Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah utilitas dengan judul “JENIS BAHAN BAKAR“
sebagai tugas mata kuliah utilitas. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Faizah Hadi selaku dosen pengampu mata kuliah utilitas.
2. Orang tua kami yang telah mendoakan agar dalam perkuliahan senantiasa lancar.
Laporan ini saya susun untuk memenuhi persyaratan penilaian tugas mata kuliah
utilitas pada semester ganjil yaitu semester tiga D3 Teknik Kimia Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Ada kalanya makalah ini belum
sempurna. Oleh sebab itu, saya meminta maaf atas kesalahan penulisan dalam makalah
ini. Demikian makalah utilitas yang telah penulis buat. Semoga berguna bagi kita semua.
Penyusun,
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMABAHASAN
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi..
Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks)
dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di
udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi
eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk
di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering
digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif.
Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan
menjadi sumber energi panas. Energi panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk
memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan peralatan dan menyediakan energi.
Contohnya batubara, kokas, kayu, arang, ampas tebu. Bahan bakar padat yang umum
digunakan adalah batubara. Jenis-jenis bahan bakar padat:
1. Biomass dapat dibagi menjadi kayu dan non-kayu. Arang didapatkan dengan
memanaskan kayu dengan tanpa oksigen.
2. Peat berasal dari daun-daunan, ranting, atau batang tumbuhan yang membusuk.
3. Batubara berasal dari fosil biomassa yang telah terkubur selama ratusan ribu
tahun.
Batubara diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama yakni anthracite, lignit, dan
bituminous.
A. Anthracite
Antracit merupakan batubara tertua jika dilihat dari sudut pandang geologi,
yang merupakan batubara keras, tersusun dari komponen utama karbon dengan
sedikit kandungan bahan yang mudah menguap dan hampir tidak berkadar air.
Gambar 2.2.1.A. Batubara Anthracite
B. Lignit
Lignit merupakan batubara termuda dilihat dari pandangan geologi,
batubara ini merupakan batubara lunak yang tersusun terutama dari bahan yang
mudah menguap dan kandungan air dengan kadar fixed carbon yang rendah.
Fixed carbon merupakan karbon dalam keadaan bebas, tidak bergabung dengan
elemen lain. Bahan yang mudah menguap merupakan bahan batubara yang mudah
terbakar yang menguap apabila batubara dipanaskan.
1) LPG
LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit
persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa
fraksi C2 yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat
dalam LPG adalah propan (C3 H8), Propilen (C3 H6), normal dan iso-butan
(C4 H10) dan Butilen (C4 H8). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon
tersebut yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan
menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup besar.
Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan
kemudahannya, disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan
tertentu. LPG cair, jika menguap membentuk gas dengan volum sekitar 250
kali.
Uap LPG lebih berat dari udara: butan beratnya sekitar dua kali berat
udara dan propan sekitar satu setengah kali berat udara. Sehingga, uap dapat
mengalir didekat permukaan tanah dan turun hingga ke tingkat yang paling
rendah dari lingkungan dan dapat terbakar pada jarak tertentu dari sumber
kebocoran. Pada udara yang tenang, uap akan tersebar secara perlahan.
Lolosnya gas cair walaupun dalam jumlah sedikit, dapat meningkatkan
campuran perbandingan volum uap/udara sehingga dapat menyebabkan
bahaya.
2) Gas alam
Ada gas alam yag sering kita ucakan tapi kita tidak tahu gas tersebut
memiliki fungsi dan kandungan yang besar dalam gas alam. Metan
merupakan kandungan utama gas alam yang mencapai jumlah sekitar 95%
dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan, Propan, Pentan, Nitrogen,
Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur dalam
jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan komponen
terbesar dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan
sifat-sifat gas alam terhadap bahan bakar lainnya.
Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang tidak
memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan
tidak menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur,
lebih ringan dari udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi
kebocoran. Perbandingan kadar karbon dalam minyak bakar, batubara dan gas
diberikan dalam tabel dibawah.
Jenis Gas Bahan Bakar Minyak Batubara Gas Alam
Karbon 84 41,11 74
Hidrogen 12 2,76 25
Sulfur 3 0,41 -
Oksigen 1 9,89 Sedikit
Nitrogen Sedikit 1,22 0,75
Abu Sedikit 38,63 -
Air Sedikit 5,98 -
Gambar 2.2.3.B. Kerosine Alternatif untuk bahan bakar turbin gas pada pesawat
C. Bahan Bakar Diesel
Bahan bakar diesel atau minyak diesel dipakai untuk mengoperasikan mesin
diesel atau “compression ignition engine”. Mutunya ditentukan oleh angka cetana.
Makin tinggi angka cetana, makin tinggi unjuk kerja yang diberikan oleh bahan
bakar diesel.
Angka cetana adalah besarnya kadar volume cetana dalam campurannya
dengan metilnaphtalen. Cetan murni mempunyai angka cetana = 100, sedang
aromatik mempunyai angka cetana = 0. Unjuk kerja adalah persentase rata-rata
daya yang dapat diperoleh dari mesin dengan bahan bakar tertentu dibandingkan
dengan daya yang diperoleh dari bahan bakar yang mempunyai angka cetana = 100.
PENTUP
3.1. KESIMPULAN
Bahan bakar adalah suatu materi yang bisa di ubah menjadi energi. Kebanyakan bahan
bakar di pakai melalui proses pembakaran yang di reaksikan dengan oksigen (O2) , dimana bahan
bakar berfungsi sebagai bahan yang akan di bakar.
Al-Albidin, Zain. 2013. Jenis-Jenis Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(http://senyumsimetri.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-bahan-bakar.html).
Dewi, Aprilia. 2014. Jenis-Jenis Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(https://www.academia.edu/4690970/Jenis_-_Jenis_Bahan_Bakar).
Dr. Eng. Tri Agung Rohmat. Bahan Bakar dan Karakteristiknya. Diakses pada tanggal 28
November 2019
(https://www.academia.edu/10886751/Bahan_Bakar_DAN_KARAKTERISTIKNYA).
Jiwandanu, Aji. 2017. Klasifikasi Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(https://id.scribd.com/document/365522120/Klasifikasi-Bahan-Bakar-3).
Rika, Dika. 2015. Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(https://id.scribd.com/document/261816944/BAHAN-BAKAR-pdf).