Anda di halaman 1dari 21

ANDI AHYINA ARDINA

2020-11-077
MODUL I
PERCOBAAN KARAKTERISTIK TORSI-KECEPATAN DENGAN RUNNING DAN
STARTING KAPASITOR

I. TUJUAN
Setelah menyelesaikan latihan, Anda harus bisa menunjukkan hubungan karakteristik Torsi-
Kecepatan Motor Induksi satu fasa split phase dengan running dan starting kapasitor

II. PERALATAN PERCOBAAN

Jumlah Alat Kode Alat


1 Single-phase Induction Motor EM-3330-1C

1 Magnetic Powder Brake Unit EM-3320-1A

1 Brake Controller EM-3310-1N

1 Three-phase Power Supply Module EM-3310-1B

1 Three-pole Current Limiter Protection Switch Module EM-3310-2A

1 Digital Power Analysis Meter EM-3310-3H

Or Digital ACA Meter EM-3310-3C

Digital Three-Phase Watt Meter EM-3310-3E

Digital Power Factor Meter EM-3310-3F

1 Coupling EM-3390-2A

1 Coupling Guard EM-3390-2B

1 Shaft End Guard EM-3390-2C

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Experimental Frame EM-3380-2B

Or Experimental Frame EM-3380-2A


1 Connecting Leads Holder EM-3390-1A
1 Connecting Leads Set EM-3390-3A
1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
III. TEORI

Rangkaian Ekivalen Motor Induksi

Sebuah motor induksi untuk operasinya bergantung pada induksi tegangan dan arus pada
rangkaian rotornya dari rangkaian stator (tindakan transformator). Karena induksi tegangan dan
arus pada rangkaian rotor motor induksi pada dasarnya adalah operasi transformator, rangkaian
ekivalen motor induksi akan menjadi sangat mirip dengan rangkaian ekivalen transformator.
Motor induksi disebut mesin eksitasi tunggal karena daya disuplai hanya ke rangkaian stator.
Karena motor induksi tidak memiliki rangkaian medan independen, modelnya tidak akan
mengandung sumber tegangan internal seperti tegangan yang dibangkitkan internal EA dalam
mesin sinkron.
Kita dapat memperoleh rangkaian ekivalen motor induksi dari pengetahuan tentang
transformator dan dari apa yang telah kita ketahui tentang variasi frekuensi rotor dengan
kecepatan pada motor induksi. Model motor induksi akan menjadi :

Gambar 1. Rangkaian motor induksi dengan rotor dan stator dihubungkan oleh rasio putaran
dari transformator ideal

Motor Induksi Kapasitor


Motor induksi dengan tipe kapasitor digunakan untuk mengatasi kelemahan pada motor tipe fasa
tidak seimbang, karena besar kopel mulanya untuk beberapa aplikasi kurang memuaskan. Motor
kapasitor ini pada prinsipnya sama dengan fasa tidak seimbang ditambah sebuah kapasitor yang
dihubungkan secara seri dengan kumparan bantunya.

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
Gambar 2. Rangkaian ekivalen dan diagram fasor motor kapasitor, serta karakteristiknya

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
REFERENSI
Wijaya, Mochtar. (2001). Dasar-dasar mesin listrik. Jakarta : Djambatan Chapman, Stephen J.
(2005). Electric Machinery Fundamentals. New York: McGraw-Hill

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
IV. TEORI TAMBAHAN
Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama
dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan stator
terdapat selisih putaran yang disebut slip. Motor induksi merupakan motor yang paling umum
digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang
sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.
Pada umumnya motor induksi dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang digunakan,
yaitu: motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai dengan namanya motor induksi
stiga fasa dirancang untuk beroperasi menggunakan suplai tegangan tiga fasa.
Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi jenis rotor sangkar tupai atau rotor
lilitan. Diperkirakan bahwa sekitar 70 % motor di industri menggunakan jenis ini sebagai contoh,
pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga
ratusan Hp.
Ketika stator disuplai dengan tegangan listrik, maka arus listrik akan mengalir dalam
kumparan stator dan menghasilkan gelombang medan magnet yang berputar pada stator.
Kecepatan dari motor arus bolak balik adalah fungsi 7 dari frekuensi dan jumlah kutub stator.
Kecepatan medan putar stator dari motor arus bolak balik dapat ditulis sebagai persamaan
berikut:
120 x P
Ns
f
Keterangan:
Ns : kecepatan medan putaran stator (rpm).
f : frekuensi (Hz).
p : jumlah kutub.

