam lemak
2 24.765 45.112 Asam palmitat dari bahan dasar minyak nabati
3 0.556 46.553 Asam 2-heksil menggunakan katalis dan dipanaskan. Pada
siklopropanokt saat ini modul ini kerap disebut steam
anoat reformer. Disebut demikian karena hidrogen
4 0.611 47.328 Asam dekstro yang dihasilkan berupa uap hasil pemanasan
kamforat bahan dasar dan reaktan yang ditentukan [5].
5 35.107 48.283 Asam 8,11-
oktadekadieno
at
6 21.623 48.398 Asam elaidat
7 0.649 48.864 Asam stearate
8 1.005 49.659 Asam malvalat
9 2.078 50.316 Asam 2-oktil
siklopropanokt
anoat
10 0.334 51.386 Asam 2-
oktilsiklopropen Gambar 3. Proses steam reforming
a-1-oktanoat
11 0.805 52.303 Asam arakhidat Laju Reaksi
12 0.529 55.482 Asam behenat Laju reaksi adalah menyatakan
/ asam banyaknya reaksi kimia yang berlangsung
dokosanoat per satuan waktu. Laju reaksi
menyatakan molaritas zat terlarut dalam
Steam reforming reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi
Steam reforming adalah metode untuk seperti pada Persamaan 1.
menghasilkan hidrogen, karbon monoksida
atau produk lain yang berguna dari bahan aA+bBcAB (1)
bakar hidrokarbon seperti gas alam. Hal ini
dicapai dalam perangkat pengolahan yang Maka laju reaksinya dapat dihitung
disebut reformer yang bereaksi dengan uap menggunakan Persamaan 2,3 dan 4.
pada suhu tinggi dengan suatu bahan alam.
Pembaharuan uap metana secara luas Berkurangnya kosentrasi A tiap satuan
digunakan dalam industri untuk membuat waktu,
hidrogen. Berawal dari evolusi energi listrik [ A]
penelitian mengenai fuellcell (sel bahan VA= (2)
t
bakar) pada 1839 yang dilakukan oleh Sir
Berkurangnya kosentrasi B tiap satuan
William Robert Grove menghasilkan voltaic
waktu,
battery, namun karena listrik yang dihasilkan
hanya sebesar 12 ampere dan tegangan 1,8 [ B ]
VB= (3)
volt Groves Battery ini mulai ditingalkan t
karena sudah tidak mencukupi kebutuhan Bertambahnya kosentrasi AB tiap satuan
listrik lagi pada saat itu tetapi batere Grove waktu,
menjadi dasar acuan pengembangan fuel cell [ AB ]
selanjutnya. Pada 1960 an salah satu V (4)
perkembangan fuellcell saat ini telah t
memakai biooil (minyak nabati) dan bahan
baku renewable [4]. Pemilihan minyak nabati Faktor- faktor yang berpengaruh pada laju

53
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

reaksi antara lain: luas permukaan sentuh, senyawa yang tidak diinginkan sehingga
temperatur, katalis, molaritas, dan reaksi tidak berlangsung secara sempurna
konsentrasi [6].

Reaksi Pencampuran Heat Fluks


Secara teoritis reaksi pencampuran Heat flux berkaitan dengan konduksi,
steam reforming minyak dengan kandungan konduksi adalah perpindahan panas yang
karbon, hidrogen, dan oksigen serta air dapat diakibatkan adanya interaksi antar partikel.
di jabarkan pada Persamaan 6 dan 7 Energi panas berpindah akibat
dibawah ini. persentuhan/kontak antar molekul terutama
pada benda padat, sedangkan heat fluks

CnHmOk + (n-k)H2O nCO + (n + k)H2 adalah laju panas per satuan luas permukaan
(5)
2
Reaksi Pergeseran gas dan air yang tegak lurus dengan arah perpindahan
nCO+nH2OnCO2+ H2 panas/kalor
(6) (W/m2).


