Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Energi dari Matahari diubah menjadi energi kimia dengan fotosintesa.


Namun, sebagaimana kita ketahui, bila kita membakar tanaman atau kayu
kering, menghasilkan energi dalam bentuk panas dan cahaya, kita melepaskan
energi matahari yang sesungguhnya tersimpan dalam tanaman atau kayu
melalui fotosintesa.
Kita tahu bahwa hampir kebanyakan di dunia pada saat ini kayu bukan
merupakan sumber utama bahan bakar. Kita umumnya menggunakan gas
alam atau minyak bakar di rumah kita, dan kita menggunakan terutama
minyak bakar dan batubara untuk memanaskan air menghasilkan steam untuk
menggerakan turbin untuk sistim pembangkitan tenaga yang sangat besar.
Bahan bakar tersebut adalah batubara, minyak bakar, dan gas alam sering
disebut sebagai bahan bakar fosil.
Bahan bakar fosil terdiri atas senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang
hanya terdiri atas hidrogen dan karbon. Gas alam terdiri atas alkana suku
rendah terutama metana dan sedikit etana, propana dan butana. Seluruh
senyawa itu merupakan gas yang tidak berbau. Oleh karena itu, kedalam gas
alam ditambahkan suatu zat yang berbau tidak sedap, yaitu merkaptan,
sehingga dapat diketahui jika ada kebocoran. Gas alam dari beberapa sumber
mengandung hidrogen (H2S). Suatu kontaminan yang harus disingkirkan
sebelum gas digunakan sebagai bahan bakar karena dapat mencemari udara.
Terdapat berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat,
dan gas) yang tersedia tergantung pada berbagai faktor seperti biaya,
ketersediaan, penyimpanan, handling, polusi dan peletakan boiler, tungku dan
peralatan pembakaran lainnya.
Pengetahuan mengenai sifat bahan bakar membantu dalam memilih
bahan bakar yang benar untuk keperluan yang benar dan untuk penggunaan
bahan bakar yang efisien.

1|Page
1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini antara lain :


1. Apa yang dimaksud dengan bahan bakar ?
2. Apa saja jenis-jenis bahan bakar ?
3. Bagaimana cara memproduksi bahan bakar ?

1.3 Tujuan pembahasan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui pengertian dari bahan bakar
2. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis bahan bakar
3. Untuk mengetahui cara produksi bahan bakar

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan bakar
Bahan bakar yaitu bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses
pembakaran dengan sendirinya, disertai pengeluaran kalor. Bahan bakar juga
dapat diartikan sebagai suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan
dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses
pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan
panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk
melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan
reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di
dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang
paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai
adalah logam radioaktif.
Ada beberapa bahan bakar yang digunakan pada kendaraan. Beberapa
diantaranya berisikan racun dan zat kimia yang mudah terbakar, dan ini harus
ditangani dengan berhati-hati. Gunakan tipe bahan bakar yang sesuai agar
tidak terjadi kesalahan, karena ini dapat menyebabkan kerusakan bekerjanya
komponen.
Energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu. Dalam
pengertian sehari-hari, energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Tanpa energi, dunia ini akan diam atau beku.
Untuk melakukan kegiatan manusia memerlukan energi, misalnya untuk
untuk kegiatan otot dan otak. Untuk kegiatan ini energi diperoleh melalui
proses oksidasi zat makanan yang masuk kedalam tubuh. Kegiatan manusia
lainnya dalam memproduksi barang, transportasi dan lainnnya juga
memerlukan energi yang berasal dari sumber daya alam.

Sumberdaya alam dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:


A) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

3|Page
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu sumber daya alam
yang tak ada habisnya.
Contohnya : air,udara.tanah,hutan dan lain – lain.
B) Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui
Yaitu sumber daya alam yang bisa habis.
Contoh : Barang tambang, minyak bumi.

2.2 Jenis-jenis Bahan Bakar


Bahan bakar dapat dibedakan berdasarkan wujudnya, ketersediaan materinya
dan sistem terbentuknya.

