Anda di halaman 1dari 13

PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN

MINYAK GORENG YANG DILENGKAPI SARANA PERUBAHAN FRAKSI


UDARA PRIMER - SEKUNDER DAN PERUBAHAN TAHAPAN
PEMBAKARAN
M. RIO RIZKY SAPURTA (NPM: 23415945)
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. HERU KUNCORO, M.Eng. dan DODDI YUNIARDI, ST., M.T.
Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma
Jalan Margonda Raya No.100, Depok 16424, Jawa Barat
Email: muhammadriors@gmail.com

ABSTRAK
Perancangan alat uji pembakaran ini mengacu pada pengembangan potensi bahan bakar nabati yang
bertumpu pada crude palm oil masih perlu dikembangkan. Crude palm oil memiliki produk turunanya
yaitu minyak goreng akan diperlakukan sebagai bahan bakar alat uji pembakaran. Pada perancangan
alat uji pembakaran ada penambahan alat, yaitu media air, penambahan alat ini berguna untuk menjaga
temperatur gas buang serta sarana fraksi udara primer-sekunder dan tahapan pembakaran untuk
menentukan karakteristik pembakaran. Perancangan bedasarkan prinsip pembakaran sempurna
dimulai dari menghitung prosentase massa molekul bahan bakar, menghitung nilai kalor bahan bakar,
merancang kebutuhan udara pembakaran bahan bakar dan energi yang disediakan untuk menjadi
produk akhir. Dari hasil perhitungan perancangan didapatkan nilai kebutuhan udara pembakaran
crude palm oil 879.19616 l/menit dan minyak goreng 879.29333 l/menit, sedangkan nilai kalor crude
palm oil 10106.54807 Kkal/kg dan minyak goreng 10102.64014 Kkal/kg, energi yang disediakan yaitu
energi gas buang pada crude palm oil 8.5906 kW dan minyak goreng 8.56855 kW, energi kalor bahan
bakar crude palm oil 58.7695 kW dan minyak goreng 58.7468 kW.
Kata Kunci : Perancangan, Crude palm oil, Minyak goreng, Alat uji pembakaran

