MINYAK BUMI
Oleh:
NAMA KELOMPOK : 2
Ketua: Ardi.y.f kiuk
Anggota: Senja Haon
: Anjely Lay
: Alvin Liman
: Serly Muris
: Fitri Dari
1
BAB I
2
PENDAHULUAN
3
alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini,
jika suatu saat nanti bahan
1.2 Tujuan Penulisan
a. Dapat mengetahui pengertian dari minyak bumi.
c. Dapat mengetahui fraksi-faksi penyusun minyak bumi
d. Dapat mengetahui bagaimana pembentukan minyak bumi
e. Dapat mengetahui komposisi minyak bumi
f. Dapat mengetahui produk olahan minyak bumi
g. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan
manusia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari
hidrokarbon cair suatu senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan
karbon, yang terbentuk secara alamiah di cadangan bawah tanah dalam
batuan sedimen. Berasal dari bahasa latin petra, yang berarti batu, dan
oleum, yang berarti minyak, kata “petroleum” sering diartikan dengan
kata “minyak”. Didefenisikan secara luas, minyak mencakup produk
primer (mentah) dan produk sekunder (terolah produk /kilang)
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah
menjadi berbagai produk kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak
lainnya juga dipakai untuk menghasilkan berbagai produk kilang minyak,
terdapat berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak
mentah, banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin
kendaraan bermotor atau pelumas; yang lainnya dipakai untuk
menghasilkan panas, seperti solar/minyak diesel(gas oil) atau minyak
bakar (fuel oil). Nama-nama produk kilang pada umumnya adalah nama-
nama yang dipakai di Eropa Barat dan Amerika Utara. Nama-
nama tersebut biasa dipakai di perdagangan internasional, akan tetapi
tidak selalu sama dengan nama-nama yang dipakai di pasar lokal. Selain
5
produk minyak tersebut, terdapat juga minyak “belum jadih” yang akan
diproses lebih lanjut di kilang atau di tempatlain.
Pasokan dan pemakaian minyak di Negara-negara industri bersifat
kompleks dan mencakup baik pemakaian sebagai energi maupun non-
energi. Sebagai akibatnya, penjabaran pemakaian di bawah ini hanya
sebagai panduan umum dan bukan merupakan suatu aturan kaku.
Lampiran 1 memberikan penjelasan lengkap dari proses dan aktivitas
yang disebutkan dalam kuesioner Minyak.
Minyak merupakan komoditas perdagangan terbesar, baik miyak m
entah maupun produk kilang, sebagai konsekuensinya, sangat penting
untuk mengumpulkan data selengkap, seteliti dan setepat mungkin
mengenai aliran minyak dan produknya. Meskipun pasokan minyak terus
meningkat secara tetap, pangsanya terhadap total pasokan energi global
telah menurun, dari 45 cm lebih di tahun 1973: menjadi 35 % di tahun-
tahun terakhir ini . Bahan bakar cair dapat diukur dari massanya atau
volumenya. Untuk kedua ukuran tersebut, beberapa satuan dipakai pada
industri minyak:
Satuan massa yang paling banyak dipakai untuk mengukur minyak
adalah metrik ton (atau ton). Misalnya, tanker di industri minyak sering
dinyatakan berdasarkan kapasitasnya dalam ton, dimana sebuah ultra large
crude carrier (ULCC) didefinisikan memiliki kemampuan untuk
mengangkut lebih dari 320 ribu ton.
Satuan asli dari kebanyakan bahan bakar cair dan gas adalah
volume. Cairan dapat diukur dengan liter, barel, atau meter kubik. Contoh
umum pemakaian volume sebagai satuan ukuran adalah dalam harga
minyak, dinyatakan dalam dolar
perbarel. Oleh karena cairan dapat diukur berdasarkan massa atau volumen
ya, maka penting untuk dapat menonversi minyak dari satu satuan ke
satuan lainnya.Untuk dapat membuat konersi ini, berat jenis ( specific
gravity ) atau Kerapatan (density) dari cairan perlu diketahui. oleh karena
minyak mentah mengandung hidrokarbon dari yang teringan sampai
terberat, karakteristiknya, termasuk kerapatan, akan berbeda banyak antara
6
satu minyak mentah dengan yang lain. Demikian juga kerapatan berbagai
produk minyak sangat berbeda antar satu produk dengan
lainnya. Kerapatan dapat dipakai untuk mengklasifikasi produk kilang dari
yang ringan sampai yang berat, misalnya LPG dengan kerapatan 520
kg/m3 dianggap produk ringan sedangkan minyak bakar dengan kerapatan
lebih dari 900 kg m 3 : adalah produk berat.