CnHmOk+ (2n - k) H2O nCO2 + (2n+ k) Heat fluks=
2
H2 (7)
Dalam perhitungan Heat flux berguna
Teori perbandingan pencampuran dapat untuk menghitung nilai efisiensi dari produksi
dihitung dari rumus kimia minyak randu dan hidrogen yang dihasilkan dalam proses
air. Karena kandungan minyak randu terdiri steam reforming. Nilai efisiensi didapatkan
dari bermacam-macam asam yang dari rumusan dibawah ini
menyusunnya. Maka secara teori pendekatan

yang dipakai adalah menggunakan rumus Efisiensi =

kimia kandungan asam terbesar yang
menyusun minyak randu.
Qtotal = Qminyak randu + daya total (13)
Pada komposisi asam lemak minyak
randu diketahui terdapat 35.107 % Asam
Keterangan :
Linoleat. Secara teori pendekatan yang dipai
Qhidrogen : kalor hidrogen yang
adalah menggunakan rumus kimia dengan
dihasilkan
kandungan asam lemak terbesar dengan
Qminyak randu : kalor minyak randu yang
penjabaran reaksi pencampuran seperti pada
dihasilkan
Persamaan 8, 9 dan 10.
Katalis
C18H30O2 + 16H2O 18CO +
Katalis adalah suatu zat yang
31H2 (8)
mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada
Reaksi Pergeseran gas dan air
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan
18CO+8H2O 18CO2+8H2 (9)
atau terpakai oleh reaksi itu sendiri . Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
C18H30O2 + 34H2O 18CO2 + 49H2
sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
(10)
memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
Dari reaksi diatas maka bisa dihitung
lebih rendah akibat perubahan yang
perbandingan berat minyak randu dan air
dipicunya terhadap pereaksi. Katalis
adalah 278 : 612 (Mr C18H30O2 = 278 dan Mr
menyediakan suatu jalur pilihan
34 H2O = 612). Jika disederhanakan menjadi
dengan energi aktivasi yang lebih rendah.
1: 2.2 merupakan perbandingan massa
Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan
dengan kesetimbangan reaksi yang
untuk berlangsungnya reaksi.
menghasilkan hidrogen paling maksimal.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua
Pada peneliti terdahulubahwa reaksi
golongan utama: katalis homogen dan katalis
pencampuran bio oil dan air menggunakan
heterogen. Katalis heterogen adalah katalis
pemanas dan katalis terdapat gas atau
yang ada dalam fase berbeda dengan