ABSTRACT
The design of this combustion test instrument refers to the development of the potential of biofuel based
on crude palm oil still needs to be developed. Crude palm oil has another product that is cooking oil
will be treated as a fuel for the combustion test equipment. In the design of combustion test equipment,
there is the addition of tools, namely water media, the addition of these tools is useful for maintaining
exhaust gas temperatures as well as primary-secondary air fraction facilities and combustion stages to
determine combustion characteristics. The design is based on the principle of perfect combustion
starting from calculating the percentage of the molecular mass of the fuel, calculating the heating value
of the fuel, designing the fuel combustion air requirements and the energy provided to be the final
product. From the results of the design calculation, it is obtained the value of the combustion air
requirement of crude palm oil 879.19616 l / min and cooking oil 879.29333 l / min, while the calorific
value of crude palm oil 10106.54807 Kcal/kg and cooking oil 10102.64014 Kcal/kg, the energy provided
is exhaust gas energy at crude palm oil 8.5906 kW and cooking oil 8.56855 kW, heating energy for crude
palm oil 58.7695 kW and cooking oil 58.7468 kW.
Keywords : Design, Crude palm oil, Cooking oil, Combustion test equipment
1. PENDAHULUAN sangat lambat, hal ini dibuktikan dengan
Kebutuhan bahan bakar minyak pada saat oversupplay produksi CPO nasional, data dari
ini, sudah menjadi kebutuhan pokok oleh gabungan pengusaha kelapa sawit indonesia
masyarakat Indonesia untuk menjalankan (GAPKI) produksi CPO nasional menunjukkan
kehidupan ekonomi. Kebutuhan akan bahan sebesar 44 juta ton sampai dengan 46 juta ton per
bakar minyak disebabkan oleh terjadinya tahun. Sementara ekspor crude palm oil dan
peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan komsumsi nasional secara keseluruhan mencapai
teknologi dari sektor transportasi dan industri. 34,71 juta ton di 2018. Angka ini meningkat 8
sedangkan penyediaan minyak semakin terbatas, persen dari 32,18 juta ton di 2017. Sementara itu,
sehingga untuk memenuhi kebutuhan minyak di dalam negeri penyerapan biodiesel melalui
dalam negeri Indonesia harus mengimpor program B20 mencapai 3,8 juta ton pada 2018,
minyak baik dalam bentuk minyak mentah sehingga terjadi penumpukan atau oversupplay
maupun dalam bahan bakar minyak (BBM). Di CPO sekitar 6.49 juta ton, sehingga
sisi lain, Indonesia telah menjadi negara net mengakibatkan kelebihan pasokan yang pada
importir BBM sejak 2004 hingga saat ini.[1] akhirnya membuat harga jual produk ini menjadi
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah lebih rendah dan merugikan untuk industri
telah memberikan perhatian serius untuk ketahan kelapa sawit termasuk kesejahteraan petani.
energi nasional salah satunya pengembangan Bedasarkan persoalan tersebut, perlunya
bahan bakar nabati (BBN) dengan menerbitkan pembaruan dan penelitian minyak kelapa sawit
Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2006 tanggal atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan bakar.
26 Januari 2016 tentang penyediaan dan Karena crude palm oil (CPO) ini merupakan
pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai bahan minyak nabati terdiri dari beberapa asam lemak
bakar alternatif mengurangi ketergantungan yang mengandung hidrokarbon, saat ini
pada minyak bumi. Pengembangan bahan bakar pengembangan crude palm oil (CPO) hanya
alternatif bertumpu pada minyak sawit (crude bertumpu pada FAME salah satu produk CPO
palm oil). Saat ini penggunaan minyak crude untuk campuran bahan bakar solar, padahal
palm oil (CPO) telah di terapakan pada produk turunan crude palm oil yaitu minyak
campuran minyak solar yaitu (fatty acid fatty goreng (palm olein), margarin (palm stearin) dan
methyl ester) FAME, lebih dikenal dengan B20, sabun (palm fatty acid distillate) memiliki unsur
bahkan pada akhir tahun 2018 salah perusahan kandungan hidrokarbon. Maka dari itu,
BUMN yaitu PT. Pertamina (Persero) telah penelitian ini dilakukan dengan perancangan alat
mampu mengolah crude palm oil (CPO) atau uji pembakaran menggunakan bahan bakar
minyak sawit mentah menjadi green gasoline minyak goreng (palm olein) dan crude palm oil
(bahan bakar bensin ramah lingkungan) dan (CPO). Tujuannya untuk mengetahui kebutuhan
green LPG dengan teknologi co-processing. udara pembakaran, nilai panas bahan bakar,
Adapun CPO yang digunakan adalah jenis crude komposisi gas buang, energi yang dihasilkan dan
palm oil yang telah diolah dan dibersihkan getah mengetahui karateristik dari pembakaran.
serta baunya atau dikenal dengan nama refined Dengan demikian nantinya bahan bakar tersebut
bleached deodorized palm oil (RBDPO), bisa dapat diterapkan pada semua sektor dan akan
menghemat impor minyak mentah sebesar 7.36 menggurangi ketergantungan impor pada bahan
ribu barel per hari.[23] bakar fosil dan membantu industri dan petani
Namun, pengembangan dan penerepan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
bahan bakar nabati (BBN) bertumpu pada CPO
2. LANDASAN TEORI (refined bleached deodorized palm oil) dan tahap
2.1 CPO (Crude Palm Oil) fraksinasi.[14]
Minyak sawit (crude palm oil) merupakan
minyak kelapa sawit mentah yang diperoleh dari Tabel 2.2 Produk minyak CPO dari proses
hasil ekstraksi atau dari proses pengempaan RBPDO dan fraksinasi
daging buah kelapa sawit dan belum mengalami
permurinian. Kandungan utama yang terdapat
pada crude palm oil adalah minyak yang terdiri
dari ikatan trigliserida, digliserida, dan
monogliserida, karoten (500-700 ppm),
tokoferol (600-1000 ppm), tocotrienal fosfor
(10-20 ppm), sterol, keton, klorofil, antioksidan,
dan gum/getah. Berikut ini kandungan asam
lemak crude palm oil disajikan pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Komposisi asam lemak pada minyak


