Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UTILITAS

JENIS BAHAN BAKAR

Disusun Oleh :

Lutfia Bunga Fatimah


(021180033)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah utilitas dengan judul “JENIS BAHAN BAKAR“
sebagai tugas mata kuliah utilitas. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Faizah Hadi selaku dosen pengampu mata kuliah utilitas.
2. Orang tua kami yang telah mendoakan agar dalam perkuliahan senantiasa lancar.

Laporan ini saya susun untuk memenuhi persyaratan penilaian tugas mata kuliah
utilitas pada semester ganjil yaitu semester tiga D3 Teknik Kimia Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Ada kalanya makalah ini belum
sempurna. Oleh sebab itu, saya meminta maaf atas kesalahan penulisan dalam makalah
ini. Demikian makalah utilitas yang telah penulis buat. Semoga berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 28 November 2019

Penyusun,
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bahan bakar adalah bahan–bahan yang di gunakan dalam proses pembakaran.


Tanpa adanya bahan bakar tersebut pembakaran tidak akan mungkin dapat
berlangsung. Banyak sekali jenis bahan bakar yang kita kenal dalam kehidupan kita
sehari–hari. Penggolongan ini dapat dibagi berdasar dari asalnya bahan bakar dapat
di bagi menjadi tiga golongan, yaitu: (1) bahan bakar nabati, (2) bahan bakar
mineral, dan (3) bahan bakar fosil. Apabila dilihat dari bentuknya, maka bahan bakar
di bagi menjadi tiga bentuk, yaitu: (1) bahan bakar padat, (2) bahan bakar cair, dan
(3) bahan bakar gas.

Setiap bahan bakar memiliki karakteristik dan nilai pembakaran yang


berbeda–beda. Karakteristik inilah yang menentukan sifat–sifat dalam proses
pembakaran, dimana sifat yang kurang menguntungkan. Adapun tujuan dari
pembakaran bahan bakar adalah untuk memperoleh energi yang di sebut dengan
energi panas (heat energy). Hasil pembakaran bahan bakar yang berupa energi panas
dapat di bentuk menjadi energi lain, misalnya : energi untuk penerangan, energi
mekanis dan sebagainya. Dengan demikian setiap hasil pembakaran bahan bakar
akan di dapatkan suatu bentuk energi yang lain yang dapat di sesuaikan dengan
kebutuhan. Sisa–sisa hasil pembakaran dalam bahan bakar harus di perhatikan. Oleh
karena itu sisa dari hasil pembakaran yang kurang sempurna akan dapat berpengaruh
negatif terhadap lingkungan.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa defenisi dari bahan bakar ?


2. Apa jenis-jenis bahan bakar ?
3. Bagaimana karakteristik setiap jenis bahan bakar ?

1.3. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui defenisi dari bahan bakar.


2. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis bahan bakar.
3. Untuk mengetahui karakteristik setiap jenis bahan bakar.
BAB 2

PEMABAHASAN

2.1. PENGERTIAN BAHAN BAKAR

Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi..
Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks)
dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di
udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi
eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk
di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering
digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif.

2.2. JENIS BAHAN BAKAR

1. Bahan Bakar Padat

Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan
menjadi sumber energi panas. Energi panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk
memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan peralatan dan menyediakan energi.
Contohnya batubara, kokas, kayu, arang, ampas tebu. Bahan bakar padat yang umum
digunakan adalah batubara. Jenis-jenis bahan bakar padat:

