Anda di halaman 1dari 36

Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi

redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah


direaksikan dengan oksigen dari udara
4 C8H17 + 49O2  32CO2 + 34H2O
Research Octane Number
Zat tambahan Tipe / bahan dasar Fungsi
Pencegah oksidasi
Pencegah karat
Metal deactivators
Deterjen
Deposite control aditif
Penambahan campuran
Zat Additif Bensin
Bensin yang merupakan hasil penyulingan minyak bumi mempunyai bilangan
oktan yang rendah(< 60), karena sebagian besar terdiri alkana rantai lurus.
Bilangan oktan yang rendah dapat ditingkatkan dengan menambahkan zat
additive anti ketukan yaitu yang memproses pengubahan alkana rantai lurus
menjadi rantai bercabang. Zat anti ketukan yang sudah digunakan diantaranya
adalah :
a. Tetra Etil Lead (TEL)
Rumus molekul Pb(C2H5)4 . TEL dilarang penggunaannya karena saat
penggunaannya pada pembakaran bensin dapat menghasilkan oksida timah
(PbO) yang menempel pada komponen mesin. Agar (PbO) tidak menempel
penggunaan TEL (65%) ditambahkan dengan 1,2-dibromo etana dan 1,2-dikloro
etana yang mengubah Pb menjadi PbBr2 (mudah menguap) yang keluar dari
knalpot. Zat ini dapat mencemari udara dan jika masuk ke dalam tubuh akan
mengakibatkan anemia, sakit kepala dan bila dalam kadar tinggi dapat
menimbulkan kematian.
b. Ethyl Tertier Butil Ether (ETBE) Rumus Molekul CH3O(C2H5)3
c. Tertier Amil Metil Eter (TAME) Rumus molekul CH3 O (CH3) C2H5
d. Metil Tertier Butil Eter (MTBE) Rumus Molekul CH3O(CH3)3
(MTBE murni berbilangan setara oktan 118.)
Etanol yang berbilangan oktan 123
menentukan cetane number adalah uji ASTM D-613
Cetane Number dapat ditingkatkan dengan menambahkan zat
aditif; salah satunya adalah 2-Ethyl Hexyl Nitrate (2-EHN)
Grade AVGAS yang disediakan oleh PERTAMINA Aviation di Indonesia adalah
AVGAS 100/130.

Serupa dengan bensin yang merupakan bahan bakar untuk mesin piston,
AVGAS memiliki sifat sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar pada
temperatur normal. Oleh karenanya prosedur dan peralatan yang digunakan
dalam menangani produk ini secara aman haruslah mendapat perhatian serius.

AVGAS harus memiliki titik beku (freeze point) maksimum -58°C dan memiliki
kandungan Sulfur maksimum 0.05 % m/m.

AVGAS kami memenuhi standar British Ministry of Defence, Defence


Standard 91-90/latest issue (Aviation Gasoline 100/130), DERD 2485 and
ASTM D 910, the Standard of Specification for Aviation Gasoline
Spesifikasi Avgas (Aviation Gasoline)
Avgas (Aviation Gasoline)
1.Bahan bakar pesawat udara jenis torak yang dinyalakan dengan busi
2.Persenyawaan hidrokarbon dengan trayek didih antara 38 – 170 °C (100 °F – 325 °F),
diperoleh dari proses alkilasi, yaitu menggabungkan senyawa olefin dan parafin (iso butana).
Jenis Avgas di Indonesia

1.Avgas 100/130 Berwarna hijau, sering disebut : Avgas 100, kandungan TEL max. 4 ml/US
Gallon atau Pb 1,12 gram/l
2.Avgas 100/130 LL (Low Lead) Berwarna biru, sering disebut : Avgas 100 LL, kandungan
TEL max. 2 ml/US Gallon atau Pb 0,56 gram/l

Avgas 100/130, artinya :


Avgas tersebut apabila diperiksa dengan mesin CFR F-2 pada kondisi ekonomis, Lean
Mixture Rating akan memberi Angka Oktan MON Min. 100, dalam spec min. 99,5 bisa
dibulatkan 100
Pada pemeriksaan dengan mesin CFR F-4 pada take off condition, Rich Mixture Rating akan
memberi PN Min. 130
Spesifikasi Avgas di Indonesia ditentukan oleh SK Direktur Jendral Minyak dan Gas
Bumi, yang sesuai dengan :
1.Spesifikasi dari Ministry of Defence United Kingdom, Directory of Engine Research
and Development = DERD (British), DERD 2485 ISSUE 7
2.DEF STAN (Defence Standard), DEF STAN 91-90 Issue 1
3.ASTM D 910
4.MIL-G 5572, di Amerika Serikat
AVGAS (Aviation Gasoline dibuat dari Gasoline (bensin) dengan meng-improve
Dari segi volatility, titik didih, titik beku dan flash pointnya