54
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, PEMBAHASAN


sedangkan katalis homogen berada dalam Hasil perhitungan laju dan Efisiensi
fase yang sama. Satu contoh sederhana pembentukan Hidrogen dapat dilihat
untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis padaTabel 3 berikut. Sedangkan Hubungan
menyediakan suatu permukaan di mana antara produksi hidrogen pada variasi jumlah
pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk tahapan katalis terhadap waktu pemanasan
sementara terjerap. Ikatan dalam substrat- pada perbandingan massa minyak dan air 1:1
substrat menjadi lemah sedemikian sehingga dapat dilihat pada Gambar 3a. Dari Gambar
memadai terbentuknya produk baru. katan 3a terlihat bahwa grafik cenderung
atara produk dan katalis lebih lemah, mengalami peningkatan pada setiap variasi
sehingga akhirnya terlepas. tahapan katalis. Katalis dengan 3 tahapan
Katalis homogen umumnya bereaksi memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan satu atau lebih pereaksi untuk dengan katalis 1 tahapan dan 2 tahapan.
membentuk suatu perantara kimia yang Namun pada waktu 350 detik sampai 450
selanjutnya bereaksi membentuk produk detik katalis 2 tahapan menunjukkan hasil
akhir reaksi, dalam suatu proses yang yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis
memulihkan katalisnya. Berikut ini 3 tahapan. Hal tersebut dikarenakan panas
merupakan skema umum reaksi katalitik, di yang diterima oleh katalis 2 tahapan lebih
mana C melambangkan katalisnya: besar pada waktu diatas 350 detik sehingga
gas yang melalui katalis juga direaksikan
A + C AC lebih cepat dan menghasilkan hidrogen(14) yang
B + AC AB + C lebih banyak. Gas hidrogen akan semakin
cepat terbentuk dengan bantuan (15) reaksi
Meskipun katalis (C) termakan oleh permukaan dari katalis CuZn yang maksimal
reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan pada temperatur tinggi.
kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi Hubungan antara produksi hidrogen
keseluruhannya menjadi, pada variasi jumlah tahapan katalis terhadap
waktu pemanasan pada perbandingan massa
A + B + C AB + C minyak dan air 1:3 dapat dilihat pada Gambar
3b nampak bahwa grafik cenderung
(15)
Penggunaan katalis CuZn dapat meningkat pada setiap variasi tahapan
membantu proses produksi gas hidrogen. katalis. Tahapan katalis yang memiliki hasil
Sifat dasar Cu dan Zn mudah mengalami produksi hidrogen tertinggi ialah katalis 1
korosi, yakni mengikat oksigen. Sehingga tahapan, 2 tahapan, dan disusul katalis 3
katalis membantu proses penguraian asam tahapan pada waktu pemanasan kurang dari
lemak dari bahan produksi (minyak randu 350 detik. Setelah mencapai pengambilan
yang dipanaskan dalam reformer), sehingga data pada waktu lebih dari 350 detik data
pembentukan hidrogen lebih cepat. Katalis yang di hasilkan sangat berubah secara
yang digunakan menyerupai batu api signifikan. Dapat dilihat pada waktu lebih dari
pemantik korek, berbentuk silindris diameter 350 detik menunjukkan hasil produksi
1,5 - 2 milimeter dengan panjang 2 3 hidrogen tertinggi adalah katalis dengan 3
milimeter. Mengikat oksigen efektif pada tahapan, diikuti dengan 2 tahapan dan 1
temperatur 180-260C dengan ketahanan tahapan. Hal tersebut terjadi karena katalis
hingga 450C, pada temperatur selanjutnya CuZn yang digunakan akan semakin aktif
katalis akan melumer [6]. menjadi energi aktivasi pada temperatur
Berbagai unsur telah digunakan untuk diatas 250oC, temperatur yang tinggi
memperbaiki sifat kimia katalis. Sehingga didapatkan dari waktu pemanasan yang lebih
kinerja katalis CuZn dalam penggunaanya lama. Oleh sebab itu pada variasi jumlah
dapat disesuaikan dengan kebutuhan. tahapan katalis ke 3 temperatur yang diterima
Beberapa unsur yang dapat ditambahkan katalis belum tinggi dan merata, jadi
antara lain aluminium, silika, zirkonium dan menghasilkan produksi hidrogen yang lebih
krom. kecil dari jumlah tahapan 1 dan 2 katalis. Gas
hidrogen akan semakin cepat terbentuk

55
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

dengan bantuan reaksi permukaan dari


katalis CuZn, yang maksimal pada 1500

Hidrogen (ppm)
temperatur tinggi.
1000 katalis 1
Tabel 3. Hasil Qhidrogen pada laju produksi rata tahapan
500
- rata katalis 2
Qhidrogen pada Rasio Massa Minyak : Air
0 tahapan
Katalis (ppm/s) 0 200 400 600
1:1 1:3 3:1
waktu (s)
1 Tahapan (a)
7.50x10-06 9.87 x10-06 3.34 x10-05
2 Tahapan 2500
7.81 x10-06 2.55 x10-05 4.25 x10-05