1. Biomass dapat dibagi menjadi kayu dan non-kayu. Arang didapatkan dengan
memanaskan kayu dengan tanpa oksigen.
2. Peat berasal dari daun-daunan, ranting, atau batang tumbuhan yang membusuk.
3. Batubara berasal dari fosil biomassa yang telah terkubur selama ratusan ribu
tahun.
Batubara diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama yakni anthracite, lignit, dan
bituminous.
A. Anthracite
Antracit merupakan batubara tertua jika dilihat dari sudut pandang geologi,
yang merupakan batubara keras, tersusun dari komponen utama karbon dengan
sedikit kandungan bahan yang mudah menguap dan hampir tidak berkadar air.
Gambar 2.2.1.A. Batubara Anthracite
B. Lignit
Lignit merupakan batubara termuda dilihat dari pandangan geologi,
batubara ini merupakan batubara lunak yang tersusun terutama dari bahan yang
mudah menguap dan kandungan air dengan kadar fixed carbon yang rendah.
Fixed carbon merupakan karbon dalam keadaan bebas, tidak bergabung dengan
elemen lain. Bahan yang mudah menguap merupakan bahan batubara yang mudah
terbakar yang menguap apabila batubara dipanaskan.

Gambar 2.2.1.B. Batubara Lignit


C. Bituminous
Bituminous adalah jenis batubara yang lebih tinggi tingkatan kualitasnya.
Mayoritas berwarna hitam, namun kadang masih ada yang berwarna coklat tua.
Dinamakan bituminous dikarenakan adanya kandungan bitumen/aspal. Batubara
jenis ini memiliki kandungan karbon sebanyak 60-80%, dan sisanya berupa air,
udara, hidrogen, dan sulfur.

Gambar 2.2.1.C. Batubara Bituminous


2. Bahan Bakar Gas
Bahan bakar gas merupakan bahan bakar yang hanya memerlukan sedikit
handling dan sistim pembakaran yang sangat sederhana dan mudah perawatan
sekaligus mudah dicari. Dalam Gas yang sering kita tahu yaitu dikirimkan melalui
jaringan pipa distribusi sehingga cocok untuk wilayah yang berpopulasi tinggi atau
padat industry dan banyak pemakai perorangan yang besar memiliki penyimpan
gas, bahkan beberapa diantara mereka memproduksi gasnya sendiri. Sering sekali
kita dapat temui para memilik tahu yang sering memanfaatkan limbah tahunya
sebagai gas, ada pula gas dari kotoran hewan ternak yang sering kita temui yaitu
ternak sapi.

A. Jenis-jenis bahan bakar gas


Berikut adalah daftar jenis-jenis bahan bakar gas:
 Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam:
- Gas alam
- Metan dari penambangan batubara
 Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat :
- Gas yang terbentuk dari batubara
- Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa
- Dari proses industri lainnya (gas blast furnace)

B. Sifat-sifat fisik dan kimia berbagai bahan bakar gas

1) LPG
LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit
persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa
fraksi C2 yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat
dalam LPG adalah propan (C3 H8), Propilen (C3 H6), normal dan iso-butan
(C4 H10) dan Butilen (C4 H8). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon
tersebut yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan
menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup besar.
Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan
kemudahannya, disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan
tertentu. LPG cair, jika menguap membentuk gas dengan volum sekitar 250
kali.
Uap LPG lebih berat dari udara: butan beratnya sekitar dua kali berat
udara dan propan sekitar satu setengah kali berat udara. Sehingga, uap dapat
mengalir didekat permukaan tanah dan turun hingga ke tingkat yang paling
rendah dari lingkungan dan dapat terbakar pada jarak tertentu dari sumber
kebocoran. Pada udara yang tenang, uap akan tersebar secara perlahan.
Lolosnya gas cair walaupun dalam jumlah sedikit, dapat meningkatkan
campuran perbandingan volum uap/udara sehingga dapat menyebabkan
bahaya.