A. Berdasarkan Wujudnya

1. Bahan bakar cair (BBM)

Minyak (petroleum) datang dari kalimat : Petro = rock (batu) dan leaum
= oil (minyak) Minyak dan gas beberapa besar terbagi dalam kombinasi
molekul carbon dan hydrogen yang dimaksud dengan hydrocarbons.
Minyak dan gas terbentuk dari siklus alami yang diawali dari sedimentasi
beberapa bekas tumbuhan dan binatang yang terjebak sepanjang jutaan
tahun. Biasanya berlangsung jauh di bawah basik lautan. Material-material
organik itu beralih jadi minyak dan gas akibat dampak kombinasi
temperatur dan desakan didalam kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan
gas itu membuat reservoir-reservoir minyak dan gas.

BBM terbagi dalam beragam jenis hidrocarbons yang datang dari


minyak bumi, dan kerap juga terbagi dalam bebrapa kombinasi lain.
Karakter gampang menguap didalam mesin memastikan jenis hidrocarbons
dan kombinasi yang dipakai pada BBM. Karakter gampang menguap itu
dimaksud dengan volatility. Karena minyak bumi mentah memiliki
kandungan volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM, maka BBM
mesti dipisahkan dari minyak bumi mentah lewat sistem destilasi, tetapi

4|Page
karena dengan sistem itu jumlah BBM yang didapat amat sedikit maka
minyak bumi mentah mesti lewat sistem penyulingan yang lebih komplek.

Penyulingan minyak bumi mentah itu akan merubah kandungan


volatility hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM jadi
sama juga dengan BBM. BBM yang dibuat adalah kombinasi dari
hidrocarbon-hidrocarbon dengan kandungan volatility yg sama.

Komposisi dan karakter dari BBM ditetapkan dari jenis dan kandungan
minyak bumi mentah aslinya, cara penyulingan yang dipakai dan
bergantung dari karakter beberapa zat kombinasi yang ditambahkan untuk
tingkatkan mutu BBM. Minyak bumi terbagi dalam berbagai macam jenis
hidrokarbon, tetapi hanya sebagian jenis yang menguasai diantaranya :

a. Jenis Paraflin (CnH2n+2) memiliki karakter begitu stabil, reaksi


dengan gas chloor, terdapat banyak nyaris pada semuanya jenis minyak
bumi. Paraffin wax (lilin) yaitu rangkaian yang lurus dan bercabang.

b. Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terbagi dalam senyawa tak
jemu, gampang bereaksi dengan gas chloor, asam chlorida dan asam sulfat.
Olefin yang titik didihnya rendah tak ada dalam minyak bumi namun
umumnya ada pada minyak hasil perengkahan (cracking).

c. Jenis Naphthene (CnH2n) walau memiliki tipe sama juga dengan


Olefin, tetapi mempunyai karakter yang tidak sama. Naphthene mempunyai
senyawa cincin (cyclic compounds) yang jemu, sedang Olefin senyawa
lurus yang pada karbonnya ada senyawa tidak jemu.

d. Jenis Aromatik (CnH2n-6) umum dimaksud jenis benzene, jenis ini


gampang bereaksi dengan senyawa organik lain. Minyak bumi tidak sering
yang memiliki kandungan senyawa benzene atau toluene, namun minyak
bumi dari Sumatra dan Kalimantan memiliki kandungan senyawa aromatik.

e. Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya nyaris sama juga dengan olefin


namun lebill aktif, bahkan juga bisa membuat polimer dengan senyawa tak

5|Page
jemu yang lain jadi molekul yang besar sejenis karet (gum). Jenis diolefin
tak ada dalam minyak bumi, hanya ada pada hidrokarbon rengkahan.

