Anda di halaman 1dari 12

Roy Sam Retraubun

201811222
MOTOR SINKRON
CONNECTING AND MOTOR DIRECTION CONTROL

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan mampu menjelaskan koneksi dari motor tiga fasa
rotor menonjol pada motor sinkron dan mengendalikan arah putar dari motor.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Jumlah Nama Alat Kode Alat

1 Three-phase SalienrPole Synchronous Machine EM-3330-3A

1 Three-Phase Power Supply Module EM-3310-1B

1 Synchronous Machine Exciter EM-3310-1C

1 Three Pole-Current Limit Protection Switch Modul EM-3310-2A

1 Reversing Switch Module EM-3310-2C

1 Digital DCA Meter EM-3310-3A

1 Digital DCV Meter EM-3310-3B

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Experimental Frame EM-3380-2B

1 Digital Power Analysis Meter or Digital ACA Meter EM 3310-3H

1 Digital Three-Phase Watt Meter EM 3310-3E

1 Digital Power Factor Meter EM 3310-3F

1 Experimental Frame EM 3380-2B

atau Experimental Frame EM 3380-2A

1 Connecting Leads Holder EM-3390-1A

1 Connecting Leads Set EM 3390-3A

1 Safety Bridging Plugs Set EM 3390-4A

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222
III.TEORI TAMBAHAN

Motor Sinkron Tiga Fasa

Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya
sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi pada sumber
tegangan tiga fasa yang dihubungkan dengan kumparan jangkar di stator. Selain mendapat suplai
tegangan tiga fasa, motor sinkron juga mendapat arus eksitasi/arus medan dari sumber arus searah
(DC) pada kumparan medan di rotornya.

Sebuah motor sinkron selalu beroperasi pada kecepatan konstan, pada kondisi tidak
berbeban. Tetapi apabila motor diberi beban, maka motor akan selalu berusaha untuk tetap pada
putaran konstan. Motor akan melepaskan kondisi sinkronnya apabila beban yang diberikan terlalu
besar (torsi pull – out).

Motor sinkron memiliki kekurangan didalam melakukan start dengan sendirinya. Hal ini
dikarenakan tidak memiliki torsi awal, oleh karena itu motor sinkron memerlukan beberapa alat
bantu untuk membantu didalam start awal sehingga masuk didalam kondisi sinkron.

Perubahan beban pada motor sinkron tidak mempengaruhi kecepatan putarnya, karena
ketika motor bekerja, medan magnet pada rotor akan selalu terikat atau terkopel secara magnetis
dengan medan putar statornya, sehingga rotor akan dipaksa terus berputar pada kecepatan
sinkronnya. Sehingga motor sinkron biasanya digunakan pada sistem operasi yang membutuhkan
kecepatan konstan pada beban yang berubah-ubah. Namun apabila beban yang diberikan sudah
melewati batas kemampuan dari motor maka motor akan melepas kecepatan sinkronnya dan
berhenti berputar.

Keuntungan lain dari motor sinkron adalah tidak hanya dapat bekerja pada faktor daya
terbelakang (lagging) seperti motor induksi, namun juga dapat bekerja dengan faktor daya unity
bahkan dengan faktor daya mendahului (leading). Sehingga motor sinkron dapat berperan untuk
memperbaiki faktor daya sistem.

Konstruksi Motor Sinkron Tiga Fasa

Motor sinkron juga memiliki dua bagian penting yaitu bagian stator yang merupakan
bagian komponen diam, dan bagian rotor yang berfungsi sebagai komponen berputar, stator terdiri
dari inti besi dari bahan ferromagnet yang dibelit dengan lilitan 3 fasa, lilitan 3 fasa ini sama
dengan lilitan tiga fasa pada rotor induksi.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222

Rotor pada motor ada dua type yaitu salient pole ( menonjol ) dan non salient pole ( tidak
menonjol ) dan terdiri dari kutubmenonjol yang juga dibeliti dengan lilitan untuk eksitasi DC dari
luar. Kumparan dari lilitan excitasiini dihubungkan dengan slip ring untuk dihubungkan dengan
sumber eksitasi DC dari luar. Motor sinkron selalu memerlukan arus eksitasiagar selalau dapat
berjalan dengan sinkron, arus eksitasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis diantaranya :

