A.Pengukuran Daya
Menurut sejarah, orang sudah mengenal apa yang dinamakan alat
pengukur daya dari suatu mesin dengan datangnya dynamo. Karena
perkembangan pembuatan mesin atau motor yang kontinu dari tahun
ketahunnya, maka secara otomatis perkembangan alat ukurnya berkembang
pula, baik dalam segi konstruksi maupun bentuk perencanaannya yang mana ini
akan menghasilkan ketelitian pengukuran yang baik.
Sebetulnya pengukuran daya mesin merupakan pengukuran torsi yang
berhubungan dengan tenaga mekanik, baik untuk tenaga yang diperlukan
maupun tenaga yang dikembangkan oleh mesin. Dalam hal ini perlengkapan-
perlengkapan pengukur torsi itu biasanya dianggap sebagai dynamometer.
Dewasa ini dynamometer itu dipergunakan untuk pengukuran pada seluruh
perkembangan dari kerja mesin, mulai dari percobaan dan pengetesan motor
bersilinder tunggal sampai motor pesawat terbang. Tetapi dalam hal ini bila
mesin dalam keadaan tetap atau diam maka pengukuran dayanya sederhana
dan mudah untuk dibuat, tetapi untuk keadaan dinamis mungkin sukar untuk
menentukan pengukuran dayanya. Ukuran atau besaran untuk kerja suatu motor
biasanya dalam bentuk torsi dan tenaga kuda.
Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh poros engkol atau kemampuan
motor untuk melakukan kerja, tetapi disini torsi merupakan jumlah gaya putar
yang diberikan ke suatu mesin atau motor pembakaran terhadap panjang
lengannya. Torsi biasanya diberi simbol . Satuan untuk satuan torsi adalah
Pounds-feet atau pounds-inch,dalam satuan British adalah ft.lb.
Tenaga kuda adalah harga dari kerja yang dilakukan untuk menaikan
beban 33.000 pounds setinggi satu feet dalam waktu satu menit. Jadi untuk
satuan tenaga kuda adalah feet-punds per menit,dalam satuan British adalah
1Hp = 75 kg.m/dt
Maka:
30 2
P = T.n mx
1
kg T n 1 kg.m / dt
100 2,2 60 75
1
kg.m / dt ( 0,1364 kg.m)(0.1047 dt)
75
75kg .m / dt
=
0,01428108kg .m.dt
= 5251,7 ≈ 5252
Px5252
T =
n
Dimana:
P = Daya (Hp)
T = Torsi (ft.lb)
n = Putaran (rpm)
1
Winther,J.B,”Dynamometer Handbook of Basic Theory and Aplications”,Cleveland,Ohio:Eaton
Corporation.(1975).dari http://images.google.co.id/imgres?
imgrul=http.answer.com/main/content/wp/en/thumb/6/65/800px-[
Keterangan gambar:
r : Jari-jari rotor (ft)
Wc : Beban pengimbang (N)
f : Gaya kopel (ft.lb)
B. Dynamometer
Beberapa type dynamometer dipakai dalam pengetesan kerja mesin,
tetapi menurut cara kerjanya dynamometer dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Dynamometer Absorbsi
2. Dynamometer Transmisi
3. Dynamometer Penggerak
1. Dynamometer Absorbsi
Sesuai dengan namanya dynamometer ini menyerap daya yang diukur
kemudian disebarkan kesekelilingnya dalam bentuk panas karenanya
dynamometer ini secara khusus bermanfaat untuk pengukuran tenaga atau
daya, torsi yang dikembangkan oleh sumber-sumber tenaga seperti motor bakar,
motor listrik dan sebagainya.