Sebagian hasil pemrosesan minyak bumi salah satunya yaitu:

a. Elpiji (liquid pressure gas) yaitu bahan bakar ramah lingkungan jenis
gas yang digunakan di rumah tangga, restoran dan kantor. Adalah bahan
bakar yang bersih dan praktis, semacam bahan bakar gas yang juga dipakai
untuk kendaraan dimaksud BBG dan ada pula yang dipakai sebagai bahan
baku beragam product dimaksud LNG (liquid alami gas).

b. Gasoline yaitu BBM yang banyak diperlukan, nyaris 45%


keseluruhan product minyak bumi diusahakan jadi BBM ini. Product ini
kebanyakkan datang dari sistem sekunder karena disaratkan angka oktannya
mesti tinggi. BBM ini di Indonesia dimaksud Premium, Super dan atau
benzole. Pemakaiannya untuk kendaraan penumpang, motor dan pesawat
terbang yg tidak bermesin jet.

Spesifikasi bahan bakar minyak ini diantaranya :

1. Pertamak Plus

Yaitu bahan bakar motor bensin tanpa ada timbal yang di


produksi dari High Octane Mogas Component (HOMC) yang
berkualitas tinggi ditambah dengan bahan aditif generasi paling baru
sesuai sama keperluan yang direferensikan pabrikan kendaraan
bermotor. Bahan bakar ini diformulasikan spesial untuk penuhi tuntutan
akan bahan bakar minyak yang bisa melayani mesin yang bekerja pada
kompresi tinggi namun ramah lingkungan dan lebih aman pada
kesehatan manusia.

Pertamak plus memiliki angka oktan minimum 95 di mana angka


oktan ini lebih tinggi dari premix dan premium. Pertamax plus di
pasarkan tanpa ada di beri pewarna (bening) direferensikan untuk

6|Page
kendaraan keluaran th. 1992 keatas atau kendaraan yang memakai
katalistik converter.

2. Pertamax

Yaitu bensin tanpa ada timbal dengan kandungan aditif generasi


canggih yang bisa bersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan
ruangan bakar dari carbon. Memiliki angka oktan 92 dan bisa dipakai
pada kendaraan dengan kompresi yang tinggi. Saran kami
gunakanlah pertamina solusi bahan bakar berkualitas dan ramah
lingkungan seperti pertamax. Karena dapat menjaga mesin ada dari
korosi. Sehingga mesin lebih awet dan tahan lama.

3. Premium Tanpa ada Timbal (Super TT)

Yaitu bahan bakar motor bensin yg tidak memiliki kandungan


timbale dan komponen HOMC. Bahan bakar ini bisa dipakai pada
kendaraan yang memakai Catalitic Conventer.

4. Premium

Yaitu bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang


jernih dan memiliki kandungan timbale sebagai octane booster (TEL).
Warna kuning pada premium ini disebabkan oleh menambahkan.
Biasanya premium dipakai untuk bahan bakar motor bensin seperti
mobil, sepeda motor dan motor temple. Bahan bakar ini kerap juga
dikatakan sebagai gasoline atau petrol dan tak bisa dipakai pada
kendaraan yang diperlengkapi catalytic conventer. Apabila bahan bakar
yang memiliki kandungan timbal dipakai pada kendaraan yang
diperlengkapi dengan catalytic conventer, akan mengakibatkan pori-
pori katalis tertutup oleh bahan timbal ini dan mengakibatkan hilangnya
kekuatan katalitic conventer sebagai katalis konversi emisi pencemaran
jadi emisi yang bersahabat dengan lingkungan.

7|Page
c. Kerosene yaitu fraksi lebih berat daripada gasoline, dan gampang
menguap. Keperluan BBM ini lebih rendah daripada gasoline. Terlebih dulu
kerosene ini dipakai untuk lampu penerangan hingga kerap dimaksud
minyak lampu. Sekarang ini dipakai untuk keperluan rumah tangga dan
aktivitas pertanian. Penggunaan kerosene dinegara-negara berkembang
begitu tinggi. Sekarang ini dugunakan juga untuk BBM pesawat terbang
yang memakai mesin jet dimaksud DPK (double purpose kerosine).