Untuk mengetahui besar slip yang pada motor induksi jenis rotor sangkar digunakan rumus
sebagai berikut:
N S−N R
S= x 100%
NR
Keterangan:
S : slip motor.
Nr : kecepatan putar rotor (rpm).
Ns : kecepatan putar stator (rpm)

Untuk mengetahui nilai daya dan torsi pada dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Daya mekanik :

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
(1−S)
Pmek = I 2 . R2
2

S
Torsi yang dihasilkan :
Pmek
T=
ωr
Untuk menghitung efisiensi :
P out
η= x 100%
P¿
Keterangan:
Prot : daya pada rotor.
Pmek = Pout : daya mekanik rotor.
T : torsi.
I2 : arus pada rotor.
R2 : hambatan pada rotor.
η : efisiensi.
Klasifikasi Motor Induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
1. Motor induksi satu fase.
Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase,
memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan
motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
2. Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang
seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai
atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh,
pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3
hingga ratusan Hp.
Komponen Motor Induksi
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama sebagai berikut :
A. Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar pada sumbu rotor.
Rotor dihubungkan dengan beban yang akan diputar dengan sebuah shaft yang terpasang pada
pusat rotor. Berdasarkan konstruksinya, rotor dibagi menjadi 2 macam
a. Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak
slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
alat cincin hubungan pendekrotor tipe ini memiliki bentuk seperti roda gear, berbentuk
tabung dan diberi beberapa slot dipermukaannya. Slot ini tidak dibuat lurus namun sedikit
miring untuk memperhalus kerja motor dan membuat “konduktor” pada rotor. Dikedua ujung
rotor dipasang cincin alumunium. Umumnya rotor jenis ini terbuat dari alumunium atau
tembaga. Rotor jenis ini sangat sering digunakan karena mudah dibuat dan dapat digunakan
berapa pun kutub pada stator. Rotor jenis ini dapat ditemui pada kipas angin dan blower pada
printer.

Sejumlah motor induksi yang beredar dipasaran maupun yang banyak digunakan sekitar 90%
adalah motor induksi dengan ”Rotor Sangkar”. Alasan umum yang diperoleh adalah karena
konstruksi yang sederhana dan juga lebih murah harganya. Konstruksi rotor sebagaimana
gambar 6 berikut ini, menunjukkan konstruksi batangbatang konduktor dari bahan tembaga
atau alumunium yang dihubungkan singkat.
b. Rotor Belitan (Wound Rotor) Rotor yang terbuat dari laminasi-laminasi besi dengan alur-alur
sebagai tempat meletakkan belitan (kumparan) dengan ujung-ujung belitan yang juga
terhubung singkat seperti gambar 6

Motor dengan jenis rotor belitan biasanya diperlukan pada saat pengasutan atau pengaturan
kecepatan dimana dikehendaki torsi asut yang tinggi.

B. Stator
Stator pada motor induksi adalah sama dengan yang dimiliki oleh motor sinkron dan
generator sinkron. Konstruksi stator terbuat dari laminasi-laminasi dari bahan besi silikon dengan
ketebalan (4 s/d 5) mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakan belitan/kumparan, secara

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
detail ditunjukan pada gambar 10 berikut.

Dalam alur-alur stator diletakkan belitan stator yang posisinya saling berbeda satu dengan
lainnya, sesuai dengan fase derajat listrik yaitu 120° antar fase (motor 3 fase). Jumlah gulungan
pada stator dibuat sesuai dengan jumlah kutub dan jumlah putaran yang diinginkan atau
ditentukan. khusus untuk Stator pada motor-motor listrik dengan ukuran kecil dibentuk dalam
potongan utuh. Sedangkan untuk motor-motor dengan ukuran besar adalah tersusun dari sejumlah
besar segmen-segmen laminasi merupakan komponen yang tidak berputar pada mesin. Pada
komponen ini dipasang stator winding berupa kumparan. Stator ini dihubungkan dengan suplai 3
fasa untuk memutar rotor. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

Sumber :
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/5025-Full_Text.pdf