Dynamometer absorbsi ini dibagi menjadi 4 macam yaitu:
a. Dynamometer Mekanis
b. Dynamometer Air
(e)
Keterangan gambar.
a : Rotor f : Timbangan
b : Sabuk baja L : Panjang lengan torsi
c : Baut pengatur W : Muatan dynamometer
d : Lengan kopel Wc : Beban pengimbang
e : Balok kayu
Gambar II.2. Rem Jepit atau Prony Brake dengan Bahan Kayu
U = 2 . f . . R .dR ..................................................(2.3)
3 4
R2
Diintegrasikan,
2 . f . 3 5 5
U= ( R1 R2 ) (Joule).................................(2.4)
5
Dimana,
2 .n
: Kecepatan sudut (radian per detik) atau
60
n : Putaran tiap detik
R1 : Jari-jari piringan (m)
R2 : Jari-jari lingkaran (m)
f : Konstanta = 0,004 ini tergantung dari tahanan antara fluida dengan
logam
Dari rumus diatas terbukti bahwa rem type ini dapat menyerap daya yang besar
pada kecepatan yang tinggi, dari kapasitas yang berlainan langsung sebagai
jumlah piringan–piringan, sehingga merupakan pangkat tiga dari jumlah putaran
dan sebagai pembedaan pangkat lima dari jari-jari piringan dan jari-jari air.
Suatu rem air hanya cocok untuk menyerap kerja yang umum dan cukup
baik untuk menguasai beban konstan yang terpecah-pecah pada kecepatan
yang diinginkan, karena efek tenaganya disebabkan oleh perubahan air.
Keuntungan-keuntungan:
Penyerapan daya besar pada kecepatan tinggi
Bila mesin kehilangan kecepatannya, maka pengereman akan turun
dengan cepat sehingga mesin tidak mati
Perubahan beban mudah dilaksanakan dan tahan terhadap goncangan
Kerugian-kerugian:
Air harus selalu diganti
Bagian dalam dipengaruhi oleh erosi dan korosi
Harga mahal
Dynamometer ini terdiri dari sebuah poros yang memegang sebuah rotor
dan berputar didalam casing yang tidak bisa dimasuki air. Disetiap permukaaan
rotor terdapat sejumlah baling-baling radial yang dipasang pada poros rotor.
Ruangan antara baling-baling ini membentuk poket-poket 1/2 elip, juga pada
permukaan casing dilengkapi dengan baling-baling seperti pada rotor. Bila rotor
digerakan, air disemburkan keluar oleh tenaga sentripugal; air yang disemburkan
itu ditahan oleh poket-poket casing dan poket-poket casing ini berfungsi untuk
mengembalikan air ke rotor, sehingga air terus bolak-balik antara poket rotor dan
(a)
(c)
(b)
Keterangan:
a) Lengan beban
b) Bantalan poros
c) Lengan pengimbang
Gambar II.6 Rem Kipas
Pengaturan bebannya dilakukan dengan merubah radius kipas, ukuran atau
sudut kipas. Dengan memasang mesin pada bantalan ayun, maka reaksi mesin
yang timbul karena gesekan yang terjadi antara rotor dengan udara akan terbaca
pada skala.
Keuntungan-keuntungan:
Tidak memerlukan pendinginan
Untuk beban konstan dan waktu pengujian yang lama sangat baik
Mudah dibuat, murah dan sederhana
Kerugian-kerugian:
Kesukaran merubah beban pada waktu mesin sedang berjalan
Kapasitas penyerapan daya kecil
Pengukuran tenaga tidak teliti, jadi hanya merupakan pendekatan
Harus dilakukan koreksi terhadap kondisi atmosfer
d. Dynamometer Listrik
Pada dasarnya pengereman yang terjadi pada dynamometer listrik akibat
pemotongan medan magnet oleh pergerakan bahan konduktor.