crude palm oil

Fatty Acid Composition %) Sumber : O’Brien R D 2000


Lauric 0.2
Myristic 1.1 2.3 Proses Pembakaran
Palmitic 44.0 Menurut Singh, ongkar. (2009),
Stearic 4.5 Pembakaran merupakan kombinasi secara
Oleic 39.2 kimiawi dari unsur oksigen (O2) dengan elemen
bahan bakar yaitu hidrogen (H), carbon (C) dan
Linoleic 10.1
Lainnya 0.9 sulfur (S) dengan menimbulkan nyala dan panas,
Sumber : Kataren, 2008 sehingga akan menghasilkan rekasi oksidasi
secara cepat maupun lambat pada temperatur dan
2.2 Minyak goreng (Palm olein) tekanan tertentu. Bentuk secara umum
Minyak goreng adalah minyak yang berasal persamaan reaksi pembakaran hidrokarbon
dari lemak tumbuhan atau hewan yang sebagai berikut:
dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu Reaktan → Produk
kamar dan biasanya digunakan untuk atau,
menggoreng bahan makanan. Minyak kelapa Bahan bakar + Pengoksidasi → Produk
sawit mentah (crude palm oil) dapat diubah
menjadi beberapa bentuk, yaitu minyak goreng
(palm olein) atau biasa disebut minyak RBDPO
(refined bleached deodorized palm oil. Untuk 2.4 Udara berlebih (Execess Air)
memperoleh minyak goreng (minyak makan) Udara perlu diberikan dalam jumlah
maka perlu dilakukan proses lebih lanjut yaitu berlebih untuk memastikan terbakarnya seluruh
netralisasi (pemisahan gum), dekolorisasi bahan bakar yang ada secara sempurna
(pemucatan), dan deodorisasi (penghilangan
bau), yang disebut dengan proses RBDPO
2.5 Entalpi Gas Pembakaran sedangkan dalam aktualnya untuk pembakaran
Enthalpi adalah indikasi tingkat energi sempurna akan sulit dicapai, hal ini dikarenakan
relatif suatu bahan pada temperatur dan tekanan laju reaksi terbatas dan pencampuran bahan
tertentu. Entalpi dari sebagian besar gas yang bakar tidak sempurna. Untuk tercapainya
digunakan dalam perhitungan pembakaran dapat pembakaran sempurna, maka diberikan udara
disesuaikan dengan kurva dengan persamaan berlebih (execess air) ditentukan bedasarkan
sebagai berikut: jenis bahan bakar.

Tabel 3.1 Penentuan udara berlebih

3. METODOLOGI PERANCANGAN
3.1 Menentukan Kondisi Perancangan
Alat Uji Pembakaran
Pada perancangan alat uji pembakaran ini,
penentuan awal kondisi operasi perancangan
pembakaran adalah sebagai berikut :
Temperatur gas buang = 400 oC
Tekanan gas buang = 1 Bar
Tekanan air masuk = 2 Bar
Temperatur air masuk = 30 oC
Tekanan uap keluar = 1 Bar
Temperatur uap keluar = 400 oC
Massflow bahan bakar = 5 kg/jam

3.2 Perhitungan Porsentase Massa


Molekul Dari Bahan Bakar
Tahap ini menghitung prosentase massa
molekul dari bahan bakar yaitu minyak nabati
yaitu minyak sawit (crude palm oil) dan minyak
goreng (palm olein).

3.3 Perhitungan Nilai Kalor Bahan 3.5 Penentuan Fraksi Udara Primer-
Bakar Sekunder Dan Tahapan Pembakaran
Tahap ini Perhitungan nilai panas produk Penentuan frakasi udara primer - sekunder
pembakaran sempurna dikaitkan dengan ini adalah memvariasikan nilai kebutuhan udara
prosentase massa molekul komponen reaktan pembakaran pada udara primer dan udara
bahan bakar yang akan menentukan jumlah nilai sekunder bertujuan untuk mengetahui
kalor pada saat pembakaran. karakteristik dari api (flame) yang dihasilkan
yakni bentuk fisik nya berupa warna, panjang
3.4 Perhitungan Kebutuhan Udara dan aliran, kemudian variasi ini memberikan
Stokiometri dan Udara Berlebih. campuran udara yang cukup untuk membakar
Perhitungan kebutuhan udara stokiometri reaktan, dan selanjutnya adalah mencapai
(udara teoritis) minimal akan cukup memberikan pembakaran tersebut terjadi secara sempurna
pembakaran sempurna (incomplete combustion), atau mendekati sempurna.
parameter energi yang berkerja di sekitar air dan
uap yaitu energi pembakaran dan energi gas
buang.