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077

V. LANGKAH PERCOBAAN

Fig. 11-2-1 circuit diagram for torque-speed characteristic test

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
PROSEDUR
PERINGATAN: Tegangan tinggi (high voltages) digunakan dalam percobaan di
Laboratorium ini!
Dilarang membuat atau merubah beberapa rangkaian yang bertegangan kecuali telah
ditentukan. Jika terjadi sesuatu yang membahayakan, segera tekan tombol EMERGENCY
OFF yang berwarna merah pada MODUL POWER SUPPLY TIGA FASA.
1. Tempatkan Single-phase Induction Motor, Magnetic Powder Brake Unit, and Brake Controller
pada Laboratory Table. Kopel secara mekanik Single-phase Induction Motor dengan Magnetic
Powder Brake Unit dengan Coupling. Kunci basis mesin dengan aman menggunakan sekrup
delta. Pasang Coupling Guard dan Shaft End Guard. Sambungkan Brake Controller secara
elektrik ke Magnetic Powder Brake Unit menggunakan kabel yang disediakan. Selesaikan
Percobaan laboratorium ini secepat mungkin menghindari kenaikan suhu dalam kondisi
berbeban.
2. Pasang Modul yang diperlukan pada Experimental Frame. Buat Hubungan sirkuit Sesuai
Circuit diagram pada Fig. 11-2-1 dan Connection Diagram pada Fig. 11-2-2. Mintalah
Instruktur untuk mengecek sirkuit tersebut. Catatan : Saklar Termal Single phase Induction
Motor dan Magnetic Powder Brake harus dihubung bersama. Sebelum mengunakan Brake
Controller and Magnetic Powder Brake Unit, Anda harus terlebih dahulu mengkalibrasi
tampilan torsi Brake Controller ke 0 Kg-m dengan menyesuaikan kenop adj nol yang terletak di
panel belakang dari Magnetic Powder Brake Unit dengan power On.
3. Nyalakan secara berurutan Brake Controller, Magnetic Powder Brake Unit, 3 -P Current Limit
Protection Switch dan Three-phase Power Supply Modules. Motor induksi seharusnya akan
segera berjalan. Pada saat ini seharusnya saklar sentrifugal akan aktif. Jika tidak segera matikan
power dan cek ulang sirkuit.
4. Manipulasi Brake Controller untuk mengoperasikan dalam mode\Closed Loop\Constant Torque
Mode dan atur torsi keluaran ke 0 kg-m. Jika controller tidak berkerja secaa normal, reboot lah
dengan menekan tombol RESET. Jika rotornya terkunci oleh torsi pengereman yang berat,
lepas braking dengan menekan tombol ESC atau BACK.
5. Mengunakan Digital Power Analysis, Ukur dan catat nilai Daya (P), Arus motor (I), kecepatan
Motor (N), dan faktor daya (Cos phi) pada Table 11-2-1.

6. Manipulasi Brake Controller untuk melepas pengereman. Yakni melepas


pengeraman dengan menekan tombol ESC atau BACK pada Brake Controller.
7. Ulangi langkah percobaan 4 sampai 6 untuk berbagai nilai torsi pada Tabel 11-2-1.
Catatan : Arus motor tidak boleh melebihi 130% dari nilai rating nya. 2.37 A x 1.3 = 3.08 A.
8. Nyalakan secara berurutan Three-phase Power Supply, 3-P Current Limit
Protection Switch Modules, Magnetic Powder Brake Unit and Brake Controller.
9. Dengan mengunakan Tabel 11-2-1, plot kurva T vs N pada Grafik Fig. 11-2-3.
VI. TABEL PENGAMATAN
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077

Tabel 1-2-1 Nilai Pengukuran P, I, N, dan Cos 𝜃

T (kg-m) 0 0.1 0.2 0.03 0.04 0.05

130.000 W 185.000 W 342.000 W


P (W)

0,378 A 0,405 A 0,573 A


I (A)

1494,6 rpm 1485,0 rpm 1451,4 rpm


N (rpm)

0,511 0,679 0,895


Cos 𝜃

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
VII. PENGOLAHAN DATA
 T = 0 kg-m

 P= NT
60

P= (1494,6 rpm)(0 kg /m)
60
P=0WATT
P Percobaan =130.000Watt , P Perhitungan=0 Watt

KR=
| P Percobaan |
P Percobaan−PPerhitungan
× 100 %

KR= |130.000 Watt−0 Watt


130.000Watt |× 100 %
KR=1 ×100 %
KR=100 %
 T = 0,1 kg-m

 P= NT
60

P= (1485,0 rpm)(0,1 kg/m)
60
P=15,5 WATT
P Percobaan =185000Watt , PPerhitungan=15,5 Watt

KR= | P Percobaan |
P Percobaan−PPerhitungan
× 100 %

KR= |185000185000Watt
Watt−15,5 Watt
|×100 %
KR=0,99 × 100 %
KR=99 %
 T = 0,2 kg-m