Gambar 2.2.2.B.1. LPG

2) Gas alam
Ada gas alam yag sering kita ucakan tapi kita tidak tahu gas tersebut
memiliki fungsi dan kandungan yang besar dalam gas alam. Metan
merupakan kandungan utama gas alam yang mencapai jumlah sekitar 95%
dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan, Propan, Pentan, Nitrogen,
Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur dalam
jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan komponen
terbesar dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan
sifat-sifat gas alam terhadap bahan bakar lainnya.
Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang tidak
memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan
tidak menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur,
lebih ringan dari udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi
kebocoran. Perbandingan kadar karbon dalam minyak bakar, batubara dan gas
diberikan dalam tabel dibawah.
Jenis Gas Bahan Bakar Minyak Batubara Gas Alam

Karbon 84 41,11 74
Hidrogen 12 2,76 25
Sulfur 3 0,41 -
Oksigen 1 9,89 Sedikit
Nitrogen Sedikit 1,22 0,75
Abu Sedikit 38,63 -
Air Sedikit 5,98 -

Gambar 2.2.2.B.2. Gas Alam

3. Bahan Bakar Cair


Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika
dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak bebas.
Bensin/gasolin/premium, minyak solar, minyak tanah adalah contoh bahan bakar cair.
Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri, transportasi maupun rumah tangga
adalah fraksi minyak bumi.

Gambar 2.2.3. Minyak Bumi


Minyak bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yang termasuk dalam
kelompok senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan aromatik. Kelompok senyawa ini
berbeda dari yang lain dalam kandungan hidrogennya. Minyak mentah, jika disuling
akan menghasilkan beberapa macam fraksi, seperti: bensin atau premium, kerosen atau
minyak tanah, minyak solar, minyak bakar, dan lain-lain.
Dibawah ini diantaranya adalah bahan bakar cair :
A. Bensin atau Gasolin atau Premium
Bensin atau gasoline (Amerika) atau petrol (Inggris) adalah salah satu
jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua,
tiga, dan empat.
Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari
perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung
hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan
yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda.

Gambar 2.2.3.A. Bensin


B. Kerosen
Termasuk kerosen adalah:
 Bahan bakar turbin gas pada pesawat terbang.
 Minyak bakar, biasa dipakai untuk dapur rumah tangga, bahan bakar kapal laut,
dan penerangan lampu kereta api di masa lalu.
Mutu kerosen tergantung pada sifatnya dalam uji lampu (lamp test) dan uji
bakar, seperti timbulnya asap dan kabut putih. Asap disebabkan oleh hidrokarbon
aromatik sedang kabut putih oleh disulfida.

Gambar 2.2.3.B. Kerosine Alternatif untuk bahan bakar turbin gas pada pesawat
C. Bahan Bakar Diesel
Bahan bakar diesel atau minyak diesel dipakai untuk mengoperasikan mesin
diesel atau “compression ignition engine”. Mutunya ditentukan oleh angka cetana.
Makin tinggi angka cetana, makin tinggi unjuk kerja yang diberikan oleh bahan
bakar diesel.
Angka cetana adalah besarnya kadar volume cetana dalam campurannya
dengan metilnaphtalen. Cetan murni mempunyai angka cetana = 100, sedang
aromatik mempunyai angka cetana = 0. Unjuk kerja adalah persentase rata-rata
daya yang dapat diperoleh dari mesin dengan bahan bakar tertentu dibandingkan
dengan daya yang diperoleh dari bahan bakar yang mempunyai angka cetana = 100.

Gambar 2.2.3.C. Bahan Bakar Diesel


D. Minyak Residu
Minyak residu biasa digunakan pada ketel uap, baik yang stasioner maupun
yang bergerak. Dalam hal instalasinya, pemakaian minyak residu dalam ketel uap
akan lebih murah dibanding batubara. Disamping itu, pemakaian minyak residu
tidak menimbulkan masalah abu. Akan tetapi pada ketel uap tekanan tinggi dan
suhu tinggi dapat menimbulkan korosi dan kerusakan pada “superheater tube”.