Hidrogen (ppm)
3 Tahapan 1.13 x10-05 3.38 x10-05 4.10 x10-05 2000 katalis 1
1500
tahapan
Tabel 4. Hasil hydrogen proses steam 1000 katalis 2
reforming tahapan
500
Efisiensi Hidrogen pada Rasio Massa Minyak : katalis 3
Air (%) 0
Katalis tahapan
1:1 1:3 3:1 0 200 400 600
1 Tahapan
11.509983 15.135 51.2936
waktu (s)
2 Tahapan (b)
11.972884 39.092 65.1688
3 Tahapan
17.338782 51.835 62.8187 2500

2000
Sedangkan hubungan antara produksi katalis 1
Hidrogen (ppm)

hidrogen pada variasi jumlah tahapan katalis tahapan


1500
terhadap waktu pemanasan pada
perbandingan massa minyak dan air 3:1 katalis 2
1000
dapat dilihat pada Gambar 3c. Pada grafik tahapan
tersebut cenderung mengalami peningkatan 500 katalis 3
pada setiap variasi tahapan katalis. tahapan
Perbedaan hasil gas hidrogen yang 0
dihasilkan tidak terlalu jauh dari variasi tiap 0 200 400 600 waktu (s)
jumlah tahapan pada perbandingan massa
minyak randu dengan air 3 : 1. Pada rasio 3 : (c)
1 memiliki nilai yang lebih tinggi dari rasio
campuran massa yang lain, karena proses Gambar 3. Hubungan antara produksi
penguapan minyak randu susah terjadi maka hidrogen pada variasi jumlah tahapan katalis
dengan penambahan massa minyak randu terhadap waktu pemanasan dengan variasi
bisa menghasilkan hidrogen yang lebih perbandingan massa minyak dan air (a) 1:1
banyak. (b) 1:3 (c) 3:1
Meskipun hasil yang diperoleh tidak
terlalu berbeda jauh, katalis dengan 3 Hubungan antara Laju Produksi
tahapan tetap memiliki nilai yang lebih tinggi. Hidrogen pada setiap tahapan katalis
Hal tersebut dikarenakan semakin banyak terhadap waktu pemanasan dengan
tahapan katalis maka luas penampang Perbandingan Massa Minyak : Air 1:1 dapat
bidang kontak besar dan waktu bidang dilihat pada Gambar 4a. Pada grafik produksi
kontak akan semakin lama sehingga gas hidrogen yang dihasilkan tiap detik tidak jauh
hidrogen yang dihasilkan akan semakin berbeda antar tiap variasi tahapan katalis.
maksimal. Laju produksi dengan katalis 1 tahapan
memiliki nilai rata rata 0.7127694

56
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

ppm/detik, laju produksi dengan katalis 2 tersebut terjadi karena semakin banyak
tahapan memiliki nilai rata rata 0.73135 jumlah tahapan katalis maka luas
ppm/detik, dan laju produksi dengan katalis 3 penampang permukaan kontak katalis akan
tahapan memiliki nilai rata rata 0.993705 semakin banyak dan waktu yang dibutuhkan
ppm/detik. Dari produksi hidrogen yang juga semakin panjang sehingga akan
dihasilkan tiap detiknya yang memiliki nilai menghasilkan hidrogen yang lebih banyak.
tertinggi ialah variasi katalis 3 tahapan. Hal
tersebut terjadi karena semakin banyak 3.5

Produksi Hidrogen
jumlah tahapan katalis maka luas 3
penampang permukaan kontak katalis akan 2.5 laju

(ppm/s)
semakin banyak dan waktu yang dibutuhkan 2 produksi
juga semakin panjang sehingga akan katalis 1
1.5
tahapan
menghasilkan hidrogen yang lebih banyak. 1 laju
Sedangkan hubungan antara Laju 0.5 produksi
katalis 2
Produksi Hidrogen pada setiap tahapan 0 tahapan
katalis terhadap waktu pemanasan dengan -100
-0.5 100 300 500
Perbandingan Massa Minyak : Air 1:3 -1
Gambar 4b menunjukkan hubungan antara
waktu (s)
laju produksi hidrogen pada setiap tahapan
katalis terhadap waktu pemanasan dengan
(a)
perbandingan massa minyak dan air 1:3.
Dapat dilihat pada grafik produksi hidrogen
yang dihasilkan tiap detik tidak jauh berbeda
Produksi Hidrogen (ppm/s)

antar tiap variasi tahapan katalis. Dari data 12


10 laju
yang diperoleh laju produksi dengan katalis 1
produksi
tahapan memiliki nilai rata rata 0.872088 8
ppm/detik, katalis 2 tahapan memiliki nilai 6 katalis 1
rata rata 2.133094 ppm/detik, dan katalis 3 tahapan
4
tahapan memiliki nilai rata rata 2.758587 2 laju
ppm/detik. Dari produksi hidrogen yang 0 produksi
dihasilkan tiap detiknya yang memiliki nilai -2 0 500 katalis 2
tertinggi ialah variasi katalis 3 tahapan. Hal tahapan
-4
tersebut terjadi karena semakin banyak waktu (s)
jumlah tahapan katalis maka luas
penampang permukaan kontak katalis akan
(b)
semakin banyak dan waktu yang dibutuhkan
juga semakin panjang sehingga akan
20
menghasilkan hidrogen yang lebih banyak.
Produksi Hidrogen

laju
Hubungan antara Laju Produksi 15 produksi
Hidrogen pada setiap tahapan katalis
(ppm/s)

katalis 1
terhadap waktu pemanasan dengan 10 tahapan
laju
Perbandingan Massa Minyak : Air 3:1 dapat produksi
dilihat pada Gambar 4c. Produksi hidrogen 5
katalis 2
yang dihasilkan tiap detik tidak jauh berbeda 0 tahapan
laju
antar tiap variasi tahapan katalis. Dari data -100 100 300 500 produksi
yang diperoleh laju produksi dengan katalis 1 katalis 3
tahapan memiliki nilai rata rata 2.7665755 waktu (s) tahapan
ppm/detik, katalis 2 tahapan memiliki nilai (c)
rata rata 3.482561 ppm/detik, dan katalis 3 Gambar 4. Hubungan antara Laju Produksi
tahapan memiliki nilai rata rata 3.311645 Hidrogen pada setiap tahapan katalis
ppm/detik. Dari produksi hidrogen yang terhadap waktu pemanasan dengan
dihasilkan tiap detiknya yang memiliki nilai Perbandingan Massa Minyak : Air (a) 1:1 (b)
tertinggi ialah variasi katalis 3 tahapan. Hal 1:3 dan (c) 3:1

57
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

Efisiensi Hasil Produksi Hidrogen dapat Pada perbandingan massa 3:1 tahapan
dilihat pada Gambar 5 menunjukkan efisiensi katalis tidak berpengaruh besar terhadap
kalor dari proses produksi hidrogen hasil hidrogen dari setiap tahapan katalis. Hal
menggunakan metode steam reforming. tersebut dikarenakan hasil hidrogen sudah
Efisiensi dihitung dari nilai laju produksi rata maksimal menurut kesetimbangan kimianya
rata. Dapat dilihat dari diagram batang diatas itu sebabnya efisiensi dari 2 tahapan ke 3
bahwa efisiensi akan semakin meningkat tahapan. Sehingga gas hidrogen pada
setiap bertambahnya jumlah tahapan katalis. perbandingan massa 3:1 setiap variasi katalis
Pada kondisi keseimbangan reaksi 278 tidak menghasilkan kenaikan yang signifikan.
gram C18H30O2 memiliki kalor sebesar 2589.5
Kcal menjadi 98 gram H2 dengan nilai kalor KESIMPULAN
2807.798 Kcal. Dalam kondisi stokiometri Semakin banyak tahapan katalis maka
tersebut dihasilkan efisiensi sebesar 108.4 % hasil produksi, laju produksi, dan efisiensi
.Dari nilai rata rata hasil laju produksi hidrogen semakin besar. Hal ini terjadi
hidrogen pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karena dengan bertambahnya jumlah
nilai efisiensi paling tinggi pada setiap tahapan katalis maka luas bidang kontak
perbandingan massa terletak pada katalis katalis semakin besar, sehingga reaksi
dengan 3 tahapan dengan nilai 17.3 % ; 51.8 penguraian minyak nabati oleh uap menjadi
% ; 62.8 %. Semakin banyak tahapan katalis hidrogen semakin banyak. Katalis dengan 3
laju produksi dan efisiensi semakin besar. Hal tahapan memiliki hasil produksi, laju
ini disebabkan oleh bertambah banyaknya produksi, dan efisiensi yang cenderung lebih
jumlah tahapan katalis yang mengakibatkan tinggi daripada dengan menggunakan variasi
luas bidang kontak katalis semakin besar, katalis 1 tahapan dan 2 tahapan.
akibatnya reaksi penguraian minyak nabati Banyaknya hidrogen yang dihasilkan
oleh uap menjadi hidrogen semakin banyak. berbanding lurus dengan jumlah massa
minyak randu yang digunakan. Semakin
100 banyak perbandingan massa minyak randu
Stokiometri akan menghasilkan jumlah produksi hidrogen
Efisiensi (%)

