A/C ELECTRICAL SYSTEM

ATA – 24
Prepared by Sentot Purbadi
 DESIGN PHILOSOPHY:

1. SIMPLICITY
2. RELIABILITY

3. MAINTAINABILITY

4. ECONOMIC OF OPERATION
PURPOSES OF ELECTRICAL
SYSTEM
LIGHT SYSTEM

GALLEY AFCS

POWER PLANT COMM. SYSTEM

ELEC.
APU POWER NAV. SYSTEM
SYS
FUEL SYSTEM ELEC POWER SYS

INSTRUMENT SYS AIR COND SYS

HYD SYSTEM
 AIRCRAFT ELECTRICAL POWER SOURCE

Primary Electrical Power Source pada suatu pesawat ada yang berupa
Generator DC atau Generator AC 3 phasa/Alternator 3 phasa. Jumlah
generator listrik pd pesawat berbadan lebar sama dengan jumlah engine
pesawat (Engine Driven Generator) ditambah 1 Auxiliary Power Unit (APU).

Pada pesawat komersial berbadan lebar umumnya Electrical Power Source-nya

berupa Alternator AC 3 phasa.

Pada saat in flight beban listrik AC disuplai dari Engine Driven Generator,
sedangkan beban-beban DC disuplai dari Transformer Rectifier Unit (TRU),
yaitu suatu alat yang menurunkan tegangan AC dan kemudian menyearahkan
menjadi DC.

Pada saat on the ground, listrik didapat dari External Power Unit atau dari
Auxiliary Power Unit (APU). Pada keadaan darurat saat in-flight APU dapat
digunakan, misalnya bila salah satu Engine Driven Generator fail.

Agar generator mempunyai frekuesi yang konstan akibat putaran engine

berubah-ubah, maka dipergunakan Constant Speed Drive.
POWER GENERATION SYSTEM OF SOME AIRCRAFTS

DC PRIMARY POWER:
 ATR 42
 KING AIR

 JETSTREAM

 F-27, dll

AC PRIMARY POWER:
A320
B737
B747
F-28
DC-10, dll
 3 KEUNTUNGAN UTAMA PENGGUNAAN
ALTERNATING CURRENT

 Tegangan AC dapat dirubah dengan mudah menggunakan

transformator, yang memungkinkan energi listrik di transmisikan
dengan tegangan yang tinggi dangan arus yang rendah, sehingga
mengurangi ukuran dan berat wire

 Alternating Current dapat dihasilkan dengan sistem 3 phasa, sehingga

dapat dipergunakan untuk motor-motor 3 phasa yang beratnya lebih
ringan untuk daya yang sama.( Power to ratio (P/W) lbh baik)

 Mesin-mesin AC tidak memerlukan commutator sehingga

memudahkan perawatan
ELECTRICAL POWER SOURCE ON AIRCRAFT
LH INTERNAL RH
APU
POWER ENG
ENG

CSD, RH GEN

CSD, LH GEN
BUS SYSTEM
CSD, RH GEN

control
panels

EXTERNAL
POWER
power
receptacle
GROUND POWER
UNIT
CONSTANT SPEED DRIVE

CSD/Generator Installation
1. CSD 3. CSD Oil Service Port 5. CSD Oil Cooler
2. Generator 4. CSD Oil Filter 6. Wet Spline Cavity
A EHM constant speed drive for an AC
alternator
 CSD Principles

Without CSD

Engine AC
Mechanical Generator
Power variable frequency

Variable rpm

With CSD
Variable rpm Constant rpm

CSD
Engine Hydro- AC
Mechanical Mechanical Generator
Power System Constant frequency
 CONTOH KAPASITAS
PERGENERATOR PESAWAT TERBANG

 F28  20 KVA

 B 737  45 KVA

 DC10  90 KVA

 MD11  120 KVA

 B747-400  90 KVA
Aircraft Electrical Loads Classification

Electrical loads on an aircraft can be classified as

1. Vital Loads

2. Essential Loads

3. Non-essential loads
 70 68 69
70
67 63
64
60
60
58
56
53
50 51

40

GEN 1
30
GEN 2

20

10 TOTAL LOAD
INCLUDE
GALLEY 60
KVA & CABIN
0 SERVICE 9
START KVA
GROUN TAKE
TAKE
TAXI
TAXI CLIMB CRUISE D’CENT LAND TAXI
D (APU OFF
OFF
ON)

123 132 131 123 123 114 123 127 KVA

ELECTRICAL LOAD DIAGRAM

Electrical Load Diagram di atas menggambarkan konsumsi daya
listrik pada pesawat terbang A300 dengan 2 buah engine yang
masing-masing engine driven generatornya berkapasitas 90 kVA,
dalam kondisi Start, Taxi, Take-off, Climb, Cruise, Decent, Landing
dan kembali Taxi.

Setiap jenis pesawat mempunyai kapasitas yang berbeda-beda.

 Transformator

E1 : E 2  n1 : n2
E1 n1 n2 E2

AC TRU DC

DC inverter AC
 Bus Systems

115V/400Hz

Transformer

26V/400Hz

TRU

28Vdc

TRU = Transformer Rectifier Unit

PRIMARY DC BUS SYSTEM
SPLIT BUS SYSTEM (PRIMARY AC SYSTEM)
B737 SPLIT BUS BAR SYSTEM
LOCATION OF MD11 ELECTRICAL POWER
SYSTEM COMPONENTS
Location of AC Power Receptacle and Control Panel
Location of Electrical Components MD80