 P= NT
60

P= (1451,4 rpm)(0,2 kg /m)
60
P=30,39 WATT
P Percobaan =342000Watt , PPerhitungan=30,39 Watt

KR=
| P Percobaan |
P Percobaan−PPerhitungan
× 100 %

KR= |342000342000Watt
Watt−30,39 Watt
|×100 %
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
KR=0,99 × 100 %
KR=99 %
N S−N R
 %Slip= × 100 %
NR
1.500 Rpm−1.494,6 Rpm
%Slip= ×100 %
1.494,6 Rpm
−3
%Slip=3,61 x 10 ×100 %
%Slip=0,36 %

N S−N R
 %Slip= × 100 %
NR
1.500 Rpm−1.485,0 Rpm
%Slip= ×100 %
1.485,0 Rpm
%Slip=0,01 ×100 %
%Slip=1 %

N S−N R
 %Slip= × 100 %
NR
1.500 Rpm−1.451,4 Rpm
%Slip= × 100 %
1.451,4 Rpm
%Slip=0,03 ×100 %
%Slip=3,34 %

T vs N
0.25

0.2

0.15
T (kg/m

0.1

0.05

0
1494.6 1485 1451.4

N (rpm

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
VIII. TUGAS AKHIR
1. Dengan mengunakan data pada tabel 11-2-1 hitunglah besarnya daya yang di hasilkan oleh
motor!
2π 2π
 P= × N ×T = × 1.494,6 rpm× 0 kg /m=0Watt
60 60
2π 2π
 P= × N ×T = × 1.485,0 rpm× 0,1 kg/m=15,5 Watt
60 60
2π 2π
 P= × N ×T = × 1.451,4 rpm× 0,2 kg /m=30,39Watt
60 60
2. Bandingkan nilai daya yang terukur pada wattmeter dan nilai daya hasil perhitungan dari
tabel.

Dimana :
N = Kecepatan Motor (rpm)
Catatan : T = Torsi (Nm)


 P= NT
60

P= (1494,6 rpm)(0 kg /m)
60
P=0WATT
P Percobaan=130.000Watt , P Perhitungan=0 Watt

KR=
| P Percobaan |
P Percobaan−PPerhitungan
× 100 %

KR= |130.000 Watt−0 Watt


130.000Watt |× 100 %
KR=1 ×100 %
KR=100 %


 P= NT
60

P= (1485,0 rpm)(0,1 kg/m)
60
P=15,5 WATT
P Percobaan =185000Watt , PPerhitungan=15,5 Watt

KR=
| P Percobaan |
P Percobaan−PPerhitungan
× 100 %

KR= |185000185000Watt
Watt−15,5 Watt
|×100 %
KR=0,99 × 100 %
LABORATORIUM MESIN LISTRIK
IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
KR=99 %


 P= NT
60

P= (1451,4 rpm)(0,2 kg /m)
60
P=30,39 WATT
P Percobaan =342000Watt , PPerhitungan=30,39 Watt

KR=
| P Percobaan |
P Percobaan−PPerhitungan
× 100 %

KR= |342000342000Watt
Watt−30,39 Watt
|×100 %
KR=0,99 × 100 %
KR=99 %
3. Jika diketahui Motor induksi 3 fasa frekuensi 50 Hz dan jumlah kutub nya adalah 4, berapa
kecepatan sinkron motor induksi tersebut ?
Jawaban :
120 x f 120 x 50 Hz
NS = = = 1500 rpm
P 4
4. Hitunglah Nilai Slip dengan berbagai nilai torsi pada tabel pengamatan 11-2-1 !
Jawaban :
N S−N R
 %Slip= × 100 %
NR
1.500 Rpm−1.494,6 Rpm
%Slip= ×100 %
1.494,6 Rpm
%Slip=3,61 x 10−3 ×100 %
%Slip=0,36 %

N S−N R
 %Slip= × 100 %
NR
1.500 Rpm−1.485,0 Rpm
%Slip= ×100 %
1.485,0 Rpm
%Slip=0,01 ×100 %
%Slip=1 %

N S−N R
 %Slip= × 100 %
NR
1.500 Rpm−1.451,4 Rpm
%Slip= × 100 %
1.451,4 Rpm

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
%Slip=0,03 ×100 %
%Slip=3,34 %