Gambar 3.1 Skematik tahapan perubahan


pembakaran

Tabel 3.2 Variable fraksi primer dan sekunder


Udara Primer Udara Sekunder Gambar 3.2 Skematik Energi yang dihasilkan
70 % 30 % pada alat uji pembakaran
60 % 40 %
50 % 50 % 4. ANALISA PERANCANGAN
40 % 60 % Alat uji pembakaran ini menggunakan
30 % 70 % minyak sawit (crude palm oil) dan minyak
goreng (palm olein) di perlakukan sebagai bahan
3.6 Perhitungan Energi Panas Pada Saat bakar. Perencangan alat uji pembakaran ini akan
menghitung yaitu kebutuhan oksigen (O2),
Pembakaran Bahan Bakar
kebutuhan udara stokiometri dan udara berlebih
Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui
(excees air) pada saat pembakaran, menentukan
laju energi panas/kalor yang dibangkitkan pada
prosentase massa molekul bahan bakar, nilai
saat pembakaran bahan bakar di ruang bakar.
kalor bahan bakar, lalu membahas komponen
produk gas buang hasil pembakaran berserta
3.7 Perhitungan Komposisi dan Entalpi
entalpi gas buang dan energi panas yang
Gas Buang Setelah Pembakaran
dihasilkan pada saat pembakaran, dan energi dari
Perhitungan gas buang pada alat ini
produk ahkir pada setiap bahan bakar.
dilakukan bedasarkan rekasi pembakaran
sempurna (incomplete combustion) atau secara
4.1 Penentuan Perancangan Sistem
toeritis, sehingga komposisi komponen produk
Objek dari penelitian ini adalah
gas buang pada saat pembakaran bahan bakar
perancangan alat uji pembakaran menggunakan
dapat diketahui melalui laju aliran massa gas
bahan bakar nabati yaitu minyak sawit (crude
buang setiap komponen.
palm oil) dan minyak goreng (palm olein)
dengan parameter nilai kondisi awal
3.8 Perhitungan Energi Yang Disediakan
perancangan sistem yang sama sebagai berikut :
Untuk Menjadi Produk Akhir
Pada alat uji pembakaran ini digunakan
Temperatur gas buang = 400 oC
media air berfungsi untuk menjaga temperatur
Tekanan gas buang = 1 Bar
pembakaran, sehingga akan menghasilkan
Tekanan air masuk = 2 Bar
energi pemanasaan yang dibutuhkan untuk
Temperatur air masuk = 30 oC
memanaskan air tersebut. kemudian dalam
Tekanan uap keluar = 1 Bar
perancangan sistem laju massa aliran air dan uap
Temperatur uap keluar = 400 oC
berdasarkan prinsip kesetimbangan energi maka,
Massflow bahan bakar = 5 kg/jam
nilai laju massa aliran dapat ditentukan dengan
Untuk mengetahui properti air dan uap dari Skematik perancangan alat uji pembakaran
kondisi tersebut digunakan aplikasi steam ini dapat dilihat pada gambar 4.2 dimana nilai
property sebagai berikut parameter yang akan dicari dengan kondisi awal
yang telah ditentukan.

Gambar 4.2 Skematik perancangan alat uji


pembakaran

4.2 Perhitungan Perancangan Sistem


Berikut ini perhitungan perancangan alat
Gambar 4.1 Properti air pada temperatur uji pembakaran jika menggunakan bahan bakar
30 oC crude palm oil sebagai berikut :
Maka didapatkan nilai entalpi adalah
Entalpi air masuk = 125.92 kJ/kg 4.2.1 Perhitungan Prosentase Massa
Entalpi uap keluar = 3278.5 kJ/kg Molekul Bahan Bakar Crude Palm
Oil
Perhitungan perancangan alat uji Untuk menentukan prosentase massa
pembakaran ini bedasarkan reaksi pembakaran molekul bahan bakar terlebih dahulu
sempurna (incomplete combustion). Reaksi menghitung massa molekul relatif (Mr), jumlah
pembakaran sempurna menghasilkan nilai mol asam lemak (n), jumlah mol komponen
panas : asam lemak (nx) dan total massa unsur atom (Bm)