7
Bensin (gasoline) adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang di
gunakan sebagai bahan bakar kendaraan roda dua, tiga, dan empat.
Sederhananya bensin tersusun dari hidrokarbon berantai lurus seperti C7
(heptana) yang memiliki titik didih sekitar 40 – 200 o C.
Kerosin (minyak tanah)
Kerosin (minyak tanah) adalah salah satu cairan hasil dari fraksi minyak
bumi sebagian besar adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan
mudah terbakar. Minyak tanah memiliki jumlah ataom C12 – C18 dan
titik didih di sekitar 175 – 325 oC yang dapat bermanfaat sebagai bahan
bakar kompor dan mesin jet ( avtur ).
Solar
Solar adalah salah satu produk dari minyak bumi yang dapat digunakan
sabagai bahan mesin diesel. Solar biasanya berbentuk cairan dengan titik
lebur 250 – 400 oC dengan jumlah atom > C12. Kebutuhan solar dijaman
sekarang sangatlah penting untuk keberlangsungan hidup manusia sebagai
penunjang dalam pemanfaatan mesin-mesin di perusahaan-perusahaan
baik di kota besar maupun di pedesaan.
Oli
Oli merupakan cairan dari hasil penyulingan minyak bumi yang
bermanfaat sabagi pendingin atau pelumas pada kendaraan khususnya
kendaraan bermotor.
Residu
Residu adalah cairan kental berwarna hitam yang memiliki jumlah atom
Karbon (C) Paling banyak yaitu lebih dari 70 dengan titik didih paling
besar kurang lebih >500 oC.
Perhatikan diagram fraksionasi minyak bumi pada gambar
Hasil-hasil frasionasi minyak bumi yaitu sebagai berikut.
1) Fraksi pertama
Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling
ringan. Minyak bumi dengan titik didih di bawah 30 oC, berarti pada suhu
kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya terlarut
dalam minyak mentah, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada
waktu pengeboran.
Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas)
yang mengandung komponen utama propana (C3H8) dan
butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung
metana (CH4)dan etana (C2H6).
2) Fraksi kedua
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan
titik didih lebih kecil 90 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom
pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada trayek ini, petroleum eter
(bensin ringan) akan mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter.
Petroleum eter merupakan campuran alkana dengan rantai C5H12 –
C6H14.
3) Fraksi Ketiga
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan
titik didih lebih kecil dari 175 oC , masih berupa uap, dan akan masuk ke
kolom pendingin dengan suhu 90 oC – 175 oC. Pada trayek ini, bensin
8
akan mencair dan keluar ke penampungan bensin. Bensin merupakan
campuran alkana dengan rantai C6H14–C9H20.
4) Fraksi keempat
Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan titik didih
lebih kecil dari 200 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom
pendingin dengan suhu 175 oC – 200 oC. Pada trayek ini, nafta (bensin
berat) akan mencair dan keluar ke penampungan nafta. Nafta merupakan
campuran alkana dengan rantai C9H20–C12H26.
5) Fraksi kelima
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi
dengan titik didih lebih kecil dari 275 oC, masih berupa uap, dan akan
masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC – 275 oC. Pada trayek ini,
kerosin (minyak tanah) akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin.
Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan
rantai C12H26–C15H32.
6) Fraksi keenam
Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi
dengan titik didih lebih kecil dari 375 oC, masih berupa uap, dan akan
masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 oC – 375 oC. Pada trayek ini
minyak gas (minyak solar) akan mencair dan keluar ke penampungan
minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan campuran alkana
dengan rantai C15H32–C16H34.
7) Fraksi ketujuh
Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada
suhu tinggi, yaitu di atas 375 oC, sehingga akan terjadi penguapan.
Pada trayek ini dihasilkan residu yang tidak menguap dan residu
yang menguap. Residu yang tidak menguap berasal dari minyak yang
tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun residu yang
menguap berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom
pendingin dengan suhu 375 oC. Minyak pelumas (C16H34–
C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44–
C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar
dari C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.
9
2.3 Pembentukan Minyak Bumi
10
Komponen persen
senyawa hidrokarbon 90 – 99
senyawa belerang 0,7 – 7
senyawa nitrogen 0,01 – 0,9
senyawa oksigen 0,01 – 0,4
organo logam sangat kecil
Elemen Persentasi
Karbon 83-87
Hidrogen 10-14
Nitrogen 0.1-2
Oksigen 0..05-1.5
Sulfur 0.05-6.0
Logam <0.1
11
Minyak bumi mengandung senyawa parafin antara 15 sampai 60 persen
dan senyawa neptena berkisar anta 30 – 60 persen. Secara lengkap Komposisi
senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi dapat dilihat pada
tabel di bawah.
Komposisi senyawa hidrokarbon yang terkadung pada beberapa
komponen minyak bumi dapat dilihat pada tabel di bawah. Komposisi ini
merupakan komposisi minyak bumi sebelum mengalami pengolahan.
Dikenal dengan alkana atau parafin
keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan
rantai bercabang lebih sedikit
Senyawa penyusun diantaranya;
12
1. Metana CH4
2. etana CH3 CH3
3. propana CH3 CH2 CH3
4. butana CH3 (CH2) 2 CH3
5. n-heptana CH3 (CH2) 5 CH3
6. iso oktana CH3-C (CH3) 5 CH2 CH (CH3)2
1. Etena, CH2 CH2
2. Propena, CH2 CH CH3
3. Butena, CH2 CH CH2 CH3
Hidrokarbon jenuh berantai siklik ( sikoalkana)
Dikenal dengan skloalkana atau naftenah
Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
Senyawa Penyusunnya :
1. Siklopropana .
2. Siklopentana
3. Siklobutana
4. Siklopheksana
Hidrokarbon Aromatik
Dikenal sebagai seri Aromatik
Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
Senyawa penyusunnya:
1. Naftalena
2. Bensena
13
3. Antrasena
4. Toluena
14
Sama seperti bensin, lpg juga digunakan untuk bahan bakar.
Pemanfaatan lpg terutama untuk bahan bakar rumah tangga maupun bahan
bakar industri.
Sebelum digunakan, lpg ditambahkan dengan zat pembau.
Tujuannya adalah sebagai tanda kepada penggunanya saat ada kebocoran.
Jika tidak diberikan zat tambahan ini, gas lpg yang bocor bisa berbahaya
bagi pengguna karena mudah terbakar.
4. aspal
produk hasil olahan minyak bumi selanjutnya adalah aspal. Aspal
adalah senyawa hidrokarbon yang bersifat kental dan melekat. Aspal
umumnya berwarna coklat kehitaman. Selain bersifat kental, aspal juga
bersifat tahan air.
Kegunaan aspal adalah untuk membuat jalan menjadi lebih halus.
Ini karena aspal memiliki kemampuan mengikat batuan sehingga batuan
yang menjadi bahan utama pembuatan jalan tidak terlepas. Keunggulan
aspal adalah kemampuan menyerap hujan, sehingga saat hujan air akan
diserap secara perlahan.
5. Minyak tanah
minyak tanah diperoleh dari fraksi kerosin minyak bumi.
Kegunaan minyak tanah juga dimanfaatkan untuk bahan bakar, terutama
untuk bahan bakar kompor. Dahulu, minyak tanah merupakan bahan bakar
yang populer di indonesia.
Namun, setelah adanya gas, penggunaan minyak tanah untuk bahan
bakar semakin berkurang. Hal ini salah satunya karena minyak tanah juga
memiliki sifat untuk bahan korosif. Kegunaan minyak tanah tidak hanya
untuk bahan bakar saja, namun juga pembuat cairan pengusir serangga.
6. Parafin
Selanjutnya adalah parafin yang juga merupakan salah satu olahan minyak
bumi Parafin memiliki bentuk padat bernama lilin parafin. Penggunaan parafin
kebanyakan adalah untuk kebutuhan industri, terutama industri furniture.
Penggunaannya biasanya adalah untuk palpis yang biasanya dalam industri
furniture digunakan pada cat atau tinta.
15
2.6 Manfaat dan Kegunaan Minyak bumi Bagi Kehidupan Manusia
16
cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya
sekitar 250:1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak bumi berasal dari fosil yang tertimbun selama jutaan tahun. Proses
pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan
asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi. Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan
senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan
kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Pencemaran
lain adalah gas karbon monoksida, gas CO ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah
mengikat oksigen menjadi menurun.
3.2 Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus
berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis.
Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga memiliki efek samping. seperti gas
buangan dari mesin yang mengunakan bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut
17
merupakan indikasi pencemaran udara dan memperburuk kondisi dunia yang
mengalami global warming.
18