Ada 2 type dynamometer absorbsi yang bekerja secara listrik yaitu:
1) Dynamometer arus pusaran (eddy current dynamometer)
2) Dynamometer ayunan listrik atau generator
d.1). Dynamometer Arus Pusaran
Dynamometer ini terdiri dari suatu rotor yang digerakkan oleh suatu motor
yang tenaganya akan diukur, dan berputar dalam medan magnet. Kekuatan
medan magnetnya dikontrol dengan merubah arus sepanjang susunan
kumparan yang ditempatkan pada kedua sisi dari rotor. Rotor ini bertindak
sebagai konduktor yang memotong medan magnet. Karena pemotongan medan
magnet itu maka terjadi arus dan arus ini diinduksikan dalam rotor sehingga rotor
menjadi panas.
Keuntungan-keuntungan:
Pengaturan beban dan pemeliharaan mudah
Pada kecepatan yang rendah penyerapan daya bisa penuh
Kerugian-kerugian:
Harus tersedia sumber arus searah yang besar
Pada penyerapan daya yang besar, panas yang timbul menyulitkan
pendingin
Bagian yang dilalui air pendingin dipengaruhi erosi dan korosi
Kerugian-kerugian:
Poros harus cukup flexible sehingga puntiran karena beban dapat
teramati
Diperlukan beban tersendiri yang kadang-kadang tidak mudah
pelaksanaannya
3. Dynamometer Penggerak
C tahanan jala-jala
E
karena I = bila R besar maka I akan kecil.
R
Tahanan jala-jala (B) diperlemah dengan memberikan tahanan maksimum pada
(C) sehingga arus minimum. Bila sakelar beban (E) ditutup, beban minimum
diberikan pada mesin.
Untuk merubah beban, jala-jala diperkuat sehingga tegangan yang yang
dibangkitkan akan naik seperti pada Voltmeter (disini tegangan tertinggi tidak
boleh melebihi yang tertulis pada plat nama).Tentang keuntungan dan kerugian
dynamometer ini sama dengan dynamometer ayunan listrik atau generator.2
2
Froude,Redman Heenan Limited,”Instruction Manual Froude Hydraulic Dynamometer Dp and
DPX.R”.
1. Baja Lunak (Mild Steel) atau Baja Karbon Rendah Untuk Pelat Pengatur
Sudut Kontak.
Baja ini disebut baja ringan (mild steel) atau baja perkakas, baja karbon
rendah bukan baja keras, karena kandungan karbonnya rendah kurang dari 0,3%.
Baja ini dijadikan mur, baut, ulir sekrup, peralatan senjata, alat pengangkat
presisi, batang tarik, perkakas silinder, dan penggunaan yang hampir sama.
Penggilingan dan penyesuaian ukuran baja dapat dilakukan dalam keadaan panas.
Hal ini dapat ditandai dengan melihat lapisan oksida besinya dibagian permukaan
yang berwarna hitam.
Baja juga dapat diselesaikan dengan pengerjaan dingin dengan cara
merendam atau mencelupkan baja ke dalam larutan asam yang berguna untuk
mengeluarkan lapisan oksidanya. Setelah itu, baja diangkat dan digiling sampai
ukuran yang dikehendaki, selanjutnya didinginkan. Proses ini menghasilkan baja
yang lebih licin, sehinggga lebih baik sifatnya dan bagus untuk dibuat mesin
perkakas.3
a. Penguatan Baja untuk Proses Pengelasan
Baja lembaran tebal dibuat dalam berbagai macam bentuk dan dilas
menjadikan konstruksi baja. Komposisi kimia baja tersebut adalah C<0,23 %,
S<0,04 % dan P<0,04 %. Baja yang tidak mengandung unsur lain selain Si dan
3
Hari Amanto,et.al.,”Ilmu Bahan”,cetakan ke-2,Bumi Aksara,Jakarta,2003.
Baja rolan
untuk SM41A 16≤t ≤40 ≤0,23 _ ≥2,50 ≤0,040 ≤0,050 ≥24 41-52 ≥22
konstruksi 50≤t ≤100 ≤0,25 „ „ „
lasan JIS
Kekerasan brinell 17 27 23 44
3. Kulit
Jenis sabuk yang dipergunakan pada rem gesek untuk alat uji turbin pelton
yaitu jenis sabuk datar bahan kulit. Rem sabuk mempunyai beberapa keuntungan
seperti luas permukaan lapisan dapat dibuat besar, pembuatan mudah,
pemasangan tidak sukar, gaya rem besar dalam keadaan berhenti, dan lain-lain.