C + O2 = CO2 Heat = 14.093 Btu/lb Tabel 4.2 Hasil perhitungan prosentase massa
= 7829.404 Kkal/kg molekul minyak sawit (crude palm oil).
2H2 + O2 = 2H2O Heat = 61.029 Btu/lb Massa
= 33904.829 Kkal/kg Prosentase
Unsur unsur atom
massa (%)
(kg)
Tabel 4.1 Nilai panas produk pembakaran Karbon 3.756890 75.82
Hidrogen 0.609331 12.30
Oksigen 0.588779 11.88
kg
Tabel 4.3 Hasil perhitungan prosentase massa 12.30 % x 5 jam
molekul minyak goreng. Hidrogen (H) = kg = 0.30507 kmol/jam
2.0159
kmol
Massa 11.88 % x 5
kg
Prosentase jam
Unsur unsur atom Oksigen (O) = kg = 0.01856 kmol/jam
massa (%) 31.9988
kmol
(kg)
Karbon 3.766449 75.90 Kebutuhan oksigen (O2) dari persamaan
Hidrogen 0.608929 12.27 reaksi pembakaran sempurna adalah
Oksigen 0.587122 11.83
Reaksi pembakaran karbon (C) :
4.2.2 Perhitungan Nilai Kalor CPO C + O2 = CO2
(Crude Palm Oil) 1 mol C membutuhukan oksigen spesifik 1 mol
Nilai kalor (Qv) ini merupakan nilai kalor O2/mol C, sehingga oksigen yang dibutuhkan
dalam setiap 1 kg bahan bakar minyak CPO, adalah
untuk setiap 1 kg bahan bakar memiliki massa
kmol C mol O2
unsur atom terdiri dari : karbon (C) = 0.31562 x1
jam mol C
75.82
Karbon (C) = x 1 kg = 0.7582 kg kmol O2
100 = 0.31562
jam
12.30
Hidrogen (H) = x 1 kg = 0.123 kg
100
Reaksi pembakaran hidrogen (H) :
Dengan itu, nilai kalor yang dihasilkan 2H2 + O2 = 2H2O
minyak sawit pada pembakaran sempurna adalah 2 mol H membutuhkan oksigen spesifik 0.5 mol
O2/mol H,sehingga oksigen yang dibutuhkan
Kkal
Karbon (C) = 0.7583 kg x 7829.404 adalah
kg
= 5936.25411 Kkal kmol H mol O2
Kkal Hidrogen (H) = 0.30507 x 0.5
Hidrogen (H) = 0.123 kg x 33904.829 jam mol H
kg kmol O2
= 4170.29396 Kkal = 0.15253
jam
Sehingga, kebutuhan oksigen (O2) untuk
Sehingga nilai kalor 1 kg bahan bakar beroksidasi dengan rekatan adalah 0.46815
CPO adalah 10106.54807 Kkal kmol O2
. Karena pada bahan bakar CPO terdapat
jam

Tabel 4.4 Hasil perhitungan nilai kalor oksigen (O2) 0.01856 kmol/jam, jadi total
Nilai kalor kebutuhan oksigen (O2) :
Bahan bakar
(Kkal)
kmol O2
CPO 10106.54807 O2 = (0.46815 - 0.01856)
jam
Minyak Goreng 10102.64014 kmol O2
= 0.44959
jam

4.2.3 Perhitungan Kebutuhan Udara


Menghitung kebutuhan udara
Pembakaran stokiometri, pada udara terdapat kandungan
Menghitung jumlah molekul komponen volume oksigen (O2) 21 % dan nitrogen (N2)
bahan bakar CPO pada laju aliran massa bahan 79 %, Sehingga kebutuhan udara stokiometri
bakar 5 kg/jam adalah
kg
75.82 % x 5 jam
Karbon (C) = kg = 0.31562 kmol/jam
12.0110
kmol
Kebutuhan oksigen ( 𝑂2 ) ḿkomponen = Prosentase massa molekul bahan
Udara stokiometri = 1
Volume (𝑂2 )
kmol O2
bakar x (ḿb)
= 0.44959 / O2 21 % 75.82 %
jam ḿkomponen (C) = x 5 kg/jam
100

kmol = 3.791 kg/jam


= 2.14090 12.30 %
jam ḿkomponen (H) = x 5 kg/jam
100

Tabel 4.5 Hasil perhitungan udara stokiometri = 0.615 kg/jam


dan Udara Berlebih
Sehingga energi panas pembakaran (Q k)
Udara Udara
Bahan sebagai berikut :
Stoikiometri Berlebih kg Kkal
Bakar Karbon = 3.791 x 7829.404
(kmol/jam) (kmol/jam) jam kg
CPO 2.14090 2.35499 Kkal
= 29681.27056
jam
Minyak kg Kkal
2.14114 2.35525 Hidrogen = 0.615 x 33904.829
Goreng jam kg
Kkal
= 20851.46984
Kemudian kebutuhan udara berlebih jam