d. Minyak diesel (Solar), penggunaan BBM ini terus-menerus


bertambah, karena semakin pesatnya laju ekonomi. Pemakaian BBM ini
untuk transportasi darat, laut dan mesin- mesin pembangkit tenaga listrik.
Kendaraan penumpang, sekarang ini banyak juga yang memakai solar,
karena harga BBM ini relatif lebih murah.

e. Industrial diesel oil (IDO), BBM ini spesial untuk kepentingan


industri lebih berat daripada solar (ADO), tetapi di Indonesia tak dibedakan.
Selain itu dipakai untuk mencairkan BBM yang lebih berat (Residual fuel
oil).

f. Residual fuel oil fraksi ini lebih berat daripada IDO, dalam
perdagangan dimaksud minyak bakar atau residu, atau minyak bakar hitam.
BBM jenis ini dipakai untuk ketel uap dan dapur di pabrik dengan desain
spesial untuk burnernya. Harga nya lebih murah daripada IDO.

g. Minyak pelumas adalah beberapa kecil dari product minyak bumi.


Tetapi adalah product yang paling penting karena dibutuhkan untuk
melumasi permukaan bagian mesin yang sama-sama, bergesekan dan
bergerak untuk menghindar keausan. Umpamanya silinder motor bakar,
turbin, gear-box dsb.

h. Gemuk (greases) adalah pelumas yang berupa padat, dipakai untuk


bantalan (bearing) yang beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yg
tidak bisa bocor.

8|Page
i. Lilin (wax) adalah hasil samping dari kilang minyak pelumas.
Pemakaian lilin untuk packing supaya jadi " water proof " atau " vapor proof
" untuk container. Kotak roti dan atau makanan yang dibekukan, juga
dipakai untuk membuat cetakan (mold) bagian mesin serta untuk upacara-
upacara tradisional.

j. Aspal, dibuat dari residu minyak bumi jenis tertentu, dipakai untuk
jalan dan untuk kombinasi industi atap bangunan.

k. Kokas (petroleum coke dimaksud juga green coke) hasil samping


product sistem perengkahan residu, berupa padat. Kokas dipakai juga untuk
bahan bakar, serta untuk melelehkan metal pada industri pengecoran logam.
Sebagian pabrik memakai untuk membuat elektroda batang las dan blasting
logam, kompound (ampelas) dan bahan yang tahan suhu tinggi.

l. Carbon black yaitu hasil samping produksi sistem perengkahan,


pemakaiannya untuk pabrik ban kendaraan, industri karet, industri tinta
bikin, pabrik cat, pabrik piring dsb.

m. Product Petrokimia (petrochemical) ini adalah nama umum dari


product minyak bumi seperti ethylene, propylene, butylene, isobutylene,
cyclohexane, dan phenol yang disebut senyawa organik, sedang yang
anorganik seperti amonia dan hidrogen peroksida.

n. Product Petrokimia kelanjutan (Secondary petroleum product) adalah


product yang tiap-tiap th. senantiasa jadi tambah, karena penemuan baru.
Misainya beraneka detergen untuk bahan pencuci, berbagai macam karet
sintetik, dan berbagai macam fibre-glass. nylon, dacron, orion, dynel dan
acrilan. Product ini termasuk juga sebagian product plastik polyethylene,
line, cat dengan bahan basic plastik, politur, dan coating lantai dsb.

9|Page
2. Bahan bakar padat.

Bahan bakar padat yaitu satu materi padat yang bisa dirubah jadi
energy. Misalnya yaitu batubara. Karakter fisik batubara termasuk juga nilai
panas, kandungan air, bahan gampang menguap dan abu. Karakter kimia
batubara bergantung dari kandungan beragam bahan kimia seperti karbon,
hidrogen, oksigen, dan sulfur. Nilai kalor batubara beragam macam dari
tambang batubara yang satu ke yang lain. Nilai untuk beragam jenis
batubara diberikan dalam Tabel di bawah.