 Eksitasi Dynamic, merupakan jenis eksitasi yang konvensional. Dimana arus eksitasi
diperoleh dari sebuah generator DC yang dihubungkan ke Rotor motor sinkron. Jenis
eksitasi ini memiliki kekurangan, yaitu bahwa generator DC merupakan beban tambahan
bagi motor. Kemudian sikat arang sebagai penghubung eksitasi menekan slip ring yang
menimbulkan rugi-rugi.
 Eksitasi Statis, merupakan perkembangan dari eksitasi dinamis. Dimana alat ini
menggunakan penyearah elektronik ( Rectifier ), penyearah ini memerlukan sumber
teganagn input AC yang diambil dari sumber tegangan jala-jala. Karena exciter yang
digunakan tidak berputar seperti pada gambar eksitasi konvensional maka eksitasi dapat
dikatakan statis.
 Eksitasi Brushless, pada prinsipnya brusless ini menggunakan generator AC kecil sebagai
ekciter. Pertama, arus DC diberikan pada stator, kemudian rotor pada exciter akan
menghasilkan arus AC yang kemudian diserahkan oleh rectifier yang juga ikut berputar
pada poros rotor motor sinkron.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222
Motor sinkron yang modern umumnya tidak menggunakan sikat untuk eksitasi luar tetapi
eksitasi diambil dari sebuah penyearah yang ikut berputar dan sebuah generator AC yang kecil
yang dihubungkan langsung pada poros dari motor sinkron tersebut. Prinsip ini sama dengan yang
digunakan pada generator modern yang menggunakan sistem eksitasi sendiri (Brushless
excitation).

Rotor dan stator pada motor sinkron selalu mempunyai jumlah kutub yang sama dan
seperti pada motor induksi maka jumlah dari kutub ini menentukan kecepatan dari motor sinkron
yang hubungannya dapat dirumuskan dengan :

SUMBER :

https://www.scribd.com/document/378330018/Motor-Sinkron

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222

IV. LANGKAH PERCOBAAN & RANGKAIAN PERCOBAAN

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222

PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi! Jangan mengubah


rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang spesifik. Jika terjadi
bahaya,segera tekan tombol merah EMERGENCY OFF pada modul catu daya tiga fasa.
1. Letakkan Motor Sinkron tiga fasa rotor menonjol pada meja laboratorium. Pasang modul yang
diperlukan pada bingkai percobaan. Susun rangkaian sesuai yang tertera pada gambar
rangkaian pada gambar 14-1-1 dan hubungkan dengan hubungan diagram pada gambar 14-1-2.
Minta asisten untuk mengecek rangkaian anda yang sudah selesai.
2. Pada reversing switch module, atur agar di posisi STOP.
3. Atur knob pengontrol tegangan pada Synchronous Machine Exciter Module ke posisi 0,

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222
4. Secara berurutan hidupkan Three-phase Current Limit Protection Switch, Three- phase Power
Supply, dan Synchronous Machine Exciter,
5. Hidupkan Synchronous Machine Exciter Module, kemudian dengan perlahan putar knob
pengontrol tegangan searah jarum jam sehingga tegangan medan (diperoleh dari Digital DCV
Meter) menjadi 60Volt. Kemudian matikan Synchronous Machine Exciter,
6. Tahan tombol synchronizing pada Three-phase Salient Pole Synchronous Machine dan
nyalakan Synchronous Machine Exciter. Atur reverse switch pada Reversing Switch Module
menjadi ke posisi FOR,
7. Setelah sekitar 5 detik, lepaskan tombol start pada panel Three-phase Salient Pole Synchronous
Machine. Motor akan berotasi pada kecepatan rata-rata 1.800rpm untuk frekuensi 60Hz
(1.500rpm untuk frekuensi 50Hz). Amati dan catat arah dari rotasi motor.
8. Atur reverse switch pada Reversing Switch Module ke posisi STOP. Kemudian matikan
Synchronous Machine Exciter.
9. Tahan tombol synchronizing pada Three-phase Salient Pole Synchronous Machine dan
nyakakan Synchronous Machine Exciter. Atur reverse switch pada Reversing Switch Module
menjadi ke posisi REV,
10. Setelah sekitar 5 detik, lepaskan tombol start pada panel Three-phase Salient Pole Synchronous
Machine. Motor akan berotasi pada kecepatan rata-rata 1.800 rpm untuk frekuensi 60Hz
(1.500rpm untuk frekuensi 50Hz). Amati dan catat arah dari rotasi motor.
11. Pada Reversing Switch Module, atur reverse switch ke posisi STOP,
12. Secara berurutan matikan Synchronous Machine Exciter, Three-phase Power Supply, dan
Three-phase Current Limit Protection Switch Modules,
13. Kamu dapat menghubungkan Digital RPM Meter ke motor untuk membaca kecepatan motor.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222
V. TABEL DATA PENGAMATAN

Tabel 3-1-1 Hasil pengamatan arah putar Motor Sinkron rotor menonjol tiga fasa
Posisi Forward Posisi Reverse

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222
VI. TUGAS AKHIR
1. Apakah pada motor sinkron terdapat slip, Jelaskan !
Jawab : Pada kondisi mantap, motor sinkron tidak terdapat slip tetapi pada kondisi starting,
terdapat slip karena pada saat starting motor sinkron dalam kondisi asinkron.

2. Jelaskan cara mengubah arah putaran motor sinkron tiga fasa!


Jawab : Dengan mengubah pola atau susunan fasanya. Misalnya dari R, S, T menjadi T, S, R
atau S, T, R.

3. Gambarkan diagram phasor arah putar motor sinkron !


Jawab :

4. Dari data pengamatan, apakah perbedaan antara forward dan reverse? jelaskan pengaruhnya
pada motor sinkron!
Jawab : Pada data pengamatan, arah putar dari motor sinkron ketika forward adalah ke kanan
(clockwise) sedangkan ketika reverse adalah ke kiri (counter clockwise).

5. Mengapa arus eksitasi diberikan ketika motor sudah dalam putaran nominal ? Apa
pengaruhnya ketika arus eksitasi diberikan ketika motor starting ?
Jawab : Jika arus eksitasi diberikan pada kondisi awal atau starting motor akan kaget karena
rotor berputar dari kecepatan nol dan seiring dengan waktu akan naik sampai sekitar
95% kecepatan induksi. Maka akan berpotensi terjadi tabrakan magnet antara medan
eksitasi dan medan stator karena RMF berputar pada kecepatan 1500 RPM
(Kecepatan sinkron) sedangkan rotor yang awalnya diam lalu diberikan arus eksitasi
akan kaget sehingga berpotensi terjadi tabrakan.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222

VII. ANALISA

Pada pertemuan pertama dari Praktikum Mesin Arus Searah dan Mesin Sinkron ini, kita
membahas mengenai modul 1 Motor Sinkron yang berjudul Connecting And Directing Motor
Control. Sebelum kita melangkah lebih jauh, alangkah baiknya jika kita mengenal apa itu mesin
sinkron. Mesin sinkron itu merupakan mesinrotasi yang berputar dengan kecepatan sinkron atau
serempak. Yang dimaksud dengan sinkron adalah karena saat kondisi normal, putaran rotor sinkron
dengan putaran RMF (Rotating Magnetic Field) yang timbul disisi stator. Mesin sinkron dibagi
menjadi dua berdasarkan konversi energinya yaitu Motor Sinkron (mekanik ke listrik) dan Generator
Sinkron (listrik ke mekanik). Motor sinkron disuplai menggunakan daya AC sedangkan Generator
Sinkron menyuplai daya AC. Berdasarkan jenis magnet, mesin sinkron dibagi menjadi dua yakni
Permanent Magnet (PM) dan Electro-magnet (EM).

Sedangkan berdasarkan sistem eksitasi, mesin sinkron dibagi lagi menjadi dua yaitu Self
Excited dan Separately Excited. Self Excited dan Separately Excited digolongkan kedalam mesin
sinkron dengan jenis magnet, Electro-magnet (EM). Electro-magnet (EM) itu adalah sebuah proses
untuk membangkitkan medan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik dalam kumparan yang
terlilit. Konstruksi dari mesin sinkron secara umumnya terdiri dari Stator, Rotor, Air Gap (Celah
udara) dan Drive Shaft. Tujuan dari percobaan Connecting And Directing Motor Control ini adalah
Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan mampu menjelaskan koneksi dari motor tiga fasa rotor
menonjol pada motor sinkron dan mengendalikan arah putar dari motor. Alat dan perlengkapan yang
digunakan pada percobaan ini adalah Sistem transformer delta – Y, three phase current limit
protection switch sebagai alat proteksi atau pengaman.

Alat dan perlengkapan selanjutnya adalah three phase power supply yang berfungsi sebagai
penyuplai daya kepada motor sinkron tiga fasa, synchronized machine exciter yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan dari supply 220 V menjadi 120 V, dioda bridge untuk menyearahkan output
dari synchronized machine exciter, reversing switch fungsinya untuk mengubah dua fasa pada mesin
sinkron sehingga dapat mengatur arah putar dari mesin tiga fasa, volmeter dan amperemeter untuk
mengukur tegangan dan arus, dan damper (motor tiga fasa) yang berfungsi untuk mengshort rangkaian
tersebut agar motor 3 fasa akan berjalan sebagai mesin induksi. Prinsip kerja dari motor sinkron
adalah disekitar rotor dipasang damper winding atau belitan yang digunakan untuk pemancing start
motor sinkronnya. Selain itu, fungsinya juga untuk meredam osilasi. Damper winding ini bentuknya
ada dua yaitu berbentuk squirel cage dan berbentuk belitan.