Avgas 100/ASTM D910/ DEF STAN 91 - 90

Nilai Oktan Tinggi karena tambah Aditive Lead/Pb dalam bentuk senyawa TEL
(tetra Etylen Lead)
Avgas 100 LL

Sama dengan Avgas 100 tetapi kadar Lead/Pb nya lebih rendah
Avgas 82UL /ASTM 6227

Untuk pmesin pesawat yang mempunyai kompresi rendah (tanpa Additive)


2 C14H17 + 43O2  28CO2 + 30H2O
MACAM-MACAM ADITIF DALAM AVTUR
• Antioksidan ( Antioxidant )
• Ketidak aktifan Logam ( Metal Deactivator Additive )
• Daya hantar listrik ( Electrical Conductivity Additive )
• Deteksi Kebocoran ( Leak Detection Additive )
• Pencegan Pembentukan Es Sistem Bahan Bakar ( Fuel System
Icing Inhibitor )
• Anti Korosi ( Corrosion Inhibitor )
• Anti Asap ( Anti Smoke )
• Biosida ( Biocide Additive )
Sebagai bahan bakar pesawat harus memenuhi persyaratan :

• Syarat Kenampakan ( Appearance )


Clear, bright and visually free from solid matter and undissolved water at normal ambient
temperatur
• Syarat Komposisi kimia (Composition)
Jumlah senyawa aromatik, olefin, sulfur, mercaptan sulfur dan kadar hidrogen dalam avtur
dibatasi keberadaannya .Pembatasan ini berkaitan dengan : mutu bahan bakar, stabilitas pada
penyimpanan dan pemakaian, serta sifat korosifitasnya
• Syarat Penguapan ( Volatility )
Avtur tipe kerosine mempunyai volatilitas rendah
• Syarat Pengaliran ( Fluidity )
Kemampuan bahan bakar untuk dapat mengalir pada suhu yang sangat rendah
Syarat Pembakaran ( Combustion )
Sebagai bahan bakar penerbangan harus mempunyai syarat pembakaran yang sempurna,
Sifat pembakaran avtur dapat diuji melalui : Spesifik Energy, ASTM D-240, Smoke point, ASTM D-1322
/ IP-57, Naphthalene, ASTM D-1840
Syarat Pengkaratan ( Corrosion )
Sifat pengkaratan, akan menimbulkan kerusakan-kerusakan pada sistem distribusi bahan bakar
maupun pada bagian-bagian lain dari mesin pesawat
Syarat Kestabilan ( Stability )
Kestabilan avtur dalam pemakaian sangat diperlukan, sebab adanya perbedaan suhu yang cukup
tinggi, cenderung dapat menimbulkan deposit dari hasil dekomposisi hidrokarbon pada sistem
pembakaran selama mesin beroperasi.
Syarat Kontaminasi ( Contaminants )
Kontaminasi adalah : adanya zat-zat atau senyawa-senyawa pengotor yang keberadaannya tidak
diinginkan, karena dapat mengganggu kerja mesin pesawat sehingga dapat membahayakan
penerbangan
Syarat Daya Hantar Listrik (Conductivity)
Dalam mengalirkan avtur dengan kecepatan cukup tinggi akan menyebabkan muatan listrik
statis yang kemudian cenderung terakumulasi.
Apabila listrik statis yang terakumulasi cukup banyak akan menimbulkan beda tegangan listrik
sehingga memungkinkan terjadinya loncatan bunga api.
Supaya muatan listrik statis tidak terakumulasi, maka ditambahkannya Anti Statis
Aditive ( ASA ) kedalam avtur.
Daya hantar listrik dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan : Electrical
Conductivity, ASTM D-2624 / IP.274
Perbedaan dengan minyak tanah hanya kebersihan, titk didih dan flash point
Jet A-1 : Untuk pesawat yang terbang
diatas 30000 – 40000 ft

Jet A : Untuk pesawat yang terbang


sekitar 10000 ft
Aviation Fuel Handling and Quality Control Procedures Manual

White Bucket Test (Cleanliness of fuel)


Clear and Bright
Free Water Detection
Solid Particulate Contamination Detection
Microbiological Contamination
Electrical Conductivity Density
Salah satu metoda pengujian kadar air dalam Avtur
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal
dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2

Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila
kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.

Nama : Very Toxic


Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan
Atripin.
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah
terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau
loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin,
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah terbakar di
bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta
hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.

Nama : Extremely Flammable


Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas dan
udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah
meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas
atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api
dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).

Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan
yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.

Anda mungkin juga menyukai