5. Dengan mengunakan data pada tabel 11-2-1 gambarkan kurva T vs N dan jelaskan
hubungan antara Torsi dan kecepatan pada motor induksi tersebut.
Jawaban:

T vs N
0.25

0.2

0.15
T (kg/m

0.1

0.05

0
1494.6 1485 1451.4

N (rpm

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


IT-PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
IX. ANALISA
Pada praktikum kali ini yaitu praktikum Mesin Induksi berjudul “Percobaan Karakteristik Torsi-
Kecepatan dengan Running dan Starting Kapasitor”. Dimana torsi adalah gaya yang menyebabkan
benda berputar pada porosnya. Setelah itu kecepatan yang bisa diartikan sebagai besaran turunan yang
diturunkan dari besaran pokok Panjang dan waktu, dimana rumus kecepatan yaitu jarak dibagi waktu.
Hubungan torsi dan kecepatan yaitu semakin besar torsinya maka kecepatannya semakin menurun.
Adapun tujuan dari modul ini yaitu kita dapat Menyelesaikan Latihan, kita juga harus menunjukkan
karakteristik Torsi-kecepatan Motor induksi satu fasa split phase dengan running dan starting
kapasitor. Alat yang digunakan pada prktikum ini adalah Single phase induction motor yang berfungsi
sebagai motor 1 fasa, Magnetic power brae unit yang berfungsi untuk memberikan torsi atau beban,
Brake controller yang berfungsi untuk mengontrol atau mengubah torsi. Selanjutnya terdapat Three
phase Power Supply Module, Three pole Current Limiter Proctection Switch Module, Digital Power
Analysis Meter yaitu untuk menampilkan segala perhitungan, Digital ACA Meter, Digital Three-Phase
Watt Meter, Digital Power Factor Meter, Coupling, Coupling Guard, Shaft End Guard, Laboratory
Table, Experimental Frame, Or Experimental Frame, Connecting Leads Holder, Connecting Leads Set,
Safety Bridging Plugs Set.
Mesin listrik adalah mesin atau alat listrik yang bergerak secara dinamis yang mana terbagi
menjadi motor induksi yaitu karakteristik kecepatan rotor dan kecepatan stator tidak sama atau
asinkron. Mesin listrik sendiri ini terbagi menjadi dua yaitu ada AC (arus bolak balik) dan ada DC
(arus searah). Arus AC ini terbagi lagi menjadi tiga yaitu Trafo, Mesin sinkron, dan Mesin Asinkron.
Dimana trafo adalah suatu mesin listrik statis yang dapat menyalurkan daya dengan cara menaikkan
dan menurunkan tegangan dengan frekuensi tetap. Pada Mesin Sinkron terdapat Motor sinkron dan
Generator sinkron. Dan untuk Mesin Asinkron dibagi menjadi motor induksi (Motor Asinkron),
dikatakan asinkron karena stator tidak sama. Adapun motor yang dibahas disini yaitu alat listrik
dinamis yang dapat mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik. Terdapat dua bagian dari
motor yaitu Armature dan field (medan). Armature adalah suatu benda yang terinduksi oleh medan
magnet sumbernya atau medan magnet pertama kali. Pada motor, Armature berada pada rotor (yang
bergerak). Dan field (medan) yaitu tempat terjadinya induksi pertama kali. Pada motor, fieldnya berada
pada stator (yang diam). Adapun komponen motor yaitu stator dan rotor. Stator itu benda yang diam
sedangkan rotor itu benda yang bergerak. Pada motor berlaku lima hukum yaitu yang pertama hukum
oersted, hukum ini berbunyi ketika konduktor dialiri arus sumber akan timbul medan magnet.
Selanjutnya ada hukum maxwel yang berbunyi timbulnya fluks dan dapat merubah arah pada fluks
dikarenakan memakai arus AC. Yang ketiga ada hukum faraday dengan persamaan ggl induksi sama
dengan banyaknya lilitan berbanding terbalik dengan perubahan fluks magnetic dan berbanding lurus
dengan selang waktu. Pada motor, faraday ini yaitu timbulnya GGL (gaya gerak listrik) pada medan
dikarenakan adanya perubahan arah fluks terhadap waktu. Fluks adalah gaya yang dibutuhkan untuk