3. Bahan Bakar Gas

Tersebut disini daftar beberapa jenis bahan bakar gas :

a. Bahan bakar yang dengan cara alami diperoleh dari alam :

 Gas alam
 Metan dari penambangan batubara

b. Bahan bakar gas yang terbuat berbahan bakar padat

 Gas yang terbentuk dari batubara


 Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa
 Dari sistem industri yang lain (gas blast furnace)

c. Gas yang terbuat dari minyak bumi

 Gas Petroleum cair (LPG)


 Gas hasil penyulingan
 Gas dari gasifikasi minyak

10 | P a g e
d. Gas-gas dari sistem fermentasi

Bahan bakar bentuk gas yang umum dipakai yaitu gas petroleum
cair (LPG), gas alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari
pembuatan kokas, dan lain-lain. Nilai panas bahan bakar gas
dinyatakan dalam Kilokalori per normal mtr. kubik (kKal/Nm3)
ditetapkan pada suhu normal (20 0C) dan desakan normal (760 mm
Hg).

LPG terbagi dalam kombinasi paling utama propan dan Butan


dengan sedikit persentase hidrokarbon tak jemu (propilen dan
butilene) dan sebagian fraksi C2 yang lebih enteng dan C5 yang
lebih berat. Senyawa yang ada dalam LPG yaitu propan (C3H8),
Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen
(C4H8). LPG adalah kombinasi dari hidrokarbon itu yang berupa gas
pada desakan atmosfir, tetapi bisa diembunkan jadi bentuk cair pada
suhu normal, dengan desakan yang cukup besar. Meskipun dipakai
sebagai gas, tetapi untuk kenyamanan dan keringanannya, disimpan
dan ditransport berbentuk cair dengan desakan tertentu. LPG cair,
jika menguap membuat gas dengan volum sekitaran 250 kali.

Gas alam adalah bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yg tidak
membutuhkan sarana penyimpanan. Gas ini bercampur dengan hawa
dan tak membuahkan asap atau jelaga. Gas ini tak juga memiliki
kandungan sulfur, lebih enteng dari hawa dan menebar ke hawa
dengan mudahnya jika berlangsung kebocoran. Metan adalah
kandungan paling utama gas alam yang meraih jumlah sekitaran
95% dari volum keseluruhan. Komponen yang lain yaitu : Etan,
Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas yang lain
dalam jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang amat sedikit ada juga.
Karena metan adalah komponen terbesar dari gas alam, umumnya
karakter metan dipakai untuk memperbandingkan beberapa karakter
gas alam pada bahan bakar yang lain.

11 | P a g e
B. Berdasarkan pada ketersediaan materinya

a) Bahan bakar tak berkelanjutan

Bahan bakar tak berkepanjangan bersumber pada materi yang di ambil dari
alam dan berbentuk konsumtif. Hingga hanya dapat sekali dipakai dan
dapat habis keberadaannya di alam. Umpamanya bahan bakar berbasiskan
karbon seperti beberapa produk olahan minyak bumi.

b) Bahan bakar berkelanjutan

Bahan bakar berkepanjangan bersumber pada materi yang masihlah dapat


dipakai lagi dan akan tidak habis keberadaannya di alam. Umpamanya
tenaga matahari.

C. Berdasarkan pada sistem terbentuknya

a. Bahan bakar alamiah

Bahan bakar alamiah adalah bahan bakar yang datang dari alam. Contoh
bahan bakar padat alamiah diantaranya : antrasit, batubara bitumen, lignit,
kayu api, bekas tumbuhan. Sedang bahan bakar gas alamiah umpamanya :
gas alam dan gas petroleum.

b. Bahan bakar non-alamiah

Bahan bakar non-alamiah adalah bahan bakar yg tidak datang dari alam
atau buatan manusia. Contoh berbahan bakar padat non-alamiah
diantaranya : kokas, semi-kokas, arang, briket, bris, dan bahan bakar
nuklir. Sedang bahan bakar cair non-alamiah diantaranya : bensin atau
gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak residu, serta
bahan bakar padat yang diolah jadi bahan bakar cair seperti minyak resin
dan bahan bakar sintetis. Untuk bahan bakar gas non-alamiah umpamanya
gas rengkah (atau cracking gas) dan " producer gas ". Sumber bahan bakar
hayati Misalnya:

12 | P a g e
Biodiesel
Biodiesel dari Minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan jarak pagar.
Dipakai untuk pengganti solar. Biodiesel adalah bahan bakar yang terbagi
dalam kombinasi mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang
digunakan sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat
dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Satu
sistem dari transesterifikasi lipid dipakai untuk merubah minyak basic jadi
ester yang dikehendaki dan buang asam lemak bebas. Sesudah melalui
sistem ini, tak seperti minyak sayur segera, biodiesel mempunyai karakter
pembakaran yang serupa dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan bisa
menggantikannya dalam banyak masalah. Tetapi, dia seringkali dipakai
sebagai penambah untuk diesel petroleum, tingkatkan bahan bakar diesel
petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.

Bioetanol
Bioetanol dari tanaman yang memiliki kandungan pati/gula, seperti sagu,
singkong, tebu dan sogum. Dipakai untuk pengganti bensin. Bioetanol
(C2H5OH) yaitu cairan biokimia dari sistem fermentasi gula dari sumber
karbohidrat memakai pertolongan mikroorganisme

Bio-oil
Biooil dari minyak nabati (straight vagetable oil) dan Biomass lewat
sistem pirolisa. Dipakai untuk pengganti minyak tanah.

Biogas
Biogas dari limbah cair dan limbah kotoran ternak. Dipakai untuk
pengganti minyak tanah. Biogas yaitu gas yang dibuat oleh kesibukan
anaerobik atau fermentasi dari beberapa bahan organik termasuk juga
salah satunya ; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau tiap-tiap limbah organik yang
biodegradable dalam keadaan anaerobik. Kandungan paling utama dalam
biogas yaitu metana dan karbon dioksida. Biogas bisa dipakai sebagai
bahan bakar kendaraan ataupun untuk membuahkan listrik.

13 | P a g e
2.3 Cara produksi bahan bakar

1. Destilasi kering/pirolisis

Distilasi kering yaitu satu metoda pembelahan beberapa zat kimia.


Dalam sistem distilasi kering, bahan padat dipanaskan hingga
membuahkan beberapa produk berbentuk cairan atau gas (yang bisa
berkondensasi jadi padatan). Beberapa produk itu disaring, dan ketika
yang berbarengan mereka berkondensasi dan dihimpun. Distilasi kering
umumnya memerlukan suhu yang lebih tinggi di banding distilasi umum.
Cara ini bisa dipakai untuk peroleh bahan bakar cair dari batubara dan
kayu. Diluar itu, distilasi kering juga dipakai untuk memecah garam-garam
mineral. Umpamanya pemecahan sulfat lewat termolisis, membuahkan gas
sulfur dioksida dan sulfur trioksida yang bisa dicampurkan di air membuat
asam sulfat. Awal mulanya, ini yaitu cara yang umum untuk menghasilkan
asam sulfat.

2. Gelatinasi

Sistem pemasakan pati di dengan melunakkan dan memecah sel.


Dalam sistem gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung
dihancurkan dan digabung air hingga jadi bubur, yang diprediksikan
memiliki kandungan pati 27-30%. Lalu bubur pati itu dimasak atau
dipanaskan sepanjang 2 jam hingga berupa gel. Sistem gelatinasi itu bisa
dikerjakan dengan 2 cara, yakni :

a) Bubur pati dipanaskan hingga 130 oC sepanjang 30 menit, lalu


didinginkan hingga meraih temperature 95 oC yang diprediksikan
membutuhkan saat sekitaran? jam. Temperatur 95 oC itu dipertahankan
sepanjang sekitaran 1? jam, hingga keseluruhan saat yang diperlukan
meraih 2 jam.

b) Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan segera hingga


meraih temperatur 130 oC sepanjang 2 jam.