Ketika stator diberikan arus tiga fasa, maka akan menghasilkan RMF (Rotating Magnetic
Field)lalu RMF ini akan menginduksi batang-batangan damper winding sehingga akan timbul

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222
tegangan induksi atau EMF (Electromotive Force). Karena damper adalah kumparan loop tertutup,
maka akan timbul arus listrik pada kumparan damper. Arus listrik yang mengalir pada kumparan
damper ini akan menghasilkan gaya sesuai dengan hukum oersted dan besar gayanya sesuai dengan
hukum gaya lorentz. Gaya yang timbul tersebut mengakibatkan gerakan sehingga rotor akan mulai
berputar. Penyalaan pada mesin sinkron hampir sama seperti pada mesin induksi namun
perbedaannya, mesin sinkron akan menggunakan belitan eksitasi sebagai penguat medannya agar
kecepatan rotor sama dengan kecepatan RMF.

Dari video di youtube, Sistem transformer delta – Y dihubungkan ke three phase current limit
protection switch kemudian hubungkan three phase current limit protection switch ke three phase
power supply. Dari three phase power supply, dihubungkan ke synchronized machine exciter lalu
output dari three phase power supply dihubungkan lagi ke reversing switch. Setelah itu hubungkan
reversing switch pada mesin sinkron tiga fasa (damper) lalu output dari synchronized machine exciter
dihubungkan secara paralel dengan voltmeter dan hubungkan output secara seri ke amperemeter dan
mesin sinkron tiga fasa. Terakhir, output dari mesin sinkron tiga fasa (damper) dihubungkan ke F2
dari synchronized machine exciter. Setelah rangkaiannya selesai dirangkai, nyalakan Sistem
transformer delta – Y, three phase current limit protection switch, dan synchronized machine exciter
lalu atur synchronized machine exciter ke angka 60 V.

Kemudian tekan Damper pada mesin sinkron tiga fasa dan nyalakan reversing switch ke arah
forward. Jika ingin mengubah arah putar dari mesin sinkron tiga fasa, caranya matikan terlebih dahulu
reversing switchnya keudian tekan damper lalu nyalakan lagi reversing switch ke arah reverse. Dari
percobaan yang dilakukan, didapatkan bahwa ketika reversing switchnya diatur ke forward maka arah
putar dari motor sinkron tiga fasanya adalah searah jarum jam atau clockwise. Sedangkan, jika
reversing switchnya diatur ke arah reverse maka arah putar dari motor sinkron tersebut akan berubah
menjadi berlawanan arah jarum jam atau counter clockwise. Hukum-hukum yang terdapat dalam
percobaan Connecting And Directing Motor Control ini adalah Hukum Gaya Lorentz, Hukum
Maxwell, Hukum Oersted, Hukum Faraday, dan Hukum Lenz.

Hukum Gaya Lorentz menyatakan besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan kuat
arus,kuat medan magnet,panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah medan
magnet dan rumusnya. Hukum Maxwell adalah hukum yang menyatakan empat buah persamaan
terkait hubungan antara medan magnet dan medan listrik yang menentukan besar dan arah fluks
magnetik dan fluks listrik. Hukum Oersted adalah hukum yang menyatakan bahwa Jika muatan listrik
mengalir pada kawat penghantar konduktor, maka akan timbul gaya magnetik disekitar kawat berarus
tersebut. Hukum Faraday adalah hukum yang menyatakan setiap perubahan medan magnet pada
kumparan akan menyebabkan gaya gerak listrik (GGL) yang diinduksi oleh kumparan tersebut.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN
Roy Sam Retraubun
201811222
Hukum Lenz adalah hukum yang menyatakan bahwa arus induksi akan muncul pada arah yang
sedemikian rupa sehingga arah induksi menentang perubahan yang dihasilkan.

VIII. KESIMPULAN
 Dari percobaan yang dilakukan, didapatkan bahwa ketika reversing switchnya diatur ke
forward maka arah putar dari motor sinkron tiga fasanya adalah searah jarum jam atau
clockwise. Sedangkan, jika reversing switchnya diatur ke arah reverse maka arah putar dari
motor sinkron tersebut akan berubah menjadi berlawanan arah jarum jam atau counter
clockwise.
 Cara mengganti arah putar dari motor sinkron jika secara manual adalah dengan mengganti
pola atau urutan fasanya. Misalnya dari R, S, T menjadi T, S, R atau S, T, R. Namun pada
percobaan ini kita menggunakan reversing switch untuk lebih memudahkan.

Laboratorium Mesin Listrik


IT-PLN

Anda mungkin juga menyukai