(Excess air) menggunakan persamaan 2.2. Nilai energi panas yang dihasilkan pada
pembakaran (Qk) adalah 50532.7407 Kkal/jam
kmol
Udara berlebih = (100 % + 10 %) x 2.14090
jam
kmol
Tabel 4.7 Hasil perhitungan energi panas
= 1.1 x 2.14090 pembakaran
jam
kmol Kebutuhan Debit Udara
= 2.35499 Bahan Bakar
jam
(Kkal/jam)
CPO 50532.7407
Sehingga debit udara yang dibutuhkan
Minyak Goreng 50513.20077
pada alat uji pembakaran untuk bahan bakar
CPO pada kondisi keadaan standar (STP) 22.4
liter/mol adalah 879.19616 liter/menit 4.2.5 Perhitungan Komposisi Gas Buang
dan Entalpi Gas Buang Setelah
Tabel 4.6 Hasil perhitungan kebutuhan udara Pembakaran
pembakaran
Kebutuhan Debit Udara
Bahan Bakar
(LPM)
CPO 879.19616
Minyak Goreng 879.29333

4.2.4 Perhitungan Energi Kalor Pada


Saat Pembakaran Bahan Bakar
Energi panas pembakaran yang
dihasilkan pada saat pembakaran bahan bakar
pada laju aliran massa sebesar 5 kg/jam. laju Gambar 4.3 Skematik gas buang bahan bakar
aliran massa komponen molekul bahan bakar CPO
yaitu karbon (C) dan hidrogen (H) pada bahan
bakar CPO adalah Komponen molekul gas buang reaksi
pembakaran karbon (C) dan hidrogen (H) adalah
kmol Tabel 4.9 Hasil perhitungan komposisi gas
(CO2) = 0.31562
Jam
kmol buang
(H2O) = 0.30507
Jam Bahan CO2 H2O O2 N2
Komponen molekul gas buang dari udara Bakar % % % %
adalah sebagai berikut : CPO 18.65 7.38 4.05 69.93
kmol
(O2) = 0.09441 Minyak
Jam 18.66 7.35 4.05 69.93
kmol Goreng
(N2) = 1.86044
Jam
Maka total molekul gas buang (Σnbuang) Entalpi gas buang menggunakan tabel
adalah 2.57554 kmol/jam. Untuk debit gas buang koefiesen entalpi, pada rancangan alat uji
alat uji pembakaran ini adalah pembakaran ini dikondisikan temperature gas
V’buang = Volume molar (Vm) x Σnbuang buang sebesar 400oC maka nilai setiap koefisien
= 22.4 liter/ mol x 2.57554 kmol/jam molekul gas buang akan diketahui. Untuk
kliter 1000
= 57.69209 x menit menentukan nilai entalpi menggunakan
jam 60
= 961.53483 LPM persamaan 2.3

Tabel 4.8 Hasil perhitungan debit gas buang


dan total molekul gas buang
Debit gas Total molekul
Bahan
buang gas buang
Bakar
(LPM) (kmol/jam)
CPO 961.53483 2.57554
Minyak
961.464 2.57535
Goreng

Menentukan Laju aliran massa komponen


gas buang (ḿgb).
ḿgb = Molekul gas buang x Massa molekul
CO2 = 0.31562 kmol/jam x 44 kg /kmol
= 13.88728 kg /jam
H2O = 0.30507 kmol/jam x 18 kg /kmol
= 5.49126 kg /jam
O2 = 0.09441 kmol/jam x 32 kg /kmol
= 3.02112 kg /jam
N2 = 1.86044 kmol/jam x 28 kg /kmol
= 52.09232 kg /jam
Sehingga Laju aliran massa komponen
gas buang adalah 74.49198 kg/jam. Dengan
demikian nilai komposisi gas buang dapat
diperoleh sebagai berikut
CO2 = 18.65 %
H2O = 7.38 %
O2 = 4.05 %
N2 = 69.93 %
Tabel 4.10 Hasil perhitungan entalpi komponen Energi kalor bahan bakar (Qp) = ḿb x Qv
molekul gas buang = 5 kg/jam x 42314.09546 kJ/kg
Bahan CO2 H2O O2 N2 = 211570.4773 kJ/jam / 3600 s
Bakar Btu/lb Btu/lb Btu/lb Btu/lb = 58.76957 kJ/s (kW)
CPO 161.0 156.4 169.2
314.846 Energi gas buang (Qgb) = ḿgb x hgb
68 21 29
Minyak 161.0 156.4 169.2 = 74.49198 kg/jam x 414.12015 kJ/kg
314.846 = 30848.62993 kJ/jam / 3600 s
Goreng 68 21 29
= 8.56906 kJ/s (kW)
Konversi satuan entalpi komponen
molekul gas buang sebagi berikut Energi untuk pemanasan (dQa) = Qp - Qgb
CO2 = 89.541 kkal/kg = (211570.4773 - 30848.62993) kJ/jam
H2O = 175.031 kkal/kg = 180721.8474 kJ/jam / 3600 s
O2 = 86.958 kkal/kg = 50.20051 kJ/s (kW)
N2 = 94.078 kkal/kg
Tabel 4.12 Hasil perhitungan energi kalor
Energi komponen molekul gas buang bahan bakar dan energi gas buang
(Qmgb) yang dihasilkan sebagai berikut: Bahan Qgb Qp
Qmgb = ḿgb x entalpi molekul gas buang Bakar kW kW
CO2 = 1243.480 kkal/jam CPO 8.56906 58.76957
H2O = 961.138 kkal/jam Minyak
58.7468 8.56855
O2 = 262.710 kkal/jam Goreng
N2 = 4900.741 kkal/jam
Energi komponen molekul gas buang Perhitungan laju aliran massa air (ḿair)
(Qmgb) sebesar 7368.069 kkal/jam, maka nilai bedasarkan kesetimbangan termal sistem
entalpi gas buang (hgb) adalah 98.91090 kkal/kg (dianggap adiabatik)
Qin = Qout
Tabel 4.11 Hasil perhitungan entalpi komponen Qair + Qp = Qgb + Quap
molekul gas buang (ḿair x hair in) + Qp = (ḿair x huap out) + Qgb
Bahan Qmgb hgb ḿgb ḿair = 0.01592 kg/s
Bakar kkal/jam kkal/kg kg/jam
CPO 7368.069 98.91090 74.49198 Energi panas air (Qair) = ḿair x hair in
Minyak = 57.32506 kg/jam x 125.92 kJ/kg
7367.635 98.89504 74.49954 = 7218.37155 kJ/jam / 3600 s
Goreng
= 2.00510 kW
4.2.6 Perhitungan Energi Disediakan
Energi panas uap (Quap) = ḿair x huap out
Untuk Menjadi Produk Akhir
= 57.32506 kg/jam x 3278.5 kJ/kg
= 187940.2092 kJ/jam / 3600 s
= 52.20561 kW

Gambar 4.3 Skematik energi yang dihasilkan


Tabel 4.13 Hasil perhitungan energi panas air
dan energi panas uap
Bahan Qair Quap
Bakar kW kW
CPO 2.00510 52.20561
Minyak
2.00421 52.18250
Goreng

Gambar 4.4 Pengujian Alat uji pembakaran

4. KESIMPULAN
1. Perancangan alat uji pembakaran ini
untuk melihat pembakaran yang
dihasilkan menggunakan bahan bakar
crude palm oil dan minyak goreng
dengan sarana fraksi udara dan tahapan
perubahan pembakaran, hal ini akan
menghasilkan karakteristik pembakaran
yang berbeda-beda, untuk mencari
karateristik pembakaran yang baik.
2. Kebutuhan udara alat uji pembakaran
pada bahan bakar crude palm oil
dibutuhkan 879.19616 LPM dan untuk
bahan bakar minyak goreng 879.29333
LPM.
3. Bahan bakar minyak dipanaskan pada
temperatur 200oC untuk disemburkan
pada ruang bakar pada kapasitas 5 kg/jam
4. Prosentase massa molekul crude palm oil
yaitu karbon (C) 75.82 %, Hidrogen (H)
12.30 % dan Oksigen (O) 11.88 %,
kemudian untuk minyak goreng karbon
(C) 75.90 %, Hidrogen (H) 12.27% dan
Oksigen (O) 11.83 %
5. Nilai kalor dari bahan bakar crude palm
oil sebesar 10106.54807 Kkal/kg,
sedangkan minyak goreng sebesar 6. Cengel, Yunus A. And Boles Michael A.
10102.64016 Kkal/kg. 2006. Thermodynamics: An Engineering
6. Komposisi gas buang pada perhitungan Approach, 5th Edition. McGraw-Hill : New
alat uji pembakaran ini adalah gas buang York.
ideal artinya prores yang terjadi adalah 7. Warnatz, J. Maas U. & Dibble, R.W. 2006.
proses pembakaran sempurna, nilai yang Combustion. 4th Edition. Springer : Verlag
didapatkan pada gas buang dengan bahan Berlin Heidelberg, Germany.
bakar crude palm oil adalah H2O : 7.38 8. United Nations Environment Programme.
%, CO2 :18.65 %, O2 : 4.05 % dan N2 : 2006. Pedoman Efisiensi Energi untuk
69.93 %, kemudian pada minyak goreng industri di Asia. The national Productivity
H2O : 7.35 %, CO2 :18.66 %, O2 : 4.05 % Council : India.
dan N2 : 69.93 %. 9. Hernandez,Nacu & Cochran,W. Eric. 2014.
7. Energi yang dihasilkan untuk menjadi “The Battle For The “Green” Polymer.
produk akhir alat uji pembakaran ini Different Approaches For Biopolymer
menggunakan bahan bakar CPO yaitu Synthesis Bioadvantaged Vs.
energi kalor bahan bakar 58.76957 kW, Bioreplacement”. Journal ResearchGate
energi gas buang 8.56906 kW, energi DOI: 10.1039/C3OB42339E.
panas air masuk 2.00510 kW dan energi 10. John, B. Kitto and Steven, C. Stultz. 2005.
panas uap 52.20561 kW, sedangkan Steam Its generation and use. 41st edition,
ketika alat uji pembakaran ini Editors : The babcock & Wilcox company,
menggunakan bahan bakar minyak Barberton, Ohio, U.S.A.
goreng yaitu energi kalor bahan bakar 11. Rowe, C. Raymond., Sheskey, J. Paul &
58.7468 kW, energi gas buang 8.56855 Quinn, E. Marian. 2009. Handbook of
kW, energi panas air masuk 2.00421 kW Pharmaceutical Excipients. Sixth edition.
dan energi panas uap 52.18250 kW. RPS Publishin : Washington, U.S.A.
12. Chang, Raymond. 2010. Chemistry.10th
DAFTAR PUSTAKA Edition. Mc-Graw Hill lnc : New York,
1. Yudirartono, Anindhita, Laode M.A. America.
Wahid & dll. 2018. Outlook Energi 13. Lide, R.David ,dkk. 2003. CRC Handbook
Indonesia 2018. Pusat Pengkajian Industri of Chemistry and Physics. CRC Press LLC
Proses Energi : BPPT. : America.
2. Chung K. Law. 2006. Combustion physics. 14. Ketaren S. 2008. Minyak dan Lemak
Cambridge University Press : Newyork. Pangan. Cetakan Pertama. Universitas
3. Detik Finance, Penuhi Kebutuhan Dalam Indonesia Press. Jakarta.
Negeri, Segini Jumlah Impor Minyak RI. 15. Heryani, Hesty & Nugroho, Agung. 2017.
Detik.com.https://finance.detik.com/energi/ CCP dan CP Pada Proses Pengolahan
d-4204524/penuhi-kebutuhan-dalam CPO dan CPKO. Deepublish : Yogyakarta.
negeri-segini-jumlah-impor-minyak-ri 16. Ketaren S. 2005. Minyak dan Lemak
(diakses 2 Mei 2019) Pangan. Cetakan Pertama. Universitas
4. Singh, ongkar. 2009. Applied Indonesia Press. Jakarta.
thermodynamics for engineers. 3th edition. 17. Veatch & Black. 1996. Power Plant
New age international ltd : Newdelhi. Engineering. Springer Science Business
5. Desmond, E. Winterbone and Ali, Turan. Media, Inc : New York
2015. Advanced Thermodynamics for 18. Damarani, Nidya Zelika. Dkk. 2019. Pra-
Engineers. 2th Edition. Elsevier Ltd : USA. Desain Pabrik Refined Bleached
Deodorized (RBD) Olein dari Crude Palm lpg-hemat-devisa-usd-160-juta-tahun
Oil (CPO).JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, (diakses 2 Mei 2019)
No. 1, (2019) ISSN: 2337-3539 24. Arismunandar. Wiranto. 2002. Pengantar
19. O’Brien R D. 2000. Fats and Oils : Turbin Gas dan Motor Propulsi. Penerbit
Formulating and Processing for ITB : Bandung
Apllications. CRC Press. Florida.
20. Abdolsaeid, Ganjehkaviri, dkk.
Performance Evaluation of Palm Oil Based
Biodiesel Combustion in an Oil Burner.
Journal MDPI Energies 2016, 9, 97.
21. Glassman, Irvin. 1987. Combustion. 2th
Edition. Academic Press, INC:Orlando,
Florida
22. Kiameh, Philip. 2002. Power Generation
Handbook. Mc-Graw Hill lnc: Newyork
23. PT.Pertamina (Persero).2018. Pertamina
Olah CPO Menjadi Green Gasoline dan
Green LPG, Hemat Devisa USD 160
Juta/Tahun.https://www.pertamina.com/id/
news-room/news-release/pertamina-olah-
cpo menjadi-green-gasoline-dan-green-

Anda mungkin juga menyukai