14 | P a g e
Gelatinasi cara pertama, yakni cara pemanasan bertahap memiliki
keuntungan, yakni pada suhu 95 oC kegiatan termamyl adalah yang
tertinggi, hingga menyebabkan yeast atau ragi cepat aktif. Pemanasan
dengan suhu tinggi (130 oC) pada cara pertama ini ditujukan untuk
memecah granula pati, hingga lebih gampang berlangsung kontak dengan
air enzyme. Perlakuan pada suhu tinggi itu dapat juga berperan untuk
sterilisasi bahan, hingga bahan itu tak gampang terkontaminasi. Gelatinasi
cara ke-2, yakni cara pemanasan segera (gelatinasi dengan enzyme
termamyl) pada temperature 130 oC membuahkan hasil yang kurang baik,
karena kurangi kegiatan yeast. Hal itu dikarenakan gelatinasi dengan
enzyme pada suhu 130 oC akan terbentuk tri-phenyl-furane yang memiliki
karakter toksin pada yeast. Gelatinasi pada suhu tinggi itu akan punya
pengaruh pada penurunan kegiatan termamyl, karena kegiatan termamyl
akan makin alami penurunan sesudah melalui suhu 95 oC. Diluar itu,
tingginya temperature itu akan menyebabkan half life dari termamyl makin
pendek, sebagai contoh pada temperature 93 oC, half life dari termamyl
yaitu 1500 menit, sedang pada temperature 107 oC, half life termamyl itu
yaitu 40 menit (Wasito, 1981). Hasil gelatinasi dari ke dua cara itu
didinginkan hingga meraih 55 oC, lalu ditambah SAN untuk sistem
sakharifikasi dan setelah itu difermentasikan dengan memakai yeast (ragi)
Saccharomyzes ceraviseze.

3. Sakharifikasi

Sistem penguraian polisarida jadi gula-gula simpel seperti glukosa,


fruktosa dan galaktosa (Stanbury et al., 1995). Semuanya sistem untuk
menghasilkan suatu hal memakai kultur mikrobia di sebut fermentasi.
Beberapa besar fungi adalah organisme yang dikira lebih kuat dalam
membuahkan enzim ekstra seluler, termasuk juga selulase (Gianfreda dan
Rao, 2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid, 2009). Sistem sakarifikasi
membutuhkan suhu sistem sekitar pada 55oC sampai 58oC sepanjang 48
sampai 96 jam. Enzim yang dipakai pada sistem sakarifikasi yaitu enzim
amiloglukosidase (1, 4 glucan glucohydrolase, EC. 3. 2. 1. 3). Enzim

15 | P a g e
amiloglukosidase mengkatalis pemotongan gugusan glukosa dari ujung
non reduksi dari polimer pati membuahkan glukosa. Enzim amiloglusidase
bisa menghidrolisa ikatan? -1, 6 glukosida tetapi kecepatan reaksinya
lambat.

4. Fermentasi

Fermentasi yaitu sistem produksi daya dalam sel dalam kondisi


anaerobik (tanpa ada oksigen). Pada umumnya, fermentasi yaitu satu
diantara bentuk respirasi anaerobik, walau demikian, ada pengertian yang
lebih terang yang mendeskripsikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa ada akseptor elektron eksternal.

5. Gasifikasi

Satu sistem pergantian bahan bakar padat dengan cara termo kimia jadi
gas, di mana hawa yang dibutuhkan lebih rendah dari hawa yang dipakai
untuk sistem pembakaran. Sepanjang sistem gasifikasi reaksi kimia paling
utama yang berlangsung yaitu endotermis (dibutuhkan panas dari luar
sepanjang sistem berjalan). Media yang paling umum dipakai pada sistem
gasifikasi adalah hawa dan uap. Product yang dibuat bisa digolongkan jadi
tiga bagian paling utama, yakni padatan, cairan (termasuk juga gas yang
bisa dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum
dipakai dalam sistem gasifikasi yaitu hawa dan uap. Gas yang dibuat dari
gasifikasi dengan memakai hawa memiliki nilai kalor yang lebih rendah
namun disisi lain sistem operasi jadi lebih simpel.

a. Sebagian kelebihan dari tehnologi gasifikasi yakni : Dapat membuahkan


product gas yang berkelanjutan yang bisa dipakai sebagai pembangkit
listrik.
b. Dapat mengolah bermacam input bahan bakar termasuk juga batu bara,
minyak berat, biomassa, beragam jenis sampah kota dan lain sebagainya.
c. Dapat merubah sampah yang bernilai rendah jadi product yang bernilai
lebih tinggi.