80
yang tinggi. Perbandingan massa 3:1
60 memiliki hasil produksi hidrogen yang lebih
40 massa rasio tinggi dibandingkan dengan massa
20 1:1 perbandingan minyak randu dan air 1:1 dan
0 1:3. Akan tetapi pada perbandingan massa
massa rasio
3:1 tahapan katalis tidak berpengaruh besar
1:3 terhadap hasil hidrogen dari setiap tahapan
massa rasio katalis. Hal tersebut dikarenakan kalor yang
diserap oleh katalis dari uap yang dihasilkan
Perbandingan Massa 3:1
minyak randu dan dari panas yang diberikan
untuk katalis itu sendiri sudah maksimal.
Sehingga gas hidrogen pada perbandingan
Gambar 5 Grafik Efisiensi Hasil Produksi massa 3:1 setiap variasi katalis tidak
Hidrogen menghasilkan kenaikan yang signifikan.

Jika dibandingkan efisiensi dari kondisi DAFTAR PUSTAKA


kesetimbangan reaksi yang dihasilkan [1] Jonas. 2014. Pembuatan hydrogen dari
dengan hasil efisiensi dari pengambilan data campuran minyak jarak dan air dengan
terjadi penurunan efisiensi karena tidak metode steam reforming. Malang:
semua gas terbentuk menjadi gas hidrogen, Teknik Mesin Universitas Brawijaya
terdapat pula gas-gas lain yang terbentuk [2] Farhan. 2015. Pengaruh katalis dan
dalam proses reaksi kimia dan katalis yang perbandingan campuran minyak kelapa
digunakan hanyalah 4 butir untuk setiap dan air terhadap produksi Hidrogen.
tahapannya sehingga tidak semua gas Malang:Teknik Mesin Universitas
melewati katalis dengan sempurna. Brawijaya

58
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.6, No.1 Tahun 2015: 51-59 ISSN 2477-6041

[3] Wardana,I.N.G. 2008 Bahan bakar dan [5] SALIMY, D. H. 2010. Produksi Hidrogen
Teknologi Pembakaran, PT.Danar Proses Steam Reforming Dimethyl Ether
Wijaya- Brawijaya University Press, (DME) dengan Reaktor Nuklir
Malang Temperatur Rendah, Jurnal
[4] Bailey. (1996). Baileys Industrial Oil and Pengembangan Energi Nuklir.
Fat Product, 5th edition, Edited by Y.H. [6] Adityo. 2011. Pengaruh Temperatur Dan
Hui, Wiley-Interscience Publication, Waktu Pemanasan Terhadap
USA. Konsentrasi Hidrogen Pada Hydrogen
Reformer. Malang:Teknik Mesin
Universitas Brawijaya

59

Anda mungkin juga menyukai