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
menembus suatu bidang. Selanjutnya yang keempat ada hukum lenz. Hukum Lenz disini hanya sebuah
fenomena yaitu GGL induksi melawan dengan GGL sumber. Dimana ketika mengalir arus listrik akan
menimbulkan medan magnet, suatu fenomena yang terdapat pada kumparan primer dan kumparan
sekunder. Yang terakhir ada hukum Lorentz, yaitu ketika suatu konduktor atau benda yang telah dialiri
arus dan memperngaruhi oleh medan magnet dan juga terdapat gaya gerak listrik yang timbul, maka
rotor atau bend aitu dapat berputar.
Pada modul ini terdapat rangkaian motor Starting-Running kapasitor. Dimana cara kerja rangkaian
ini yaitu pertama pada arus AC, arus mengalir menuju percabangan yang masing-masing memiliki
kapasitor. Yaitu terdapat kapasitor utama dan kapasitor kedua. Pada saat starting arus lebih memilih
melewati ke kapasitor utama, karena arus hanya mengalir pada reaktansi lebih rendah. Setelah
melewati kapasitorutama arus mengalir menuju saklar sentrifugal pada saat normally close dan terus
menuju kumparan bantu. Di kumparan bantu arus menuju rotor dan menuju kumparan utama untuk
mencapai dengan 70% sampai 80%. Setelah mencapai 70% sampai 80% saklar sentrifugal akan
otomatis pada keadaan normally open. Selanjutnya pada saat running kapasitor arus lebih memilih
mengalir ke kapasitor kedua karena jika mengalir ke kapasitor utama juga akan percuma. Saklar
sentrifugal terbuka jadi arus tidak mengalir ke kapasitor utama. Setelah melewati kapasitor kedua arus
mengalir ke kapasitor bantu tetapi kapasitor bantu sudah tidak bekerja lagi karena rotor sudah bekerja
terus menerus dan sudah mencapai 70% sampai 80%. Kapasitor yang kedua ini berfungsi untuk
memperhalus putaran dan memperbaiki faktor daya. Tanpa adanya kapasitor disini motor tidak akan
menyala.
Pada data pengamatan modul satu ini yaitu Percobaan karakteristik torsi-kecepatan dengan
running dan starting kapasitor, kita akan mengetahui hubungan torsi dengan daya aktif, hubungan torsi
dengan arus, hubungan torsi dengan kecepatan dan hubungan torsi dengan PF atau factor daya. di data
pengamatan ini telah diketahui torsi nya yaitu 0; 0,01; 0,02; 0,03; 0,04; dan 0,05. Tapi karena pada saat
praktikum terdapat kesalahan untuk mengubahnya ke 0,01 maka nilai torsi pada data pengamatan
kelompok kami diubah menjadi 0; 0,1; 0,2. Nilai torsi yang bisa ditampung pada alat ini hanya sampai
0,2 karena jika diatas 0,2 maka alat bisa rusak. Selanjutnya, jika nilai torsinya dinaikkan maka daya
aktif yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor semakin naik juga atau berbanding lurus. Sama
halnya dengan nilai arus dan nilai factor daya. Jika nilai torsi semakin meningkat atau semakin
dinaikkan, maka nilai arus dan factor daya nya juga akan semakin meningkat atau berbanding lurus.
Berbeda dengan nilai kecepatan (rpm), yaitu jika nilai torsi semakin meningkat atau semakin naik
maka nilai kecepatannya akan semakin menurun atau bisa dikatakan berbanding terbalik. Nilai
kecepatan rpm yaitu 1500 diambil dari kecepatan stator yaitu 120 dikalikan atau berbanding terbalik
dengan frekuensi dan berbanding lurus dengan nilai kutub atau pole dan menghasilkan 1500. Dan yang
dihasilkan dari percobaan bisa dibilang sudah mencapai 1500 yaitu 1494,6.
Kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada saat praktikum yaitu bisa dikarenakan cara kerja dari

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
peralatan yang kita gunakan sudah tidak sempurna atau terjadi eror. Selain itu dapat terjadi karena
kesalahan praktikan yang kurang fokus bahkan kurang teliti pada saat melakukan praktikum.

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
ANDI AHYINA ARDINA
2020-11-077
X. KESIMPULAN
Pada praktikum modul 1 ini dapat disimpulkan bahwa kita bisa menunjukkan hubungan
karakteristik torsi-kecepatan motor induksi satu fasa split phase dengan running dan starting
kapasitor. Dimana Karakteristik torsi adalah nilai tosi berbanding lurus dengan daya dan berbanding
terbalik dengan kecepatan nominalnya dimana semakin besar torsinya juga dayanya semakin besar
namun semakin besar nilai torsinya kecepatan nominalnya semakin menurun.

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Anda mungkin juga menyukai