2022-71-593
MODUL III
MOTOR DC TIPE KOMPON PANJANG
I. TUJUAN
1. Praktikan mampu memahami prinsip kerja dari Motor DC Tipe Kompon panjang.
2. Praktikan mampu memahami karakteristik kerja dari Motor DC Tipe Kompon panjang.
3. Praktikan mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam tipe Motor DC
Kompon panjang.
dibawah ini. Pada motor ini field winding dibuat dengan diameter yang lebih besar dan
field resistant yang lebih kecil dibandingkan dengan Shunt Motor pada ukuran yang
sama. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuhnya tegangan yang melewati
field winding yang terlalu besar.
φ = KF IA
Perrsamaan Tdev diatas dapat digunakan untuk memprediksikan kecepataan ketika tidak
ada beban. Namun, pada kecepatan tinggi rotational losses, karena adanya windage dan
eddy curret menjadi lebih besar dan kecepatan motor terbatas.Selain itu, penting juga
untuk diketahui bahwa pada beberapa kasus, kecepatan ketika tidak ada beban akan
membahayakan. Sehingga dibutuhkan suatu additional device yang menghilangkan daya
listrik pada motor series ketika terjadi putusnya hubungan beban.Pada kecepatan yang
sangat kecil, IF = IA menjadi sangat besar sehingga terjadi kejenuhan magnetik. Untuk
itu starting torque tidak sebesar yang diprediksi pada persamaan sebelumnya.
Persamaan Tdev pada motor DC series-connected menunjukkan bahwa torsi yang
dihasilkan oleh motor DC seri proporsional dengan kuadrat tegangan sumber. Dengan
demikian, arah torsi independen dari polaritas voltage yang digunakan. Mesin Series-
Connected dapat dioperasikan dari sumber ac fase tunggal, asalkan stator dilaminasi
untuk menghindari kerugian berlebihan karena arus eddy. Karena induktansi field dan
armature memiiliki nilai impedansi yang bukan nol, maka arus yang dihasilkan oleh
mesin DC tidak sebesar arus yang dihasilkan oleh mesin DC.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik
http://artikelmotorlistrik.blogspot.com/2013/10/pengertian-series-
motor.html
http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211039gustiardiansahputrapanjaitan
/2013/04/28/10/
8. Masukkan sumber listrik arus searah untuk motor DC (kompon panjang) dan
pastikan posisi pengatur tegangan adalah “nol“.
9. Masukkan sumber listrik arus searah untuk excitasi generator sinkron dan pastikan
posisi pengatur tegangan adalah “nol“.
10. Naikkan sumber tegangan secara bertahap sampai putaran motor mencapai
nominalnya.
11. Naikkan sumber listrik untuk penguatan excitasi secara bertahap (sesuai intruksi).
12. Masukkan beban secara bertahap (sesuai intruksi asisten).
13. Amati dan catat hasil penunjukan dari alat ukur:
Arus motor penggerak
Arus eksitasi
Arus beban
Putaran motor pada setiap perubahan nilai arus beban.
Catat hasil pengamatan tersebut.
14. Turunkan tegangan sumber listrik untuk eksitasi sampai mencapai nilai “nol” dan
matikan sumber listriknya.
15. Turunkan tegangan sumber listrik untuk pengatur putaran motor sampai mencapai
nilai “nol” dan matikan sumber listriknya.
16. Analisa hasil percobaan ini.
V. DATA PENGAMATAN
Motor Penggerak
Beban Motor
(Motor Kompon Putaran
(Generator Sinkron)
No Panjang) Motor Keterangan
(RPM)
Tegangan Eksitasi Tegangan Arus IR
Arus (A)
(V) (Vdc) V R-N (V) (A)
VII. ANALISA
VIII. KESIMPULAN
1. Motor DC tipe Seri memiliki karakteristik yaitu : Torka awal tinggi sehingga dapat
menggerakan beban berat ketika putaran awal, kemudian terdapat arus yang tinggi pada
belitan medan sehingga belitan medan terbuat dari kawat yang besar, dan arus yang
melewati Armatur akan menentukan torka yang dihasilkan. Pada konduktor dengan kawat
yang lebar, arus tinggi dapat disalurkan dengan aman.
2. Prinsip kerja dari motor DC seri adalah jika sebuah penghantar dengan panjang (L)
diletakkan dalam medan magnit (B) dan dialiri arus DC (I), maka pada penghantar tersebut
akan timbul gaya lorenz yang besar kecilnya dapat dihitung berdasarkan rumus : F = B . I .
L.
3. Pada praktikum kita menggunakan beberapa alat, yaitu power supply sebagai sumber arus,
motor dc tipe seri, generator AC 3 fasa untuk mengubah energi mekanis yang dihasilkan
motor dc seri menjadi energi listrik untuk menghidupkan lampu, SVR DC untuk mengatur
tegangan yang masuk ke motor dc, multitester untuk mengukur tegangan dan arus,
tachometer untuk mengukur rpm pada motor, lampu sebagai indikator energi listrik yang
dihasilkan oleh generator dan kabel untuk menghubungkan rangkaian.
Laboratorium Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik
Institut Teknologi - PLN
FACHRI ALAMSYAH
2022-71-593