Tetapi karena sukar dikendalikan, rem ini tidak cocok untuk putaran tinggi,
karena pita dapat putus.6 Syarat yang harus dipenuhi oleh bahan sabuk adalah
5
Ibid.
6
Sularso,et.al,”Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin”,cetakan ke-9,Pradnya
Paramita,Jakarta,1997.
D. Turbin Impuls
Untuk hulu yang tinggi dan daya yang relatif lebih rendah turbin reaksi bukan
saja akan memerlukan kelajuan yang terlampau tinggi tetapi tekanannya yang besar
pada alurnya akan memerlukan wadah yang tebal pula turbin ajakan cocok sekali
untuk keadaan ini. Karena putaran yang rendah dan tekanannya yang tinggi akan
terkungkung didalam cerat yang sempit saja, cerat ini mengubah hulu yang tinggi itu
menjadi semburan bertekanan atmosfer dengan kecepatan uji yang besar. Semburan
itu menimpa ember-ember dan menimbulkan perubahan pusa. Ember-ember itu
mempunyai bentuk cawan belah elips. Sistem ember-ember yang berputar itu
dinamakan roda pelton, sebab Lester A. Pelton (1829-1908)lah yang pertama kali
7
White Frank M,et al.,”Mekanika fuida “,jilid ke2, edisi ke-2, Erlangga, Jakarta,1991.
8
Ibid
9
Streeter Victor L,et.al.,”Fluid Mechanics”edisi ke-7,McGraw-Hill Book Company,1979.
10
White Frank M,et.al.,”Mekanika Fluida”,jilid ke-2,edisi ke-2,Erlangga,Jakarta,1991.
Dimana:
Q
V2 =
A
A = xd 2
4
Dimana:
P = Tekanan air pada pemipaan kg/cm2
H = Head (m)
g = Gaya gravitasi = 9,81(m/s2)
= Masa jenis air = 995,7(kg/m3)
V2 = kecepatan air (m/s)
A = Luas penampang pipa (m2)
d2 = Diameter pipa = 0,03175 (m)
Kecepatan linier secara teoritis adalah:
u = 2 .n.r 12
(m/s) …………………………………………(2.9)
Dimana:
u = Kecepatan linier (m/s)
n = putaran poros turbin (Rpm)
r = Jari-jari turbin = 0,165 (m)
Daya yang diberikan pada roda turbin pelton secara teoritis adalah:
13
PT = F.u (W) …………………………………………....(2.10)
Dimana:
PT = Daya poros turbin (W)
F = Gaya air yang diberikan kepada roda turbin pelton (N)
u = Kecepatan linier roda turbin (m/s)
11
Ibid
12
Ibid
13
Ibid
Dimana:
= Efisiensi mekanis (%)
PP = Daya Poros turbin (W)
PT = Daya turbin (W)
Daya poros turbin secara teoritis adalah:
PP =T. 14
(W) ……………………………………………..(2.12)
Dimana:
PP = Daya poros turbin (W)
T = Momen Torsi (N.m)
T= Fx l (N.m)
l
Dimana:
TP = Torsi puli (N.m)
F = Gaya prony brake (N)
14
Sumanto,”Mesin Arus-Searah”,Andi Offset Yogyakarta,(Perpustakaan Nasional R.I.),1995.
15
Sularso,et.al.,”Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin”,cetakan ke-9,Pradnya
Paramita,Jakarta,1997.
= ln Fe ln Fe F ........................................................(2.15)
rad
Dimana:
= Koefisien gesek
F = .P.A.ls (N)...................................................................(2.16)
Dimana:
2
A = Luas penampang puli = D (m)
4
16
Ibid