Gambar 2.2.4.D. Minyak Residu


3.3. KARAKTERSITIK BAHAN BAKAR
1. Karakteristik Bahan Bakar Padat
Pengujian batubara :
a. Proximate analysis menunjukkan moisture, volatil mampu bakar, karbon, dan
abu.
b. Ultimate analysis menunjukkan komposisi kimiawi batubara.
c. Hardgrove grindability menunjukkan kemampuan batubara untuk dihaluskan.
d. Ash fusion temperature (titik leleh abu) menunjukkan kecenderungan terjadinya
fouling dan slagging dalam sebuah boiler.

2. Karakteristik Bahan Bakar Gas:


a. Karena berfasa gas maka bahan bakar gas mudah bercampur dengan udara.
b. Sifat volumetris dan nilai kalor beberapa bahan bakar gas bisa dilihat dari Tab
3. Karakteristik Bahan Bakar Cair
a. Heating value (nilai kalor)
b. Specific gravity (sg) yang merupakan perbandingan antara densitas bahan bakar
dan air pada temperatur yang sama (bb/air at16C). Sering juga digunakan API
(American Petroleum Industry) specific gravity (G) yang besarnya: G=141,5/sg –
131,5.
c. Viscosity (kekentalan) menunjukkan mudah tidaknya bahan bakar cair dipompa dan
dikabutkan. Semakin tinggi temperatur maka viskositas semakin turun, yang artinya
semakin mudah mengalir dan mengalami atomisasi.
d. Flash point merupakan temperatur maksimal dimana bahan bakar dapat ditangani
tanpa adanya resiko apapun.
e. Autoignition temperature merupakan temperatur dimana bahan bakar bisa menyala
dengan sendirinya dengan tanpa penyalaan.
f. Octane number ON (bilangan oktan) menunjukan ketahanan bahan bakar dalam
motor bensin untuk tidak mengalami knocking(terjadi karena pembakaran terlalu
dini) . Semakin tinggi ON semakin susah terjadi ketukan.
g. Cetane number CN (bilangan cetan) menunjukkan tendensi keterlambatan
penyalaan bahan bakar (delay Ignition) dalam motor diesel. Semakin tinggi CN
semakin mudah terjadi penyalaan.Smoke point menunjukkan tendensi
pembentukan jelaga terutama dalam turbin gas. Semakin tinggi smoke point
semakin susah membentuk jelaga.
BAB 3

PENTUP

3.1. KESIMPULAN

Bahan bakar adalah suatu materi yang bisa di ubah menjadi energi. Kebanyakan bahan
bakar di pakai melalui proses pembakaran yang di reaksikan dengan oksigen (O2) , dimana bahan
bakar berfungsi sebagai bahan yang akan di bakar.

Bahan bakar dapat di bedakan menjadi 3 jenis:

1. Bahan bakar padat


2. Bahan bakar gas
3. Bahan bakar cair
Pada setiap jenis bahan bakar, memliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebelum
melakukan proses pembuatan bahan bakar, kita perlu mengetahui karakteristik bahan yang akan
digunakan karena bahan dapat mmpengaruhi hasil jika pemilihan bahan ini tepat maka hasil
bahan bakar yang diperoleh lebih optimal dan dapat digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Albidin, Zain. 2013. Jenis-Jenis Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(http://senyumsimetri.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-bahan-bakar.html).

Dewi, Aprilia. 2014. Jenis-Jenis Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(https://www.academia.edu/4690970/Jenis_-_Jenis_Bahan_Bakar).

Dr. Eng. Tri Agung Rohmat. Bahan Bakar dan Karakteristiknya. Diakses pada tanggal 28
November 2019
(https://www.academia.edu/10886751/Bahan_Bakar_DAN_KARAKTERISTIKNYA).

Jiwandanu, Aji. 2017. Klasifikasi Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(https://id.scribd.com/document/365522120/Klasifikasi-Bahan-Bakar-3).

Rika, Dika. 2015. Bahan Bakar. Diakses pada tanggal 28 November 2019
(https://id.scribd.com/document/261816944/BAHAN-BAKAR-pdf).

Anda mungkin juga menyukai