16 | P a g e
d. Dapat kurangi jumlah sampah padat.

e. Gas yang dibuat tak memiliki kandungan furan dan dioxin yang
beresiko.

6. Coal water fuel

Coal Water Fuel (CWF) adalah bahan bakar kombinasi pada batubara dan
air yang dengan pertolongan aditif membuat suspensi kental yang
homogen dan stabil sepanjang penyimpanan, pengangkutan dan
pembakaran. Percobaan pembakaran CWF sebagai bahan bakar
mempunyai tujuan untuk mencari keadaan maksimal dan efektif dalam
pembakaran, yang setelah itu dengan memakai alat penukar panas, uap
panas basah bisa dirubah jadi uap panas kering yang dipakai sebagai
pengering di industri tekstil. Metodologi mencakup : mempersiapkan dan
membuat CWF berbahan baku batu bara bituminous ; modifikasi burner
dan tungku pembakaran ; pelajari dan penilaian kemampuan system
pembakaran CWF dengan memakai boiler dan heat exchanger dalam
pengeringan bahan tekstil

7. Likuifaksi

Sistem likuifikasi adalah sistem dimana pati dirubah jadi glukosa, maltosa
dan matotriosa dan oligosakarida. Sistem likuifikasi membutuhkan suhu
yang tinggi hingga enzim yang dipakai mesti memiliki kekuatan bekerja
pada suhu yang tinggi. Enzim yang umumnya dipakai pada sistem
likuifikasi yaitu enzim alpa-amilase. Ciri-ciri enzim alpa-amilase
diantaranya memecah pati dari dalam molekul, menghidrolisa ikatan alpa-
1, 4 glukosida pada pati yang sudah tergelatinisasi. Hidrolisa amilosa akan
membuahkan dekstrin sedang hidrolisa amilopektin membuahkan
oligodakarida dengan jumlah monomer dua sampai enam.

17 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi
energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat
dilepaskan dan dimanipulasi. Jenisnya bermacam - macam, ada yang
berdasarkan wujudnya, ketersediaan materinya dan sistem terbentuknya.
Yang keseluruhannya bersumber dari sumber daya alam yang ada di bumi,
baik yang terbatas yang tidak dapat diperbaharui maupun yang tidak terbatas
dan dapat diperbaharui. Dan masing - masing cara mendapatkannya berbeda -
beda untuk prosesnya tergantung darimana sumber daya itu berasal atau
diperoleh. Cara memproduksinya pun berbeda-beda tergantung pada sumber
bahan yang akan digunakan.

B. Kritik dan saran


Berhubung ketersediaan bahan bakar dari fosil (yang tidak dapat
diperbaharui) mulai menepis ada baiknya kita mencari dan menggunakan alternatif
seperti gas alam, biogas, biodisel, dan lain-lain.

18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/makalah-bahan-bakar-dan-pembakaranteknik-
mesin.html diakses pada tanggal 11 oktober 2018

http://rhoesdiana.blogspot.com/2013/11/bahan-bakar_6923.html diakses pada


tanggal 11 oktober 2018

http://tiyamahir.blogspot.com/2014/03/makalah-kimia-energi-bahan-bakar.html
diakses pada tanggal 11 oktober 2018

https://sumbermaju.weebly.com/home/jenis-jenis-bahan-bakar diakses pada tanggal


11 oktober 2018

http://alviescoot.blogspot.com/2016/03/makalah-bahan-bakar-minyak-bbm.html
diakses pada tanggal 11 oktober 2018

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai